Ch.4 Masa Lalu

"Jadi ini yang namanya mati ya?" Kristina bergumul sendiri di ruang hampa yang gelap.

Dia terus mengoceh tanpa jeda, sampai tiba-tiba sebuah kabut muncul dan memperlihatkan adegan kilas balik yang familiar baginya.

"Bagaimana bisa kau tak menghasilkan apapun?! Pekerjaanmu hanya makan tidur, makan tidur! Kau hanya bisa menyusahkan aku, apa kau tahu itu?!" teriak seorang wanita yang menggunakan topi lebar menutup wajahnya.

Seorang lelaki kurus yang sedang duduk di atas kursi roda itu hanya bisa diam dan menatap sendu wanita di depannya yang sedang menghina dirinya.

Dalam kilas balik yang dilihat oleh Kristina, terlihat sepasang suami istri yang sedang bertengkar hebat di sebuah ruangan rumah sakit. Sang suami yang hanya diam menunduk di kursi rodanya, sedangkan sang istri berdiri di hadapan suaminya dan terus menerus berteriak keras.

Ditatapnya juga seorang gadis kecil berumur delapan tahun sedang berdiri mengintip dari balik pintu luar ruangan, seluruh tubuh gadis itu gemetar seakan dia mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Seandainya... Seandainya aku tak menikah denganmu, aku pasti tak akan dipermalukan didepan semua orang! Di depan keluargaku! Aku tak akan pernah dipandang rendah oleh siapa pun!" teriak wanita itu lagi berlinang air mata.

"Apa kau pikir... Aku juga menyukai kondisiku yang sekarang?" lirih sang suami pada istrinya sembari menatap lantai.

"Ha! Kalau kau memang tak menyukainya kenapa kau tak berusaha mengubahnya?!" wanita itu terus melotot dan melempar semua barang yang dilihatnya di sana.

"Aku juga ingin! Namun, biaya operasinya pasti akan sangat mahal. Dana keluarga kita sekarang tak akan sanggup menanggungnya, apa kau tak memikirkan masa depan Tina?" lirih pria itu seolah meminta belas kasih istrinya.

"Tak memikirkan?! Aku selalu memikirkannya! Dan itu adalah hal yang paling memuakkan dalam hidupku! Apa kau tahu rasanya memikirkan nasib seorang anak yang bahkan tidak kuinginkan?!" hina wanita itu lagi, tetap dengan wajah merah karena amarah.

Sang suami sangat terkejut dan juga sakit hati mendengar perkataan yang baru saja dikatakan oleh istrinya, tak terkecuali dengan anak perempuan yang sedari tadi menguping pembicaraan kedua orang tuanya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu?! Walau begitu dia tetap anakmu, anak kita! Bagaimana bisa kau menyebutnya anak yang tak diinginkan?!" balas pria paruh baya itu kesal, hal ini membuat sang istri menjadi lebih marah lagi.

"A--apa?! Beraninya kau memakai nada tinggi padaku! Padahal kau pasti sudah mati jika aku tak membayar perawatan rumah sakitmu!" karena emosi yang terus meluap, secara spontan si istri pun menampar pipi suaminya itu.

"PAPA!" gadis kecil yang sedari tadi mengintip, kini berlari sambil menangis ke arah ayahnya, dia memutar tubuh mungil yang gemetar itu dan menatap ibunya dengan penuh ketakutan.

"A--aku mohon Ibu, jangan memukul papa lagi... " gagap gadis itu memaksakan keberaniannya untuk muncul.

Wanita itu hanya diam, ia hanya menatap anak dan suaminya tajam lalu pergi menuju pintu keluar.

Sebelum keluar, dia berhenti dan mematung selama beberapa menit.

"Jika kau merasa dirimu hebat, kau tak perlu bantuanku lagi bukan?" gumam wanita itu lalu pergi.

Setelah kejadian itu, sang ibu menghentikan biaya perawatan ayahnya di rumah sakit.

Dua tahun berlalu dengan cepat, ibunya kini mengajukan permintaan cerai, dan tentu saja ayahnya menyetujui hal itu.

