Chapter 13 - Emas!

Beberapa jam telah berlalu semenjak Dimas mulai menambang. Dengan bermodalkan beliung dan juga semangat, Dimas terus menambang semakin dalam di tempat ini.

Tujuannya hanya ada satu. Yaitu untuk mencari kekayaan. Dan apa yang ditemukannya adalah emas yang seukuran butiran pasir.

Tak terlalu besar untuk dibanggakan, tapi cukup untuk membawa keuntungan dan kekayaan pada dirinya.

...[Emas]...

...[Kualitas : Menengah]...

Itulah apa yang muncul di hadapan matanya. Atau lebih tepatnya di samping butiran emas yang ada di genggaman jarinya.

"Dimas. Apakah kau sudah menemukan cukup banyak?" Tanya Reina yang sedang berjaga di salah satu sisi tambang ini.

"Sebentar lagi. Bertahanlah sebentar lagi." Balas Dimas sambil tersenyum lebar. Saat ini, kantungnya telah berisi cukup banyak emas. Tapi tangannya tak mau berhenti untuk mengayunkan beliung itu.

Tugas Reina sangat sederhana. Yaitu untuk menjaga Dimas dan dirinya sendiri dari bahaya apapun yang mungkin akan muncul dari dalam tambang.

Meskipun, kekhawatiran itu hanya berakhir sia-sia karena tak ada satu pun Goblin yang muncul hingga mereka berdua pergi.

......***......

...Desa Canary...

Dimas kembali tepat sebelum matahari tenggelam. Hal terakhir yang diinginkannya adalah sergapan monster atau bahkan bandit.

Oleh karena itu, Ia sangat berhati-hati mengenai manajemen waktu perjalanannya.

Sesampainya di Desa, Ia disambut kembali oleh para warga desa dengan hangat. Seakan-akan dirinya dan juga Reina sudah merupakan warga tetap disana.

"Hoho, bagaimana penambangannya bocah?" Tanya Zack yang tanpa ragu segera merangkul Dimas dengan lengan besarnya.

"Hahaha.... Tak banyak. Lihat saja ini." Ucap Dimas sambil menunjukkan karung yang berisi emas itu.

Di sisi lain, Reina disambut oleh anak-anak di desa ini. Nampaknya Ia sangat digemari oleh mereka, entah mengapa.

Segera setelah Zack melihat isi karung itu....

"Gila! Kau menemukan sebanyak ini?! Bagaimana bisa?!"

Teriakannya tentu saja segera mengundang banyak warga lain mendekat. Dan semuanya akhirnya berekerumun di sekitar Zack dan juga Dimas, melihat jumlah emas yang cukup banyak itu.

"Jika kau menjualnya, kurasa kau bisa memperoleh puluhan sapi!"

"Jangankan sapi! Beli saja kuda! Sudah lama aku ingin beternak kuda!"

"Hah?! Kenapa malah membahas mengenai keinginanmu?!"

"Apa kau bilang?!"

"Makanan! Kita akan selamat pada musim dingin berikutnya!"

Berbagai macam komentar dari para warga desa mengenai jumlah emas Dimas dapat dengan mudah didengar. Bahkan perdebatan diantara mereka semua terlihat dengan sangat jelas, mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dengan kekayaan itu.

Di sisi lain, Dimas sendiri tersenyum cukup lebar setelah kejadian ini.

Nasib sialnya selama di bumi, kini berubah 180 derajat menjadi jauh lebih baik di dunia lain ini. Seakan-akan Dewi memang memberikannya kesempatan kedua untuk memperoleh hidup yang lebih baik.

"Jadi apa rencanamu berikutnya?" Tanya Zack yang masih terus merangkul Dimas.

Setelah memikirkannya sesaat, Dimas akhirnya memberanikan dirinya.

"Kurasa.... Aku akan menjualnya ke Kota. Segera setelah itu, mungkin membeli beberapa peralatan dan makanan untuk desa ini." Balas Dimas dengan senyuman yang tipis.

Zack yang mendengarnya sedikit terkejut. Mengingat bagaimana sikap Dimas selama di desa ini.

"Kau serius?" Tanya Zack sekali lagi.

Pertanyaan itu dengan segera tenggelam dalam lautan euforia para penduduk desa ini. Keramaian yang terbuat karena penemuan emas Dimas masih belum mereda sama sekali.

