Ch.5 Kekaisaran Barat

Pada saat yang sama, tepatnya di sebuah bukit pinggir kota kecil.

"Ah! Jalan malam setelah makan adalah yang terbaik!" ucap seorang pria paruh baya yang berjalan sempoyongan karena mabuk.

"Tuan... Saya rasa Anda terlalu banyak minum, apa minuman kami seenak itu?" goda seorang gadis berpakaian penari yang sedang membopongnya.

"Ya ampun Tuan... Anda tetap menawan walau sedang mabuk ya? Sungguh, istri Anda sangat bodoh karena tak menghiraukan Anda!" ceplos wanita lain dari belakang.

"Aduh, kalian ini memang pandai menilai ya! Aku sangat senang bisa bertemu dengan kalian semua!" seru girang pria hidung belang itu.

"Dasar kakek tua keriput! Apa dia tak ada harga diri?" pikir gadis yang membopongnya kesal.

"Cih! Kalau saja tak dibayar, mana mau aku pergi dengannya ke bukit belakang seperti ini." batin wanita di belakang yang tadinya berbicara manis.

"Tidak ada tempat lain apa? Bisa bisa nya dia terangsang dengan tempat seperti ini... " gumam gadis lainnya yang berjalan agak jauh dari mereka bertiga.

Memang benar, manusia tak bisa dilihat dari luarnya saja, karena kita tak tahu apa yang mereka pikirkan, tak ada seorangpun yang bisa menebak hati manusia.

Mereka terus berjalan selama beberapa menit hingga akhirnya tiba di sebuah pondok kayu, tempat orang-orang melakukan hal bernafsu dengan tanpa biaya.

Ketika mereka sampai dan mau melakukan hal tak senonoh di sana, salah satu dari gadis yang dibawanya memohon kepada pria hidung belang untuk pindah ke tempat lain.

"Tu--Tuan... Apakah kita tak bisa pergi ke tempat yang lain saja?" katanya dengan lirih, berharap pria hidung belang itu mengabulkan permintaannya.

"Hah? Memangnya kenapa? Kau tak mau disini?" tanya pria itu dengan sesekali cegukan.

"A--ada beberapa orang yang bilang, mereka pernah melihat penampakan seorang hantu wanita bangsawan yang berpakaian lusuh. Saat hantu itu muncul, katanya akan ada suara tangisan yang membuat kita terhipnotis, ketika kita terpancing dengan tangisannya ia akan menangkap dan memakan kita saat itu juga!" jelas gadis itu menatap ngeri hutan dibelakang pondok.

Semua orang yang ada di sekitarnya menjadi ikut merinding mendengar perkataan gadis itu, mereka ketakutan dan mulai berbisik satu sama lain, "Bagaimana jika hantu itu muncul malam ini?"

"Dasar kau ini... Itu hanyalah dongeng kuno. Kau tak perlu takut akan hal sepele seperti itu." cela pria itu dengan menggoyang-goyangkan tangan, menyepelekan berita yang menurutnya tak dapat dipercaya.

"Tapi bagaimana kalau itu benar?" celetuk gadis lain yang sedari tadi diam tak bersuara, dia berada di rombongan paling belakang, menatap pria tua itu jijik sambil berkacak pinggang.

"Apa? Jadi maksudmu takhayul bodoh itu lebih penting daripada tugasmu sekarang?" geram pria itu kesal.

Tiba-tiba terdengar suara bak ledakan disekitar tempat mereka berada, suara itu juga disusul oleh suara rintihan yang amat menakutkan.

Tepat beberapa detik sebelum ledakan terjadi, di sebuah tempat terpencil bukit yang jauh dari keramaian.

"Ah! Sialan! Kenapa tempat ini sempit sekali!" gerutu Kristina murka dengan keadaannya yang memprihatinkan.

"Apa orang-orang itu menguburkanku dengan batu?! Kenapa keras sekali!" lanjutnya.

Dia terus mengoceh sembari mengikatkan pakaian yang dia kenakan dengan susah payah ke kepalanya, guna untuk menghindari jikalau ada debu yang bisa memasuki mata.

