Kita akan hadapi Bersama

Serin memandangi langit Malam ini, Duduk menyendiri dipinggir kolam renang dengan kaki menjuntai ke bawah membiarkannya menyentuh Air yang terasa sangat dingin.

Sepi merasuki relung hatinya. Hampa! hanya suara jangkrik yang terdengar sangat nyaring ditelinga.

Ditemani gelapnya malam dan hembusan angin yang sangat kencang membuatnya Rindu sosok suaminya yang Sudah dua hari ini keluar kota.

Sinta istri Deni menghampirinya dengan menepuk bahunya pelan. Serin menoleh tersenyum tulus

" Boleh saya duduk?" Pinta Sinta membalas senyuman serin

Sinta duduk disamping sering dengan posisi yang sama kaki menjuntai ke bawah membiarkan menyentuh air

Mereka terdiam beberapa saat, Hingga suara Sinta mengalihkan pandangan serin ke arahnya

"Kamu merindukan nya ?" Tanya Sinta Namun pandangannya masih menatap kearah depan.

Diam tak ada sahutan Sinta melirik kearah serin. Sementara serin hanya membalasnya dengan senyuman simpul.

"Kak..." Serin terdiam beberapa saat memilih kata yang tepat untuk mengatakan ke Wanita didepannya

"Kenapa.! " Sinta menggeser duduknya menghadap kearah serin kemudian menggenggam tangan nya, ia tau jika gadis didepannya ini sedang gundah

"Kak.. Apa benar kafe kak Refan yang ada di kota xx sedang Ada masalah ?" Tanya serin dengan mata Nampak berkaca kaca

Mata Sinta Membulat sempurna"Darimana gadis didepannya bisa tau" pikir Sinta

Sinta menggenggam tangan serin memberinya sedikit ketenangan,

" kamu tidak perlu khawatir, Refan pasti bisa mengatasinya.

"Ini semua karena Aku..! " Lirih serin nyaris tak bersuara

"Kamu Mendengar pembicaraan kami tadi ?" Selidik Sinta Namun dibalas Anggukan pelan Oleh serin

****

Refan sudah uring-uringan tak jelas pasalnya sudah dua hari ia sulit menghubungi istrinya Bahkan Refan sudah menelpon Sinta istri Deni menanyakan keadaan serin, Santi pun merasa Aneh perubahan sikap serin beberapa hari ini yang selalu mengurung diri di dalam kamar.

Tak lupa Sinta memberitahu jika serin mengetahui semuanya tentang masalah yang Refan hadapi saat ini.

Refan mengusap wajahnya kasar, belum beres masalahnya disini ia harus berhadapan dengan sikap diam istrinya, Tanpa menunggu lama Refan membereskan semua pakaian nya memasukkan kedalam koper kecil hari ini juga Refan terbang ke kota Asalnya untuk menemui istrinya.

Perjalanan yang membutuhkan waktu yang lama hingga Refan sampai ditempat tujuan hingga malam harinya.

Pintu rumah kediaman Deni terbuka saat istri Deni membukakan pintu untuknya.

"Serin dimana sin." Tanya nya langsung

"Ada didalam kamarnya."Sahut sinta

Refan berjalan menuju kamar serin tanpa membalas sahutan Sinta lagi, pelan pelan ia membuka pintu kamar.

Clek...

Pintu terbuka, kamar kosong tak ada sosok serin didalam kamar nya, membuat rasa cemas Refan menjalar ke seluruh tubuh nya. Pelan pelan Refan melangkah menuju kamar mandi dan membukanya Namun serin tak Nampak didalam sana.

Hingga suara pintu penghubung balkon kamar terbuka membuat tatapan mata mereka bertemu.

Serin membeku ditempatnya Menatap kearah suaminya berdiri, mengucek kedua bola Matanya untuk meyakini jika yang ia lihat saat ini memang benar Suaminya

Merasa Tak ada respon, serin hanya diam ditempatnya membuat Refan terkekeh kecil melihat nya.

" Kau tidak merindukanku ?"

Serin pun tersadar detik itu juga Air mata yang sedari tadi ia tahan tumpah dari sudut matanya. Serin berlari menghampiri suaminya yang sudah merentangkan kedua tangannya saat ini

Serin melompat kedalam pelukannya seolah tak ingin melepasnya barang sedikitpun.

"Kau merindukanku..?" Tanya Refan yang kini sudah menggendong istrinya menuju Ranjang.

Serin hanya mengangguk ia masih meresapi Aroma tubuh suaminya yang sudah beberapa hari ini ia rindukan.

Refan duduk masih posisi yang sama, mendudukkan serin dipangkuan nya dengan kaki melilit kepingannya,

Mata mereka bertemu hingga detik kemudian Refan sudah melayangkan ciuman panas hingga mereka larut dalam gairah yang sudah mereka tahan selama beberapa hari.

*

*

*

*

*

Kini mereka sudah berada dalam balutan selimut tebal dengan tubuh yang sama sama Masih polos setelah melakukan kegiatan panasnya yang menguras tenaga keduanya.

