Leon tak bisa berkata apa-apa lagi sejak beberapa menit yang lalu. sekujur tubuhnya mendadak kaku mendengar perkataan Ayahnya. Semua perkataan ibunya Seolah berbanding terbalik dengan perkataan Ayahnya saat ini.
Rasa bersalah kini merasuki pikiran nya gadis tak bersalah yang sudah ia nikahi secara sirih menjadi korban Atas dendam yang membuat nya buta oleh kenyataan yang ada.
Leon mengusap wajahnya kasar ia kembali teringat semua perbuatannya mulai menghancurkan usaha Ayah serin kemudian meminta serin secara paksa untuk menikahi nya. siksaan demi siksaan yang ia lakukan terhadap gadis tak bersalah membuat Leon merasa bersalah.
Tanpa mengatakan sepatah katapun ia lantas meninggalkan Ayahnya seorang diri.
****
Refan kini Menemui ibu panti dan mencari informasi tentang serin dan tempat tinggal ibu serin.
Semua informasi tentang serin pun sudah ia dapat. Refan tak percaya akan kenyataan yang ia dapat jika ibu serin meninggal karna dibunuh.
" Kamu dimana sayang..!" Lirih Refan kini masih berdiam diri didalam mobilnya menyandarkan kepalanya kebelakang menatap langit-langit dalam mobilnya.
Semua terasa hampa semenjak kepergian serin seakan tak ada semangat untuk hidup. Refan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil melirik ke kanan ke kiri berharap ia melihat Istrinya.
Sunyi sepi menyambut kepulangan Refan begitu ia membuka pintu Apartemennya, sudah 2 bulan terakhir Refan tenggelam dalam rasa penyesalan. Seandainya ia sedikit saja peka akan tingkah Aneh istrinya sebelum pergi meninggalkan nya mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini.
Refan membaringkan tubuhnya diatas ranjang Yang biasa ia tempati bersama istrinya tercintanya.
Malam ini rasa rindunya terhadap istrinya seakan tak bisa Ia bendung lagi. Hingga detik kemudian Refan berlari kearah kamar mandi siap untuk memuntahkan isi perutnya.
Hoek...Hoek..Refan terus Memuntahkan semua isi perutnya sesekali ia menyeka keringat di keningnya, Sudah 2 Bulan ini Refan terus merasa mual dipagi hari dan malam hari.
*
*
*
*
Tak jauh beda dengan Refan. Serin pun tengah memikirkan suaminya, Rasa rindunya terhadap suaminya sangat menyiksa batin nya saat ini, Didalam kamar tidur Serin menatap langit-langit kamar nya menerawang jauh ditemani lampu yang hanya menyisakan cahaya tamaram.
Jika disiang hari serin di temani oleh sepupunya Sonya, Serin bisa melupakan sejenak rasa rindunya terhadap suaminya, Namun jika malam menjemput rasa itu seakan menguliti hatinya,
3 Bulan berlalu, Kesehatan serin semakin memprihatinkan, Keadaannya semakin lemah, selama beberapa bulan ini serin seakan mengalami penurunan Nafsu makan karna selalu memikirkan suaminya sehingga membuatnya stres. kadang emosinya naik turun, suka berubah ubah.
Hanya Sonya dan dokter Dewa yang selalu setia menjaganya .
"Ser. Kamu makan ya, Dari kemaren kamu belum makan ." Bujuk Sonya Melihat serin hanya diam dan tak menyahut membuat Sonya jadi khawatir.
Sudah berapa kali serin keluar masuk rumah Saat keadaannya sangat lemah.
Dokter dewa datang berkunjung kerumah serin saat mendengar dari Sonya jika serin kembali tak ingin makan Apapun.
"Kamu harus makan. kalau tidak, kamu akan membahayakan keselamatan bayi yang ada dikandungan mu." tutur Dokter dewa berusaha membujuk serin lagi.
