Ch.10 Pertemuan Pertama

Ini menjadi pagi yang berisik, segerombolan orang kini berdesak memenuhi ruangan lantai satu, mereka semua tampak menantikan sebuah keributan yang sepertinya akan terjadi.

"Minggir! Aku mau melihatnya, apakah ada yang bertengkar?!" seorang pelayan berseru penasaran.

"Bukankah itu, kak Jiao dan si penari baru?" cetus beberapa pelayan lain makin penasaran.

"Kenapa hidupku sial sekali sih? Baru saja mati tenggelam, diikuti orang aneh, dan sekarang apa lagi ini?" gumam An lelah.

"Inilah alasannya aku tak mau menarik perhatian." lanjut gadis itu seraya menatap malas kerumunan orang disekitarnya.

Semua ini bermula dari sepuluh menit yang lalu, sama seperti hari sebelumnya, karena tugas An sebagai seorang penari hanya dilakukan di hari tertentu, gadis ini sekarang tak memiliki kerjaan dan membuat ia menjadi bosan.

Karena tak ingin rasa bosan menghampirinya, An berinisiatif untuk membantu para kakak pelayan yang kebetulan sedang mengalami masa sibuk mereka, ada banyak pelanggan pagi ini.

Ketika dia sedang sibuk membersihkan piring kotor di atas meja, seorang tamu tak diundang datang dan langsung menarik perhatian semua orang.

"Oh? Jadi kau anak baru itu?!" seru tamu itu dengan lantang.

Para pelayan dan beberapa tamu mulai berbisik karena tak berani ikut bicara, mereka agak terkejut melihat siapa yang menghampiri si penari baru.

An menoleh ke sumber suara itu dan menjawabnya santai, "Iya, ada yang bisa aku bantu Kak?"

"Siapa dia? Kenapa logatnya sangat menjengkelkan?" pikir gadis itu langsung menilai lawannya dari atas hingga bawah.

Tamu tak diundang itu langsung mengerutkan kening dan memberi ekspresi tidak sukanya secara terang terangan, dia ikut menatap An dari atas hingga bawah lalu mencemoohnya dengan tajam.

"Hah, Lihatlah dirimu. Apa kau pikir, kau sudah merasa hebat karena telah menggantikan aku selama beberapa malam?" cetus gadis itu.

Otak An langsung menangkap beberapa kata yang mengarah pada satu permasalahan, dan dengan itu dia menyimpulkan bahwa gadis angkuh didepannya adalah si penari bermuka dua.

"Ah, Kakak pasti kak Jiao ya? Senang bertemu denganmu." sapanya hangat dan sopan.

Dia melirik sekilas orang-orang yang memperhatikan mereka, tak ada waktu baginya menjadi penjahat di sini, di kepalanya sekarang skenario gadis baik yang tersakiti muncul begitu saja.

"Dia terlalu sehat untuk seseorang yang dikatakan sedang sakit, tapi tak apa, berkat itu aku mendapat rumah sementara yang lumayan." batin An yang masih memancarkan senyuman manisnya.

Jiao yang melihat tingkah An, merasa geram dan perlahan mengepalkan tangannya, semua orang dapat melihat dengan jelas bahwa sekarang ada banyak kerutan di wajah cantik milik Jiao Yun.

"Apa kau sungguh tak punya malu?! Tiba-tiba datang dan mengambil pekerjaan orang lain! Lalu menumpang pula! Jika kau punya malu harusnya tahu diri!" teriak Jiao murka hingga suaranya sekarang bergema ke seluruh sudut ruangan.

Salah seorang pelayan kini sedang bergegas memanggil Jie karena dia merasakan akan ada perkelahian yang bisa bisa merugikan kedai ini.

An menatap Jiao Yun tenang, dia mengangkat kedua bahunya seolah tak mengerti apa yang dikatakan oleh gadis itu.

"Aku tak tahu apa yang Kakak bicarakan, tapi sepertinya kau salah paham. Aku tak mengambil pekerjaanmu, aku hanya menggantikanmu untuk sementara waktu. Bukankah kaki Kakak sedang sakit dan tidak bisa bergerak dalam beberapa minggu?" balasnya santai.

