Ch.16 Pengundian

Sama halnya dengan pertunjukan pertama, An sekali lagi berhasil membuat para tamu terpukau dengan tarian yang ia lakukan. Dan kali ini dia melakukannya dengan keadaan sadar.

"Wah, mengejutkan. Ternyata aku jago juga ya?" gumam gadis itu memuji diri sendiri dengan bangga.

Semua orang yang ada di ruangan bahkan tak bisa mengedipkan mata, menatap An yang sedang menari dengan indah dan bebas. Bahkan para tamu khusus juga terhipnotis dengan keindahannya.

Beberapa menit berlalu dan tak terasa musik telah selesai dimainkan, An telah menyelesaikan tarian indahnya. Para tamu yang enggan melihat An berhenti menari mulai membuat keributan agar ia segera melanjutkan tarian kedua untuk mereka.

"Hei! Kenapa musiknya berhenti?!" protes salah seorang saudagar.

"Ayo menari lagi! Kami membayar untuk melihat tarian indah tadi!" sambung seorang pria dengan cincin yang memenuhi jarinya.

"Cepat lanjutkan tariannya!" teriak beberapa tamu lain lantang.

Mereka memperlakukan An layaknya hewan untuk dipertontonkan, mereka berpikir karena mereka membayar mereka bisa melakukan apa saja.

Untungnya Jie dan Nuan langsung meredakan keributan itu dan menjadi sedikit lebih tenang.

"Maafkan kami semuanya, tapi walaupun Nona An tidak bisa menari untuk kalian lagi malam ini... Kami masih memiliki cukup banyak hiburan untuk Anda sekalia---"

"Walaupun nona An tidak bisa menari untuk kalian lagi, dia akan tetap melayani kalian dengan Sepenuh hati! Iya kan?" potong Nuan.

Jie menatap Nuan tajam, dia tak menyangka bahwa gadis itu berani memotong perkataannya, bahkan dia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan.

"Apa kau bilang? Melayani dengan sepenuh hati? Jalang gila." umpat An pelan.

"Padahal sudah kukatakan jangan melakukan sesuatu seenaknya. Sepertinya dia tak mengerti maksud perkataanku ya." batin An seraya memandang Nuan sinis.

Walau Jie dan An memandangnya dengan tajam, Nuan tetap tidak merasa bersalah sedikitpun. Mungkin kulit kepala belakangnya itu keras, sama halnya dengan wajah Jiao Yun.

Para tamu mendengarkan Nuan lalu saling pandang, dan keributan untuk mendapat pelayanan khusus itu mulai menjadi jadi.

"Kalau begitu cepat layani aku! Aku ini pemilik hotel bintang lima di sini!" ucap lantang pria kurus berkacamata.

"Hah?! Aku tak salah dengar? Kau itu sudah beristri! Harusnya mengalah dong, biar dia melayaniku yang memiliki restoran ternama di Kota ini!" celetuk seorang pria berperut buncit.

"Dasar anak muda zaman sekarang. Kalian itu harusnya membiarkanku menteri keuangan dilayani duluan!" seru seorang lagi tak ingin kalah.

"Apa apaan, para orang tak berotak ini...?" An bergumam kesal.

Mengingat dia yang membenci keributan, sedang berada di tengah hal yang dibencinya. Terlebih orang-orang didepannya yang memiliki hati serta pikiran kotor yang tak bisa diselamatkan lagi.

An bahkan tak bisa mengontrol ekspresi membunuhnya, untunglah topeng rubah menutup sebagian wajah gadis itu dan hanya menunjukkan mata tajam yang melebihi pisau.

Disaat Jie ingin menghentikan kericuhan, sekali lagi perkataannya terpotong dengan cepat.

"Maafkan kami tapi---"

"Sepertinya kalian tak mengerti." potong An menyindir.

"Maksud perkataan teman saya itu, saya akan melayani orang yang saya pilih saja." gadis itu tersenyum kecil.

Bukan hanya tamu, para pelayan, bahkan Jie dan Nuan merasa bingung dengan perkataan yang dikatakan oleh An.

"Jadi, maksudnya kau tak akan melayani kami semua?" tanya salah seorang tamu.

An mengangguk menanggapi jawaban yang sangat tepat itu.

"Tidak masuk akal! Bukankah itu tidak adil?!" bentak beberapa orang yang tidak mau menerima.

"Justru karena tidak adil, saya akan membuatnya menjadi adil." tangkas gadis itu sambil mengangkat kedua pundaknya.

"Coba pikirkan para tamu terhormat, jika saya melayani kalian semua sekaligus, waktu yang saya habiskan dengan kalian pasti akan sedikit bukan?" ucap An meyakinkan.

