Mentari sudah meninggi Membawa pasukan dari Upik timur dan membawa kesegaran di pagi hari yang cerah ini.
Mereka sama sama menggeliat didalam balutan selimut tebal, Tak ada kegiatan panas diantara mereka, hanya kehangatan lewat dekapan masing masing mampu membuat mereka merasa nyaman.
Baik Refan maupun serin sudah sepakat tidak ingin melewati batas diantara mereka, Refan ingin menyentuh wanitanya setelah serin menjadi istri sahnya.
"Kak...lepas " Rengek serin berusaha melepas tangan Refan yang saat ini masih melilit di pinggang serin.
" Sebentar sayang! "Sahut Refan semakin mempererat pelukannya mencium Aroma tubuh gadis yang sangat penting dalam hidupnya
Serinpun diam membiarkan Refan melakukan Apapun kepada.
"Sayang. Aku sudah mengatur surat cerai mu dengan tuan Leon ." Kata Refan terus bermain di gundukan bukit kembar serin membuat gadis itu menggigit bibir bawahnya menahan gejolak didalam tubuhnya yang minta didalurkan.
" Ak..aku ikut kakak saja, " Ucap serin terbata sembari memejamkan matanya menikmati permainan lidah Refan yang seakan membuatnya menjadi melayang tinggi.
" Refan terus menyesapnya lebih dalalam. tiba tiba mengakhiri nya dan bangkit dari tidurnya membuat serin jadi Uring uringan tak jelas karna hasratnya sudah tidak tersalurkan.
" Sayang..!" Rengek serin manja menarik kembali tangan Refan
Melihat rengekan manja serin, membuat sudut bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman, ia tahu saat ini gadisnya ingin melakukan lebih.
Refan Solah sengaja melakukan untuk melihat reaksi sang kekasih Nya, sampai akhirnya iapun membantu serin untuk melakukan pelepasannya hanya dengan gerakan jarinya didalam hutang rimba milik serin dan pagi itu mereka menuntaskan hasrat masing-masing tanpa harus melakukan penyatuan.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 8 Pagi Refan baru sampai di kantor, hari ini kembali ia disibukkan oleh pekerjaan nya yang tiap hari semakin padat. karna sang bos beberapa hari belakangan ini sibuk keluar kota bersenang-senang dengan beberapa teman kencannya
Baru saja akan beranjak dari kursi kebesarannya Refan kembali mendudukkan dirinya saat pria paru baya masuk dengan langkah pelan duduk didepan Refan sambil menatap nya .
" Selamat pagi tuan Bisma " Refan mulai bersuara setelah diam beberapa saat merasa terkejut akan kedatangan tuan besarnya ke kantor tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.
"Saya dengar wanita itu tinggal di Apartemen bersama mu.
Refan tak tau harus menjawab Apa, ia sangat takut jika saja Ayah tuan Leon mengajak serin tinggal di kediamannya.
"Maafkan saya tuan, tuan Leon memintaku untuk menjaganya.
"Baguslah kau harus menjaganya terlebih lagi jika Leon menginginkanya untuk kembali, Saya akan membatu gadis itu keluar dari belenggu permainan yang akan di buat Anak itu. Saya hanya kasian dengan gadis tak berdosa itu harus menerima kesalahan yang tak pernah ia perbuat." Tutur Ayah Leon
Refan tertegun sejenak detik kemudian ia tersadar mendengar kata Tuan besar didepannya seakan memberinya Angin segar untuk segera menjadikan serin secepatnya sebagai istrinya.
" Baik tuan. !
"Lindungi gadis itu, kamu tau sendiri kan. Kelakuan Leon sudah sangat keterlaluan." Kata Ayah Leon lagi
Selepas kepergian Ayah Leon Refan masih terdiam Menatap sebuah map yang berisi surat cerai serin dengan tuan Leon. Refan masih memikirkan kata yang diucapkan Ayah Leon sebelum meninggalkan Ruangannya.
Nikahi gadis itu dan lindungi dia, gadis itu butuh pelindung, jika Ayahnya saja sudah tak peduli dengan nya. siapa lagi yang akan melindungi gadis malang itu" perkataan Ayah Leon terngiang terus di benak Refan.
