Ch.19 Tamu Tak Diundang

"Huah! Lelahnya... " An berjalan dengan sesekali meregangkan otot di tubuhnya yang sedari tadi kaku.

Awalnya dia tak menduga bisa keluar dari sarang lalat busuk itu, An tidak mau mengakuinya, tapi jika bukan karena Jiao Yun yang datang ke sana, ia tak akan bisa keluar dengan tubuh yang masih utuh.

"Aku sedikit merasa bersalah meninggalkan Jie dan Nuan, tapi mereka kan sudah ahli dalam bidang itu." batin An terkekeh.

"Yang terpenting saat ini adalah, tidur!" An berteriak kencang, ia tak menghiraukan jika ada yang mendengar ucapannya, itu bukan urusannya, yang gadis itu pikirkan hanyalah kepuasan pribadinya seorang.

Tanpa memikirkan para kakaknya yang masih terjebak di sarang lalat, An tetap berjalan dengan riang menuju surga miliknya.

An bahkan tidak peduli meski telah merasakan aura membunuh yang sangat kuat sedang mengamatinya dari jarak yang cukup dekat.

"Maaf, maafkan aku... Aku benar-benar minta maaf... " gumam orang itu lalu menghilang.

Beberapa saat kemudian, An sudah berada di kamarnya dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena baru saja keluar dari tempat yang kotor.

"Nikmatnya! Rasanya tubuhku menjadi lebih ringan setelah mandi!" ucap An puas.

Gadis itu selesai mandi dan keluar dari kamar mandi kecil yang ada di dalam kamarnya, ini adalah kali pertama dia merasakan mandi yang begitu nikmat.

Sejak pertama datang, An bahkan tidak bisa menikmati waktu luangnya sendiri, dia pasti selalu di ikuti oleh beberapa manusia berkulit badan dan bermulut rubah yang tak hentinya membuntuti.

"Dasar para senior sialan, mereka terus saja mengganggu hanya karena aku yang paling bungsu di sini." cibir gadis itu kesal.

Untuk sesaat An merasa jengkel ketika wajah madam Kaili terlintas dipikirannya, dia selalu bertanya-tanya kenapa para orang berstatus tinggi seperti wanita itu selalu terlihat santai dan tak memiliki pekerjaan.

Setelah beberapa menit mengoceh tanpa henti, An merasa puas. Pikirannya yang semula kusut menjadi lebih lega, dia termenung sejenak memandang kamarnya yang tampak agak berbeda.

Entah mengapa, langkah gadis itu kini tertuju ke jendela kamarnya, dia membuka jendela perlahan dan angin kencang langsung masuk menyerbu kamar sempit itu.

"... Sepi sekali ya? Padahal sedang festival... " racau An sambil melirik sekilas ke belakang.

"Apa kau tahu alasannya? Karena semua orang lebih memilih menikmati festival, dibandingkan menyelinap ke kamar orang lain untuk membunuh seseorang." sambung gadis itu tertawa kecil.

Baru saja dia mengatakannya, sebuah belati melesat tepat ke wajah An, dengan segera gadis itu menundukkan badan dan kepalanya selamat dari hantaman benda tajam itu.

Tidak mudah menghindar dengan tubuh lemah seperti itu, tubuh An hanya unggul dengan kemampuan energi dalamnya saja. Gadis itu bernafas lega karena dia sudah melatih energi chi, karena kalau tidak, wajah An pasti sudah terbelah menjadi dua.

"Hei, hei, kau sungguh tidak ramah ya, tidakkah kau mau mengobrol denganku dulu?" bujuk An pada orang asing yang sedang menatapnya tajam.

Orang itu berperawakan pendek dan memakai pakaian serba hitam, rambut panjangnya terikat dan wajahnya tertutup masker hitam ketat, sangat menunjukkan jika orang itu adalah wanita.

Orang asing itu tak mengindahkan, dia terus menyerang secara membabi buta, setengah barang An sudah hancur karena hantaman orang itu.

An mengernyitkan keningnya kesal, dia bisa saja dimarahi sang pemilik kedai saat kamarnya ketahuan menjadi sangat berantakan seperti ini.