"Saya hanya bisa menuangkan satu gelas minuman dan pergi untuk menuangkan kepada yang lain, bukankah waktu saya hanya akan terbagi dengan sia-sia dan kalian tidak merasa puas?" sambungnya dengan berjalan mendekati tamu satu per satu.

"Maka dari itu, saya akan memilih salah seorang dari kalian untuk menghabiskan waktu bersama saya selama berada di sini. Tapi kalian harus ingat, hanya untuk satu orang beruntung." jelas An tersenyum lebar.

Dia lalu melirik Nuan dan Jie yang terkejut dengan hal tidak masuk akal ini, sempat pula An melirik empat tamu khusus yang sepertinya tertarik atas tawaran yang baru saja dia berikan.

"Para manusia kikir seperti ini tak akan melewatkan kesempatan yang menurut mereka menguntungkan. Sebab, mereka hanyalah sampah yang mementingkan diri mereka sendiri." hina An tanpa suara.

Kini semua tamu terhanyut dengan pikirannya masing-masing, tentu mereka sedang membayangkan keuntungan yang mereka dapatkan bila terpilih.

Karena terlalu antusias, mereka bahkan tak memikirkan "Bagaimana jika aku tak terpilih?"

"A--aku setuju!" teriak menteri keuangan yang tadi mengoceh.

"Aku juga setuju!" seru pria buncit pemilik restoran.

"Cih! Ba--baiklah, aku juga!" ucap pria berkacamata si pemilik hotel bintang lima.

"Ugh... Apa yang terjadi?" gumam Nuan menggigiti bibir bawahnya.

"Tapi, bagaimana caramu memilih?" celetuk seorang tamu khusus yang berada di sudut.

"Tentu saja dengan mengundi." balas An bersemangat.

Gadis itu kemudian melepas satu gelangnya dan berbalik badan, "Kalian siap?"

Semua tamu merasa gugup dan cemas tentunya, tapi mereka mulai memikirkan sesuatu yang menurut mereka benar.

"Dia hanyalah gadis bodoh biasa, paling lemparannya hanya akan mengenai meja depan." batin para tamu di barisan depan.

"Gadis yang bisanya menari tidak mungkin berbakat dalam melempar." pikir seorang pria yang air liurnya sudah menetes.

"Aku akan mengambil gelangnya sewaktu benda itu berada di udara!" seorang pria berpikir untuk curang.

An melempar gelangnya dan secara tak terduga, gelang itu terlempar lebih jauh dari yang diperkirakan semua orang. Mata para tamu terbelalak menatap gelang itu terbang menjauh dari mereka.

Ketika beberapa tamu berusaha untuk mengambil gelang itu, gelang itupun ditangkap oleh seseorang yang tak akan bisa mereka ganggu gugat.

"Dapat." ujar seorang lelaki senang.

Walaupun semua tamu merasa tidak terima, mereka tak bisa melakukan apapun, karena aura kuat yang terpancar dari orang itu, juga karena dia adalah satu dari empat tamu khusus malam ini.

Semua tamu, bahkan semua orang yang pernah datang ke kedai ini mengetahui, bahwa tamu khusus di kedai Wuca milik nyonya Kaili tidak bisa diganggu oleh siapapun, apapun yang terjadi.

Alasannya sederhana, nyonya Kai adalah orang yang menjunjung tinggi uang, apalagi jika pelanggan itu membayar dengan sangat mahal. Dia akan menjamu pelanggan itu sama seperti menjaga harga dirinya sendiri.

Jika ada satu orang saja tamu khusus yang mengeluh dengan pelayanan kedainya, dia akan menghukum siapa saja orang yang mengganggu kenyamanan si pelanggan. Baik itu pegawainya, bangsawan, pemerintah, apalagi seorang rakyat biasa.

Yah, dengan kata lain nyonya Kai itu adalah maniak uang.

...•...

...•...

...•...

...PENGENALAN KARAKTER (' 3'/)...

...-Nyonya Kai :...

...[ Wanita berusia 30 tahun yang gila akan uang, hal ini didasari oleh masa kecilnya yang serba kekurangan. Biaya hidupnya yang sehari hari hanya didapat dari mengemis, dan mencuri, membuat Nyonya Kai hampir pasrah akan hidup....

...Kehidupan nya berubah ketika ia bertemu dengan seorang kakek tua yang mengajarinya ilmu meramal. Kini Nyonya Kai adalah salah satu dari orang penting yang ada di pasar gelap, dikenal dengan sebutan [Madam Wuca] atau [Ratu Peramal]....

...Ia juga membangun sebuah Kedai yang hingga saat ini terkenal sampai ke ibukota, [Kedai Wuca]. Dengan rambut ikal, bibir seksi, paras serta bakatnya yang luar biasa, ia menjalani hidupnya sebagai [Peramal gila yang menyukai Uang! ] ]...