Meski begitu, Dimas mampu mendengar pertanyaan itu dengan baik dan jelas. Tanpa ragu, Ia segera menjawabnya.

"Tentu saja. Kenapa tidak? Aku merasa cukup nyaman hidup di desa ini, dan takkan keberatan untuk menghabiskan sisa hidupku disini."

Tanpa Dimas sadari....

Balasan itu mungkin, adalah kalimat terindah yang pernah keluar dari dirinya selama ini. Dan mungkin untuk kedepannya.

......***......

'Brukk!'

Dimas melemparkan tubuhnya ke atas sebuah ranjang yang empuk. Sebuah hal yang telah lama Ia tak rasakan.

"Aah.... Benar saja. Semua orang segera menjadi baik pada orang kaya. Hahaha...." Ucap Dimas pada dirinya sendiri sambil melihat ruangan ini.

Nyonya Mia memberikannya kamar ini untuk beristirahat malam ini. Begitu juga satu kamar sebelah untuk Reina.

Meskipun tak seberapa bagi dunia modern yang pernah dirasakannya, tapi dua kamar itu adalah kamar terbaik yang ada di desa ini. Yang biasanya hanya digunakan untuk tamu khusus atau orang-orang penting dari Kota.

Dan kali ini, Dimas dan juga Reina bisa merasakannya. Sebuah kemewahan di dunia lain ini untuk pertama kalinya.

"Meski sayang untuk menyia-nyiakan kamar ini, tapi aku sudah terlalu mengantuk. Kurasa.... Selamat malam."

Dengan kalimat terakhir itulah, Dimas memejamkan kedua matanya. Terlelap dalam tidur yang paling nyenyak hingga hari ini.

Dan mungkin....

Yang paling nyenyak yang pernah akan Ia rasakan.

......***......

Barisan warga desa terlihat di pinggiran tempat terpencil ini.

Di hadapan mereka semua, adalah sosok dua orang yang membawa perlengkapan yang cukup lengkap. Mereka tak lain adalah Dimas dan juga Reina.

Pada satu sisi, Dimas membawa tas ransel yang cukup besar. Tas itu berisi emas dan juga barang bawaan lainnya. Tak hanya itu, dua buah pisau dan sebuah pedang pendek menggantung di pinggangnya.

Kemudian di sisi lain, Reina membawa pedang besar yang digantungkan di punggungnya. Pakaiannya sendiri merupakan zirah kulit ringan yang telah diperbaiki.

Rambut pirangnya yang indah bergerak kesana kemari sesuai dengan arah angin. Sedangkan warna matanya yang seburuk langit itu menghiasi senyumannya yang begitu lebar.

"Nantikan kami kembali, semuanya! Kami akan membawa banyak oleh-oleh untuk kalian!" Teriak Reina sambil melambaikan tangan kanannya.

"Kepala Desa! Mungkin aku akan membawakan kuda untukmu!" Teriak Dimas juga sambil melambaikan tangan kanannya.

Teriakan itu disambut dengan sangat meriah oleh para warga desa.

Terutama pak tua Zack.

"Jangan lupa! Bir untukku! Satu tong!"

"Bodoh! Aku takkan memberikanmu hal bodoh seperti itu! Lagipula aku tak tahu berapa banyak uang yang akan kuperoleh!" Balas Dimas sambil segera memulai perjalanannya.

Kini, untuk pertama kalinya, Dimas berpisah dengan desa yang telah menjadi rumah nyamannya di dunia lain ini selama beberapa bulan.

Sedangkan Reina?

"Hei, Dimas! Aku tak sabar untuk sampai ke kota! Aku rasa akan ada banyak petualangan yang menanti!" Ucap Reina dengan mata yang bersinar seakan penuh dengan harapan.

Mendengar hal itu, Dimas hanya tersenyum tipis.

Dirinya sendiri pun merasa berkah dari Dewi Cyrese pada dirinya, yang sangat sederhana ini, telah mampu merubah kehidupannya dengan sangat drastis.

'Skill tingkat C ya? Jika tingkat ini saja sudah sebagus ini.... Apa jadinya jika aku memperoleh berkah lain yang lebih hebat?' Pikir Dimas dalam hatinya.

Perjalanan mereka menuju ke Kota pun akhirnya dimulai.

Sebuah perjalanan, yang akan merubah nasib mereka untuk selamanya. Entah dalam artian yang seperti apa.