Karena sadar dia tak bisa terus menghindar, An mencoba untuk membalasnya, agak susah memang menyerang di ruang yang sempit. Apalagi tubuh wanita itu gesit dan kecil, kecepatannya patut diacungi jempol, tapi kemampuannya sangat buruk.

"Kau ini bagaimana? Kalau mau menyerang itu, jangan tunjukkan celahmu pada lawan." ucap An dingin lalu langsung memukul perut bawah orang itu.

Pembunuh amatir itu terdorong ke belakang, dia meringis kesakitan, tapi dengan segera langkahnya kembali cepat, kali ini orang itu mencoba untuk mengincar leher belakang An.

An yang menyadari hal itu hanya bisa menghela nafasnya lelah, dia muak karena sedari tadi hanya seperti meladeni anak kecil yang ingin merebut permen darinya. An mengunci kaki orang itu dan segera mematahkan lengannya searah jarum jam.

"AKH!" orang itu berteriak kesakitan, ia mencoba untuk tak bersuara, tapi tampaknya dia gagal.

Bahkan untuk mengurangi rasa sakit, dia menggigit bibirnya sendiri sampai darah tembus keluar dari masker hitam yang dia kenakan.

"Kau bodoh ya? Kalau sakit teriak saja, tak perlu kau tutupi seperti itu." ejek gadis itu kasihan.

Saat An menurunkan kewaspadaannya, orang itu dengan cepat meraih saku bajunya dan berusaha untuk menyiram An dengan sebuah botol berisi cairan beraroma menyengat, itu adalah racun.

"Hah! Si Jalang ini!" seru gadis itu terkejut.

Di waktu yang sama, Jiao Yun telah selesai melakukan tariannya, tak seperti yang dia bayangkan, respon orang-orang terbilang biasa saja, dibandingkan dengan malam malam pentasnya yang lain.

Para pria itu hanya bertepuk tangan seadanya dan malah terus menggodanya untuk tidur satu ranjang bersama mereka.

"Sial! Sebenarnya apa yang terjadi?! Kenapa sekarang mereka hanya menatapku seperti pelacur?" batin gadis itu agak panik.

Terlintas dalam pikiran Jiao Yun, seorang gadis menyebalkan yang telah menghancurkan hidupnya itu.

"Benar, ini pasti ulah bocah sombong itu! Jika dia tidak datang, ini tak akan terjadi." Jiao Yun menggigit bibir bawahnya karena rasa kesal yang tak dapat dia bendung.

"Aku akan mengambil semuanya darimu... " Jiao bergumam.

Kemudian salah seorang tamu mengangkat tangannya untuk mengajak Jiao Yun bersama hingga pesta berakhir, dia adalah seorang menteri yang tadi sempat ribut memperebutkan An.

"Hei Nona penari, kau sudah selesai bukan? Bagaimana jika kau melayaniku sekarang, kau mau berapa? Aku akan membayar tubuhmu mahal, hahaha!" remeh pria itu penuh nafsu, tatapan mesumnya sangat akut pada Jiao Yun.

Karena tak mau kalah, para tamu lain juga mulai ribut mempertanyakan hal yang sama, pertanyaan memuakkan yang selalu muncul di setiap pentasnya, Jiao Yun bahkan merasa bahwa kali ini lebih parah.

"Menjijikkan, mereka menjijikkan! Aku rasanya mau muntah setiap kali mendengarnya, tapi jika tidak begitu, tidak ada yang mempedulikanku." batin gadis itu gelisah.

Jiao Yun mengepal tangannya kuat dan menghembuskan nafas pelan. Dia mencoba untuk menjaga ekspresi jijiknya sekarang.

"Aku tidak mau kembali ke masa itu, tidak, meski hanya satu menit saja." lanjut Jiao Yun penuh tekad.

"Aih, maafkan Jiao ya semua! Tapi Jiao sudah memiliki orang pilihan Jiao sekarang!" seru Jiao Yun membuat suaranya lebih lembut dari sebelumnya.

Dan terjadi lagi, banyak tamu kecewa mendengar apa yang gadis itu katakan. Rasa tidak terima, kesal, bercampur aduk di hati mereka. Bagaimana tidak? Ini adalah kali keduanya mereka ditolak secara bersamaan dalam satu malam.