...CR : TO ORIGINAL ARTIST...

TERIMA KASIH BANYAK PADA PARA PEMBACA, NANTIKAN TERUS KELANJUTAN KISAH INI YAA!

Episodes
1 Ch.1 Kristina Haelly
2 Ch.2 Ruby Room
3 Ch.3 Ledakan
4 Ch.4 Masa Lalu
5 Ch.5 Kekaisaran Barat
6 Ch.6 Kedai Wuca
7 Ch.7 An Si Penari Baru
8 Ch.8 Senior Jieru
9 Ch.9 Apakah Dia Teman?
10 Spesial Informasi
11 Ch.10 Pertemuan Pertama
12 Ch.11 Berlatih
13 Ch.12 Bertengkar
14 Ch.13 Madam Kaili
15 Ch.14 Topeng Kekaisaran
16 Ch.15 Malam Festival
17 Ch.16 Pengundian
18 Ch.17 Si Buaya Darat
19 Ch.18 Tiga Kemalangan
20 Ch.19 Tamu Tak Diundang
21 Ch.20 Dua Kepala
22 Ch.21 Monster Bungkuk
23 Ch.22 Boneka Hidup
24 Ch.23 Pasar Malam
25 Ch.24 Air Mancur
26 Ch.25 Lelang Boneka
27 Ch.26 Budak
28 Ch.27 Tawaran
29 Ch.28 Mata Penuh Tekad
30 Ch.29 Keluarga
31 Ch.30 kesepakatan
32 Ch.31 Pertemuan
33 Ch.32 Kembang Api
34 Ch.33 Ibukota
35 Ch.34 Rumah Baru
36 Ch.35 Ingatan
37 Ch.36 Pelayan Baru
38 Ch.37 Tuan Muda Kedua
39 Ch.38 Jalan jalan
40 Ch.39 Makan Malam
41 Ch.40 Makan Malam (2)
42 Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43 Ch.42 Lelang Hijau
44 Ch.43 Sang Dalang
45 Ch.44 Hadiah
46 Ch.45 Negosiasi
47 Ch.46 Rencana
48 Ch.47 Rencana (2)
49 Ch.48 Rencana (3)
50 Ch.49 Getaran
51 Ch.50 Penyelidikan
52 Ch.51 "Ayo Mulai!"
53 Ch.52 Kesatria Misterius
54 Ch.53 Pertemuan Segitiga
55 Ch.54 Pembebasan
56 Ch.55 Orang Yang Salah
57 Ch.56 Perjanjian
58 Ch.57 Bertemu Kembali
59 Ch.58 Dia Cantik!
60 Ch.59 Mimpi
61 Ch.60 Mimpi (2)
62 Ch.61 Penantian
63 Ch.62 Berita
64 Ch.63 Kabar
65 Ch.64 Teori Kelam
66 Ch. 65 Utusan Kaisar
67 Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68 Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69 Ch.68 Di Uji!
70 Ch.69 Kakek Tua
71 Ch.70 Dia, Chyou Wu
72 Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73 Ch.72 Mata Merah
74 Ch.73 Satu Mata
75 Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76 Ch.75 Kapal Terbang
77 Ch.76 Nona Niu Liu
78 Ch.77 Kabut Ilusi
79 Ch.78 Cambuk
80 Ch.79 Berburu
81 Ch.80 Melepas Segel
82 Ch.81 Suku Velma
83 Ch.82 Kontrak
84 Ch.83 Bunga Yang Gugur
85 Ch.84 Mendapatkan Kembali
86 Ch.85 Kelompok Terbentuk
87 Ch.86 Pingsan
88 Ch.87 Quilan Wuhan
89 Ch.88 Terbongkar
90 Ch.89 Bangkitnya Iblis
91 Ch.90 Monster Seutuhnya
92 Ch.91 Kemenangan
93 Ch.92 Mawar Hitam
94 Ch.93 Kencan
95 Ch.94 Manisan Mawar
96 Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97 Ch.96 Kunci Pengganti
98 Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99 Ch.98 Sumpah
100 Ch.99 Sabit Kristal
101 Ch.100 Myrax
102 Ch.101 Serigala atau Domba?
103 Ch.102 Dia Serigala!
104 Ch.103 Istirahat
105 Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106 Ch.105 Teh Dingin
107 Ch.106 Menguping
108 107. Air Suci
109 108. Wanita Idaman
110 109. Mimpi Buruk
