Belajarlah untuk ikhlas merelakan

5 Hari dirawat di rumah sakit kini Refan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, saat ini mereka sudah berada di Apartemen nya. Serin membaringkan tubuh suaminya pelan. Setelah itu bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuk suaminya.

15 menit selesai berkutat di dapur, serin kini tengah Menyuapi suaminya dengan telaten Hingga makanan dipirinnya habis tanpa sisa

Refan menatap wajah istrinya penuh cinta. Refan tak henti hentinya bersyukur karena memiliki istri seperti serin yang Ada tiap kali dalam kesulitan.

"Terimakasih sayang."Ucapnya seraya tersenyum manis kearah Istrinya

Raut wajah serin tiba tiba berubah sendu mana kala ia teringat kembali peringatan dari Leon. Sangat berat rasanya meninggalkan suaminya seorang diri, bahkan serin tak bisa membayangkan bagaimana Nanti suaminya jika ia benar benar meninggalkannya.

Serin Memeluk erat-erat suaminya seakan tak ingin melepasnya. Berada di pelukan Suaminya Mendadak hatinya merasa tenang.

*****

Malam pun tiba serin memandangi wajahnya didepan cermin jantungnya berdegup sangat kencang, Ia lantas memoles sedikit pewarna bibir Agar terlihat sedikit lebih segar, Dengan menarik nafas dalam-dalam serin memperbaiki baju tipis yang melekat ditubuh mungilnya,

Dengan Balutan lingerie putih yang sangat seksi, serin melangkah keluar dari kamarnya menuju ruang kerja Suaminya, jantungnya semakin berdetak sangat kencang seakan mau copot.

Sampai didepan pintu. Serin kembali menarik nafasnya mengumpulkan keberanian nya, Membuang rasa malunya demi ingin menyenangkan Suami tercintanya

Pintu terbuka sangat pelan bahkan Refan yang masih duduk dikursi kebesarannya sambil menatap kearah lap top nya tak menyadari serin saat ini yang sudah berdiri kokoh dengan memakai lingerie yang sangat seksi bahkan kedua gundukan bukit kembarnya terpampang jelas didepannya. Serin diam diambang pintu masih ragu Antara ingin masuk dan tidak.

pelan pelan serin melangkah masuk, hingga kepala Refan terangkat saat menyadari kedatangan Istrinya yang sudah tersenyum manis kearah Nya.

Matanya membulat sempurna. Hingga detik ini juga kesadaran Refan belum sepenuhnya kembali, tercengang menatap istrinya dengan Rahan terbuka,

"Sa-sayang. " Suara Refan tercekat saat melihat penampilan istrinya, Mulai meneliti tubuh istrinya dari atas sampai kebawah, Benar benar berbeda saat ini

Refan meninggalkan pekerjaannya begitu saja bangkit dari tempat duduknya kemudian pelan ia menghampiri Istrinya yang sudah menunduk karna malu.

"Sayang. "Panggilnya sekali lagi saat sudah berada di depan serin.

Serin mengangkat kepalanya dan terkejut saat suaminya sudah berada di depannya hanya menyisakan beberapa senti saja.

Serin tersipu malu rona merah terkuras dari wajahnya, perlahan Refan mengangkat dagunya menuntun menatap kearah nya.

"Apa kau menggo...

Belum selesai ucapan Refan. Serin sudah membungkam mulutnya dengan ciuman di bibirnya,

Kedua bola Mata Refan melotot, "Ada apa dengan istrinya saat ini,? kenapa jadi liar seperti ini" Begitulah kira-kira dalam benak Refan saat ini.

Mereka sama sama Memangut dengan rakus hingga ciuman mereka menuntut untuk lebih.

Refan sudah tidak peduli lagi dengan rasa sakit di kepalanya. kini ia sudah dikuasai oleh kabut gairah yang siap untuk menerkam istrinya.

Refan menuntun serin hingga ke sofa tanpa melepas pangutan nya, mereka saling bermain lidah hanyut dalam Hasrat cinta yang membara.