Jie yang mendengar hanya bisa diam dan terus melanjutkan pekerjaannya, sesekali dia mengumpat karena geram dengan gadis itu.

"Dasar tidak berguna, padahal tadi dia berjanji untuk memuaskan para tamu. Tahu begini aku kurung saja dia dikamarnya sampai pagi tiba!" pikir gadis itu menyesal.

Jiao Yun berjalan dengan elegan dan mengambil arak yang telah disiapkan para dayangnya, ia mulai melewati satu persatu tamu dan akhirnya sampai ke depan tamu tujuannya.

Gadis itu tersenyum ramah, "Permisi Tuan! Apa saya boleh menuangkan minuman ke gelas Anda?" goda Jiao Yun mencoba bertampang imut.

"Silahkan saja," Lun mengangguk dan membalas senyum yang diberikan oleh Jiao Yun.

Jiao merasa bahagia, ia berpikir ternyata mendekati tamu khusus itu sangatlah mudah. Dia sampai bertanya-tanya, kenapa selama ini dia tidak mencoba untuk melakukannya.

Jiao Yun segera mendekat, lalu dengan semangat ia menuangkan arak ke dalam gelas Lun.

Karena mengira telah berhasil menggoda Lun, Jiao Yun berinisiatif untuk mendekatkan diri dengan Lun lebih cepat dari yang dia pikirkan sebelumnya.

Gadis itu menatap rambut Lun yang terikat dengan indah, dengan segera dia mendapat ide untuk menggoda pria dihadapannya.

"Tuan, Tuan! Rambut Anda sangat cantik, saya seperti tersihir olehnya!" seru Jiao Yun tertawa lepas.

Lun yang baru selesai menghabiskan araknya hanya melirik gadis itu malas, dia mendecih pelan karena tak suka dengan tatapan Jiao Yun.

"Anda kekanak-kanakan sekali ya, Nona." hina Lun halus.

"A--apa?" Jiao terlihat syok mendengar jawaban itu, dia tak menyangka pria seindah ini akan membuat hatinya sangat sakit, ia seakan tak menduga jika kata-kata itu ditujukan untuknya.

"Di--dia pasti hanya bercanda kan?" batin gadis itu masih mencoba berpikir positif.

"Ti--tidak kok! Bagaimana kalau saya menyentuh rambut Anda? Mu--mungkin saya dapat menghilangkan sihir yang Anda berikan... " ucap Jiao meyakinkan.

Tanpa berpikir panjang, Jiao Yun mencoba meraih rambut Lun dengan hati berbunga-bunga. Ia senang karena dapat melayani seorang tamu khusus, dia juga senang karena berhasil menyaingi An. Namun, hal tak terduga terjadi.

Sebelum gadis itu berhasil menyentuh ujung rambut Lun, sebuah sengatan listrik kecil menyambar Jiao Yun, gadis itu terkejut hingga dia jatuh tersungkur ke lantai.

Mendengar suara berisik, para tamu dan pelayan sigap memutar kepala mereka untuk melihat apa yang terjadi, betapa terkejutnya mereka ketika melihat Jiao Yun yang terduduk dengan wajah pucat berkeringat dan tubuhnya gemetar.

"No--Nona Jiao? Ada apa denganmu?" tanya salah satu tamu khawatir.

"Astaga Kak Jiao! Ada apa?!" seru panik beberapa pelayan yang segera menghampiri Jiao Yun.

Semua kebingungan menatap Lun yang tengah memandangi Jiao Yun dengan tatapan jijik lalu kembali tersenyum manis, Jie dan Nuan kemudian datang dan segera membopong Jiao Yun untuk pergi dari sana.

"Maafkan kami, sepertinya nona Jiao sudah lelah dengan pestanya. Saya dan teman saya akan membantunya sampai ke kamar, sekali lagi maafkan kami." dalih Jie tak enak hati.

"Apa apaan energi kuat tadi? Apa yang dilakukan Jiao Yun sampai membuat tamu khusus nyonya murka seperti itu?!" batin Jieru ketika mereka sudah keluar ruangan.

Jiao Yun masih termenung, dia masih mengingat jelas sebuah bisikan suara yang berbisik padanya sesaat sebelum dirinya keluar dari sana.

