Malam pertama yang di pantau

Lim keluar dari kamar mandi. Hanya dengan mengenakan handuk sebatas pinggang. Kepalanya basah, dan tubuhnya tampak begitu bersih dan berotot.

"Hallo, Dim? Tolong carikan pakaianku di kamar atas. Disini, hanya ada piyama." pintanya pada sang Asisten via telepon.

Ia kemudian duduk santai, di sebelah Ais yang tengah tidur pulas. Sesekali menyisir rambutnya yang gondrong itu dengan jarinya. Mengibas-ngibas beberapa kali, hingga mengenai wajah Ais dan terbangun.

"Waduh? Kakak ngapain?" tanya Ais, yang melotot menatap Suaminya.

"Namanya pakai handuk, pasti habis mandi."

"Tau... Tapi kenapa ngga pakai baju? Ish..." cibir Ais tanpa rasa geli atau kaget.

Lim hanya menatapnya heran, seolah tak ada rasa takut sedikitpun dari Ais padanya. Ia menatap Ais, yang melenggang santai memasuki kamar mandi dengan handuk miliknya sendiri.

"Lim, ini bajumu."panggil Dimas dari luar.

Lim membuka pintu dan mengambilnya dari Dimas.

" Kau, kenapa?"

" Kenapa apanya? Aku tak papa." jawab Lim, yang kemudian memakai kemeja dan celana dasarnya.

" Ayo... "ajak Lim pada Dimas, agar segera keluar.

Mereka berdua berjalan santai, menghampiri Papi Tama yang tengah berkumpul dengan para sahabatnya.

"Lim, udah keramas aja." ledek salah seorang disana.

"Emangnya kenapa, Om? Wajarkan, supaya lebih segar?" tanya Lim, menganggap santai omongan mereka.

Semua hanya tertawa, Lim tahu jika mereka tengah meledek. Tapi Ia tak ambil pusing, dan tetap santai dengan segala aktifitasnya sendiri.

***

"Loe abis ngapain sama Kak Lim?" tanya Nisa, yang masuk dan mendandani Ais lagi.

"Ngga ngapa-ngapain. Dia cuma bantu nyisir rambut, tadi. Eh, malah gue ketiduran."

"Loe yakin, ngga di apa-apain? Kan loe ngga sadar."

Ais menggelengkan kepalanya, " Engga. Dia ngga akan sentuh gue, sampai gue benar-benar siap. Itu katanya."

"Laki-laki dewasa loh, apalagi sekamar."

"Ihhhh..." tangan Ais menepuk bibir Nisa sedikit kuat.

"Sakit..." keluh Nisa, memegangi bibirnya.

Dandanan selesai. Natural, tapi cukup untuk sekedar keluar dan menyapa tamu yang masih tersisa. Dengan gamis berwarna putih, dan rambut di ikat biasa tanpa campur tangan MUA. Ais tampak cantik, sesuai dengan usianya. Bahkan, Lim pun tak berkedip melihatnya..

"Lim, nanti kemasukan nyamuk loh kalau begitu."

"Eh, Iya Ma? Kenapa?" tanya Lim, pada Mama Linda.

"Itu, kamu sampai melongo lihatin Ais."

"Ngga papa, agak beda aja. Lebih feminim." puji Lim, pada sang istri.

"Itu nanti jadi tugasmu, merubah dia." jawab Papi Tama.

Ais duduk tepat di sebelah Lim. Berusaha bergerak se anggun mungkin, meski tampak begitu kaku.

"Ngga usah sok anggun." ledek Lim, berbisik di telinga Ais.

"Jangan ngeledek. Ais sedang berusaha tampil sebaik mungkin."

"Tampak sangat tak baik. Bahkan ingin tertawa melihatnya." balas Lim.

Ais meliriknya dengan begitu kesal, sembari memanyunkan bibir tipisnya.

Obrolan selesai ketika hari nyaris tengah malam. Lim menggandeng Ais masuk ke kamar mereka, sesuai arahan sang Papi.

" Ngga usah sok mesra." sergah Ais.

" Papi yang suruh."balas Lim, dengan wajah datarnya.

