Kepingan masa lalu Refan.

Setelah kepergian Dewa kini Refan sudah berada didalam kamarnya bersama istri tercintanya, Dalam balutan selimut yang sama mereka menumpahkan segala rasa rindunya yang selama ini menyiksa mereka.

Semua terasa mimpi bagi Refan, bisa bertemu kembali dengan istrinya dan langsung mendapat kabar baik detik itu juga, sebuah Anugerah terindah yang dikarunia oleh sang maha pencipta.

Refan mendekap erat tubuh mungil Istrinya, seolah tak rela melepas barang sebentar.

Lama Refan merenung didalam dekapan sang istri yang sudah terlelap dalam tidurnya, kini Refan memejamkan matanya.

Sementara ditempat lain seorang pria tengah larut dalam penyesalan nya ditemani dengan minuman keras yang selalu membuatnya merasa tenang.

Kenyataan yang sangat Menyakitkan baginya ibu yang selalu ia percaya tega membohonginya dengan kata kata manisnya.

Ayah yang ia anggap brengsek ternyata orang yang selama ini menjaga perasaannya. Menyembunyikan kebenaran sesungguhnya demi dirinya Agar tidak larut dalam kesedihan.

"Aaaaaakh...."Teriak Leon prustasi

larut dalam kesedihannya hingga tanpa sadar Leon sudah terlelap dalam rasa penyesalan yang mendalam terhadap mantan istrinya.

******

Beberapa hari kemudian kesehatan serin kembali membaik, Nafsu makannya yang sempat hilang kini mendadak kembali. karna Refan selalu memperhatikan pola makan Istrinya dengan sangat baik. ia tidak ingin jika Anak yang masih dalam kandungan sampai kenapa kenapa.

"Sayang. kamu makan ya..?" Refan datang dari Arah pintu dengan membawa Nampan berisi beberapa makanan sehat untuk ibu hamil.

Serin yang masih terbaring diatas ranjang kini mengulum senyumnya melihat senyum suaminya bagaikan mentari bersinar di pagi hari membuat hatinya jadi sejuk.

Refan membantu istrinya bangun dari tempat tidur kemudian perlahan ia Menyuapi dengan telaten hingga Makanan yang didalam piring tandas tak tersisa.

Serin beruntung memiliki suami perhatian seperti Refan, Senyum nya mengembang menatap suaminya penuh kasih sayang yang ada didepannya saat ini.

"Kamu kenapa, hm...?" Tanya Refan melihat istrinya yang sedang senyam senyum sendiri

" Ah tidak.., "Serin jadi salah tingkah ketahuan oleh suaminya

"Aku merindukannya." Bisikan goib Refan mampu membuat seluruh tubuh serin meremang bahkan bulu kuduk nya berdiri saat Refan menggigit kecil telinganya.

Serin hanya menunduk malu, ia faham betul yang suaminya maksud saat ini.

Berpisah selama 5 Bulan lamanya membuat Refan haus akan sentuhan istrinya begitupun yang dirasakan oleh serin saat ini.

Pelan pelan Refan memulai Aksinya dengan menyatukan bibir mereka, Ciuman yang sangat Refan rindukan selama ini. Mereka Saling menyesap Memangut bertukar Saliva Sampai serin merasa kekurangan oksigen barulah Refan melepaskan ciumannya. dengan posisi keningnya masih sama sama menempel,

Serin terlihat mengatur Nafasnya, menghirup udara dalam dalam, Suaminya benar benar membuatnya kehabisan oksigen di dalam tubuhnya.

"Kamu baik baik saja.??" Tanya Refan kini memegang kedua pipi istrinya. sesekali memberi usapan kecil ditangannya.

Serin hanya mengangguk pelan, Saat Refan akan memulai kembali aksinya tiba tiba pintu kamarnya diketok dari arah luar membuatnya mengerang frustasi, ingin rasanya saat ini juga Refan membunuh siapa saja yang berani menganggu aktivitas nya.

Ia lantas bangkit dari tempatnya dan melihat siapa yang berani mengganggunya saat ini.

"Kamu tunggu disini ya, Aku liat dulu siapa yang datang." Refan melayangkan kecupan singkat sebelum bangkit .

Pintu terbuka, Terlihat Dokter dewa tersenyum tanpa dosa disana dengan segala kejahilannya membuat Refan mendengus kesal kenapa manusia ini datang disaat tidak tepat" Begitulah di pikiran Refan saat ini.

"Apa Aku mengganggu Aktivitas mu..?? " Tanyanya tanpa Dosa masih tersenyum melihat wajah kesal sahabatnya. Ia tau betul jika Refan saat ini sedang melakukan iya iya dengan istrinya. terlihat dari rambutnya yang Acak-acakan saat ini

" Sangat Mengganggu." Ketus Refan

"Santai men, Aku sudah menunggumu sampai setengah jam lamanya kata pembantumu kalian sedang berduaan didalam kamar ia takut mengganggu kalian makanya Aku sendiri yang datang mengetok pintu kamar mu.

" Cepat katakan." Serka Refan Masih bernada ketus, ia terlalu malas jika meladeni sahabatnya yang satu ini.

"Kita bicara diluar saja." Sahut dewa

"Baiklah. " Refan kemudian menutup rapat pintunya membuat Dokter Dewa jadi penasaran ingin mendongakkan kepalanya menatap kearah dalam Namun Refan mendorong kepalanya kedepan.