Mereka kemudian melakukan perawatan mandiri, namun, sangat disayangkan. Sang ayah bukannya menjadi lebih baik, malah menjadi semakin buruk. Kondisi yang awalnya masih bisa untuk duduk, kini hanya bisa berbaring di kasur dengan tidak berdaya.

Satu tahun pun berlalu, gadis kecil itu kini berumur 11 tahun, diusia yang masih muda itu ia bekerja di sebuah cafe untuk memenuhi kebutuhan ayahnya, dan seperti kata pepatah, "Waktu mengalir bagaikan air."

Keadaan sang ayah kini sangat memprihatinkan, dia tak lagi bisa bicara dan hanya tinggal menghitung hari untuk menunggu ajalnya, begitulah perkataan seorang dokter yang dulu pernah menjadi dokter pribadi keluarga itu.

Selang beberapa minggu kemudian, ayah gadis itu dikabarkan meninggal dunia. Gadis itu sangat hancur dan terpukul akan kejadian yang menimpa dirinya, tak ada lagi tempat ia bersandar, bercerita, ataupun mengadu.

Tak ada satu orang pun keluarga yang datang ke pemakaman ataupun datang untuk mengajaknya tinggal bersama.

Hingga ia bertemu dengan seseorang yang mengubahnya untuk bisa menahan kejamnya dunia.

"Ikutlah denganku Nona, aku akan merawatmu dan mengajarimu cara bertahan hidup. Dengan syarat, kau tak boleh menunjukkan sisi emosionalmu apapun yang terjadi, buanglah semuanya, bahkan cinta yang ada dalam dirimu. Karena aku tak membutuhkan seseorang dengan hati manusia."

Gadis kecil yang pada waktu itu sangat memerlukan tempat untuk berlindung menerima ajakan orang itu, "Ya Dokter, aku akan melakukannya dengan baik."

Dia kemudian menggandeng tangan sang dokter dan melangkah ke jalan yang tak akan pernah dilewati oleh siapa pun, menjadi seorang pembunuh bayaran yang tak memiliki rasa belas kasih.

Kristina perlahan menutup mata, dan sewaktu membukanya kembali semua kabut ingatan itu telah hilang dari hadapannya.

"Aku tak menyangka hal seperti ini nyata, apa para dewa suka menonton adegan kilas balik seseorang?" wanita itu menyindir sinis.

Ruangan itu kembali menjadi sunyi, dan dia kembali tak melihat apapun. Tapi karena tak ingin hal tadi terulang kembali, Kristina berjalan lurus ke depan berharap ada sebuah keajaiban muncul di hadapannya.

Rasa sakit akibat ledakan itupun menghilang, tubuhnya yang semula sedikit hancur kembali seperti sediakala, seakan tubuhnya tak pernah mengalami hal mengerikan itu.

Setelah lama berjalan ia masih tak menemukan apapun, sekarang Kristina telah pasrah akan takdir yang telah berada di depannya.

Tanpa disadari, hal yang tak disangka terjadi, cahaya ungu kehitaman yang dia lihat sebelum sampai kesini berada di depannya, dan semakin lama cahaya itu pun semakin besar.

"A--apa lagi itu?!" seru Kristina terkejut melihat cahaya besar itu bergerak dengan cepat menuju tempat dimana dia sekarang berpijak, ketika ingin menghindar, cahaya itu langsung masuk ke dalam dirinya.

Cahaya ungu itu menghilang dan menyatu dalam tubuh Kristina, tak lama kemudian keadaan menjadi gelap kembali.

Mungkin ini terdengar aneh, tapi sekarang ia merasakan rasa sakit, walau tak sebanding dengan sakit yang dirasakan sebelumnya.

"Akh! Apa... Kenapa sesak sekali? Kenapa perut bagian bawahku terasa nyeri?" racau Kristina bingung.

"Bukankah aku sudah mati? Bagaimana bisa aku merasa sesak dan sakit? Kenapa aku bisa bicara?" lanjutnya pening dan berusaha meraba sebuah papan tepat di atasnya.