Lim menutup pintu, lalu menguncinya dengan rapat. Ia mendekati Ais, perlahan dan semakin dekat. Menatapnya dengan tatapan yang begitu dingin.

" Kakak udah janji, ngga akan sentuh Ais sampai.... "

" Huuussst." jari telunjuk Lim mendarat di bibir Ais, dan kepalanya menggeleng ke arah jendela.

Ais menoleh ke arah itu, lalu Lim mematikan Lampunya agar semakin terlihat.

"Jadi, itu alasan mereka menempatkan kamar pengantin di lantai bawah? Mereka mengawasi kita dari luar?" tanya Ais, yang tercengang dengan sikap orang tua mereka.

Lim membaringkan tubuh Ais, dan menempatkan posisi tepat di atas tubuhnya. Ia mengambil gerakan push up beberapa kali, sembari membuat tindakan seolah Ia tengah mencumbu Ais seperti layaknya pasangan pengantin baru.

Ais hanya diam, menatap Lim yang bersusah payah melakukan gerakan itu sendiri. Dengan peluh mengalir di dahinya.

"Dia, menepati janjinya." batin Ais.

Terpopuler

Comments

мєσωzα

мєσωzα

ngebayanginnya ko lucu ya🤣🤣🤣

2022-07-10

2

Yanti Yanti

Yanti Yanti

hahaha lucu nya mereka

2022-07-08

1

Izzi Daka

Izzi Daka

haha 🤣😅 ada aja 😂

2022-06-26

2

lihat semua
Episodes
1 Mendadak di lamar.
2 Perkenalan pertama
3 Mentari dan batu es.
4 Ais rindu Papa
5 Gaun pengantin si kecil
6 Naluri calon suami.
7 Aku, calon suaminya
8 Sahabat terbaik
9 Salah sangka gara-gara Pak Wil
10 Jika ini mimpi, maka bangunlah
11 Lim akan berusaha merubahnya
12 Hari pernikahan.
13 Kenapa harus menikahi anak kecil?
14 Pengantin baru
15 Malam pertama yang di pantau
16 Senjata untuk mengaturmu.
17 Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18 Diam diam perhatian
19 Kak Lim takut hantu
20 Bayang-bayang masa lalu.
21 Jangan bilang siapapun.
22 Dikira menikahi Kakek Tua.
23 Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24 Di cium, jangan di tonyor.
25 Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26 Ketika Aishwa sedih
27 Mamaaaa! Ini apa?
28 Kakak suami, I Love You.
29 Berkah dibalik kesedihan
30 Hadiah semangkuk Ice cream
31 Demi Kak Lim
32 Dan Aku menangis lagi.
33 Bermalam di Rumah sakit
34 Tekanan batin Cinta
35 Suami kejaaam!
36 Ganteng, tapi menakutkan
37 Aku hanya orang baru
38 Bermanja dengan Papi mertua
39 Cemburu kah?
40 Tanggung jawab menjadi istri
41 Uang jajan dari Kakak Suami
42 Terfitnah karena miskin
43 Lagi-lagi Kak Dimas.
44 Aura sang Dimas
45 Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46 Ciuman pertama
47 Keisengan Ais
48 Belajar menjadi istri yang baik
49 Aishwa hamil?
50 Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51 Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52 Sebentar saja, bermanja..
53 Nanti Ais abisin duitnya
54 Sedikit mencair..
55 Dia anak tiri gue.
56 Jantung ini..
57 Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58 Ku tunggu di usia 19
59 Dua malaikatku datang
60 Katakan, kau sayang padaku.
61 Menantu kesayangan Papi
62 Balas dendam Kak Lim
63 Zia masih saja dendam
64 Suami istri Prik.
65 Nisa tersesat
66 Baju baru untuk istri
67 Selalu saja kurang
68 Undangan kelulusan
69 Ais kangen Papa
70 Tragedi lingerie nyasar
71 Selamat ulang tahun, Ais.
72 Kau yakin malam ini?
73 Ais sudah menjadi istri yang baik.
74 Kriteria gadis impian Dimas
75 Tawaran bagus untuk Nisa
76 Zia penebar fitnah
77 Trauma dengan orang kaya
78 Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79 Mama, Ais rindu.
80 Permohonan Nisa
81 Tak bisa diajak mesra
82 I Love You Aishwa.
83 Foto siapa ini?
84 Siapa wanita itu?
85 Jangan pernah tinggalkan aku
86 Aku pun bertemu dengannya.
87 Firasat Ais.