"Refan menarik Nafas dalam-dalam untuk mengurai sedikit rasa sesak didalam dadanya. Kepingan Masa lalunya kembali terlintas di pikiran nya. Dimana ia menjadi seorang pelayan disebuah kafe dan dengan gampangnya orang orang menindas nya. menuduh dirinya seorang pembunuh, Kematian bosnya saat itu menjadikan dirinya tersangka pembunuh.
Kemudian Ayah Leon datang dan menyelamatkan diri nya dari tuduhan itu, dan saat itulah ia diangkat untuk menjadi Asisten pribadi Leon untuk mendampinginya memajukan perusahaannya karna Ayah Leon yakin jika Refan memiliki kemampuan untuk bisa memajukan perusahaannya.
Hingga suara telpon membuyarkan lamunannya Refan melirik ponselnya, senyum terukir indah disudut bibirnya saat Nama pemanggil tertera Nama my love
"Halo sayang" sapanya saat sambungan telpon terhubung
Refan kembali bersemangat saat melihat wajah cantik pujaan hatinya Nampak dengan senyum mengembang.
"Kak..Siang Nanti ada sepupu Aku mau berkunjung ke sini boleh tidak."pinta serin dengan sangat pelan takut jika Refan akan marah padanya.
Refan tersenyum melihat tingkah lucu serin membuat dirinya merasa gemes sendiri.
"Boleh sayang.Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan. " Ucapan Refan membuat hati serin berbunga bunga, pria itu selalu saja membuat dirinya merasa menjadi seorang wanita yang dihargai, serin jadi terharu.
Melihat perubahan wajah serin yang tiba tiba menjadi sendu. Refan menjadi bingung sendiri.
"Kamu kenapa hm.."
"Terimakasih kak. Kakak selalu menjadikanku perempuan yang selalu merasa di harga, 'lirih serin
"Sayang. Kamu itu gadis yang sangat berharga yang pantas untuk mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah dan itu akan aku lakukan memberimu cinta yang begitu besar hingga kamu sendiri pun tak bisa berkata apa-apa.
" Kak..."suara serin tercekat tak mampu berkata apa apa lagi, Refan seolah menjadikan dirinya seperti putri dati kayangan selalu menuruti kemauan Nya.
"Aku mencintaimu serin " Ungkap Refan tulus
" Aku juga mencintaimu kak. Sangat!.
Refan tersenyum tulus Menatap gadis yang sangat penting bagi nya Didalam layar ponselnya jika saja saat ini gadis itu berada didekatnya dia tidak akan melepaskan nya kali ini dan akan membuat gadis itu menjerit dalam kenikmatan.
*
*
*
*
Siang hari nya jika Refan tengah sibuk dengan pekerjaannya lain halnya dengan serin yang kini kedatangan sepupu dari mamanya yang sangat dekat dengannya.
" Ser..."panggil Sonya menatap serin saat mereka sudah berada diruang keluarga dengan nonton drama Korea.
" Iya." Sahut serin yang masih fokus dengan tontonan Nya.
"Kamu ikut saja denganku pulang kekampung. Disini sangat mengerikan, kehidupan disini jauh beda kehidupan di kampung." Tutur Sonya menatap lekat kearah saudara sepupunya itu.
Serin melirik sekilas ke arah sepupunya itu lalu kembali fokus ke tv yang berukuran sangat besar didepannya
"Aku baik baik saja kok disini, kamu tidak perlu khawatir dengan ku." Ujar serin berusaha meyakinkan sepupunya itu,saat melihat Ada kekhwatiran di wajahnya
" Aku hanya takut jika Ayahmu kembali Mejualmu" lirih Sonya dengan suara nyaris tak terdengar.
Kamu jangan khawatir, Aku sudah menemukan seseorang yang bisa melindungi ku, yang akan memperjuangkan ku. Jadi jangan khawatir." Serin berusaha menenangkan kembali sepupunya itu
"Terlihat Sonya menarik nafas dalam-dalam, berharap Serin bisa menemukan kebahagiaannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Yuen
Ufuk thor bukan upik
2022-03-22
0