"Dimas...." Ucap Dewi Cyrese dengan memasang wajah yang terlihat sedih.
Dimas yang telah kehilangan sebagian besar perasaannya kepada orang lain hanya bisa mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Pertama, kau memintaku menyelamatkan dunia sialan ini. Kedua, kau mengirimku ke dunia sialan ini tanpa memberi kekuatan yang berguna. Ketiga, meskipun kau tahu aku lemah, kau tetap mengirimku kesana. Dan terakhir, kau hanya diam memperhatikan diriku yang membusuk di dalam tambang itu."
Perkataan Dimas yang begitu panjang dan lebar itu sangatlah tepat sasaran.
Tak ada kalimat atau kata yang tak berguna.
Semuanya sudah sesuai dengan keadaan, dan cukup untuk menusuk hati lawan bicaranya.
Tentu saja, bahkan Dewi sekalipun yang mendengar hal itu merasa sedikit iba kepada pahlawan yang dikirimnya.
"Dimas.... Aku bisa menjelaskannya."
Dengan kalimat itu, Cyrese bisa menenangkan Dimas yang saat ini begitu penuh dengan kemarahan. Meskipun.... Wajahnya terlihat cukup datar karena efek penindasan yang dialaminya selama beberapa bulan ini.
"Begitu kah? Kalau memang begitu, coba jelaskan padaku." Balas Dimas sambil menyipitkan matanya.
Cyrese pun menghirup nafas cukup dalam sebelum melanjutkan perkataannya.
Setelah Ia merasa bahwa dirinya telah siap dan Dimas sudah cukup tenang....
"Kalau begitu.... Aku akan menjelaskan padamu mulai dari apa arti dunia Egalathia ini."
Cyrese pun menjelaskan latar belakang dunia ini dengan cukup panjang lebar. Dan disisi lain, Dimas mendengarkannya dengan seksama tanpa ada detail yang terlewat.
Ia sama sekali tak memotong perkataan Cyrese. Apalagi mengganggunya ketika sedang menjelaskan.
Dunia Egalathia....
Merupakan satu dari sekian banyak dunia yang ada. Dan bagi para Dewa dan Dewi yang ada, merupakan sebuah dunia yang harus diselamatkan dengan sebuah imbalan sebagai gantinya.
Sama seperti bumi, Egalathia dulunya hanyalah dunia fantasi biasa yang damai. Hingga akhirnya, terlahir seorang 'pahlawan' bagi ras monster di dunia itu.
Dan bagi manusia, 'pahlawan' itu dikenal sebagai Raja Iblis.
Seorang Iblis yang tak hanya melampaui kecerdasan manusia dan kebijaksanaan dari Elf, tapi keterampilannya bahkan melampaui apa yang telah diasah bangsa Dwarf selama ratusan tahun.
Dengan kalimat sederhana, Ia adalah seorang jenius yang terlahir hanya setiap ratusan ribu tahun atau lebih.
Pada awalnya, bangsa manusia yang sibuk berperang, bangsa Elf yang sibuk dengan keyakinan mereka, serta bangsa Dwarf yang sibuk untuk menumpuk kekayaan, hanya diam ketika Raja Iblis terlahir di dunia ini.
Bahkan para Dewa dan Dewi sekalipun hanya menganggapnya sebagai dunia dengan ancaman tingkat C.
Alasannya sangat sederhana.
Itu karena Raja Iblis itu membantai rasnya sendiri, dan berbagai ras monster yang lainnya hanya dengan tangan kosongnya.
Sebuah kekejaman yang bahkan tak pernah dilihat di ras para monster.
Ketiga ras utama termasuk para Dewa dan Dewi hanya menganggap kejadian itu sebagai peristiwa yang menguntungkan. Dimana para Iblis dan Monster membunuh satu sama lain.
Akan tetapi pada kenyataannya....
Setelah puluhan tahun berlalu, 'pahlawan' bagi ras Iblis dan Monster itu berhasil menyatukan seluruh makhluk yang membenci ketiga ras utama. Menjadikan dirinya sendiri sebagai Raja Iblis.
Segera setelah separuh dari dunia dikuasai oleh para Iblis dan Monster, peringkat dunia Egalathia segera berubah menjadi SS.
Tak ada satu pun Dewa maupun Dewi yang berani untuk menyelamatkannya.
Hingga akhirnya....
Cyrese mengambil tugas bunuh diri ini untuk dirinya sendiri.
Pada awalnya, Cyrese dikenal sebagai Dewi yang hebat karena pernah menyelesaikan lebih dari 6 dunia tingkat S. Tapi untuk dunia tingkat SS yang pertama kali muncul ini....
Tentu saja. Sesuai dengan perkiraannya dan banyak Dewa dan Dewi yang lain.
Sebuah kenyataan dimana dunia Egalathia ini mustahil untuk diselesaikan.
Cyrese menghabiskan seluruh tabungan poin yang dimilikinya untuk menyelesaikan dan menyelamatkan dunia ini.
Lebih dari 1000 pahlawan telah dikirimkan olehnya ke dunia itu. Semuanya bahkan merupakan pahlawan tingkat tinggi. Tapi tak ada seorang pun yang selamat selama perjuangan yang lebih dari 50 tahun itu.
Tak lama setelah itu, salah satu Dewi yang merasa sedikit kasihan terhadap Cyrese, akhirnya mengulurkan tangan untuk membantunya menyelamatkan dunia itu.
Dewi itu tak lain adalah Silvie. Seorang Dewi pemula yang mana rekor tertingginya hanyalah menyelamatkan dunia tingkat A sebanyak satu kali.
Meski begitu, Ia memberanikan dirinya untuk membantu. Memperoleh banyak poin dan pengalaman dalam prosesnya.
