Acara tersebut dimulai dengan penuh kata sambutan oleh sang moderator, acara yang bisa dibilang relatif sederhana namun terkesan glamor ini memiliki peraturan khusus yaitu,
...[ Sekali lagi saya ingatkan untuk Para tamu yang terhormat diwajibkan memakai sebuah topeng pada wajah mereka.]...
"Yah.. merahasiakan identitas memang hal utama bagi penikmat acara ilegal, bisa gawat jika tersebar secara global." Kristina kemudian memakai sebuah topeng rubah yang diberikan hans dan segera mengambil tempat secara acak.
...[ Sekali lagi saya ucapkan Terima kasih kepada para tamu sekalian yang telah datang untuk memeriahkan acara sederhana kami ! ]...
...[ Sekarang mari kita mulai acara yang telah lama kita tunggu tunggu ! ]...
Lelang pun dimulai, dan sesuai dengan dugaan bahwa Kristina memang tidak menyukai acara jual beli. "Sepertinya aku terlalu berekspektasi tinggi tentang lelang kali ini." protesnya, ia langsung beranjak dari tempat duduk dan bersiap untuk pergi.
Langkah Kristina terhenti sejenak ketika ia merasa bulu kuduknya merinding akan sesuatu, tetapi itu tak menghentikan niatnya untuk pergi dari lelang tersebut, hingga ia seolah mendengar bisikan samar entah dari mana yang terus memintanya agar berbalik untuk melihat apa yang ada di belakang.
...”kema..rilah.. tu.. an.. ja.. an.. ti.. galkan.. a.. ku !"...
..."ma.. f ka.. n a.. ku.. tu..ann ! "...
Suara berat nan sayup itu terus berbisik di telinganya "Siapa? ", karena rasa penasaran yang tinggi ia menoleh dan sempat merasa heran, sebab ia tak melihat orang yang mencurigakan, melainkan hanya melihat sebuah topeng *Oni yang memiliki sebuah tanduk panjang berwarna emas tepat ditengah tengah panggung.
...[ ...Inilah barang terakhir yang akan menjadi penutup lelang pada hari ini! sebuah topeng keramat dari Dinasti yang hilang! konon katanya topeng ini memiliki pikiran tersendiri untuk memilih siapa yang berhak menjadi pemiliknya! mari kita mulai penawaran harganya ! ]...
"50$!! "
"85$!"
"100$!!! "
"300$!! "
"500$! "
Semua orang pun ikut tertarik terhadap topeng keramat itu dan langsung berlomba lomba memberi harga tertinggi.
"ahh.. aku harus mendapatkan topeng itu." gumam Kristina, tidak lama setelah itu lampu tiba tiba mati dengan sendirinya, para tamu pun mulai merasa panik dan ketakutan. Staff kapal yang sedang berjaga merasa heran dan mencoba untuk menghidupkan kembali penerangan mereka. Beberapa menit kemudian, lampu berhasil dinyalakan dan keributan kembali melanda.
"AHH! MAYAT! "
Darah segar mengalir dari atas panggung, dihiasi dengan beberapa anggota tubuh sang moderator juga para pelayannya. Sewaktu semua orang dilanda kepanikan, satu orang diantaranya menyadari bahwa topeng keramat itu telah hilang dari tempatnya.
[ Haluan Kapal ]
Terlihat seorang pria yang sedang berdiri memandangi laut malam, sembari memegang sebuah topeng ditangannya. Tubuh Pria itu mengeluarkan aroma darah yang amat pekat, bahkan semua orang enggan bertanya apa yang terjadi dengannya.
"aku tak mengerti, apa pemerintah juga memerlukan sebuah topeng kuno untuk mengurus Negara?" sindir Kristina yang masih mengenakan topeng rubah sekaligus mengarahkan pistol ke arah pria itu.
"haha apa maksudmu? selama ini pemerintah telah mengurus Negara dengan baik, tak bisakah mereka mendapat hadiah akan itu?" Jawab Pria itu seraya memutar tubuhnya "sudah lama tidak bertemu ya.. Teman kecil " lanjut pria itu.
Kristina mengernyitkan dahinya "Semua ucapan mu masih saja omong kosong ya Reihan. Aku sempat terkejut karena mengira kau telah berganti profesi menjadi seorang pelayan kapal." sindir Kristina lagi.
"Ya ampun, aku melakukannya hanya untukmu loh Tina. Oh ya, kau tak perlu kaku dengan ku, tapi aku bersyukur karena masih bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya." ucap Pria itu diikuti dengan senyum tipis diwajahnya.
Kristina tetap diam dan mulai bersiap untuk menembak "buang topeng itu dan pergi lah dari sini." balas Kristina pada seseorang yang bernama Reihan itu.
"Bukankah.. Aku yang harusnya mengatakan itu padamu?" tiba tiba sebuah belati melesat dan hampir mengenai wajah Kristina, Untungnya ia dengan sigap menghindar dan serangan kejutan itu hanya mengenai topeng rubah miliknya. Ia lalu melepas topeng itu dan membuangnya ke lantai.
"ini hanya akan menghalangi jarak pandang ku." gumam Kristina.
"Ah.. akhirnya aku bisa melihat wajahmu lagi Tina."
"Brengsek.. " gerutu gadis itu kesal.
"Maaf atas perlakuan anak buah ku yang kurang ajar itu, Tapi jika tak seperti ini kau tak akan mau memperlihatkan wajahmu padaku kan?" Seru Reihan yang tengah berjalan menghampiri Kristina, Ketika telah berada di jarak yang dekat ia merogoh sakunya dan memberikan sebuah sapu tangan pada gadis didepan nya itu.
