Football : King Of Penalty Area
Pagi Pukul 06.30, Kota Yogyakarta, Indonesia.
Seorang anak kecil berusia sekitar 16 tahun sedang duduk termenung di sebuah Taman di Kota Yogyakarta. Dia memandang matahari terbit dengan tatapan kosong, saat ini dia merasa banyak hal konyol yang terjadi padanya.
Namun yang tidak diketahui orang lain adalah anak ini bukan hanya seorang anak lelaki berusia 16 tahun biasa, tetapi seorang pria berusia 31 tahun yang kembali ke masa mudanya. Namanya adalah Raynaldi Indrasta, seorang anak muda yang berkewarganegaraan Indonesia.
Hampir semua hal yang ada di dunia ini dan dunia asalnya sangat mirip\, hanya saja hal-hal yang berhubungan dengan sepak bola dan ekonomi sangat berbeda dari ingatan aslinya. Di dunia ini tidak ada yang namanya B*rc*lona FC maupun R*al M*drid\, melainkan Catalan United dan Madrid Kings. Dan juga perusahaan terkenal di dunia juga memiliki nama yang berbeda dari tempat asalnya.
“Benar-benar konyol, siapa yang berpikir aku akan mengalami hal bodoh seperti yang dibuat dalam novel-novel online itu?” Raynaldi terkekeh saat mengingat apa yang terjadi padanya.
Sebelumnya, Raynaldi Indrasta (31 Tahun) baru saja kehilangan semua harta kekayaannya setelah dia mengalami kebangkrutan karena salah perhitungan dalam grafik pasar bursa saham NASDAQ dan akhirnya mengalami kebangkrutan setelah kehilangan total 25 Juta USD.
Karena mengalami kehilangan yang luar biasa, Raynaldi yang mengalami tekanan berat dan depresi saat itu pergi ke salah satu bar dan menenggelamkan dirinya dalam minuman keras. Setelah minum beberapa botol wishky dan vodka, Raynaldi yang tidak kuat menahan mabuk akhirnya pingsan dan tak sadarkan diri.
Namun siapa yang menyangka saat dirinya bangun, bukannya mendapati dirinya berada di bar melainkan di kamar tidurnya sewaktu muda. Raynaldi masih mengingat kebingungannya saat pertama kali bangun dan melihat semua hal yang sangat familiar untuknya.
Banyak poster dan benda-benda yang berhubungan dengan sepak bola di kamar tidurnya, lagi pula Raynaldi adalah seorang penggemar berat sepak bola sejak muda. Bahkan saat kecil dia sempat berpikir untuk menjadi pemain sepak bola saat dia tahu kemampuan belajarnya yang tidak terlalu baik.
Saat Raynaldi mengecek waktu dan tanggal dia berada sekarang, dia menemukan bahwa dirinya kembali ke 15 tahun yang lalu karena tanggal sekarang adalah 28 Desember 2006. Selain itu dia menemukan bahwa tubuh yang ditempatinya memiliki nama yang sama dengannya bahkan latar belakang dan identitasnya sama persis.
“Sepertinya aku benar-benar kembali ke 15 tahun yang lalu, yang berbeda hanyalah keputusan yang aku dan ibu ku ambil untuk pergi ke jerman atau tidak.” Raynaldi bergumam pelan sambil memikirkan masa lalunya.
. . . .
Waktu berlalu secara perlahan dan Raynaldi menjalani hidupnya seperti anak normal lainnya. Namun, saat bulan Januari 2007, seorang pencari bakat dari Leverkusen, Jerman yang sedang berlibur di kotanya, secara tidak sengaja menemukan bakat Raynaldi dalam sepak bola. Andre Thomas, yang merupakan pencari bakat untuk Leverkusen SC melihat Raynaldi memiliki kemampuan finishing yang luar biasa.
Saat melihat Raynaldi bermain dengan teman-temannya, Andre seolah melihat sosok legenda Italia, Fillipe Nesta yang merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah tim nasional Italia dengan 68 gol dalam 68 pertandingan.
Namun, yang membuat Fillipe Nesta menjadi istimewa adalah kondisi fisiknya yang biasa-biasa saja, selain itu tekniknya hanya bisa dibilang sedikit diatas standar, dia juga tidak cepat maupun tinggi, tetapi selalu bisa menemukan celah di kotak penalti lawan dan terbebas dari jebakan offside kemudian mencetak gol dengan tingkat konversi yang luar biasa. Fillipe Nesta akhirnya terkenal sebagai orang yang hidup di garis offside dan anomali dalam sepak bola.
