[ Pelabuhan ]
" Hei cepat bawa barangnya! "
"Silahkan tunjukkan tiket anda nyonya.. "
" Astaga! pekerjaan ini sangat melelahkan. "
Terdengar semua orang yang masih beraktifitas pada malam itu, malam yang dingin dan juga berkabut.
"kepala ku sakit, bagaimana bisa mereka tidak beristirahat padahal jam telah menunjukkan pukul tengah malam? Memang kebanyakan dari mereka adalah buruh juga pedagang, tapi tidak bisakah mereka mendisiplinkan waktu istirahat mereka? " Batin Kristina ketika melihat ramainya pelabuhan.
Disaat ia sedang melamun dan menahan sakit kepalanya, seorang Pria mabuk tiba tiba menabrak Kristina dan membuat masalah.
"Hoi! bisa jalan tidak sih?! mata tuh dipake dong!" teriak Pria itu dengan wajah merah yang kehilangan akal, dan tentu saja itu membuat Kristina menjadi tambah kesal.
Ia mendekati pria itu dan mengulurkan tangan, dengan senyum manis terpampang jelas diwajahnya "anda baik baik saja? maaf karena saya telah menabrak anda.. " tutur Kristina sopan.
Kristina bukanlah orang bodoh yang akan memancing keributan di malam yang dingin ini. Namun, bukannya menjawab atau pun menggapai tangan Kristina, Pria itu malah berlari tunggang langgang seakan telah melihat setan.
"Dia kenapa sih? padahal orang itu sudah mau membantunya. "
"dasar pria mabuk!"
Semua orang yang melihat kejadian itu hanya berkomentar dengan pendapatnya masing masing, memang bantuan yang diberikan Kristina adalah hal biasa dimata orang lain tapi tidak dimata pria mabuk itu.
"ha.. bodohnya." gumam Kristina, ia tak menghiraukan komentar yang didapatkannya, dan hanya lurus berjalan ke depan sampai akhirnya tiba didepan sebuah kapal megah nan indah, itu adalah kapal impian bagi semua orang.
"mana tiketnya?" kata seorang awak kapal yang bertugas untuk menjaga pintu depan, Kristina pun memberikan sebuah tiket merah yang ia dapatkan dari Hans. Sang awak nampak terkejut dan sikapnya pun berubah menjadi lebih ramah "Silahkan tuan.. maaf apabila perilaku saya kurang menyenangkan"
Karena lelah, ia hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan memasuki kapal, sewaktu ia baru ingin melangkah masuk, terdengar keributan dari luar.
"ASTAGA! MAYAT! "
"MENJIJIKKAN! "
Semua orang berkerumun pada mayat seorang pria di sebuah kardus yang entah muncul dari mana, Mayat yang amat mengenaskan, seorang pria tanpa tangan maupun kaki dan juga lidahnya. Kristina hanya melirik sekilas, dan ia mengerutkan alisnya karena ia tau betul siapa yang telah melakukan hal tidak waras itu.
"norak." itulah kesan pertama yang dirasakan oleh Kristina, bagaimana bisa mereka membuang buang uang untuk melapisi kapal dengan emas?
"ku harap kapal ini tenggelam karena kelebihan beban." gumam nya. Pelayan yang ada didekat Kristina tampak terkejut dan berusaha untuk menahan tawa.
"ah.. maafkan kami tuan.. desainnya memang telah dirancang sedemikian rupa untuk menyenangkan para tamu luar"
Tak ada respon apapun, hanya keheningan yang ada didekat mereka, sangat berbanding terbalik dengan para tamu yang sedang bergembira ria.
"Silahkan ikuti saya tuan, tempat untuk tamu khusus berada tidak jauh dari sini." bisik si pelayan. Memang perjalanan yang singkat, hanya dengan waktu 5 menit mereka telah sampai didepan sebuah ruangan kecil.
Si pelayan memasuki ruangan itu duluan dan seperti sedang mencari sesuatu, benar saja ruangan itu ternyata adalah sebuah lift. "mari tuan" ajak pelayan itu untuk masuk, setelah masuk ia menggosok dinding dan ruangan itu menutup sembari berjalan kebawah.
"Lift ini sengaja didesain agar tidak terlalu menarik perhatian pengunjung lain, jadi mohon maaf apabila anda tidak merasa nyaman" jelas pelayan itu tanpa diminta.
"Wah, dia bahkan lebih banyak berbicara dibanding Hans. " batin Kristina.
"Aku tak peduli, kau tak perlu berbicara jika aku tidak bertanya." seru Kristina dengan nada angkuh, Pelayan itupun hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Kristina.
"Sudah berapa lama kau bekerja disini? " tanyanya.
"Sekitar 3 tahun tuan.." sahut si pelayan sambil menampilkan senyum andalannya. Ketika mendengar perkataan pelayan itu tak ada keraguan di wajah Kristina, "begitu ya? pasti berat ya.. "
Setelah beberapa menit, lift pun berhenti dan terbuka. Terlihat ruangan yang lebih indah daripada ruangan yang berada di atas, Tempat termegah di kapal Ruby [ Ruby Room ] tempat dimana para tamu khusus bersenang senang dan menghamburkan uang mereka. Hukum yang berlaku disini ialah,
..."Seseorang yang memiliki uang dialah yang menang."...
Di saat Kristina melangkah keluar dari lift, ia tiba tiba berhenti dan berbicara dengan suara kecil yang nyaris tak bisa didengar "kau tahu? aku sepertinya mengenal seseorang yang sangat mirip seperti dirimu."
Tidak ada jawaban, yang terdengar hanyalah pintu lift yang menutup dan naik ke atas. Walaupun begitu, Kristina sudah tau dengan jelas reaksi apa yang ia dapatkan, pada waktu yang sama acara yang telah dinanti nanti para tamu akhirnya dimulai.
...[Selamat malam para hadirin sekalian! dan Selamat datang di Ruby Room tercinta kami! ]...
...•...
...•...
...•...
...•...
...[ MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN KATA MAUPUN TANDA BACA. ]...
...[ TERIMA KASIH TELAH MEMBACA NOVEL INI.. ]...
...[ SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA<3 ]...
^^^@Thara_tta (๑'ᴗ')ゞ^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
vio~~~~
dari tadi aku heran si kristina kan cewek kok dipanggil tuan si bukan nona, apa dia nyamar jadi laki2..🤔
2024-04-14
1