Gadis Kecil Sang Tuan Muda

Gadis Kecil Sang Tuan Muda

Mendadak di lamar.

Seorang gadis, dengan riang gembira berjalan sembari berloncatan di jalan. Dengan seragam tercintanya, sembari menyanyikan lagu lucu milik gadis kecil bernama Inu No Omawari San.

"Maigo no maigo no koneko-chan

Anata no ouchi wa dokodesu ka

Ouchi o kiite mo wakaranai

Namae o kiite mo wakaranai."

Begitu ceria, hingga terhenti karena melihat barisan mobil terparkir di depan rumahnya.

"Waduh, siapa itu? Kok, ada mobil sama Bapak-bapak pake jas item?" tanya Ais, yang berhenti diujung jalan.

"Apa, Mama mau di lamar Bosnya? Atau, itu orang-orang yang nagih utang? Terus, Aku mau di jadiin sebagai tebusan, begitu?" gerutunya.

Ia pun berbelok arah, menyusuri jalanan sempit yang tembus ke daerah belakang rumahnya. Mengendap-endap, lalu duduk di pojokan dapur mendengar percakapan mereka.

"Kalian, utusan Tama?" tanya Mama Linda.

"Ya... Saya rasa, Nyonya sudah tahu apa tujuan kami. Tuan Tama, hanya mau memenuhi janjinya pada kelurga kalian." jawab Pak Wil.

"Anak saya masih sekolah. Masih SMA."

"Kami tahu, bahkan dia nyaris di skors gara-gara kenakalannya. Seupuluh kali keluar masuk sekolah, dan suka berkelahi dengan teman-temannya."

"Sedetail itu, kalian mencari berita? Apalagi?" tanya Bu Linda, menantang info dari mereka.

"Tuan tama sakit. Dalam fikirannya saat ini adalah, memenuhi janjinya pada sang sahabat." jelas Pak Wil.

Dua puluh tujuh tahun yang lalu, Tuan Tama dan sahabatnya pernah berjanji. Mereka akan menikahkan anak-anak mereka jika telah tiba waktunya. Dan kini, Tuan Tama yang takut jika dapat memenuhi janjinya tepat waktu.

Pyarrrrr! Sebuah benda kaca jatuh dan pecah. Terdengar jelas, meski bunyinya dari dapur.

"Ais dibelakang?" panggil Mama Linda.

"Iya, Ma. Maaf, Ais lewat belakang." ucapnya.

Ia pun keluar dengan perlahan, menemui sang Mama yang tengah bersama rombongan berjas hitam.

"Ini Aishwa?" tanya Pak Wil dengan ramah.

"Iya, saya Ais." jawab gadis itu dengan sopan.

Pak Wil tersenyum, gadis kecil itu telah mencuri hatinya. Tapi, membuat Ais takut dan berburuk sangka.

"Apa, Bapak yang mau lamar Ais?" tanya nya.

"Ya, saya datang untuk lamar kamu."

"Mama punya hutang? Kenapa Ais yang harus menikahi Bapak tua ini?" tanya Ais pada sang Mama.

Semua lantas tertawa terbahak-bahak, mendengar celoteh gadis manis yang telah salah faham itu.

"Ais, saya melamar kamu, untuk Tuan saya. Dia, yang nanti akan menikahi kamu."

"Tuan, masih muda? Tapi, Ais masih remaja."

"Semua bisa di atur, asalkan kamu bersedia. Itu, adalah perjanjian Papa mu dan Tuan Tama. Beliau kini sedang terbaring di Rumah Sakit karena serangan jantung." jawab Pak Wil.

Ais hanya bisa menatap Mamanya, tatapan mata itu penuh tanya. Sang Mama hanya bisa diam, entah apa yang ada dalam fikirannya saat ini. Ia ingin memenuhi permintaan sang suami, karena Ia tahu perihal janji tersebut. Di satu sisi, Ia tak tega melihat anaknya menikah di usia belia. Bahkan, belum lulus dari sekolahnya.