Hanya saja....

Di kejauhan....

"Berhenti. Pajak jalan raya." Ucap seorang Pria yang menghadang rombongan karavan itu.

Meski memiliki sekitar 8 penjaga dan 3 buah kereta kuda, tapi ketua regu karavan itu hanya mampu menundukkan kepalanya sambil mengeluarkan sebuah kantung.

"Ha-hanya ini yang bisa kami berikan...." Ucap ketua regu karavan itu.

Pria yang menghadangnya, berdiri bersama dengan setidaknya 16 lebih orang lainnya. Mereka memiliki perlengkapan yang cukup mengerikan dalam artian kelengkapannya.

Zirah besi yang cukup tebal, senjata yang terasah tajam, serta mental yang sekeras baja.

Yang paling mengerikan dari semuanya adalah pemimpin mereka yang baru saja menerima kantung berisi koin emas itu.

Salah satu matanya ditutup oleh kain. Rambut hitamnya yang panjang dan terkesan kotor hanya menambah kengeriannya bersama dengan pedang besarnya.

"28 koin emas? Kau bercanda?" Ucap Pria itu dengan tatapan yang sangat tajam.

Bersamaan dengan kalimat itu, seluruh pengikutnya mulai mengangkat senjatanya. Bersiap untuk mengambil apapun secara paksa.

8 Penjaga karavan yang telah dibayar untuk menjaga rombongan ini....

'Brukk! Klaang! Krraakk!'

Mereka semua menjatuhkan senjatanya ke tanah. Sadar bahwa mereka telah kalah di semua bidang. Baik itu jumlah, persenjataan, maupun pengalaman.

Tak hanya itu, mereka langsung mengangkat tangannya ke atas. Menandakan bahwa mereka telah menyerah dan memohon ampunan.

Senyuman yang lebar dan terkesan begitu jahat pun terlihat dari sang ketua perampok itu.

"Jadi.... Apa yang akan kalian lakukan sekarang, pedagang? Anjing-anjing yang kalian sewa telah menyerah, bisakah kau melihatnya?"

Dan begitulah....

Mereka akhirnya bisa lewat dengan selamat. Atau lebih tepatnya.... Menukar seluruh harta mereka untuk nyawanya.