Setelah sekiranya persiapan selesai, wanita itu mulai menendang nendang papan yang menghalanginya untuk keluar.

Saat ia menendang pertama kali, tendangan itu gagal, disusul tendangan kedua yang masih juga gagal.

"Sialan! Aku akan mengutuk orang-orang yang membuat papan ini!" umpatnya kesal.

"Kali ini, aku tak akan gagal!" lanjut Kristina dengan tekad membara.

Disaat dia melakukan tendangan ketiga, terdengar suara benda keras rusak yang disusul dengan rintihan kecil dari mulutnya.

Dia mulai menggali tanah kemudian merangkak hingga menuju permukaan, setelah sampai di atas ia berusaha untuk mendorong dirinya dan melepaskan pakaian yang menutup wajahnya.

"Akhirnya aku bisa bernapas! Walau rasa sakit ini agak mengganggu," Kristina melirik kakinya, tampak kakinya memerah akibat terkena benda keras, perut bagian bawahnya juga terasa seperti habis dipukuli oleh banyak orang.

"Ini agak aneh, kenapa jari-jariku sangat kecil dan pucat? Aroma tubuhku juga sangat bau! Apa yang mereka lakukan?!" Ia menggerakkan jarinya berulang kali dan merasa syok sejenak.

"Tunggu dulu, ini... Bukan tubuhku," Kristina meraba lagi tubuhnya, dia dapat merasakan jika semua luka yang pernah didapatnya hilang, dan malah muncul luka baru. Tangan dan kakinya pun mengecil selayaknya tubuh seorang remaja belia.

"Sebenarnya... Apa yang sudah terjadi denganku?!" teriak gadis itu depresi sambil memegang tiap anggota tubuhnya.

Kristina berusaha berkepala dingin dan mulai mencerna situasi, mulai dari ledakan di kapal hingga dirinya yang terkubur di sebuah bukit.

Lalu dia menatap sekeliling, tak ada laut disepanjang mata memandang, yang ada hanyalah beberapa pohon dan tanah yang agak gersang, juga sebuah kota kecil yang ada tepat dibawahnya.

"Tak mungkin, ini tak mungkin terjadi..." pupil matanya bergetar hebat saat mengetahui fakta bahwa dia sudah berada di sebuah tempat antah berantah, tepatnya di sebuah Dinasti yang dipercaya sudah hilang dari peradaban dunia.

"Aku tak percaya," dia kembali terpaku dengan keadaan, disela itu Kristina teringat akan hal penting.

"Topeng setannya!" racaunya panik, gadis itu bangkit dari tempatnya dan mulai mencari di sekitar.

"Aku yakin, topeng itu masih dalam genggamanku ketika di laut! Kemana perginya?" sambung gadis itu seraya terus mencari ke sekitar semak dan dahan pohon.

Ketika dia sedang sibuk mencari, tiba-tiba muncul seorang pria asing dan beberapa wanita yang tampaknya terkejut melihat Kristina, bagaimana tidak? Penampilan nya sekarang sangat persis seperti, hantu.

"HANTU!" mereka semua menjerit dan syok berat, dua orang diantara nya pingsan sangking terkejutnya.

"Gawat... Aku harus melakukan sesuatu." Kristina kemudian berlari menghampiri mereka dan memukul tepi leher pria hidung belang itu juga wanita pendampingnya, kedua orang itu ikut pingsan bersama dengan yang lain.

Kristina kemudian mengangkat mereka satu persatu dan menumpuknya untuk dijadikan sebuah kursi.

Dia duduk di sana, menarik nafas panjang lalu memejamkan matanya, "Kau ingin keluar sendiri atau aku menghampiri dan menjadikanmu pijakan kakiku?"

Tidak lama berselang, seorang gadis yang tadinya bersembunyi keluar dari semak-semak, ia memiliki tatapan yang tajam namun, hal itu tak memungkiri bahwa tubuhnya gemetar dengan hebat, sesekali ia melirik kebawah seperti ingin memeriksa sesuatu.

"Ah, dia mempunyai kaki..." gumam gadis itu menarik nafas dan mengeluarkannya dengan lega.