"Ais ganti baju dulu, yang rapi. Kita akan jenguk Om Tama. Calon mertuamu." jawab Mama Linda.

Dengan ucapan itu, Ais langsung faham. Jika, Mama nya akan memberikan Ais pada keluarga itu untuk di nikahkan dengan sang Tuan muda.

"Ais tahu, Ais nakal. Ais berandal, Ais merepotkan Mama. Tapi, jangan dengan menikah, Ma. Ais belum siap." rengeknya.

"Ikuti kata Mama, Ais. Gantilah pakaianmu." pinta sang mama, lagi.

Terpopuler

Comments

Shanti Sushanti

Shanti Sushanti

aku temukan karyamu kak Erna,

2024-06-25

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

lucu juga, seru juga tomboi habis di suruh jadi manten🤭🤭🤭🤭
ru

2023-10-27

1

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

HALIM..AIS

2023-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak di lamar.
2 Perkenalan pertama
3 Mentari dan batu es.
4 Ais rindu Papa
5 Gaun pengantin si kecil
6 Naluri calon suami.
7 Aku, calon suaminya
8 Sahabat terbaik
9 Salah sangka gara-gara Pak Wil
10 Jika ini mimpi, maka bangunlah
11 Lim akan berusaha merubahnya
12 Hari pernikahan.
13 Kenapa harus menikahi anak kecil?
14 Pengantin baru
15 Malam pertama yang di pantau
16 Senjata untuk mengaturmu.
17 Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18 Diam diam perhatian
19 Kak Lim takut hantu
20 Bayang-bayang masa lalu.
21 Jangan bilang siapapun.
22 Dikira menikahi Kakek Tua.
23 Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24 Di cium, jangan di tonyor.
25 Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26 Ketika Aishwa sedih
27 Mamaaaa! Ini apa?
28 Kakak suami, I Love You.
29 Berkah dibalik kesedihan
30 Hadiah semangkuk Ice cream
31 Demi Kak Lim
32 Dan Aku menangis lagi.
33 Bermalam di Rumah sakit
34 Tekanan batin Cinta
35 Suami kejaaam!
36 Ganteng, tapi menakutkan
37 Aku hanya orang baru
38 Bermanja dengan Papi mertua
39 Cemburu kah?
40 Tanggung jawab menjadi istri
41 Uang jajan dari Kakak Suami
42 Terfitnah karena miskin
43 Lagi-lagi Kak Dimas.
44 Aura sang Dimas
45 Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46 Ciuman pertama
47 Keisengan Ais
48 Belajar menjadi istri yang baik
49 Aishwa hamil?
50 Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51 Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52 Sebentar saja, bermanja..
53 Nanti Ais abisin duitnya
54 Sedikit mencair..
55 Dia anak tiri gue.
56 Jantung ini..
57 Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58 Ku tunggu di usia 19
59 Dua malaikatku datang
60 Katakan, kau sayang padaku.
61 Menantu kesayangan Papi
62 Balas dendam Kak Lim
63 Zia masih saja dendam
64 Suami istri Prik.
65 Nisa tersesat
66 Baju baru untuk istri
67 Selalu saja kurang
68 Undangan kelulusan
69 Ais kangen Papa
70 Tragedi lingerie nyasar
71 Selamat ulang tahun, Ais.
72 Kau yakin malam ini?
73 Ais sudah menjadi istri yang baik.
74 Kriteria gadis impian Dimas
75 Tawaran bagus untuk Nisa
76 Zia penebar fitnah
77 Trauma dengan orang kaya
78 Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79 Mama, Ais rindu.
80 Permohonan Nisa
81 Tak bisa diajak mesra
82 I Love You Aishwa.
83 Foto siapa ini?
84 Siapa wanita itu?
85 Jangan pernah tinggalkan aku
86 Aku pun bertemu dengannya.
87 Firasat Ais.
88 Lim dan Almira.
89 Donor jantung milik Almira
90 Dia, tak akan pernah hidup lagi
91 Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92 Salah sasaran.
93 Hilangnya Nisa
