Kupikir setelah kejadian itu, si senior Jie tak akan mendekatiku lagi. Namun, sepertinya aku salah.. Dia malah mengawasi ku seharian penuh!
"sialan. Dia bahkan lebih parah dibanding paparazi." apakah dia tak ada kerjaan lain? ini benar benar membuatku merinding.
"kau kenapa An?" seru dari salah seorang senior yang saat ini sedang mengajak ku untuk berkeliling, dia bilang agar aku bisa membiasakan diri dengan kedai ini.
"apa? ah tidak kok kak Nuan, aku hanya kagum dengan lukisannya yang sangat indah" Nuan pun tertawa mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.
"kau merasakannya juga? benar semua lukisan ini seakan memiliki maknanya tersendiri, katanya nyonya Kai lah yang melukisnya. Dia itu pintar meramal loh"
Aku hanya membalasnya dengan senyuman kecil dan kami melanjutkan perjalanan kecil ini, kenapa kubilang perjalanan kecil? karena tempat ini sungguh luas dibanding tampak luarnya, satu lantai sama saja dengan mengelilingi stadion sepak bola. Dan kedai ini memiliki tiga lantai, lantai pertama sebagai tempat makan, lantai kedua adalah rumah bordil, dan yang ketiga merupakan tempat istirahat para pelayan sekaligus bersama kamar pemilik. Setiap lorong memiliki lukisan masing masing, jika dihitung semuanya mencapai 25 lukisan? entahlah, aku tak terlalu menyukai nya jadi ada beberapa yang ku lewatkan.
Akan tetapi, setelah berkeliling di lantai ketiga, tepat didepan pintu kamar milik nyonya Kai. Aku melihat sebuah lukisan yang menurutku tidak biasa, sebuah lukisan yang memperlihatkan mata merah sebagai kehancuran.
"apa artinya? mata merah.. yang disekelilingnya dipenuhi kobaran api dan.. topeng?" sewaktu sedang fokus dengan lukisan tersebut, kak Nuan menepuk pundak ku dan mengajakku untuk kembali. "ayo pergi, nanti kita dicariin. udah liat semuanya kan?"
"iya, makasih udah ngajak keliling ya kak.." setelah itu kami pun turun, membantu yang lain untuk menyiapkan beberapa keperluan para tamu sampai sore hari tiba.
Karena hari ini kerjaan ku tidak ada lagi, aku memutuskan untuk langsung beristirahat dikamar tanpa diganggu oleh siapa pun. Yah, itulah yang awalnya kuharapkan.
"Jadi.. Apa yang kakak la.ku.kan disini?" kenapa dia ada disini? bukankah dia seorang senior? seharusnya dia itu super sibuk kan?!
"Aku? aku tak punya kerjaan lagi jadi memutuskan untuk ngobrol denganmu saja An~" sahut Jie dengan wajah berseri seri.
Apa dia ini belok ya?
"kak. Walau sifat ku seperti ini, aku masih berada dijalan yang benar kok." jawab ku ngeri, Jie lalu memiringkan kepalanya karena bingung dengan ucapan yang ku katakan,
"apa maksud mu? tenang saja aku hanya mau ngobrol. Lagipula.. kau yakin tak mau ngobrol denganku? begini begini aku berguna loh." kata gadis itu sembari memberikan setengah senyumnya.
Kupikir dia tak berguna dan bodoh, tapi ternyata tidak begitu ya, walau begitu aku tak bisa langsung mempercayainya.
Aku menatap matanya sesaat dan berjalan mendekat ke arah Jie "apa yang kau inginkan? kau tak mungkin melakukan ini tanpa imbalan bukan?" bisikku tepat di samping telinganya, aku tak tau apa yang dia pikirkan sekarang. Tapi, tak mungkin dia mengatakan itu tanpa alasan yang jelas bukan?
**
"ternyata benar ya.." batin Jie.
Seketika ruangan itu dipenuhi dengan kesunyian, tak ada suara sama sekali. Jie pun menatap An yang kini juga menatapnya, "entahlah? aku tak menginginkan apapun. Yang jelas Nyonya Kai hanya memintamu untuk tetap disini selama satu bulan."
Mendengar itu An menaikkan sebelah alisnya "hoo, baiklah. Hanya itu?"
"iya." seru Jie dengan lantang
"tapi aku tak bisa langsung percaya dengan informasi yang kau berikan kan kakak?" Karena pernah menjadi mantan penjahat, An mengerti betul arti menusuk dari belakang. Tentu saja, karena ia telah berulang kali melakukan hal yang sama.
"benar.. karena itu aku membawa ini." Ia lalu mengeluarkan sebuah bola kristal berwarna putih bersih ke hadapan An.
"ini adalah kristal kejujuran. Salah satu barang berharga milik nyonya Kai, biasanya ia menggunakan nya untuk membantu para pejabat meringankan dosanya." lanjut nya dengan mengedipkan satu mata.
"aku tidak terlalu yakin tapi, sepertinya benar." gumam An ragu, melihat keraguan gadis itu Jie kemudian melakukan sesuatu pada bola kristal, ia memegang dan berbicara hal yang sangat tidak masuk akal.
"An! aku mencintaimu loh! aku ingin mencium mu sekarang!"
An yang mendengar perkataan itu syok bukan main dibuatnya, terlihat juga bulu bulu kuduk nya berdiri dengan tegap. "A-Apa yang kau katakan?! dasar gila!"
Setelah melakukan hal itu, Jie nampak tertawa dengan sangat girang "haha! lihat lah bola kristal nya."
Kristal yang awalnya putih bersih, kini berubah menjadi hitam pekat. Setelah melihat hal yang tak biasa, An pun langsung percaya dengan gadis yang ada dihadapannya, tentu saja selama ia memegang bola kristal.
Mereka kemudian mengobrol sampai larut malam, tentu dengan suatu keuntungan di masing masing pihak. An yang mendapat informasi mengenai dunia barunya, juga Jie yang mendapatkan keuntungan untuk Nyonya yang disukainya. setelah selesai memberi tau semua yang dibutuhkan oleh An, Jie kemudian pamit untuk pergi kembali kedalam kamar.
[ Suatu tempat di kedai Wuca ]
Setelah malam menjadi tambah gelap, terdengar suara ketukan dari pintu kamar miliknya, seorang wanita yang berada di sofa pun menyeringai dan menaruh rokoknya kembali ke asbak.
"masuklah" ketika pintu terbuka, terlihat seorang gadis yang langsung duduk bersimpuh dihadapan wanita itu.
"Jadi bagaimana? apa kau telah mengerti?" tanya wanita itu pada gadis dihadapannya,
"ya, madam."
"kalau begitu, jangan sampai membuat sedikitpun kesalahan sebelum tugas ini berakhir." perintah sang madam kepada gadis itu, ia lalu menyuruh sang gadis pergi dan kembali duduk dengan santai di sofa panjang miliknya, seakan sedang menanti sesuatu yang menarik di masa yang akan datang.
"ah..akankah ada peristiwa menyenangkan setelah ini? hahaha.." gumam sang madam dengan senyum yang tersimpul diwajahnya.
...•...
...•...
...•...
...•...
...[ MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN KATA MAUPUN TANDA BACA! ]...
...[ TERIMA KASIH TELAH MEMBACA NOVEL INI ]...
...[ SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA<3 ]...
^^^@Thara_tta (๑'ᴗ')ゞ^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ririn Santi
jd jie hanya seorang matamata/Applaud/
2024-03-01
0
Kienoy7
penuh teka teki....jadi penisirin...lanjuut
2022-09-21
0