Kristina yang bisa membaca gerak gerik aneh gadis itu langsung menatapnya sinis dan berbicara dengan keras, "Apa orang sepertiku tak boleh memiliki kaki?!"

Perasaan lega yang tadinya muncul sekarang hilang bagaikan debu bagi gadis berambut cokelat itu.

"Bagaimana ini... Apa dia akan memakanku sekarang?! Padahal tadinya aku hanya ingin bersenang senang saja!" batin gadis itu menatap tanah gemetar.

"Dia tampak bodoh, tapi kuakui dia memiliki mental yang kuat. Dia, bisa diajak bicara bukan?" batin Kristina disusul senyuman jahat yang terpampang jelas di wajahnya.

TERIMA KASIH BANYAK PADA PARA PEMBACA, NANTIKAN TERUS KELANJUTAN KISAH INI YAA!

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

cerita yg cukup menarik...

2024-02-29

0

Kienoy7

Kienoy7

jossss

2022-09-21

0

Mariam R RIa

Mariam R RIa

mampir Thor dan tetap Semamgat ya...

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa Lalu
5 Ch.5 Kekaisaran Barat
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An Si Penari Baru
8 Ch.8 Senior Jieru
9 Ch.9 Apakah Dia Teman?
10 Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Topeng Kekaisaran
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Si Buaya Darat
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Tamu Tak Diundang
21 Ch.20 Dua Kepala
22 Ch.21 Monster Bungkuk
23 Ch.22 Boneka Hidup
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Air Mancur
26 Ch.25 Lelang Boneka
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Mata Penuh Tekad
30 Ch.29 Keluarga
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo Mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan Segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang Yang Salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu Kembali
59 Ch.58 Dia Cantik!
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori Kelam
66 Ch. 65 Utusan Kaisar
67 Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69 Ch.68 Di Uji!
70 Ch.69 Kakek Tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Satu Mata
75 Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kabut Ilusi
79 Ch.78 Cambuk
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Melepas Segel
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Bunga Yang Gugur
85 Ch.84 Mendapatkan Kembali
86 Ch.85 Kelompok Terbentuk
87 Ch.86 Pingsan
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Monster Seutuhnya
92 Ch.91 Kemenangan
93 Ch.92 Mawar Hitam
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99 Ch.98 Sumpah
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 Ch.103 Istirahat
105 Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106 Ch.105 Teh Dingin
107 Ch.106 Menguping
108 107. Air Suci
109 108. Wanita Idaman
110 109. Mimpi Buruk
111 110. Gajah Emas
112 111. Peringatan
113 112. Janji
114 113. Emosi Berkecamuk
115 114. Tertangkap
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa Lalu
5
Ch.5 Kekaisaran Barat
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An Si Penari Baru
8
Ch.8 Senior Jieru
9
Ch.9 Apakah Dia Teman?
10
Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Topeng Kekaisaran
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Si Buaya Darat
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Tamu Tak Diundang
21
Ch.20 Dua Kepala
22
Ch.21 Monster Bungkuk
23
Ch.22 Boneka Hidup
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Air Mancur
26
Ch.25 Lelang Boneka
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Mata Penuh Tekad
30
Ch.29 Keluarga
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo Mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan Segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang Yang Salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu Kembali
59
Ch.58 Dia Cantik!
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori Kelam
66
Ch. 65 Utusan Kaisar
67
Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69
Ch.68 Di Uji!
70
Ch.69 Kakek Tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Satu Mata
75
Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kabut Ilusi
79
Ch.78 Cambuk
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Melepas Segel
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Bunga Yang Gugur
85
Ch.84 Mendapatkan Kembali
86
Ch.85 Kelompok Terbentuk
87
Ch.86 Pingsan
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Monster Seutuhnya
92
Ch.91 Kemenangan
93
Ch.92 Mawar Hitam
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99
Ch.98 Sumpah
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
Ch.103 Istirahat
105
Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106
Ch.105 Teh Dingin
107
Ch.106 Menguping
108
107. Air Suci
109
108. Wanita Idaman
110
109. Mimpi Buruk
111
110. Gajah Emas
112
111. Peringatan
113
112. Janji
114
113. Emosi Berkecamuk
115
114. Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!