Lim akan berusaha merubahnya

"Ais, bangun. Ini udah malam." bujuk seorang padanya.

Ais membuka mata, lalu menggeliat kan tubuhnya. Samar-samar, Ia menatap sang sahabat ada didepan matanya.

" Nisa..." peluknya seketika.

"Loe kenapa bisa kesini?" tanya nya dengan penuh suka cita.

"Mama minta gue dateng. Mama juga yang jemput ke rumah dan mina izin Ibu buat nginep disini." jawab Nisa, yang lalu melepaskan pelukan Ais darinya,.

"Serius, Loe nginep?"

"Iya, Mama suruh. Kamu butuh pendamping buat akad besok. Setidaknya, kamu merasa punya temen,." sambung sang Mama.

"Kan, emang temen Ais cuma Nisa, Ma." ucapnya.

Ais kemudian meraih handuk, lalu pergi ke kamar mandi utuk membersihkan diri.

Sang Mama memintanya keramas, bila perlu melakukan lulur malam ini. Sayangnya Ais tak pernah melakukannya, hingga tak tahu bagaimana caranya. Ia bahkan salah mengambil shampoo yang harus nya untuk sabun kewanitaan.

"Ais keramas? Kok baunya aneh?" tanya sang Mama yang yang menyisir rambutnya.

"Ais pakai Shampo yang ada dikamar mandi loh, Ma itu mama yang beliin kan?" tanya Ais dengan lugunya.

"Bentar deh, kok kayak kenal sama bau ini?" sambung Nisa, yang mengendus rambut Ais dengan seksama.

Nisa yang merasa tak asing demgan bau itu, lalu berlari kekamar mandi dan mengambil barang yang di sangka shampo oleh Ais, lalu memberikannya pada mama Linda.

" Ini, yang Loe kira shampoo?" tanya Nisa.

" Lah, emang itu apaan?" tanya Ais, polos.

" Astaga, Ais... Ini itu sabun kewanitaan. Bisa-bisa nya Loe kira ini shampoo."

"Ya, gimana? Gue ngga tahu."

Mama Linda hanya menggelengkan kepalanya. Antara lucu, dan merasa bersalah karena tak mengajarkan itu pada putri semata Wayang nya itu, wajar saja, karena Ia seorang single parent yang melakukan apapun sendiri, dan bahkan nyaris tak sempat memberi pendidikan itu pada anaknya.

"Aku yang ngga pernah menyangka, kalau Ais akan menikah secepat ini." sesalnya.

"Terus, gimana? Baunya aneh." tanya Nisa.

Ais hanya mendengkuskan nafasnya kasar. Mau tak mau, Ia harus mandi lagi. Apalagi, sang Mama pun membujuknya, karena akan membuat semua berantakan esok hari.

Malam ini, malam dimana tangan Ais akan dipakaikan Inai. Untung Ia tidur cukup lama, sehingga rasa kantuknya dapat di tahan.

Sembari berinai, Nisa menyuapi Ais untuk makan malamnya. Sedangkan Mama Linda, berada di bawah untuk mengurus yang lainnya. Begitu sibuk, hingga tampak begitu menguras tenaga dan fikiran.

"Lim, kamu di dalam?" panggil Mama Linda, pada calon menantunya itu.

"Masuk, Ma." ucapnya.

Mama Linda pun masuk perlahan, lalu duduk di sofa yang tesedia disana. Lim menghampiri dan mulai mengajaknya bicara.

"Ada apa, Ma?"

"Lim, boleh Mama minta sesuatu?"

"Ya, silahkan."

"Mama tahu, kamu belum mencintai Ais. Tapi, Mama mohon sayangi dia. Dia hanya gadis yang kurang perhatian, dan hanya melakukan semuanya secara spontan. Berkelahi, bolos sekolah, dan... Banyak sekali kenakalan yang dia lakukan."

"Ya, Lim tahu. Lantas, apa yang harus Lim lakukan?"