"Katakan saja apa mau mu, kau bisa saja membunuhku secara langsung jika kau ingin.. ya kan?" Cetus Kristina tanpa menerima sapu tangan pemberian Reihan tersebut.
"Benar, dan asisten mu yang bodoh itu juga pasti akan langsung menembak kepalaku jika aku melakukannya." Kristina merasa heran dan mulai mengamati sekitarnya, ia hanya melihat para tamu yang ketakutan dan beberapa agen yang sedang bersiap untuk menembak sembari menunggu perintah, Kristina pun mendongak dan benar saja.. Ada tiga sampai lima helikopter yang berada pada jarak yang memungkinkan untuk menembaki seluruh orang di kapal itu, dan terlihat di helikopter paling depan seorang pria gagah yang tengah berusaha menahan emosi juga egonya untuk melakukan itu semua, Hans.
"Oh? aku tak salah lihat nih?" gumam Kristina terpukau, ia sangat mengerti tentang Hans, karena Hans adalah orang yang keras kepala dan memiliki tempramen yang buruk.
"bagaimana dia bisa menahan emosinya itu?"
"Tentu dia bisa melakukannya, karena di kapal ini ada orang yang berharga baginya." celetuk Reihan yang membuat Kristina kembali memasang wajah sinis nya.
"Aku ulangi untuk yang terakhir kalinya, apa mau mu?" seru Kristina yang kini kembali menodongkan pistol ke arah kepala Lelaki itu.
"Baiklah jika kau memang ingin tahu.. Kembalilah kepadaku Tina, aku yang akan menjelaskan semua yang telah kau perbuat. Kepada pemerintah, bahkan semua orang."
pinta Reihan pada Kristina dengan wajah memohon yang menyedihkan disertai dengan raut wajah bimbang.
"Bagaimana jika aku tak mau? lagipula menjelaskan? bukankah pemerintah harus nya berterima kasih karena aku telah menjalankan semua kewajiban ku dengan penuh suka cita?" sahut Kristina.
Reihan menghela nafas panjang dan kembali menatap nya lekat "..Maka dengan berat hati aku harus membawa mu secara paksa." Ia dengan cepat merebut pistol Kristina dan memukul pundak nya. Serangan kejutan itu dengan mudah dibalas oleh Kristina yang langsung memukul perut bagian bawah Reihan, kemudian ia menekuk tangannya kebelakang hingga terjatuh.
Terdengar juga Reihan yang meringis kesakitan karena Kristina memelintir tangannya kebelakang. Ia kembali menodongkan pistolnya ke kepala Reihan yang kini berada dibawahnya.
"kau kalah." kata Kristina dengan angkuh
"Benarkah? Tina.. apa kau tahu, pemerintah sangat ingin membuatmu mati dengan cara apapun, walau harus mengorbankan nyawa orang lain. "
"Apa maksudnya.. ?" Kristina berusaha untuk mencerna perkataan yang baru saja diucapkan oleh Reihan, sampai pada akhirnya ia menyadari sesuatu.
"KALIAN GILA! " geram Kristina, ia menyadari bahwa para agen yang sedari tadi menunggu komando, bukanlah untuk menembakinya, melainkan untuk mati bersamanya.
"bau mesiu.. jangan jangan ! " sewaktu Kristina ingin berteriak sekuat tenaga kepada para anak buahnya untuk segera pergi dari atas kapal, tiba tiba.. BUMM!
Bom meledak. Tepat sewaktu ia ingin berusaha menyelamatkan orang orangnya, dan karena hal itu, Kristina merasa jika dia menyeret semua orang untuk ikut mati bersama dengannya.
****
"Apa.. yang telah kulakukan?"
"Kenapa aku tak bisa menyelamatkan mereka?"
"Kenapa aku bisa menjadi lengah?"
"Kenapa aku selalu membuat orang lain sengsara.."
"kenapa.. kenapa aku selalu mendatangkan petaka?"
Suara ku tak bisa keluar.. Apa yang terjadi? apa semuanya meledak? apa tak ada yang selamat? Bagaimana dengan topeng keramat itu? apa yang terjadi pada Hans dan yang lain??
Ah.. Jadi begini laut pada malam hari ya.. gelap.. sunyi.. dan.. dingin? Semua tubuhku mati rasa, aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Kira-kira kenapa aku sangat menyedihkan ya? benar, sejak dulu aku selalu menyedihkan, padahal aku telah berusaha untuk menjadi berguna. Tapi apa? aku hanyalah sebuah kutukan untuk semua orang.
Tanpa kusadari, aku pun pasrah akan kematian yang telah berada didepan mata. Tubuhku jatuh semakin dalam ke laut yang gelap itu dan langsung menyatu dengan lautan.
"Benar, jika aku mati.. Maka semua orang akan hidup dengan damai kan? lagipula lebih baik mati dilaut daripada mati didepan orang-orang munafik itu." pikirku seraya ingin menutup mata perlahan.
Kemudian, sewaktu aku hampir menutup seluruh pandanganku, secercah cahaya ungu kegelapan yang awalnya tak terlihat melintas dengan cepat di langit malam yang gelap.
"apa itu?" aku menatap cahaya itu sambil membiarkan tubuhku tenggelam lebih dalam ke laut, sampai aku tak dapat melihat lagi langit dengan cahaya ungu yang indah itu.
*Oni : Makhluk jahat dan menakutkan yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural, dalam kepercayaan Jepang.(๑'ᴗ')ゞ
...[ MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN KATA MAUPUN TANDA BACA! ]...
...[ TERIMA KASIH TELAH MEMBACA NOVEL INI ]...
...[ SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA<3 ]...
^^^@Thara_tta (๑'ᴗ')ゞ^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Kienoy7
awal yg bagus....lanjuuuut
2022-09-21
0