94 Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95 Aku merindukanmu, Al
96 Asal usul Nisa
97 Pemalsuan identitas Al.
98 Jebakan demi jebakan
99 Dimas dan Nisa
100 Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101 Aku, mencintainya.
102 Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103 Ingin bulan madu
104 Bulan Madu 1
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Mendadak di lamar.
2
Perkenalan pertama
3
Mentari dan batu es.
4
Ais rindu Papa
5
Gaun pengantin si kecil
6
Naluri calon suami.
7
Aku, calon suaminya
8
Sahabat terbaik
9
Salah sangka gara-gara Pak Wil
10
Jika ini mimpi, maka bangunlah
11
Lim akan berusaha merubahnya
12
Hari pernikahan.
13
Kenapa harus menikahi anak kecil?
14
Pengantin baru
15
Malam pertama yang di pantau
16
Senjata untuk mengaturmu.
17
Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18
Diam diam perhatian
19
Kak Lim takut hantu
20
Bayang-bayang masa lalu.
21
Jangan bilang siapapun.
22
Dikira menikahi Kakek Tua.
23
Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24
Di cium, jangan di tonyor.
25
Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26
Ketika Aishwa sedih
27
Mamaaaa! Ini apa?
28
Kakak suami, I Love You.
29
Berkah dibalik kesedihan
30
Hadiah semangkuk Ice cream
31
Demi Kak Lim
32
Dan Aku menangis lagi.
33
Bermalam di Rumah sakit
34
Tekanan batin Cinta
35
Suami kejaaam!
36
Ganteng, tapi menakutkan
37
Aku hanya orang baru
38
Bermanja dengan Papi mertua
39
Cemburu kah?
40
Tanggung jawab menjadi istri
41
Uang jajan dari Kakak Suami
42
Terfitnah karena miskin
43
Lagi-lagi Kak Dimas.
44
Aura sang Dimas
45
Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46
Ciuman pertama
47
Keisengan Ais
48
Belajar menjadi istri yang baik
49
Aishwa hamil?
50
Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51
Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52
Sebentar saja, bermanja..
53
Nanti Ais abisin duitnya
54
Sedikit mencair..
55
Dia anak tiri gue.
56
Jantung ini..
57
Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58
Ku tunggu di usia 19
59
Dua malaikatku datang
60
Katakan, kau sayang padaku.
61
Menantu kesayangan Papi
62
Balas dendam Kak Lim
63
Zia masih saja dendam
64
Suami istri Prik.
65
Nisa tersesat
66
Baju baru untuk istri
67
Selalu saja kurang
68
Undangan kelulusan
69
Ais kangen Papa
70
Tragedi lingerie nyasar
71
Selamat ulang tahun, Ais.
72
Kau yakin malam ini?
73
Ais sudah menjadi istri yang baik.
74
Kriteria gadis impian Dimas
75
Tawaran bagus untuk Nisa
76
Zia penebar fitnah
77
Trauma dengan orang kaya
78
Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79
Mama, Ais rindu.
80
Permohonan Nisa
81
Tak bisa diajak mesra
82
I Love You Aishwa.
83
Foto siapa ini?
84
Siapa wanita itu?
85
Jangan pernah tinggalkan aku
86
Aku pun bertemu dengannya.
87
Firasat Ais.
88
Lim dan Almira.
89
Donor jantung milik Almira
90
Dia, tak akan pernah hidup lagi
91
Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92
Salah sasaran.
93
Hilangnya Nisa
94
Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95
Aku merindukanmu, Al
96
Asal usul Nisa
97
Pemalsuan identitas Al.
98
Jebakan demi jebakan
99
Dimas dan Nisa
100
Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101
Aku, mencintainya.
102
Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103
Ingin bulan madu
104
Bulan Madu 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!