Sah

Satu bulan kemudian

Terlihat Refan dan serin keluar dari kantor KUA dengan senyum terpancar indah disudut bibir mereka. Bagaimana tidak mereka kini sudah resmi menjadi suami istri,

Dengan bantuan tuan Bisma, Refan Akhirnya menikahi serin. meskipun mereka menikah dengan cara sederhana tak membuat rasa bahagia mereka hilang.

Refan bahkan merasa sangat bahagia gadis pujaan hatinya sudah menjadi miliki nya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju Apartemen tempat tinggal mereka. Hingga sampai saat ini Refan tak dapat membendung rasa bahagianya, begitu juga dengan serin mereka sekarang larut dalam rasa bahagia.

senyum mereka tak pernah lepas sedikitpun di bibir mereka, berkali kali Refan mencium punggung tangan serin menumpahkan segala rasa bahagianya saat ini.

" Maaf." kita hanya menikah secara sederhana." Sesal Refan Masih menggenggam tangan Istrinya sambil fokus menyetir mobil.

Serin menggeleng cepat sembari tersenyum tulus disana " tidak kak, Aku tidak membutuhkan pernikahan mewah yang terpenting bisa bersama dengan kakak, Aku sudah merasa bahagia." Ucap serin tulus dengan senyuman manisnya menatap suaminya yang masih fokus menatap jalan

Kini mereka sudah sampai di Apartemen. Meraka sama sama merasa canggung, Diam tak ada kata yang terlontar di Antara Mereka. Serin berlalu begitu saja masuk kekamar mandi setelah pamit sama suaminya.

****

Hingga malam tiba suasana semakin panas dimana hanya ada suara ******* dan rintihan mengiringi permainan panas kedua insan yang baru saja sah menjadi suami istri.

Refan terus mempercepat permainannya sehingga membuat serin menjerit Antara sakit dan rasa Nikmat yang ia rasakan .

"Aaaakh... sayang..kamu Nikmat sekali "Rancau Refan memacu terus hentakannya

Serin semakin menjerit saat Refan menyesap kembali kedua gundukan bukit kembar serin dan memainkan ujung bukit itu.

Hingga suara erangan panjang mengakhiri permainan mereka, Refan terkulai lemas di disamping Istrinya. Permainan yang membutuhkan waktu selama 2 jam membuat tubuh serin terasa remuk semua.

Tak lupa Refan melayangkan sebuah kecupan singkat dikening istrinya" terimah kasih sayang" ucapanya Kemudian.

*

*

*

*

Pagi harinya Refan menatap pantulan dirinya di depan cermin sambil bersenandung kecil menyisir rambutnya, senyum Yang tak pernah hilang disudut bibirnya, sedari bangun tidur sampai saat ini pun.

Pikirannya kembali mengingat kejadian semalam, yang seolah tak ada puasnya Mengerangi Istrinya hingga dini hari, Membuat serin masih terkulai lemas di dalam balutan selimut dengan tubuh yang masih polos.

Refan menghampiri istrinya dengan membawa nampan berisi sarapan untuk istrinya Hanya ada segelas susu dan roti bakar.

"Sayang."panggil Refan lembut

Serin menggeliat Namun enggang membuka matanya, rasanya ia tak memiliki cukup banyak tenaga hanya untuk sekedar bangkit dari tidur nya. Suaminya benar benar membuat nya tak berdaya.

"Sayang' Panggil Refan sekali lagi.

" Serin membuka matanya tersenyum kearah suaminya yang sudah menyambutnya dengan ciuman singkat di bibirnya.

"Selamat pagi sayang" sapa Refan tersenyum hangat

Serin membalasnya dengan senyuman tak kala manisnya.

Serin mendudukkan dirinya hingga sisa sisa percintaan mereka menyisahkan rasa sakit di pangkal pahanya.

"Aw..."Ringis serin

"Kamu kenapa sayang." Tanya Refan khawatir

"Sakit kak" Rengek serin manja

Refan mengulum senyumnya melihat hasil karya dibeberapa bagain tubuh serin saat ini bahkan dibagian dadanya Nampak begitu banyak jejak tanda kepemilikan nya

"Maaf sayang" sesal Refan

Serin meraih nampang itu kemudian menghabiskan susunya serta roti buatan suaminya. Serin merasa terharu diperlakukan seperti ini dengan Suaminya. Semenjak ibunya meninggal tak ada lagi yang memanjakannya bahkan Ayahnya sendiri rela menjualnya Tapi laki laki didepannya ini seolah memperlakukannya seperti seorang ratu.

"Maaf! Aku tidak buatkan sarapan pagi ini."

"Tidak apa apa sayang. Kamu seperti ini juga gara gara Aku, " ada senyum terukir disana, senyum yang sejak tadi tak pernah hilang

Refan duduk dipinggir ranjang masih memandangi wajah istrinya yang masih mengunyah sarapannya. Ada rasa hangat menjalar di hatinya,

Habiskan sarapannya setelah itu Aku ingin mengajakmu Kesuatu tempat" kata Refan

"Kita mau kemana kak." Tanyanya penuh heran

"Rahasia sayang."

Serin mengerucutkan bibirnya membuat Refan tak bisa tinggal diam hingga detik itu juga mereka kembali berciuman penuh gairah saling bertukar Saliva,.

***

Kini mereka sudah berada didalam mobil mewahnya meninggalkan Apartemen nya Menuju Kesuatu tempat yang akan menjadi kejutan untuk Istrinya.

Tangan Refan terus menggenggam tangan serin sedangkan tangan kanannya menyetir, senyum mengembang sesekali melirik kearah gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu. Serin membalas tatapan duanya dengan senyum tak kala Manisnya.

Mobil sampai dihalaman panti asuhan yang sering serin datangi dulu, tempat pertama kali Refan Melihat serin.

Serin keluar dari mobil saat suaminya membukakan pintu mobil untuk nya. Serin masih tertegun ditempatnya rahangnya terbuka diam tanpa kata ia melirik sekilas kearah suaminya seolah meminta penjelasan.

Refan membalasnya dengan menganggukkan kepalanya sembari tersenyum melihat istrinya.

"Masuklah. Bukankah dulu bkamu serin ketempat ini," Tanya Refan dan dijawab dengan Anggukan kepala penuh haru oleh serin.

Matanya berkaca-kaca, tempat ini adalah tempat dimana ia dan Almarhum ibunya sering berkunjung ke panti Asuhan ini.

Perlahan kaki serin melangkah masuk ketempat yang biasa membuatnya merasa nyaman disaat Ayahnya tidak peduli dengannya. ditempat inilah ia mendapatkan kasih sayang, merasa memiliki keluarga setitik air mata keluar dari kelopak matanya Namun cepat ia menyeka tak ingin jika suaminya tau.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***