"Ayo pukul aku gadis bodoh! Kalau hanya seperti ini aku tak akan mendapat uang kompensasi untuk wajahku yang ingin kau pukul kan?" An menggerutu dalam hati.

Orang-orang yang awalnya memihak Jiao kini berbalik dan memihak pada An, mereka mulai meragukan kharisma dari bunga Kota Chengse yang sedang mendominasi juniornya sendiri.

Jiao Yun yang sadar bahwa banyak orang mulai menghilang dari pihaknya, sekarang sedang mencoba membuat kepalanya menjadi sedikit lebih dingin, dia menarik nafas perlahan lalu tersenyum.

"Begitu, jadi menurutmu aku salah paham ya? Kurasa semua orang akan melakukan hal yang sama jika saat mereka bangun pekerjaan mereka telah dicuri." sindir Jiao Yun lebih halus.

Meski demikian hal itu tak mengubah fakta bahwa dia lah yang memancing keributan sejak awal, para tamu yang dominan pria mulai berbisik dan menatapnya tak suka.

An menjadi semakin jengkel atas sikap gadis itu yang terlalu banyak drama dan basa basi.

"Hah, ini hanya akan membuang waktuku, inilah alasannya aku tak mau menarik perhatian," An meracau sambil mengambil lap yang berada di atas meja.

Wajah Jiao Yun memerah, entah bagaimana dia berteriak memaki An yang menurutnya telah menghina dirinya.

"Apa katamu?! Aku hanya menarik perhatian?!Katakan sekali lagi!" timpal gadis itu murka.

Kembali ke masa sekarang, keributan menjadi panas kembali karena seseorang telah salah mendengar perkataan lawannya.

"Bocah dungu, tak hanya tempramental, sekarang dia bahkan *tunarungu? Kapan terakhir kali dia membersihkan telinganya?" An ikut kesal, dia tetap menahan emosinya meski harus menggenggam jemarinya kuat kuat.

"Dasar arogan! Beraninya bocah serampangan sepertimu menghina diriku?" teriak Jiao Yun lalu menyiapkan kuda-kuda untuk memukul An.

Mata An membulat, dia menyadari jika kantong uang akan segera mendatangi dirinya. Namun, sangat disayangkan pukulan itu tak pernah mendarat ke wajahnya, karena Jie datang tepat waktu untuk menyelamatkan An yang akan diserang.

"Senior bodoh ini!" gadis itu berteriak dalam hatinya, tangannya kala itu sudah sangat gatal ingin mencekik Jieru dari belakang.

Saat Jie datang, atmosfer di ruangan itu menjadi sangat menakutkan, tak ada yang berani membuka mulut di sana. Gadis itu kemudian menepis tangan Jiao Yun dan memandangnya dengan wajah menghina.

"Nyonya Kai ingin bicara denganmu, Jiao Yun." ucap Jie tegas, seperti berkata untuk tak usah banyak bicara dan ikut dengan tenang.

"Sial, Jieru brengsek! Beraninya manusia gagal sepertinya menghinaku begini!" batin Jiao Yun tak terima.

Lantaran ditekan dengan aura Jieru yang kuat, Jiao pun meninggalkan ruangan dengan perasaan kesal membara, dia pergi dengan diikuti oleh dayang setianya yang saat ini sedang ketakutan---Ying.

"Itu si Ying, yang berteriak padaku tentang uang kan?" gumam An menerka-nerka, dia mengingat wajah gadis itu, mungkin karena hanya dia yang wajahnya berbintik di kedai.

Untuk beberapa saat, Jiao sempat menoleh sebelum benar-benar naik ke lantai atas, tatapan tajamnya seakan mengatakan pada An untuk berhati-hati kapan saja.

Semua orang kini merasa lega karena perdebatan telah selesai, tapi tidak untuk satu orang.

"Kau tak apa An? Dia tak melukai wajahmu kan?" tanya Jie panik, tangannya langsung memegangi wajah An untuk memeriksa jikalau ada yang terluka.

"Aku baik-baik saja, sangat baik. Tak apa, aku tak apa... " jawab An lemas berulangkali.