""Kamu mau apa." Refan memicingkan matanya, melirik kearah dewa penuh intimidasi

Dewa hanya nyengir kuda. kemudian melangkah kearah ruang tamu.

Bibi Num datang membawakan Nampang berisi minuman dan beberapa cemilan untuk majikannya dan tamu nya.

" Katakan Apa yang membuatmu datang pagi pagi begini. "ucapan tegas Refan tak membuat Dokter dewa jadi takut

"Baiklah Aku akan serius." Sahut Dewa mulai serius ia menggeser sedikit duduknya menghadap kearah Refan.

" Ayahmu sudah lama mencari keberadaan mu." Kata Dewa penuh serius ia tau betul jika sahabat didepannya itu tidak ingin membahas tentang keluarganya yang sudah membuangnya hanya karna ia tak merestui pernikahan Ayahnya dengan perempuan pilihannya.

"Aku tidak peduli dengan itu.! " Tukas Refan cuek

"Kamu harus peduli, Jangan pura pura jadi orang bodoh. kau tau seperti apa perempuan yang menikahi Ayahmu.

Refan hanya diam tak begitu menanggapi perkataan Dewa. meskipun saat ini ia juga memikirkan hal yang sama dengan pria didepannya.

Sudah 10 tahun berlalu semenjak keluar dari keluarga besarnya, Refan hidup seorang diri bagaikan tak memiliki keluarga, Menghidupi dirinya dengan bekerja di berbagai tempat. tak membuat dirinya patah semangat. Hingga Refan mendaftarkan dirinya di fakultas kedokteran dengan mengandalkan beasiswa, Namun harus kandas ditengah jalan setelah tuduhan Dewa kala itu yang membuat dirinya dikeluarkan dari kampus secara tidak hormat.

Hingga sampai Refan kembali melanjutkan hidupnya dengan berkerja sebagai pelayan disebuah kafe kecil Namun ditempat itu juga banyak yang tak suka dengannya, karena Refan memiliki kepribadian yang tertutup tak pernah berbaur dengan teman sesamanya pelayan hingga malam Naas Dimana ia dituduh membunuh Bos tempatnya bekerja .

Dan karena masalah itulah ia dipertemukan oleh tuan Bisma Ayah leon, ia Memberinya jaminan dan mengeluarkan Refan dari penjara. tak sampai disitu tuan Bisma membiayai seluruh biaya kuliah Refan hingga Refan menyelesaikan S2 nya. dan Refan diangkat menjadi Asisten pribadi Leon karna tuan Bisma dapat melihat potensi yang dimiliki oleh Refan.

Refan masih merenung seorang diri didalam ruang kerjanya. menatap langit-langit kamarnya kepingan ingatan saat sang bunda selalu di perlakukan buruk oleh Ayahnya.

Ayahnya menikahi wanita pilihannya sendiri, Namun ayahnya tidak tau jika wanita yang ia nikahi adalah seorang wanita licik dan ingin menguasai harta kekayaan.

Refan memilih keluar dari rumah karna tidak terima jika Ayahnya menikahi wanita pilihan Ayahnya.

Hingga suara ketukan membuyarkan lamunannya membuat Refan mengusap wajahnya kasar, kemudian mempersilahkan orang itu masuk.

Terlihat serin masuk dengan membawakan suaminya secangkir teh hangat.

"Sayang." Refan bangkit saat melihat istrinya membawakannya minuman, Refan menghampirinya dan mengambil alih minuman ditangan Serin.

Serin melirik sekilas suaminya, ia dapat merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya saat ini.

"Kenapa hm..? " Tanya Refan sedikit memicingkan kearah Istrinya melihat gelagat istri sedang memikirkan sesuatu.

"Ah tidak, Aku hanya mencari mu saja, Tadi bi Num bilang kakak ada diruang kerja makanya Aku nyusul kesini." Sahut Serin

Refan duduk disofa kemudian menarik istrinya duduk di pangkuannya membuat gadis itu terlonjak kaget apalagi saat merasakan sesuatu yang sudah mengeras dibawa sana.

" Sayang. aku menginginkan mu sekarang. " pinta Refan dengan suara seraknya menahan gairah

"Aaaakh..."Suara serin keluar tanpa permisi saat Refan sudah meremas kedua gundukan kembar serin.

Pelan pelan Refan membuka kancing baju yang dikenakan serin. Hingga Nampak lah terpampang indah di depannya kedua benda sintal yang sudah menggodanya sedari tadi membuat ia sulit menelang Saliva nya sendiri.

karna tidak tahan lagi, Refan Meraup kedua bukit sintal itu dengan rakus memberinya gigitan gigitan kecil hingga suara keramat serin mengalung indah ditelinga Refan. Mata serin terpejam kuat menikmati sensasi yang luar biasa

Refan terus menyesapnya seperti Anak bayi, membuat serin ingin menutut lebih...

Perlahan-lahan Baju yang mereka kenakan sudah berhamburan diatas lantai. Hingga Siang itu mereka menghabiskan waktunya dengan sama sama larut dalam lautan percintaan yang sudah lama Mereka tak merasakannya...

*

*

*

like

koment

🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Siti Homsatun

Siti Homsatun

iih dokter Dewa ganggu aj

2022-03-17

0

Misael Pison

Misael Pison

wadaw panas eyyy

2022-03-09

0

Mamah Afzar

Mamah Afzar

uuuuuuuugh 🙈🙈

2022-03-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!