Listi dan keluarganya tiba di Jakarta pada sore hari. Mereka berhenti disalah satu hotel mewah disana. Membereskan barang-barang mereka dan bergegas untuk makan malam di salah satu restoran.
Listi berencana untuk pergi ke makam besok sore, karena perjalanan hari ini cukup melelahkan. Mungkin juga, Listi bisa langsung terlelap setelah ini.
" Listi, Vino katanya mau datang kesini." Kata Putri.
" Iya, tapi aku larang dia soalnya dia kan kerja."
" Dia bilang ambil cuti, ini sudah di jalan katanya."
Listi kaget karena Vino tak berkata apapun padanya.
" Kamu serius?"
" Iya."
" Tapi dia tidak bilang apapun, Put."
" Dia bilang, nih." sambil menunjukkan pesan dari Vino.
" Maksudnya padaku."
" Bagaimana dia mau bilang kalau kamu sudah melarangnya. Kamu tidak tahu kan Lis apa kata dia."
" Memangnya bilang apa dia?"
" Dia bilang, setidaknya ketika dia tak bisa bertemu ayahmu dikehidupan nyata, dia bisa berdoa disamping makam ayahmu bersamamu dan memohon restu untuk hubungan kalian."
Listi hanya diam. Sebenarnya ia terharu, tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja.
" Ya sudah, biarkan saja dia kemari."
...
Listi tiba disalah satu makam di Jakarta. Disamping makam sang ayah, dia berdiri. Ditemani dengan Vino disampingnya. Juga keluarga Listi.
" Ayah,, Aku dan Novi sudah sangat bahagia sekarang. Kami mempunyai keluarga baru dengan hati yang sangat mulia. Tapi ayah, aku tak akan pernah lupa pada ayah. Aku akan selalu berdoa untuk ayah. Dan ya, ayah. Aku telah menemukan figur seorang ibu ketika ibu pergi bersama laki-laki itu. Dan kumohon restu ayah, doakan yang terbaik untuk kami berdua. Ayah, tak bisa kujelaskan betapa hati ini merasakan dua rasa yang berbeda. Aku bahkan tak mengerti mana yang harus aku nikmati, ketika hancur dan bahagia berpadu menjadi satu. Apa ayah tahu? Aku begitu banyak menanggung beban setelah kepergian ayah. Aku merasa sangat kehilangan ketika satu persatu orang yang aku sayang mulai pergi. Betapa hati tak akan terpuruk, ayah? Betapa ia tak akan rapuh? Ketika sosok ayah yang begitu disayanginya tak bisa dipeluknya lagi. Dan apakah ayah tahu? betapa terlukanya hati putrimu ketika ia hanya bisa memandangmu dari kejauhan saat tahu ayahnya telah menjadi bintang yang hanya bisa ia temui disetiap malam. Tanpa bisa menyentuh, semuanya terasa hilang, ayah. Ketika tak bisa lagi kudengar tutur kata indahmu. Betapa air mata tak akan menetes, ketika nasehatmu yang dulu terdengar begitu jelas, kini terdengar sayu. Terimakasih untuk segala pengorbanan dan perjuangan ayah. Usai sudah langkahmu menjadi pahlawan di dunia ini. Dan kuminta, ayah.. Tetaplah menjadi bintang malamku. Semoga ayah berbahagia bersama Tuhan. Doaku selalu menyertai ayah.. Aku menyayangimu, sangat menyayangimu."
Vino memeluk Listi yang mulai menangis kala itu. Betapa ia merasakan apa yang Listi rasakan saat itu.
" Bukan tangis yang akan membahagiakan ayahmu, tapi doalah yang akan selalu membuat ayahmu tersenyum. Semua datang dan pergi, ada tangis ada tawa, ada bahagia dan ada luka. Tapi kamu putri yang kuat, tetaplah berdiri diantara pahitnya kehidupan,meski kakimu akan penuh dengan darah ketika menginjak duri. Dan ingatlah, masih ada kami disini yang akan menopangmu ketika kamu goyah. Usaikan tangismu, dan ceritakan kisah selanjutnya dalam doamu. Dan aku yakin, akan ada kebahagiaan yang perlahan datang meski tak sebahagia dulu." Tutur Vino.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments