Ch.6 Kedai Wuca

"Setelah melihat mereka, aku menjadi semakin yakin,bahwa aku telah berpindah dimensi." begitulah yang sedari tadi dipikirkan oleh Kristina,

"bagaimana kalau ku mulai saja?"

"Siapa namamu? " Kristina bertanya dengan malas, ia mau langsung ke intinya, tapi sepertinya akan sedikit menyusahkan.

" *** ***, ******** ******."

" huh? apa katamu? "

" *** *** ***!!"

" Sebenarnya dia bilang apa sih!? " geram Kristina, ia lalu menundukkan kepalanya dan mulai memanaskan otaknya kembali.

"ah.. gawat.. BAHASA APA YANG DIA GUNAKAN !?" jeritan batin Kristina kini menjadi jadi.

Bagaimana tidak? ini adalah salah satu masalah kecil yang nantinya bisa menjadi masalah besar, jika tidak segera diatasi.

"Apa yang harus kulakukan. aku tak mengerti sama sekali.. "

ia terus memikirkan cara agar dapat memahami perkataan gadis kuno itu. Hingga sekelebat ingatan yang samar masuk kedalam inti otaknya,

"hm? ini.. " Kristina mengangkat kepalanya dan kembali bertanya pada gadis itu.

"siapa namamu?" tanya Kristina dengan penuh harapan agar gadis itu mengerti ucapannya.

"Na-namaku.. Niu." sahut gadis yang ada dihadapannya itu sembari memiringkan kepala ke kanan karena bingung.

"kenapa hantu ini terlihat senang?"

"Akhirnya!!" batin Kristina dengan penuh kegembiraan, akhirnya ia dapat menginterogasi gadis kuno yang ada dihadapannya ini tanpa hambatan sedikitpun.

"Ya..yah, baik Niu, jadi.. dimana ini?"

"Kalau begini aku bisa langsung to the point dengan bocah ini kan?"

"eh? ini kan di kota Chengse.." sahut Gadis itu heran.

"Apa? wilayah mana itu?"

"padahal hantu kok tidak tau? tentu saja ini di Barat, Kekaisaran Heng!" seru gadis itu dengan nada penuh kebanggaan.

hantu?' batin Kristina sedikit kesal.

"Kekaisaran Heng, dimana pula itu?" gumam Kristina.

"kalau begitu aku akan tanya sekali lagi lalu kau boleh pergi. Tahun berapa, sekarang?"

"hm.. mungkin sekitar tahun 1370, apa sekarang aku sudah boleh pergi?" gadis muda itu melirik Kristina yang kini hanya diam memandangi nya.

"pergilah. Tapi kau harus ingat, tidak ada yang boleh tau bahwa aku melakukan semua ini." ancam nya pada sosok mungil yang kini kembali gemetar, gadis itu pun mengangguk dan segera berlari meninggalkan Kristina yang masih diam di tempat.

"1370 ya.. berarti dinasti Ming. Tapi.. memangnya ada Kekaisaran yang bernama Heng?" Sebuah perkataan kecil kini kembali hinggap ke ingatannya

..." Saya mendapat kabar bahwa barang yang dilelang adalah hasil temuan dari Dinasti Timur yang hilang. "...

"ah.. aku sampai lupa karena perkataannya hampir tak ada yang benar, sekarang semuanya jelas sudah." batin Kristina seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

"tapi.. bukankah dia bilang Dinasti Timur? ini kan di barat." ia merenung untuk sesaat, dan kembali berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang bukan urusannya.

"toh, itu tak ada kaitannya dengan ku. apakah sekarang jalan jalan saja? sekalian melihat tempat yang akan menjadi wilayah bermainku.."

Walau telah berpindah kehidupan, ia seperti tidak menghiraukan apapun, apa karena ambisi nya lebih besar dibandingkan dengan hatinya? mungkin ia harus mulai memikirkannya sendiri sekarang.

"apa..sebelum jalan jalan, aku harus mengganti pakaianku dulu?" Kristina mengendus endus baju yang ia kenakan, dan aromanya sangat tidak bersahabat.

"Euh! kenapa aromanya bau banget! seperti obat kadaluwarsa! apa karena sudah lama terkubur ya?" ia lalu membalikkan badan dan memandangi beberapa orang yang sedang pingsan dibelakang nya.

"karena kalian telah membuatku repot.. jadi tak masalah jika aku meminta tarif atas itu kan?" ia lalu mendekati salah satu perempuan yang tergeletak dan segera mengambil pakaian yang dikenakan olehnya.

...****************...

"Yosh! ayo pergi~" Kristina pun menuruni bukit dengan melewati jalan setapak yang sepertinya dibuat oleh warga, entah apa alasan warga membuat jalan di sana, karena yang ada di bukit itu hanyalah hutan yang tak memiliki keistimewaan sama sekali.

Belum lima menit Kristina pergi dari tempat itu, terlihat di atas sebuah pohon besar, seseorang yang sedang mengamati dengan tersenyum tipis, orang itu kemudian mulai tertawa terbahak bahak.

"Haha! astaga, pemandangan yang amat jarang terjadi ya? apa aku harus melaporkannya pada orang itu?"

"...sepertinya tidak usah, lagipula seekor Harimau kecil harus dibesarkan dan dididik dahulu baru bisa membuat keributan bukan?" orang itu kemudian menghilang dengan cepat, seolah tak pernah ada orang di sana.

"kupikir.. ini hanyalah kota kecil, siapa yang menyangka bahwa ini adalah sebuah kota yang cukup besar. " gumamnya takjub.

Ketika Kristina menuruni bukit, ia langsung disambut dengan kilauan lampion warna warni yang berada di setiap sudut kota.

"wah.. apakah ada festival disini? kenapa semua orang terlihat sibuk?" ucap Kristina yang masih terpana memandangi lampion lampion itu.

"jika di zaman ku, sudah jarang terlihat lampion warna warni begini."

"hei anak muda! kemari lah!" teriak seorang pria yang sedang menikmati minumannya. Kristina lalu menghampiri pria itu dan pria itu menyuruhnya untuk duduk sebentar,

"hei nak.. apa yang kau lakukan malam malam begini di bukit hah?" katanya dengan nada curiga.

"tadi ada seorang kakek kakek yang mengajakku pergi ke sana paman.. dia bilang akan memberiku uang jika ikut, tapi dia malah tertidur dan tidak memberiku uang sama sekali, jadi aku pulang saja." jelas Kristina panjang lebar.

"akankah menarik jika aku berpura pura seperti gadis yang polos ya?" batinnya seraya tersenyum.

"apa?! hah.. pasti ini ulah orang yang suka pergi ke rumah bordil sialan itu." gerutunya dengan sesekali cegukan.

"rumah bordil?"

"iya.. disini ada rumah bordil yang cukup terkenal sampai ibu kota, walau begitu karena di bagian bawahnya adalah kedai makan banyak sekali pria pria sepertiku yang beralasan ingin ke sana untuk makan, padahal mau melihat para wanita di sana." lanjut paman itu berbelit belit.

"mungkin karena efek mabuk jadi bicaranya aneh." tegas Kristina dalam hatinya.

"ngomong ngomong paman, kenapa disini ramai sekali? padahal ini sudah larut kan?" tanyanya penasaran.

"oh kau tidak tahu? tiga hari lagi kan akan ada festival untuk merayakan ulang tahun Kekaisaran."

"begitu ya.. kalau begitu aku izin pamit dulu ya paman." ucap Kristina yang ingin cepat cepat pergi dari sana.

"ha? oh ya ya.. tapi kau harus hati hati mulai sekarang ya, jangan langsung tergiur dengan sesuatu yang belum pasti"

"iya, Terima kasih nasihat nya paman.. "

"jadi maksudmu boleh tergiur jika barang yang dijanjikan pasti?"

