Tapi tidak sekarang

kini mereka sudah berada didalam kamar pribadi Refan dengan posisi berbaring, serin merebahkan kepalannya ke dada bidang Refan menghirup dalam-dalam Aroma tubuh pria yang sudah membuatnya merasa nyaman.

Refan terpejam mendekap tubuh mungil serin berkali kali melayangkan kecupan singkat di kening serin.

Hingga detik ini mereka sama sama diam tak ada kata yang terucap diantara mereka, mereka hanya larut dalam perasaan masing masing.

"Kak.." panggil serin yang masih dalam dekapan Refan

"Hem!" Refan hanya menjawab deheman saja sembari mempererat pelukannya

Diam beberapa saat serin mencoba mencari kata yang tepat untuk pria di dekapan nya ."

Merasa tak ada sahutan lagi Refan melonggarkan pelukannya menatap Manik mata gadis yang sudah mencuri hatinya ini. "kenapa hm..!" Tanyanya sambil tersenyum manis seraya mengecup singkat bibir serin

"Tadi...Mmm..Anu..tadi.." serin terlihat ragu untuk mengatakannya.

"Katakan saja sayang" Semakin merah lah wajah serin saat ini mendengar kata sayang yang diucapkan Refan barusan.

"Apa benar, kakak Mencintaiku.?" Ucap serin yang nyaris tak bersuara serin malu untuk mengatakan kata tersebut.

"Kitakan baru saja ketemu." Tambah serin lagi.

Refan tersenyum semakin merapatkan dirinya ke tubuh serin,

" Aku sudah mengenalmu jauh sebelum tuan Leon menikahi mu.

"Pertama kali melihatmu di panti Asuhan. Saat itu Kamu terlihat senang membantu Anak anak panti membagikan Makanan serta mainan untuk mereka, dan saat itulah Aku merasa sangat mengagumi mu,

"Semaki hari semakin rasa ini sangat menyiksaku ingin dan ingin terus melihatmu sampai pada saat dimana kita bertemu untuk kedua kalinya disaat pernikahanmu dan tuan Leon . Refan menjedah ucapannya menarik nafas dalam-dalam

"Saat itu rasanya seluruh duniaku seakan runtuh . Apa lagi saat melihatmu diperlakukan tidak adil oleh-nya ingin rasanya detik itu juga membawamu kabur." Ungkap Refan panjang lebar

Serin terpaku dalam diam matanya Nampak berkaca kaca, baru kali ini Ada seseorang yang menyayanginya.

" Sayang.." Refan tercekat suara nya terdengar serak Mana kala serin terus merapatkan tubuhnya hingga tonjolan kedua bukit kembarnya menempel sempurna didada bidang Nya." Aku tidak tahan jika posisinya seperti ini." Ucap Refan. Matanya terpejam Darahnya mendesir merangkak naik ke wajahnya.

"Kak.." Rengek serin Manja.

Refan tertawa melihat tingkah serin yang seperti anak kecil.

"Tadi waktu kamu memainkan Adik kecilku sepertinya kamu sangat jago, "Goda Refan terkekeh kecil melihat tingkah serin yang malu malu.

"Jangan..jangan..."Lanjut Refan lagi Namun ucapannya terpotong saat serin membungkam mulutnya dengan ciuman singkat, Membuat gadis itu tertunduk malu. Sedangkan Refan Matanya membulat sempurna tercengang Akan serangan mendadak serin.

" Aku tidak pernah melakukan hal gila seperti tadi kak, Bahkan Aku belum pernah melakukan...itu" lirih serin sontak membuat Refan terkejut bukan Main jadi selama ini Tu- tuan Leon belum menyentuhmu.??" Tanya Refan dan dijawab Anggukan kepala serin.

Jangan tanya kan bagaimana perasaan Refan saat ini, Bahagia tentu saja.

" Cuma tuan Leon pernah melakukan hubungan badan dengan beberapa perempuan di depan mataku." Gumam serin hampir tak bersuara.

Refan melepas pelukannya menatap gadis pujaan hatinya, Mendengar ucapan serin sontak Tangan Refan terkepal sangat kuat, Matanya berkilat memancarkan kemarahan.

"Kurang ngajar!!" Umpatnya dengan wajah merahnya karena marah

" Kak..." Panggil serin kembali mendekap erat pria itu.

"Iya sayang.!

" Bagaimana jika tuan Leon mengetahui hubungan kita." Kata serin lagi

" Dia tidak bisa berbuat apa apa lagi sayang karna sejujurnya dia sudah Menalak mu. Dia mengucapkan kata talak saat ia mengusirmu waktu itu. Status kamu dan dia hanya menikah siri jadi kamu sudah resmi bercerai dengannya.

