Keluarkan Sayang

Hingga pagi menjelang Refan masih terlelap dalam balutan selimut yang sama dengan serin, keduanya sama sama terlena dalam kehangatan masing masing tanpa ada niat untuk membuka mata. Refan mendekap erat tubuh mungil serin.

Perlahan kelopak mata serin terbuka kesadarannya belum sepenuhnya kembali, Matanya terus Mengintari sudut ruang kamarnya hingga Matanya tertuju pada tangan yang melilit di perutnya dari belakang membuat Nya histeris.

"Aaaakh...!!! Teriak serin

Refan pun reflek bangun dengan sisa sisa kesadarannya, Melihat dirinya tidur di samping serin Refan bangkit dari tidurnya mulai menenangkan serin.

" Bodoh.. bodoh .,"Umpat Refan dalam hati

Maafkan saya, Semalam saya...

"Tidak Apa apa kak.." ucap serin merasa tidak enak. karna usapan Refan semalam membuat nya nyaman hingga tak sadar ia tertidur pulas.

****

1 Minggu berlalu

Refan kembali keruangannya dengan wajah lesu setelah melakukan meeting penting bersama dengan bosnya. Hari sudah siang Refan mengeluarkan kotak bekalnya yang sudah disiapkan oleh serin. Senyumnya mengembang menatap isi bekal makan siangnya, ternyata begini rasanya jika memiliki seorang istri eh salah dia masih status istri orang." Refan terkekeh kecil sendiri.

Masih teringat kejadian tadi pagi, membuat dirinya tak bisa konsentrasi bekerja sampai sampai ia dapat teguran dari bos nya.

Sore harinya Refan pulang dengan langkah tergesa-gesa ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan gadis penghuni isi kepalanya seharian ini.

Mobil Refan membelai jalan raya setelah tadi ia singgah ketoko Henpon. Refan membelikan ponsel keluaran terbaru untuk serin.

Mobil sampai ke gedung menjulang tinggi sebuah Apartemen mewah yang di tinggali oleh Refan.

Masuk ke lif dengan hati berdebar debar. Rasanya sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan gadis yang sudah memenuhi pikirannya sedari tadi

Begitu keluar dari lif Refan menuju unit Apartemen nya sambil bersenandung kecil menggambarkan jika hatinya saat ini sedang berbunga bunga.

Pintu terbuka saat setelah memencet tombol sandinya, Refan celingukan mencari gadis itu hatinya sudah tak tahan ingin melihatnya langsung.

Refan meletakkan tas kerjanya diatas meja lalu melangkah ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa menyegarkan tenggorokannya Namun sebelum melangkah Refan terdiam menatap bidadari yang sudah ia rindukan sedari tadi keluar dari arah dapur dengan membawa minuman dingin di tangannya.

"Aku dengar kakak sudah pulang jadi Aku bawakan minuman " Serin meletakkan gelas itu diatas meja lalu ingin berlalu kembali ke dapur Namun tangannya ditahan oleh Refan.

Serin berhenti berbalik kembali menghadap pria itu. keningnya mengerut herang menatap kearah pria didepannya itu.

Refan memejamkan Matanya seraya menikmati Aroma tubuh serin yang sedari tadi sudah menggodanya,

Serin semakin dibuat bingung dengan pria didepannya ini. Ia memicingkan matanya menatap wajah pria itu seakan ia tau jika pria itu pasti ada apa apanya.

"Kenapa.? "Serin Akhirnya bertanya ia sudah tidak bisa menebak lagi Ada apa dengan pri ini.

Tak ada jawaban Namun Refan malah memeluk tubuh mungil Serin, Hingga mata serin membulat sempurna terdiam kaku didalam dekapannya.

Perlahan Refan mengurai pelukannya kemudian tersenyum menatap gadis yang hampir membuatnya gila seharian ini, Refan menempelkan kening nya ke kening serin hingga hembusan nafas mereka Menyatuh

Jantung keduanya pun berpacu sangat cepat, seakan ingin melompat keluar,

Darah serin Mendesir merangkak naik diwajahnya Rona merah terkuras diwajahnya. Refan semakin mendekatkan kepalanya hingga ciuman itupun tak terelakkan lagi. Refan menikmati bibir ranum serin yang selalu menggodanya, suara decakan memenuhi ruangan itu saling bertukar Saliva, keduanya menikmati ciuman panas mereka, hingga serin merasa sudah kehabisan oksigen barulah Refan melepas ciumannya.