"Tunggu dulu.... Memperoleh banyak poin? Apa yang kau maksud dengan itu? Bukankah kau hanya akan memperoleh poin ketika berhasil menyelamatkan dunia itu?" Tanya Dimas kebingungan di tengah penjelasan itu.
Cyrese hanya tersenyum tipis sambil memberikan penjelasan untuk pertanyaannya.
"Tentu saja. Hadiah poin yang besar hanya akan diperoleh ketika sebuah dunia berhasil diselamatkan. Tapi terdapat sumber penghasil poin yang lainnya.
Salah satu sumber terbesar adalah ketika seorang pahlawan yang dikirim membunuh bangsa Iblis dan Monster yang ada di dunia itu." Jelas Cyrese.
Dimas yang mendengar jawaban itu dengan segera memahami apa yang dimaksud oleh Dewi itu.
"Jadi begitu.... Kalau tak salah, sekitar 10 pahlawanmu masih hidup di dunia itu kan?" Tanya Dimas kembali untuk memastikan.
"Lebih tepatnya, saat ini hanya ada 8 orang pahlawan lagi yang tersisa selain dirimu dan Reina. Dan 6 dari mereka bertarung di garis depan memburu banyak iblis dan monster." Jelas Cyrese.
Dimas akhirnya paham, kenapa Cyrese yang awalnya tak bisa memberi bantuan apapun kepada dirinya, tiba-tiba memanggilnya untuk memberikan kekuatan.
Segera setelah itu, Dimas kembali bertanya.
"Apakah 8 orang itu tak cukup untuk menyelamatkan dunia ini? Bukankah jika mereka bisa bertahan selama ini berarti mereka cukup hebat?"
"Kau benar.... Kenyataan bahwa mereka bisa bertahan menunjukkan bahwa mereka itu kuat. Tak salah lagi, karena hingga saat ini aku masih bisa memperhatikan pergerakan mereka. Hanya saja....
Mereka saja tak cukup. Itulah mengapa aku memanggilmu kemari." Balas Cyrese dengan cukup panjang lebar.
"Kau? Memanggilku? Kau yakin tak salah orang? Ini adalah aku yang kau bicarakan. Seorang Pria yang bahkan lebih lemah daripada gadis 4 tahun dibawahnya, dan seharga 200 poin."
Perkataan Dimas memang sangat tepat. Tak ada kesalahan pada perkataannya.
Akan tetapi....
"Penilaian seseorang hanya tergantung pada kekuatan fisik dan mental orang yang bersangkutan. Di satu sisi, Reina memiliki nilai yang tinggi karena kemampuan fisiknya sangat kuat dan memiliki mental yang juga tak kalah kuat.
Tapi di sisi lain.... Kau tak hanya lemah. Tapi juga memiliki mental yang pengecut, selalu memikirkan keselamatanmu sendiri. Itulah kenapa nilaimu begitu rendah."
Dimas yang mendengar hinaan itu tepat di depan matanya hanya bisa tersenyum mengiyakan semuanya.
"Kau benar sekali. Orang itulah yang telah kau panggil ke dunia lain."
"Hanya saja.... Gabungan dari sikap dan juga kecerdasanmu, dua hal itu saja menurutku sudah mampu untuk menjadikanmu seseorang yang besar. Apa yang kurang darimu hanya satu, yaitu kekuatan untuk merealisasikannya.
Bahkan hingga detik ini, tubuhmu terjebak di sebuah tahanan berupa tambang tua. Tak memperoleh makanan yang layak maupun istirahat yang cukup. Kemungkinan besar akan mati karena hawa dingin...."
Cyrese terus menerus menjelaskan mengapa Dimas akan mati dan akan gagal.
"Lalu kenapa? Jika kau sudah tahu aku akan mati, maka biarkanlah aku beristirahat dengan tenang. Terimakasih atas penjelasan tak bergunamu yang...."
Perkataan Dimas sama sekali tak digubris oleh Cyrese. Memotongnya dengan sebuah kalimat yang sangat kuat.
"Untuk itulah, aku memanggilmu kemari. Yaitu memberikan kekuatan yang kau butuhkan untuk bergerak."
Dimas yang mendengarnya seakan tak mampu mempercayainya.
"Apa yang kau maksud dengan itu?"
"Apa yang ku maksud adalah, 8 pahlawan lain telah menghasilkan banyak poin dengan cara mereka sendiri. Dan seluruh poin itu, aku akan memberikannya padamu.
Dengan total nilai sebesar 49.282 poin.... Pilihlah kekuatanmu sendiri untuk berdiri di dunia yang kejam itu. Dan pada akhirnya, selamatkanlah dunia itu dari Raja Iblis.
Atau setidaknya.... Hasilkan poin bagiku untuk memanggil pahlawan lain yang akan melakukannya."
Bersamaan dengan perkataan itu, Cyrese mengubah pemandangan dunia ini menjadi beberapa pintu raksasa yang didalamnya terdapat ribuan kertas yang berterbangan kesana kemari.
Semua itu adalah kertas skill yang mungkin dipilih oleh Dimas.
Kali ini....
Dengan senyuman yang cukup lebar, Dimas akhirnya menjawab.
"Hah! Terserah kau saja. Tapi aku takkan mempertaruhkan nyawaku untuk melawan Raja Iblis itu. Hanya saja.... Mungkin.... Aku akan memaksa orang lain melakukannya untukmu."
Bersamaan dengan jawaban itulah, awal mula yang baru bagi Dimas kini telah dimulai.
Meskipun sangat terlambat dan dalam kondisi terburuk, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Pecinta MILF
Kalimat pengganggu cuih
2023-10-13
1
Semau Gue
jejak
👣👣👣
2023-08-13
1
Whats Shapt
cuih narasi
2022-12-23
0