"Eh? Kau kenapa An?! Seseorang, cepat panggilkan tabib kemari, wajahnya sangat pucat!" seru Jie makin panik, dan hanya dibalas senyum pahit oleh An.

"Ini karena kau tahu! Akh, dana tambahanku menghilang!" jerit gadis itu tanpa suara.

Kedua mata An berlinangkan air mata, mulutnya terkunci rapat dan dia menangis dalam diam, menatap sekantong uangnya terbang ke langit tanpa batas.

*Tunarungu : tunarungu artinya rusak pendengaran dan dianggap lebih baik, halus, sopan, dan formal dibandingkan dengan tuli.

...•...

...•...

...•...

...•...

TERIMA KASIH BANYAK PADA PARA PEMBACA, NANTIKAN TERUS KELANJUTAN KISAH INI YAA!

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

dasar anak somplak, berharap dipukuli buat dpt 💰

2024-03-01

0

Kienoy7

Kienoy7

rada bingung nich alurnya....

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa Lalu
5 Ch.5 Kekaisaran Barat
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An Si Penari Baru
8 Ch.8 Senior Jieru
9 Ch.9 Apakah Dia Teman?
10 Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Topeng Kekaisaran
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Si Buaya Darat
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Tamu Tak Diundang
21 Ch.20 Dua Kepala
22 Ch.21 Monster Bungkuk
23 Ch.22 Boneka Hidup
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Air Mancur
26 Ch.25 Lelang Boneka
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Mata Penuh Tekad
30 Ch.29 Keluarga
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo Mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan Segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang Yang Salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu Kembali
59 Ch.58 Dia Cantik!
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori Kelam
66 Ch. 65 Utusan Kaisar
67 Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69 Ch.68 Di Uji!
70 Ch.69 Kakek Tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Satu Mata
75 Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kabut Ilusi
79 Ch.78 Cambuk
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Melepas Segel
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Bunga Yang Gugur
85 Ch.84 Mendapatkan Kembali
86 Ch.85 Kelompok Terbentuk
87 Ch.86 Pingsan
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Monster Seutuhnya
92 Ch.91 Kemenangan
93 Ch.92 Mawar Hitam
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99 Ch.98 Sumpah
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 Ch.103 Istirahat
105 Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106 Ch.105 Teh Dingin
107 Ch.106 Menguping
108 107. Air Suci
109 108. Wanita Idaman
110 109. Mimpi Buruk
111 110. Gajah Emas
112 111. Peringatan
113 112. Janji
114 113. Emosi Berkecamuk
115 114. Tertangkap
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa Lalu
5
Ch.5 Kekaisaran Barat
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An Si Penari Baru
8
Ch.8 Senior Jieru
9
Ch.9 Apakah Dia Teman?
10
Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Topeng Kekaisaran
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Si Buaya Darat
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Tamu Tak Diundang
21
Ch.20 Dua Kepala
22
Ch.21 Monster Bungkuk
23
Ch.22 Boneka Hidup
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Air Mancur
26
Ch.25 Lelang Boneka
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Mata Penuh Tekad
30
Ch.29 Keluarga
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo Mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan Segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang Yang Salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu Kembali
59
Ch.58 Dia Cantik!
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori Kelam
66
Ch. 65 Utusan Kaisar
67
Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69
Ch.68 Di Uji!
70
Ch.69 Kakek Tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Satu Mata
75
Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kabut Ilusi
79
Ch.78 Cambuk
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Melepas Segel
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Bunga Yang Gugur
85
Ch.84 Mendapatkan Kembali
86
Ch.85 Kelompok Terbentuk
87
Ch.86 Pingsan
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Monster Seutuhnya
92
Ch.91 Kemenangan
93
Ch.92 Mawar Hitam
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99
Ch.98 Sumpah
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
Ch.103 Istirahat
105
Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106
Ch.105 Teh Dingin
107
Ch.106 Menguping
108
107. Air Suci
109
108. Wanita Idaman
110
109. Mimpi Buruk
111
110. Gajah Emas
112
111. Peringatan
113
112. Janji
114
113. Emosi Berkecamuk
115
114. Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!