"Rubah dia, Lim. Meski Mama tak tahu, bagaimana kalian nantinya. Tapi Mama, ingin setidaknya Ais berubah." pinta Mama Linda padanya.

Lim seketika diam, Ia memikirkan apa yang diminta mertuanya itu.

"Lim tak tahu, harus mulai dari mana. Tapi, Lim akan berusaha melakukan apa yang Mama minta." ucap Lim.

Mama Linda tersenyum. Ia meletakkan harapan yang begitu tinggi pada Lim. Hanya ingin, agar Ais menjadi wanita dengan keprinadian yang baik. Dan dapat mengontrol apa yang harus dan tak boleh Ia lakukan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Padahal Ais udah gede,gak perlu di ajar juga,Harusnya dia udah tau,Bisa baca juga kan,gak bodoh2 amat..🤦🤦

2024-02-06

0

Riaratna Sari

Riaratna Sari

Thor maap mau tanya,kakak otor ini org asli mana ya?
di cerita Bisma ada adat uang Panai
di cerita Lim ada malam ba'inai..

2023-04-12

0

Ida Blado

Ida Blado

apa seumur umur gk pernah keramas,,, saampai gk bisa bedain mana shampo mana bukan,,,

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak di lamar.
2 Perkenalan pertama
3 Mentari dan batu es.
4 Ais rindu Papa
5 Gaun pengantin si kecil
6 Naluri calon suami.
7 Aku, calon suaminya
8 Sahabat terbaik
9 Salah sangka gara-gara Pak Wil
10 Jika ini mimpi, maka bangunlah
11 Lim akan berusaha merubahnya
12 Hari pernikahan.
13 Kenapa harus menikahi anak kecil?
14 Pengantin baru
15 Malam pertama yang di pantau
16 Senjata untuk mengaturmu.
17 Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18 Diam diam perhatian
19 Kak Lim takut hantu
20 Bayang-bayang masa lalu.
21 Jangan bilang siapapun.
22 Dikira menikahi Kakek Tua.
23 Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24 Di cium, jangan di tonyor.
25 Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26 Ketika Aishwa sedih
27 Mamaaaa! Ini apa?
28 Kakak suami, I Love You.
29 Berkah dibalik kesedihan
30 Hadiah semangkuk Ice cream
31 Demi Kak Lim
32 Dan Aku menangis lagi.
33 Bermalam di Rumah sakit
34 Tekanan batin Cinta
35 Suami kejaaam!
36 Ganteng, tapi menakutkan
37 Aku hanya orang baru
38 Bermanja dengan Papi mertua
39 Cemburu kah?
40 Tanggung jawab menjadi istri
41 Uang jajan dari Kakak Suami
42 Terfitnah karena miskin
43 Lagi-lagi Kak Dimas.
44 Aura sang Dimas
45 Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46 Ciuman pertama
47 Keisengan Ais
48 Belajar menjadi istri yang baik
49 Aishwa hamil?
50 Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51 Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52 Sebentar saja, bermanja..
53 Nanti Ais abisin duitnya
54 Sedikit mencair..
55 Dia anak tiri gue.
56 Jantung ini..
57 Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58 Ku tunggu di usia 19
59 Dua malaikatku datang
60 Katakan, kau sayang padaku.
61 Menantu kesayangan Papi
62 Balas dendam Kak Lim
63 Zia masih saja dendam
64 Suami istri Prik.
65 Nisa tersesat
66 Baju baru untuk istri
67 Selalu saja kurang
68 Undangan kelulusan
69 Ais kangen Papa
70 Tragedi lingerie nyasar
71 Selamat ulang tahun, Ais.
72 Kau yakin malam ini?
73 Ais sudah menjadi istri yang baik.
74 Kriteria gadis impian Dimas
75 Tawaran bagus untuk Nisa
76 Zia penebar fitnah
77 Trauma dengan orang kaya
78 Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79 Mama, Ais rindu.
80 Permohonan Nisa
81 Tak bisa diajak mesra
82 I Love You Aishwa.
83 Foto siapa ini?
84 Siapa wanita itu?
85 Jangan pernah tinggalkan aku
86 Aku pun bertemu dengannya.
87 Firasat Ais.
88 Lim dan Almira.
89 Donor jantung milik Almira
90 Dia, tak akan pernah hidup lagi