88 Lim dan Almira.
89 Donor jantung milik Almira
90 Dia, tak akan pernah hidup lagi
91 Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92 Salah sasaran.
93 Hilangnya Nisa
94 Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95 Aku merindukanmu, Al
96 Asal usul Nisa
97 Pemalsuan identitas Al.
98 Jebakan demi jebakan
99 Dimas dan Nisa
100 Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101 Aku, mencintainya.
102 Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103 Ingin bulan madu
104 Bulan Madu 1
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Mendadak di lamar.
2
Perkenalan pertama
3
Mentari dan batu es.
4
Ais rindu Papa
5
Gaun pengantin si kecil
6
Naluri calon suami.
7
Aku, calon suaminya
8
Sahabat terbaik
9
Salah sangka gara-gara Pak Wil
10
Jika ini mimpi, maka bangunlah
11
Lim akan berusaha merubahnya
12
Hari pernikahan.
13
Kenapa harus menikahi anak kecil?
14
Pengantin baru
15
Malam pertama yang di pantau
16
Senjata untuk mengaturmu.
17
Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18
Diam diam perhatian
19
Kak Lim takut hantu
20
Bayang-bayang masa lalu.
21
Jangan bilang siapapun.
22
Dikira menikahi Kakek Tua.
23
Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24
Di cium, jangan di tonyor.
25
Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26
Ketika Aishwa sedih
27
Mamaaaa! Ini apa?
28
Kakak suami, I Love You.
29
Berkah dibalik kesedihan
30
Hadiah semangkuk Ice cream
31
Demi Kak Lim
32
Dan Aku menangis lagi.
33
Bermalam di Rumah sakit
34
Tekanan batin Cinta
35
Suami kejaaam!
36
Ganteng, tapi menakutkan
37
Aku hanya orang baru
38
Bermanja dengan Papi mertua
39
Cemburu kah?
40
Tanggung jawab menjadi istri
41
Uang jajan dari Kakak Suami
42
Terfitnah karena miskin
43
Lagi-lagi Kak Dimas.
44
Aura sang Dimas
45
Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46
Ciuman pertama
47
Keisengan Ais
48
Belajar menjadi istri yang baik
49
Aishwa hamil?
50
Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51
Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52
Sebentar saja, bermanja..
53
Nanti Ais abisin duitnya
54
Sedikit mencair..
55
Dia anak tiri gue.
56
Jantung ini..
57
Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58
Ku tunggu di usia 19
59
Dua malaikatku datang
60
Katakan, kau sayang padaku.
61
Menantu kesayangan Papi
62
Balas dendam Kak Lim
63
Zia masih saja dendam
64
Suami istri Prik.
65
Nisa tersesat
66
Baju baru untuk istri
67
Selalu saja kurang
68
Undangan kelulusan
69
Ais kangen Papa
70
Tragedi lingerie nyasar
71
Selamat ulang tahun, Ais.
72
Kau yakin malam ini?
73
Ais sudah menjadi istri yang baik.
74
Kriteria gadis impian Dimas
75
Tawaran bagus untuk Nisa
76
Zia penebar fitnah
77
Trauma dengan orang kaya
78
Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79
Mama, Ais rindu.
80
Permohonan Nisa
81
Tak bisa diajak mesra
82
I Love You Aishwa.
83
Foto siapa ini?
84
Siapa wanita itu?
85
Jangan pernah tinggalkan aku
86
Aku pun bertemu dengannya.
87
Firasat Ais.
88
Lim dan Almira.
89
Donor jantung milik Almira
90
Dia, tak akan pernah hidup lagi
91
Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92
Salah sasaran.
93
Hilangnya Nisa
94
Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95
Aku merindukanmu, Al
96
Asal usul Nisa
97
Pemalsuan identitas Al.
98
Jebakan demi jebakan
99
Dimas dan Nisa
100
Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101
Aku, mencintainya.
102
Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103
Ingin bulan madu
104
Bulan Madu 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!