Di sisa sisa Deru nafas Nya yang bergemuruh, Serin masih merasakan sesuatu yang Aneh dalam diri nya seperti tersengat Aliran listrik yang menginginkan untuk lebih.

"Kau sudah mengalihkan duniaku semenjak kehadiranmu di dalam hidupku." Ucapan Refan sontak membuat serin terkejut,

Tangannya yang masih melilit di pinggang Serin kening nya masih menempel di kening sering Kini mereka sama sama larut dalam perasaan masing masing, Refan tak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini ia kembali Memangut bibir mungil serin memberi gigitan gigitan kecil hingga suara lenguhan Serin terdengar sangat indah ditelinga Refan.

"Aaakh... "Desah serin saat tangan Nakal Refan mulai meremas kedua gundukan bukit kembarnya

Refan semakin menjadi.seluruh akal sehatnya menghilang dipenuhi oleh kabut gairah, ia lalu mengangkat tubuh serin kegendongannya posisi serin Mengapik pinggang Refan dengan kedua kakinya, tanpa melepaskan ciuman panasnya yang terus menyesap ******* saling bertukar Saliva.

Refan terus melangkah kearah meja makan siap untuk mendudukkan tubuh serin.

"Aaah...kak Refan..."jerit serin dalam kenikmatan saat Refan sudah menguasai tubuhnya, bahkan saat ini serin sudah setengah telanjang

Refan menegang bahkan ia sulit untuk menelan Salivanya, Menatap kagum kedua gundukan terpampang indah didepannya. Matanya sudah berkilat oleh kabut Gairah.

Tangannya mengusap lembut wajah cantik perempuan yang ada didepannya itu, lalu mengecup kedua mata yang selama ini selalu mengeluarkan Air mata kesedihannya.

" Aku mencintaimu Serhina Aqilla Nadifah...! "Lalu ia kembali mencium bibir Serin dengan sangat rakus Memangut lalu ia turun keleher sampai meninggalkan jejek kepemilikannya disana.

"Aaaakh..." Serin kembali mendesah menikmati permainan Refan yang semakin tak terkontrol lagi kedua tangannya kini merambat ke dalam rok yang serin pakai mencari sesuatu yang bisa membuat nya mengerang nikmat.

Refan terus memainkan ujung bukit kembar serin dengan lidahnya hingga serin menikmati sensasi yang luar biasa didalam tubuhnya. jari Refan semakin bermain didalam sana memainkan kacang milik serin membuat serin menggeliat hebat .

"Aaaakh..kak ...Aku mau pipis Mas. " Desah serin tak tertahankan lagi

Refan menghentikan kegiatan nya menatap serin dengan senyum mesumnya.

" Keluarkan Sayang." Refan memperbaiki posisinya membungkukkan badannya sedikit hingga posisinya menyamai serin yang sedang duduk diatas meja makan tersebut refan kembali memainkan milik serin dengan lidahnya, ia terus bermain di ladang serin, sesekali menyesapnya hingga serin mengejang menjerit dalam menikmati yang luar biasa. Refan mengakhiri permainan nya saat ia sudah merasakan hangatnya semburan cairan yang keluar didalam ladang serin.

Refan tersenyum melihat rona merah di wajah serin saat ini. Gadis itu menundukkan kepalanya menahan rasa Malu nya.

" Maafkan Aku sayang." Ucap Refan berusaha menenangkan gadis didepannya, Ia tak dapat mengontrol dirinya jika sudah bersama dengan serin.

Refan kembali mendekap tubuh serin begitu erat, ia menyesap Aroma tubuh serin yang sudah menjadi candu baginya.

"Sekarang kamu tak bisa lepas dariku, Aku akan merebut mu dari tuan Leon Apapun Yang akan terjadi. "Ucap Refan penuh kesungguhan.

Serin hanya diam tak menyahut. laki laki didepannya ini benar benar membuatnya tak berdaya.

Terpopuler

Comments

Weweta Weta

Weweta Weta

👍

2024-01-31

0

Rere Niae Cie'kecee

Rere Niae Cie'kecee

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🤗🤗🤗🤗

2022-03-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!