Refan masih mendekap Tubuh istrinya dengan erat tanpa ingin melepas sedikitpun. Menyesap dalam dalam Aroma tubuh istrinya kembali, seolah menjadi candu Baginya

" Sayang." Panggil Refan dengan suara pelan tanpa mengubah posisinya yang masih mendekap tubuh istrinya

"Hm..

Refan diam sesaat untuk mencari kata yang tepat untuk menyampaikan sesuatu terhadap istrinya

"Kamu kenapa, sudah beberapa hari ini Aku menghubungimu tapi kamu tidak Mau menjawab panggilan ku." Tanya Refan

Serin semakin mempererat pelukannya, isakkan kecil terdengar jelas ditelinga Refan saat ini, Ia tau betul istrinya sedang memikirkan sesuatu.

" Maaf.! " Lirih Refan hanya kata itu yang mampu di ucapkan Refan saat ini

Serin tak menyahuti ia masih betah dalam diamnya hingga Refan perlahan melepas pelukannya kemudian menatap wajah istrinya yang sudah memerah karena Menangis

Pelan ia menyeka sisa sisa air mata Istrinya dengan sayang.

"Aku tidak bermaksud menyembunyikan apa apa kekamu, Aku hanya tidak mau membebani mu." Ucap Refan berusaha menenangkan istrinya

"Ini semua karna Aku kak. "Lirih serin

"Ssst..ini bukan karna kamu jadi berhentilah berpikir seperti itu.

"Bukan cuma usaha kafe kakak yang diganggu oleh tuan Leon bahkan ia sudah memecat kakak."

" Tidak Apa apa, bukankah kita sudah berjanji kita akan menghadapi semuanya bersama.?"

*****

Mereka kembali ke Apartemen nya setelah berpamitan dengan sahabatnya yang mau menjaga istrinya selama beberapa hari.

"Kak.." Panggil serin pada suaminya yang masih fokus dengan kemudinya.

" Iya sayang.!

"Kita singgah ke supermarket dulu kak, bahan makanan dirumah sudah habis.

" Ok sayang." Ucap Refan dengan senyum menggoda membuat rona merah terpancar di wajah serin

Mobil mereka berhenti tepat didepan supermarket, Mereka bergegas turun. sambil mengandeng tangan Istrinya Refan masuk kedalam dan memilih berbagai macam jenis makanan.

Refan berdiri tepat didepan rak khusus untuk keperluan wanita "Pembalut". Refan teringat kembali saat Dirinya kebingungan mencari keberadaan Yang namanya pembalut itu.

" Kakak gak mau ngeborong pembalut lagi.??" Goda Serin terkekeh geli melihat wajah suaminya memerah karna malu.

Refan mendengus kesal, ia bergidik ngeri jika mengingat Nya kembali Bagaimana reaksi penjaga toko nya saat itu.

*

*

*

*

*

Setelah membayar semua barang belanjaannya. mereka melangkah keluar Serin menunggu suaminya tepat didepan pintu masuk sedangkan Refan kearah tempat parkiran.

Senyum terukir di bibir mungil serin melihat mobil suaminya sudah Nampak menuju kearahnya, Namun senyum itu hilang ketika Ada mobil pengangkut barang tiba tiba datang dari Arah belakan menabraknya hingga mobil Refan terserempet jauh dari tempat nya, Membuat serin Histeris bahkan serin ingin menghampiri mobil Suaminya yang sudah tak terbentuk lagi. Namun ditahan oleh beberapa ibu ibu yang berada disana

"Tidak..!! Ini tidak mungkin " lirih serin masih tercengang Akal sehatnya mendadak hilang dengan tangan membekap mulutnya

Mata Nya sudah berembun hingga detik itu juga Air matanya pun jatuh membasahi pipinya

Serin masih mematung ditempatnya belum sepenuhnya percaya jika suaminya saat ini sedang kecelakaan Orang orang yang menyaksikan kecelakaan itu sudah berkerumun berusaha membantu untuk mengeluarkan Refan dari dalam mobil, Bahkan Ambulance sudah datang, perlahan serin mendekati Suaminya dengan sisa sisa kesadarannya ia lantas masuk kemobil Ambulance bersama dengan suaminya

"Sayang. Bangun jangan membuatku takut seperti ini"serin terus mengguncang tubuh suaminya disela sela Isak tangisnya.

30 Menit perjalanan Mobil sampai disebuah rumah sakit , Suster mendorong Brankar Refan menuju ruang tindakan.

Sementara serin Menunggu diluar dengan cemas, Tubuhnya bergetar hebat Rasa takut terlukis diwajahnya membuat Serin jatuh tak sadarkan diri...

*

*

*

*

*

Jangan lupa dukungannya like, koment nya Biar tambah semangat up nya 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

siti homsatun

siti homsatun

Sinta

2023-09-14

0

Siti Homsatun

Siti Homsatun

smg Revan selamat

2022-03-10

1

Sari Haryanti

Sari Haryanti

lnjut

2022-03-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!