Serin masih diam membuat kedua orang didepannya menghelang nafas dalam-dalam, Serin benar benar keras kepala menurut Mereka.
" Dok . Bagaimana jika kita bawa serin kekota untuk memeriksakan kesehatan nya . Aku tidak mau jika Anak yang dikandungan nya kenapa Napa." Usul sonya yang sangat mengkhawatirkan sepupunya
" Iya. kamu kemasin barang barang serin kita bawa dia sekarang.
"Baik dok.!
Sonya membereskan semua keperluan serin dan beberapa potong pakaian untuk nya. Setelah selesai ia lantas membujuk serin Agar mau ikut bersamanya untuk memerikan kandungannya kedokteran kandungan terbaik yang ada di kota
" Kita mau kemana ." serin sedikit heran melihat sepupunya mengemasi barang-barang nya.
"Jika kamu masih ingin bayimu selamat maka diamlah, Kamu kenapa sih jadi seperti ini, Ingat, bukan kesehatan kamu saja yang mesti dijaga tapi Masih ada nyawa yang bersarang didalam rahim kamu. " Sonya merasa geram terhadap sepupunya hingga tanpa sadar ia sudah membentak nya.
Sonya berhenti dengan kegiatannya kemudian menghelang nafas berat. Berusaha mengatur emosinya yang saat ini sedang menguasainya.
lagi lagi serin hanya diam tak bermata apa apa lagi ia hanya diam menatap Sonya yang masih sibuk mengatur barang barang bawaannya.
Beberapa menit kemudian mereka sudah berada dijalan menuju rumah sakit besar yang ada di kota. Keheningan tercipta diantara mereka Baik serin Maupun sonya tak mengeluarkan sepatah katapun. Membuat Dokter Dewa sedikit heran melihat keduanya yang hanya diam.
Hingga 2 jam lamanya menempuh perjalanan merekapun akhirnya sampai, Sonya turun dengan memapah serin yang masih sangat lemah.
Serin sudah ditangani oleh dokter, Sonya dengan setia mendampingi serin.
Dokter menyarangkan Agar serin di opname selama beberapa hari karna keadaannya akan membahayakan janin dikandungan nya..
Sementara Dokter Dewa setelah mengantar serin dan Sonya ia pergi karna Ada urusan mendadak yang akan ia kerjakan di kota ini.
Pelan pelan Sonya Menghampiri sepupunya dengan perasaan yang begitu mengkhawatirkan sepupunya.
Ia lantas menggenggam tangan serin berusaha menenangkan nya.
" Aku tau jika saat ini Kamu sedang memikirkannya. Tapi seberapa banyak lagi kamu akan menyiksa dirimu sendiri. Cobalah pikirkan sedikit saja janin di dalam kandungan mu. " kata Sonya menesehati sepupunya itu
Serin terdiam. Tampak memikirkan perkataan Sonya, Namun rasa rindunya terhadap suaminya seakan menyiksanya saat ini.
"Aku sangat merindukannya." Lirih serin yang kini sudah dibanjiri oleh Air mata.
"Sonya dapat merasakan Bagaimana perasaan serin saat ini , ia merasa sangat terpukul berpisah dengan suaminya.
***
Malam semakin larut serin sudah terlelap dalam tidurnya. sementara Sonya masih setia menemaninya, terbersit di pikiran nya Untuk menghubungi Suami serin.
Ia kemudian meraih tas serin mencari sesuatu didalamnya, berharap Sonya mendapatkan no ponsel suami serin.
Detik itu juga Senyum terbit dibibir Sonya saat melihat sebuah ponsel di dalam tas serin.
"Maafkan Aku serin...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Weweta Weta
Semoga Refan dpt info dri sonya
2024-02-01
0
Siti Homsatun
sonya sepupu seerin yg. baik ,ayo cepat hubungi Revan sonya...
2022-03-17
0
Erliana Nasution
lanjut thor
2022-03-08
1