91 Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92 Salah sasaran.
93 Hilangnya Nisa
94 Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95 Aku merindukanmu, Al
96 Asal usul Nisa
97 Pemalsuan identitas Al.
98 Jebakan demi jebakan
99 Dimas dan Nisa
100 Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101 Aku, mencintainya.
102 Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103 Ingin bulan madu
104 Bulan Madu 1
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Mendadak di lamar.
2
Perkenalan pertama
3
Mentari dan batu es.
4
Ais rindu Papa
5
Gaun pengantin si kecil
6
Naluri calon suami.
7
Aku, calon suaminya
8
Sahabat terbaik
9
Salah sangka gara-gara Pak Wil
10
Jika ini mimpi, maka bangunlah
11
Lim akan berusaha merubahnya
12
Hari pernikahan.
13
Kenapa harus menikahi anak kecil?
14
Pengantin baru
15
Malam pertama yang di pantau
16
Senjata untuk mengaturmu.
17
Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18
Diam diam perhatian
19
Kak Lim takut hantu
20
Bayang-bayang masa lalu.
21
Jangan bilang siapapun.
22
Dikira menikahi Kakek Tua.
23
Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24
Di cium, jangan di tonyor.
25
Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26
Ketika Aishwa sedih
27
Mamaaaa! Ini apa?
28
Kakak suami, I Love You.
29
Berkah dibalik kesedihan
30
Hadiah semangkuk Ice cream
31
Demi Kak Lim
32
Dan Aku menangis lagi.
33
Bermalam di Rumah sakit
34
Tekanan batin Cinta
35
Suami kejaaam!
36
Ganteng, tapi menakutkan
37
Aku hanya orang baru
38
Bermanja dengan Papi mertua
39
Cemburu kah?
40
Tanggung jawab menjadi istri
41
Uang jajan dari Kakak Suami
42
Terfitnah karena miskin
43
Lagi-lagi Kak Dimas.
44
Aura sang Dimas
45
Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46
Ciuman pertama
47
Keisengan Ais
48
Belajar menjadi istri yang baik
49
Aishwa hamil?
50
Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51
Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52
Sebentar saja, bermanja..
53
Nanti Ais abisin duitnya
54
Sedikit mencair..
55
Dia anak tiri gue.
56
Jantung ini..
57
Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58
Ku tunggu di usia 19
59
Dua malaikatku datang
60
Katakan, kau sayang padaku.
61
Menantu kesayangan Papi
62
Balas dendam Kak Lim
63
Zia masih saja dendam
64
Suami istri Prik.
65
Nisa tersesat
66
Baju baru untuk istri
67
Selalu saja kurang
68
Undangan kelulusan
69
Ais kangen Papa
70
Tragedi lingerie nyasar
71
Selamat ulang tahun, Ais.
72
Kau yakin malam ini?
73
Ais sudah menjadi istri yang baik.
74
Kriteria gadis impian Dimas
75
Tawaran bagus untuk Nisa
76
Zia penebar fitnah
77
Trauma dengan orang kaya
78
Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79
Mama, Ais rindu.
80
Permohonan Nisa
81
Tak bisa diajak mesra
82
I Love You Aishwa.
83
Foto siapa ini?
84
Siapa wanita itu?
85
Jangan pernah tinggalkan aku
86
Aku pun bertemu dengannya.
87
Firasat Ais.
88
Lim dan Almira.
89
Donor jantung milik Almira
90
Dia, tak akan pernah hidup lagi
91
Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92
Salah sasaran.
93
Hilangnya Nisa
94
Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95
Aku merindukanmu, Al
96
Asal usul Nisa
97
Pemalsuan identitas Al.
98
Jebakan demi jebakan
99
Dimas dan Nisa
100
Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101
Aku, mencintainya.
102
Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103
Ingin bulan madu
104
Bulan Madu 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!