Andre tidak tahu apa yang membuatnya melihat bayangan Fillipe dalam Raynaldi, tetapi dia masih mempercayai instingnya sebagai pencari bakat dan akhirnya merekrut Raynaldi untuk mencoba bermain di eropa. Setelah melihat Raynaldi dan teman-temannya selesai bermain sepak bola, Andre langsung menghampiri Raynaldi dengan pemandu dan penerjemahnya lalu menyatakan minatnya untuk mengundang Raynaldi melakukan uji coba di Leverkusen SC.
Raynaldi yang mendengar perkenalan dari Andre merasa agak was-was dan tidak percaya dengan apa yang disampaikan Andre, dia bahkan sempat berpikir kalau Andre adalah seorang penipu yang berniat menculik anak-anak dan kemudian menjual mereka.
Namun sebelum Raynaldi sempat menolak, salah satu temannya yang lebih tua justru berlari kearah Andre dan meminta tanda tangannya. Raynaldi menanyakan tentang siapa Andre, dan kenapa dia meminta tanda tangannya. Temannya pun menjawab, Andre adalah mantan pemain tim nasional Jerman, dan dia sudah pensiun sejak 5 tahun yang lalu.
Akhirnya Raynaldi memutuskan untuk membawa Andre dan penerjemahnya untuk menemui ibunya di rumah. Meski Raynaldi masih merasa kalau Andre mencurigakan tapi dia memutuskan untuk melihat bagaimana tanggapan ibunya terlebih dahulu. Lagi pula sebagai seorang pelajar selain kemampuan bahasanya yang luar biasa, dia hanya biasa-biasa saja di pelajarannya yang lainnya, jadi terkadang dia juga memikirkan untuk menjadikan pemain sepak bola sebagai karir masa depannya.
Selain itu, Raynaldi juga mempercayai penilaian ibunya yang merupakan seorang Psikolog yang sudah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun. Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah berukuran sedang dengan eksterior yang sederhana. Raynaldi memimpin untuk membuka pintu dan memasuki rumah.
“Ibu, Lisa, aku pulang dengan tamu!” Raynaldi berteriak setelah masuk ke rumah, sementara Andre dan penerjemahnya mengikuti.
Tak lama berselang, seorang wanita berusia pertengahan 30-an dan seorang gadis kecil berusia 10 tahun masuk ke ruang tamu. Ibu Raynaldi bernama Anita Indrasta dan adik perempuan Raynaldi bernama Lisa Indrasta. Anita terkejut saat melihat ada orang asing yang mengunjungi rumahnya, kemudian dia menatap Raynaldi seolah menanyakan apa yang terjadi.
“Ibu, paman ini bernama Andre Thomas, dia mengaku sebagai seorang pencari bakat dari sebuah klub sepak bola di jerman dan berniat merekrut ku untuk melakukan uji coba di klubnya. Sementara paman yang disebelahnya adalah penerjemah yang disewa Paman Andre.” Raynaldi menjelaskan tujuan Andre dengan singkat.
Anita yang mendengarkan ucapan putranya merasa agak bingung, dia juga sudah melihat bahwa putranya menyukai sepak bola sejak kecil dan sering bermain sepak bola dengan teman-temannya yang beberapa tahun lebih tua darinya. Anita juga tahu kalau Raynaldi sering bermain bersama dengan anak-anak mahasiswa dari kampus yang tak jauh dari rumahnya. Tetapi bermain dengan anak-anak yang lebih tua dan bermain di tim yunior klub prfesional adalah dua hal yang berbeda.
Setelah menenangkan dirinya, Anita akhirnya menatap Andre dan berbicara dalam Bahasa Jerman yang fasih. “Jadi, Tuan Andre. Bagaimana menurut anda tentang kemungkinan anak ku menjadi pemain sepak bola professional?”
Andre yang mendengar betapa fasihnya Anita berbahasa Jerman tertegun sesaat, sebelum menjawab. “Putra anda memiliki bakat yang luar biasa sebagai seorang pencetak gol di area penalti, tentu saja baik itu kemampuan fisik dan tekniknya hanya berada di tingkat rata-rata para pemain yunior di klub kami, tapi mengingat usianya yang baru 16 tahun. Saya merasa bahwa selama dia bisa memperbaiki tekniknya maka dia akan menjadi pemain top di lima liga utama eropa.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
PotatoBoy
bukan nya julukan itu untuk inzaghi
2024-03-20
0
Sena Fiana
😀😀😀
2023-08-07
1
Atha 12
ide cerita dari mtl novel ya thor?
"rubah di area pinalti"
2023-01-18
2