"Benarkah.?" Seru serin dengan binar mata memancarkan sinar kebahagiaan.

"Iya.! Sahutnya sembari menganggukkan kepalanya

" Sayang. Kalau Aku menginginkan mu Bagaimana, " Tanya Refan dengan wajah melemas Menatap gadisnya itu.

" Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman. Aku sudah siap kak" Ucapan serin membuat bibir Refan melengkung membentuk sebuah senyuman, Namun detik itu juga senyum itu menghilang Mendengar ucapan serin

"Tapi tidak sekarang. Nanti setelah kita Menikah .! Sering menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut, Menahan tawarnya Sementara Refan sudah mendengus kesal.

*****

Pagi hari nya serin sudah berkutat didapur membuatkan sarapan untuk Refan, sementara Refan masih bersiap siap di kamar.

Senyum Refan mengembang saat melihat pujaan hatinya sudah berada di dapur tengah menyiapkan sarapan untuknya, hatinya tiba tiba terasa hangat pemandangan yang baru ia lihat

Ia lantas melangkah kearah serin yang sudah menata masakannya di atas meja makan, Tangannya memegang dasi.

"Sayang. Tolong pakaikan dasinya" pinta Refan setengah Memohon menatap penuh cinta kearah serin.

Serin mengulum senyumnya, lalu ia meraih dasi Refan. tidak membutuhkan waktu lama serin selesai memasangnya.

"Refan tak melepaskan lilitan tangannya di pinggang Serin ia lantas merapatkan tubuhnya ke tubuh serin hingga tatapan merekapun bertemu, detik itu juga bibir mereka sudah menempel sempurna serin membalas tak kalah Agresif nya mereka saling bertukar Saliva, suara decakan demi decakan terdengar merdu diruang makan

Setelah merasa kehabisan nafas serin melepas ciumannya, kemudian serin menghirup udara dalam dalam guna memenuhi kebutuhan oksigen di paru paru nya

"Sayang. Sepertinya Aku akan lambat pulang, kamu harus hati hati dirumah jangan membuka pintu jika ada yang mengetok pintuNya. " Kata Refan saat duduk di kursi meja makannya

Melihat gadisnya cemberut, ia merasa tidak tega Namun bagaimana lagi, ia akan menemani Tuan Leon menghadiri rapat penting.

Oh iya, Aku sudah belikan kamu ponsel baru kemaren kamu boleh hubungi Aku jika terjadi sesuatu padamu.

" Iya kak Terimakasih .

" Aku janji setelah aku pulang Aku akan mengajak kamu jalan jalan" tutur Refan dan detik itu juga serin mengembangkan senyum.

"Janji..?" Seru sering dengan binar mata memancarkan kebahagiaan

"Iya. Tapi...Refan menjedah ucapannya lalu tersenyum menyeringai kearah serin, Ada syaratnya." Tukas Refan

Serin mengerucutkan bibirnya membuat Refan tambah gemes sendiri.

" Mau gak.!seru Refan

"Iya..iya..Tapi janji loh Mau ngajak aku jalan jalan." Timpal serin sembari mengambilkan makanan untuk Refan dipirinnya.

"Terimakasih sayang. Refan tersenyum tulus

Setelah sarapan Refan siap berangkat kekantor Namun terlebih dahulu ia melayangkan ciuman panas pada gadisnya.

" Jangan lupa makan siang kak. " Ucap serin dan dibalas Anggukan kepala oleh Refan

Refan hilang dibalik pintu serin lalu kembali menutup pintunya menuju ruang tivi mencari siaran yang bagus.

Sepanjang perjalanan senyum Refan tak pernah hilang hingga sapaan seorang perempuan cantik yang berpapasan dengan nya tak ia hiraukan

" Pagi Refan..?" Sapa perempuan itu dengan senyum manisnya

" Pagi, " Balasnya sedikit malas.

" Perempuan itu tersenyum, kemudian berusaha mencoba menarik simpati Refan

" Boleh aku numpang di mobil kamu kebetulan mobil ak.. Belum juga selesai ucapan perempuan itu Refan sudah menyelanya

"Maaf Saya buru buru.." Ucap Refan mempercepat langkahnya tanpa menunggu jawaban dari perempuan itu.

" Sombong sekali. Awas saja kau akan memohon cintaku suatu hari Nanti, ingat itu, perempuan itu tersenyum menyeringai..

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!