111 110. Gajah Emas
112 111. Peringatan
113 112. Janji
114 113. Emosi Berkecamuk
115 114. Tertangkap
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Ch.1 Kristina Haelly
2
Ch.2 Ruby Room
3
Ch.3 Ledakan
4
Ch.4 Masa Lalu
5
Ch.5 Kekaisaran Barat
6
Ch.6 Kedai Wuca
7
Ch.7 An Si Penari Baru
8
Ch.8 Senior Jieru
9
Ch.9 Apakah Dia Teman?
10
Spesial Informasi
11
Ch.10 Pertemuan Pertama
12
Ch.11 Berlatih
13
Ch.12 Bertengkar
14
Ch.13 Madam Kaili
15
Ch.14 Topeng Kekaisaran
16
Ch.15 Malam Festival
17
Ch.16 Pengundian
18
Ch.17 Si Buaya Darat
19
Ch.18 Tiga Kemalangan
20
Ch.19 Tamu Tak Diundang
21
Ch.20 Dua Kepala
22
Ch.21 Monster Bungkuk
23
Ch.22 Boneka Hidup
24
Ch.23 Pasar Malam
25
Ch.24 Air Mancur
26
Ch.25 Lelang Boneka
27
Ch.26 Budak
28
Ch.27 Tawaran
29
Ch.28 Mata Penuh Tekad
30
Ch.29 Keluarga
31
Ch.30 kesepakatan
32
Ch.31 Pertemuan
33
Ch.32 Kembang Api
34
Ch.33 Ibukota
35
Ch.34 Rumah Baru
36
Ch.35 Ingatan
37
Ch.36 Pelayan Baru
38
Ch.37 Tuan Muda Kedua
39
Ch.38 Jalan jalan
40
Ch.39 Makan Malam
41
Ch.40 Makan Malam (2)
42
Ch.41 Pasar Gelap Ibukota
43
Ch.42 Lelang Hijau
44
Ch.43 Sang Dalang
45
Ch.44 Hadiah
46
Ch.45 Negosiasi
47
Ch.46 Rencana
48
Ch.47 Rencana (2)
49
Ch.48 Rencana (3)
50
Ch.49 Getaran
51
Ch.50 Penyelidikan
52
Ch.51 "Ayo Mulai!"
53
Ch.52 Kesatria Misterius
54
Ch.53 Pertemuan Segitiga
55
Ch.54 Pembebasan
56
Ch.55 Orang Yang Salah
57
Ch.56 Perjanjian
58
Ch.57 Bertemu Kembali
59
Ch.58 Dia Cantik!
60
Ch.59 Mimpi
61
Ch.60 Mimpi (2)
62
Ch.61 Penantian
63
Ch.62 Berita
64
Ch.63 Kabar
65
Ch.64 Teori Kelam
66
Ch. 65 Utusan Kaisar
67
Ch.66 Bertemunya Para Perwakilan!
68
Ch.67 Kejadian Tak Terduga
69
Ch.68 Di Uji!
70
Ch.69 Kakek Tua
71
Ch.70 Dia, Chyou Wu
72
Ch.71 Kerusuhan (END SEASON 1)
73
Ch.72 Mata Merah
74
Ch.73 Satu Mata
75
Ch.74 Keberangkatan Menuju Utara
76
Ch.75 Kapal Terbang
77
Ch.76 Nona Niu Liu
78
Ch.77 Kabut Ilusi
79
Ch.78 Cambuk
80
Ch.79 Berburu
81
Ch.80 Melepas Segel
82
Ch.81 Suku Velma
83
Ch.82 Kontrak
84
Ch.83 Bunga Yang Gugur
85
Ch.84 Mendapatkan Kembali
86
Ch.85 Kelompok Terbentuk
87
Ch.86 Pingsan
88
Ch.87 Quilan Wuhan
89
Ch.88 Terbongkar
90
Ch.89 Bangkitnya Iblis
91
Ch.90 Monster Seutuhnya
92
Ch.91 Kemenangan
93
Ch.92 Mawar Hitam
94
Ch.93 Kencan
95
Ch.94 Manisan Mawar
96
Ch.95 Peipei Sang Dwarf!
97
Ch.96 Kunci Pengganti
98
Ch.97 Tangan Kanan Terbaik
99
Ch.98 Sumpah
100
Ch.99 Sabit Kristal
101
Ch.100 Myrax
102
Ch.101 Serigala atau Domba?
103
Ch.102 Dia Serigala!
104
Ch.103 Istirahat
105
Ch.104 Selamat Tinggal, Utara.
106
Ch.105 Teh Dingin
107
Ch.106 Menguping
108
107. Air Suci
109
108. Wanita Idaman
110
109. Mimpi Buruk
111
110. Gajah Emas
112
111. Peringatan
113
112. Janji
114
113. Emosi Berkecamuk
115
114. Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!