Setelah itu Kristina kembali berjalan jalan dan sepertinya ia sangat menikmatinya, matanya terus melihat ke sana kemari seakan tak mau melewatkan satupun.

Lalu ia melihat sebuah keramaian didepan bangunan besar nan indah dan memiliki papan nama berlapis emas, yang bertulis [ Kedai Wuca ], karena penasaran ia mendekati kerumunan yang sedang berdesakan seakan menunggu sesuatu, dan bertanya pada salah satu orang di sana.

"permisi paman.. apa yang sedang terjadi disini? " serunya pada pria itu.

"kami semua ingin melihat nona Jiao Yun menari tapi mereka malah menunda nunda terus!" jawab pria itu dengan nada kesal.

"padahal kami sudah membayar mahal untuk melihat nona Jiao!" lanjut orang yang berada di samping pria itu.

"oh.. jadi karena itu kalian memenuhi ruas jalan begini?" gumam Kristina dengan nada mengejek.

"Hah? kau bilang apa tadi?" balas pria yang sedang emosian disampingnya.

"aku tak bilang apapun tuh? kalau begitu semangat ya paman paman." Kristina langsung pergi ke kerumunan yang ada di depan, dan melihat para pelayan kedai yang tengah bersusah payah menenangkan para tamu yang sedang emosian ini.

"Maaf kan kami tuan.. tapi nona Jiao sekarang sedang tak bisa menghibur kalian dulu.. "

"Beliau sedang mengalami sakit pada kakinya, dan menyulitkan beliau bergerak."

"kami mohon jangan membuat kekacauan dan pergilah dari sini.. "

Mendengar ucapan para gadis pelayan itu, semua tamu makin menjadi jadi dan mengancam akan menghancurkan kedai bila si nona Jiao tidak keluar dan bicara langsung pada mereka.

"kau pikir 100 Dang itu adalah harga yang murah?!"

"Dimana pemiliknya?! kami ingin uang kami kembali!"

"Cepat bilang pada nona Jiao untuk bicara pada kami!"

Tegas orang orang itu pada para pelayan kedai, tidak lama setelah itu satu orang pelayan angkat bicara terkait permasalahan yang terjadi sekarang,

"Kami mohon maaf apabila tuan tuan ini marah karena pelayanan kami yang kurang sopan, akan tetapi penari kami saat ini sedang mengalami sakit. Jika kalian memaksakan nya untuk menari, apa kalian mau melihat nya sekali saja?"

"luka pada kakinya bisa saja terbuka yang mengakibatkan pengobatan Nona Jiao menjadi lebih lama dari perkiraan." jelas gadis pelayan itu kepada para tamunya.

"ah, kak Jieru!"

"untunglah kakak cepat datang!"

Seru beberapa pelayan yang sepertinya bernafas lega melihat gadis bernama Jieru itu muncul di barisan depan.

Sewaktu mendengar penjelasan dari sang pelayan, orang orang mulai menurunkan emosi mereka dan menjadi sedikit lebih tenang,

"jadi.. apa yang harus kami lakukan sekarang?" tanya salah satu tamu itu.

"kami sekarang sedang berusaha mencari penari pengganti untuk menjadi hiburan sementara bagi para tamu yang telah membayar, karena sulit untuk mencari orang yang cocok, jadi kami harus memakan sedikit waktu untuk mencarinya."

"apa syarat untuk menjadi penari pengganti itu?"

Semua orang kini mencari sumber suara dan langsung melihat ke arah Kristina yang sedang mengangkat tangannya.

"yah.. tak ada hal khusus kok, yang terpenting dia memiliki bakat untuk menari dengan indah." sahut gadis bernama Jie itu pada Kristina.

"apa yang gadis ini pikirkan? dia kira dia akan menenangkan situasi jika bertanya hal seperti itu?" Batin Jie bingung.