Wanita itu lalu meraba pakaiannya, pakaian itu kering. Tak ada tanda terkena air dan ledakan, hanya saja pakaian itu bau dan terasa sangat kasar.

"Apa aku terdampar di pulau kecil dan para penduduknya mengira aku telah mati? Walau aku memang mati, ini sangat tak etis." ucapnya masih menerka-nerka.

Kristina berpikir dengan waktu yang cukup lama, hingga ia membulatkan tekad untuk memastikan sendiri hal itu.

"Kalau sudah begini, aku hanya perlu keluar dari kuburan ini dan menghantui semua orang bodoh itu!" serunya agak kesal.

TERIMA KASIH BANYAK PADA PARA PEMBACA, NANTIKAN TERUS KELANJUTAN KISAH INI YAA!

Terpopuler

Comments

Kienoy7

Kienoy7

gassss

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa Lalu
5 Ch.5 Kekaisaran Barat
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An Si Penari Baru
8 Ch.8 Senior Jieru
9 Ch.9 Apakah Dia Teman?
10 Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Topeng Kekaisaran
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Si Buaya Darat
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Tamu Tak Diundang
21 Ch.20 Dua Kepala
22 Ch.21 Monster Bungkuk
23 Ch.22 Boneka Hidup
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Air Mancur
26 Ch.25 Lelang Boneka
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Mata Penuh Tekad
30 Ch.29 Keluarga
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo Mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan Segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang Yang Salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu Kembali
59 Ch.58 Dia Cantik!
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori Kelam
66 Ch. 65 Utusan Kaisar
67 Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69 Ch.68 Di Uji!
70 Ch.69 Kakek Tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Satu Mata
75 Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kabut Ilusi
79 Ch.78 Cambuk
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Melepas Segel
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Bunga Yang Gugur
85 Ch.84 Mendapatkan Kembali
86 Ch.85 Kelompok Terbentuk
87 Ch.86 Pingsan
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Monster Seutuhnya
92 Ch.91 Kemenangan
93 Ch.92 Mawar Hitam
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99 Ch.98 Sumpah
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 Ch.103 Istirahat
105 Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106 Ch.105 Teh Dingin
107 Ch.106 Menguping
108 107. Air Suci
109 108. Wanita Idaman
110 109. Mimpi Buruk
111 110. Gajah Emas
112 111. Peringatan
113 112. Janji
114 113. Emosi Berkecamuk
115 114. Tertangkap
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa Lalu
5
Ch.5 Kekaisaran Barat
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An Si Penari Baru
8
Ch.8 Senior Jieru
9
Ch.9 Apakah Dia Teman?
10
Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Topeng Kekaisaran
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Si Buaya Darat
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Tamu Tak Diundang
21
Ch.20 Dua Kepala
22
Ch.21 Monster Bungkuk
23
Ch.22 Boneka Hidup
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Air Mancur
26
Ch.25 Lelang Boneka
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Mata Penuh Tekad
30
Ch.29 Keluarga
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo Mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan Segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang Yang Salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu Kembali
59
Ch.58 Dia Cantik!
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori Kelam
66
Ch. 65 Utusan Kaisar
67
Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69
Ch.68 Di Uji!
70
Ch.69 Kakek Tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Satu Mata
75
Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kabut Ilusi
79
Ch.78 Cambuk
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Melepas Segel
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Bunga Yang Gugur
85
Ch.84 Mendapatkan Kembali
86
Ch.85 Kelompok Terbentuk
87
Ch.86 Pingsan
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Monster Seutuhnya
92
Ch.91 Kemenangan
93
Ch.92 Mawar Hitam
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99
Ch.98 Sumpah
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
Ch.103 Istirahat
105
Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106
Ch.105 Teh Dingin
107
Ch.106 Menguping
108
107. Air Suci
109
108. Wanita Idaman
110
109. Mimpi Buruk
111
110. Gajah Emas
112
111. Peringatan
113
112. Janji
114
113. Emosi Berkecamuk
115
114. Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!