Refan melepas ciumannya sejenak kemudian tersenyum manis kearah Istrinya yang masih saja malu malu.

"Kamu kenapa Hm..?' Tanya Refan sembari mengusap wajah serin dengan lembut.

Serin menggelengkan kepalanya membalas tatapan suaminya, pelan tangan serin mengusap wajah Refan sembari mengucapkan kata kata cinta. " I love you " Kembali serin Memangut bibir suaminya dengan sangat rakus. Batin serin menangis, begitu berat rasanya meninggalkan suaminya saat ini Namun peringatan Leon terus menghantuinya ia tidak ingin jika terjadi Apa apa dengan suaminya.

Tangan Refan sudah tak terkontrol meremas kedua bukit kembar serin. kini ciuman itu sudah berpindah turun melahapnya dengan rakus kedua gundukan bukit menjulang tinggi di depannya. hingga suara keramat Serinpun keluar tanpa sengaja.

Mereka sama sama larut dalam gairah cintanya Malam ini. Refan menuntaskan hasrat nya hingga beberapa kali membuat serin terlelap dalam dekapannya.

*

*

*

*

*

Mentari pagi terbangun dari tidurnya, Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi perlahan Refan mulai mengerjab kan matanya, sembari meraba disamping nya yang sudah kosong.

Refan mengumpulkan sisa sisa kesadarannya kemudian bangkit dari tidurnya dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Melangkah keluar kamar mencari keberadaan Istrinya.

"Sayang..." Panggilnya sambil melangkah kearah dapur.

Refan terus Mengintari tiap sudut ruangan, mencari keberadaan istri Namun tak ada sosok serin. Rasa cemas mulai merasuk kedalam jiwanya,

Refan mulai menyadari sesuatu, akan sikap istrinya selama beberapa hari ini terlihat sedikit berbeda, Rasa takut mulai terlukis di wajahnya.

Ia kemudian melangkah ke meja makan dan membuka tudung saji. Refan tertegun melihat beberapa jenis makanan kesukaannya, ia mengerutkan keningnya melihat selembar kertas putih terlipat didekatnya

Refan mulai cemas pikirannya sudah dikuasai Antara rasa takut dan rasa. Dengan tangan gemetar Refan meraih kertas itu dan membuka lipatannya.

Matanya membulat sempurna, kesadarannya mendadak hilang diam beberapa saat kemudian mulai membaca setiap kata isi surat serin.

***Aku pergi bukan karna ingin menjauh Namun sebesar Apapun dan sekuat apapun. kita tidak akan mampu melawan nya.

Anggaplah Aku tidak pernah hadir dikehidupan mu dan hiduplah sebagaimana biasanya, belajarlah untuk ikhlas merelakan.

Aku pamit. Terimakasih atas semuanya Atas cinta tulusmu "Aku mencintaimu suamiku

Meskipun perpisahan menyakitkan. Namun Yakinlah ini akan membawa kebahagian suatu hari nanti.

Sejauh apapun jarak yang terbentang diantara kita, sebesar apapun rintangan yang hadir nantinya, jika memang jodoh Allah punya sejuta cara untuk menyatukan kita.

-AKu mencintaimu suamiku

Setitik Air mata mengalir membasahi pipinya. ia lantas meremas kertasnya, Matanya berkilat marah ia sudah bisa menebak jika ini ada hubungannya dengan Leon mantan bosnya.

Refan kemudian menutup tudung saji dengan sangat kasar tanpa ingin menyentuh makanannya, Yang ada di pikirannya saat ini hanya istrinya ...

Terpopuler

Comments

Weweta Weta

Weweta Weta

Ya maux cerita sama suami jangan pergi

2024-02-01

0

Siti Homsatun

Siti Homsatun

apapun yg terjadi seharusnya kau cerita sm suamimu

2022-03-13

1

Nazzalla Kinan

Nazzalla Kinan

ko serin gak cerita si ke refan?

2022-03-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!