Kristina tersenyum dan kembali bertanya,

"apa ada upahnya?" serunya dengan santai, hal itu membuat beberapa pelayan merasa kesal atas sikapnya

"siapa sih bocah itu, padahal situasinya sedikit tenang sekarang, apa dia mau menambah masalah?"

Jie pun tercengang atas pertanyaan yang dikatakan oleh Kristina, tetapi ia masih berusaha bersikap selayaknya senior yang bisa diandalkan, "tentu ada upahnya.. tapi sepertinya kam-" belum sempat melanjutkan perkataannya, ia langsung dibuat terkejut kembali karena jawaban yang diberikan gadis itu.

"kalau begitu aku saja. Walau aku tak terlalu cantik, yang penting ada bakat kan?" sahut Kristina dengan aura percaya diri yang menyelimuti dirinya, semua orangpun hanya terdiam melihat tingkah bocah yang entah muncul dari mana itu.

...[ MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN KATA MAUPUN TANDA BACA! ]...

...[ TERIMA KASIH TELAH MEMBACA NOVEL INI ]...

...[ SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA<3 ]...

^^^@Thara_tta (๑'ᴗ')ゞ^^^

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

kasih hadiah tonton iklan buat author.

2024-02-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa lalu
5 Ch.5 Dinasti yang Hilang
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An si Penari Baru
8 Ch.8 Senior yang Misterius
9 Ch.9 Seorang Informan
10 Ch. Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Persiapan
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Keputusan yang Salah
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Seorang Tamu
21 Ch.20 Tangisan Sang Kakak
22 Ch.21 Si Pengendali Cuaca!
23 Ch.22 Topik Panas
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Lelang
26 Ch.25 Lelang (2)
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Tekad Kesatria!
30 Ch.29 Keluarga?
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan Masa Lalu
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang yang salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu kembali
59 Ch.58 Kejadian tak terduga
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori kelam
66 Ch. 65 Utusan kaisar
67 Ch.66 Bertemunya para perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian tak terduga
69 Ch.68 Di uji!
70 Ch.69 Kakek tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Hampir Mati!
75 Ch.74 Keberangkatan menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kembali?
79 Ch.78 Perseteruan
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Sosok Agung
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Para Monster Malang
85 Ch.84 Seorang Pria Kecil
86 Ch.85 Jaga Wilayah!
87 Ch.86 Jaga Wilayah! (2)
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Siapa dia?
92 Ch.91 Siapa dia? (2)
93 Ch.92 Siapa dia? (3)
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Masa itu
99 Ch.98 Masa Itu (2)
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 103 Luka baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa lalu
5
Ch.5 Dinasti yang Hilang
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An si Penari Baru
8
Ch.8 Senior yang Misterius
9
Ch.9 Seorang Informan
10
Ch. Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Persiapan
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Keputusan yang Salah
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Seorang Tamu
21
Ch.20 Tangisan Sang Kakak
22
Ch.21 Si Pengendali Cuaca!
23
Ch.22 Topik Panas
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Lelang
26
Ch.25 Lelang (2)
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Tekad Kesatria!
30
Ch.29 Keluarga?
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan Masa Lalu
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang yang salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu kembali
59
Ch.58 Kejadian tak terduga
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori kelam
66
Ch. 65 Utusan kaisar
67
Ch.66 Bertemunya para perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian tak terduga
69
Ch.68 Di uji!
70
Ch.69 Kakek tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Hampir Mati!
75
Ch.74 Keberangkatan menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kembali?
79
Ch.78 Perseteruan
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Sosok Agung
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Para Monster Malang
85
Ch.84 Seorang Pria Kecil
86
Ch.85 Jaga Wilayah!
87
Ch.86 Jaga Wilayah! (2)
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Siapa dia?
92
Ch.91 Siapa dia? (2)
93
Ch.92 Siapa dia? (3)
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Masa itu
99
Ch.98 Masa Itu (2)
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
103 Luka baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!