"Jika kau berani menyentuh nona rubahku, aku tak akan mengampunimu." ucap suara itu dingin.

Bulu kuduk Jiao Yun berdiri, ia melirik pelan Lun yang sedang tersenyum tipis padanya. Karena merasa ketakutan, Jiao Yun berlari pergi meninggalkan Jie dan Nuan yang sudah berusaha untuk memapahnya.

"Kak, apa aku boleh meminta sesuatu?" bisik Nuan yang masih ternganga melihat tingkah Jiao Yun.

Jieru mengangkat sebelah alisnya dan berdeham menjawab pertanyaan Nuan.

"Apakah aku boleh libur Kak?"

"Tentu saja tidak, kau mau libur selamanya?" sahut Jieru mengancam.

Setelah perbincangan singkat itu, mereka berdua masuk kembali dengan perasaan, mental, dan fisik yang tak terhitung lagi lelahnya.

...•...

...•...

...•...

...•...

TERIMA KASIH BANYAK PADA PARA PEMBACA, NANTIKAN TERUS KELANJUTAN KISAH INI YAA!

Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa Lalu
5 Ch.5 Kekaisaran Barat
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An Si Penari Baru
8 Ch.8 Senior Jieru
9 Ch.9 Apakah Dia Teman?
10 Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Topeng Kekaisaran
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Si Buaya Darat
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Tamu Tak Diundang
21 Ch.20 Dua Kepala
22 Ch.21 Monster Bungkuk
23 Ch.22 Boneka Hidup
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Air Mancur
26 Ch.25 Lelang Boneka
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Mata Penuh Tekad
30 Ch.29 Keluarga
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo Mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan Segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang Yang Salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu Kembali
59 Ch.58 Dia Cantik!
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori Kelam
66 Ch. 65 Utusan Kaisar
67 Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69 Ch.68 Di Uji!
70 Ch.69 Kakek Tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Satu Mata
75 Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kabut Ilusi
79 Ch.78 Cambuk
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Melepas Segel
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Bunga Yang Gugur
85 Ch.84 Mendapatkan Kembali
86 Ch.85 Kelompok Terbentuk
87 Ch.86 Pingsan
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Monster Seutuhnya
92 Ch.91 Kemenangan
93 Ch.92 Mawar Hitam
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99 Ch.98 Sumpah
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 Ch.103 Istirahat
105 Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106 Ch.105 Teh Dingin
107 Ch.106 Menguping
108 107. Air Suci
109 108. Wanita Idaman
110 109. Mimpi Buruk
111 110. Gajah Emas
112 111. Peringatan
113 112. Janji
114 113. Emosi Berkecamuk
115 114. Tertangkap
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa Lalu
5
Ch.5 Kekaisaran Barat
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An Si Penari Baru
8
Ch.8 Senior Jieru
9
Ch.9 Apakah Dia Teman?
10
Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Topeng Kekaisaran
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Si Buaya Darat
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Tamu Tak Diundang
21
Ch.20 Dua Kepala
22
Ch.21 Monster Bungkuk
23
Ch.22 Boneka Hidup
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Air Mancur
26
Ch.25 Lelang Boneka
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Mata Penuh Tekad
30
Ch.29 Keluarga
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo Mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan Segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang Yang Salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu Kembali
59
Ch.58 Dia Cantik!
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori Kelam
66
Ch. 65 Utusan Kaisar
67
Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69
Ch.68 Di Uji!
70
Ch.69 Kakek Tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Satu Mata
75
Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kabut Ilusi
79
Ch.78 Cambuk
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Melepas Segel
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Bunga Yang Gugur
85
Ch.84 Mendapatkan Kembali
86
Ch.85 Kelompok Terbentuk
87
Ch.86 Pingsan
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Monster Seutuhnya
92
Ch.91 Kemenangan
93
Ch.92 Mawar Hitam
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99
Ch.98 Sumpah
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
Ch.103 Istirahat
105
Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106
Ch.105 Teh Dingin
107
Ch.106 Menguping
108
107. Air Suci
109
108. Wanita Idaman
110
109. Mimpi Buruk
111
110. Gajah Emas
112
111. Peringatan
113
112. Janji
114
113. Emosi Berkecamuk
115
114. Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!