Terpopuler

Comments

Semau Gue

Semau Gue

jejak

👣👣👣

2023-07-01

2

John Singgih

John Singgih

kalau gini sih ya bokek jadinya

2022-04-24

1

Adryan Eko

Adryan Eko

penasaran luar biasa menanti perkembangan Dimas.. semangat thor

2022-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 Arc 1 - Redemption
2 Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3 Chapter 2 - Bertahan Hidup
4 Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5 Chapter 4 - Pahlawan Baru
6 Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7 Chapter 6 - Kemenangan
8 Chapter 7 - Kawan Baru
9 Chapter 8 - Hari Baru
10 Chapter 9 - Tidak Mau
11 Chapter 10 - Berkat
12 Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13 Chapter 11 - Kemampuan Baru
14 Chapter 12 - Tambang Carthia
15 Chapter 13 - Emas!
16 Chapter 14 - Awal Mula
17 Chapter 15 - Kegelapan
18 Chapter 16 - Pergantian
19 Chapter 17 - Musim Dingin
20 Chapter 18 - Penjelasan
21 Chapter 19 - Awal Baru
22 Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23 Chapter 21 - Rencana
24 Chapter 22 - Balasan
25 Chapter 23 - Kenyataan
26 Chapter 24 - Keluar
27 Chapter 25 - Danau Aegis
28 Chapter 26 - Istirahat
29 Chapter 27 - Sisi Lain
30 Chapter 28 - Pekerjaan
31 Chapter 29 - Pijakan Pertama
32 Chapter 30 - Hasil
33 Chapter 31 - Petualang
34 Chapter 32 - Keseharian
35 Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36 Chapter 34 - Awal Perjalanan
37 Chapter 35 - Monster
38 Chapter 36 - Kenyataan
39 Chapter 37 - Bantuan
40 Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41 Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42 Chapter 40 - Pasar
43 Chapter 41 - Negosiasi
44 Chapter 42 - Persiapan
45 Chapter 43 - Pencatatan
46 Chapter 44 - Mencari Uang
47 Chapter 45 - Perkembangan
48 Chapter 46 - Tawaran
49 Chapter 47 - Pembicaraan
50 Chapter 48 - Kontrak
51 Chapter 48.5 - Sisi Lain
52 Chapter 49 - Kehidupan Baru
53 Chapter 50 - Misi Peramu
54 Chapter 51 - Berbisnis
55 Chapter 52 - Kegiatan
56 Chapter 53 - Surat
57 Chapter 54 - Garis Depan
58 Chapter 55 - Pekerjaan
59 Chapter 56 - Akademi Sihir
60 Chapter 57 - Kelas Sihir
61 Chapter 58 - Pasar Budak
62 Chapter 59 - Benang Takdir
63 Chapter 60 - Pencarian
64 Chapter 61 - Pertemuan
65 Chapter 62 - Kenyataan
66 Chapter 63 - Reuni
67 Chapter 64 - Lembaran Baru
68 Arc 2 - Nobility
69 Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70 Chapter 66 - Manajemen
71 Chapter 67 - Penglihatan
72 Chapter 68 - Sisi Lain
73 Chapter 69 - Panggilan
74 Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75 Chapter 71 - Perjalanan
76 Chapter 72 - Desa Rarth
77 Chapter 73 - Igor Sikorsky
78 Chapter 74 - Semangat Juang
79 Chapter 75 - Motif
80 Chapter 76 - Pesan
81 Chapter 77 - Kembali
82 Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83 Chapter 79 - Kedai Bulan
84 Chapter 80 - Kunjungan
85 Chapter 81 - Enchantment
86 Chapter 82 - Hasil
87 Chapter 83 - Rapat
88 Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89 Chapter 85 - Pertemuan
90 Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91 Chapter 87 - Pendaftaran
92 Chapter 88 - Promotor
93 Chapter 89 - Kenyataan
94 Chapter 90 - Pelajaran
95 Chapter 91 - Pertukaran
96 Chapter 92 - Senjata Sihir
97 Chapter 93 - Mark 1
98 Chapter 94 - Parade?
99 Chapter 95 - Penyergapan
100 Chapter 96 - Perburuan
101 Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102 Chapter 97 - Dua Sisi
103 Chapter 98 - Hasil Akhir
104 Chapter 99 - Pengorbanan
105 Chapter 100 - Revelation
106 Chapter 101 - Kelulusan
107 Chapter 102 - Kenyataan
108 Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109 Chapter 104 - Pengganti
110 Chapter 105 - Kebijakan Baru
111 Chapter 106 - Divisi Khusus
112 Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113 Chapter 108 - Serangan Dadakan
114 Chapter 109 - Pertempuran
115 Chapter 110 - Pembantaian
116 Chapter 111 - Kembali
117 Chapter 112 - Sisi Lain
118 Chapter 113 - Kepala Akademi
119 Chapter 114 - Pilihan
120 Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121 Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122 Chapter 117 - Masalah Besar
123 Chapter 118 - Raja Iblis
124 Chapter 119 - Saran
125 Chapter 120 - Saudari
126 Chapter 121 - Kecurigaan
127 Chapter 122 - Utusan
128 Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129 Chapter 124 - Keputusan
130 Chapter 125 - Kebenaran
131 Chapter 126 - Iblis
132 Chapter 127 - Kekacauan
133 Chapter 128 - Akhir
134 Epilog Arc 2
135 Arc 3 - Golden Age
136 Chapter 129 - Perkembangan
137 Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138 Chapter 131 - Krisis
139 Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140 Promosi
141 Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142 Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143 Chapter 135 - Phyrric Victory
144 Chapter 136 - Taste of Defeat
145 Chapter 137 - Kepulangan
146 Chapter 138 - Kabar
147 Chapter 139 - New Dawn
148 Chapter 140 - Agreement
149 Chapter 141 - Journey
150 Chapter 142 - Kebenaran
151 Chapter 143 - Encounter
152 Chapter 144 - Pengorbanan
153 Chapter 145 - Sisi Lain
154 Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155 Chapter 147 - Dua Pemikiran
156 Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157 Selfish Ending - A Peaceful World
158 Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159 Epilog Bagian 2 - Dunia Impian
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Arc 1 - Redemption
2
Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3
Chapter 2 - Bertahan Hidup
4
Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5
Chapter 4 - Pahlawan Baru
6
Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7
Chapter 6 - Kemenangan
8
Chapter 7 - Kawan Baru
9
Chapter 8 - Hari Baru
10
Chapter 9 - Tidak Mau
11
Chapter 10 - Berkat
12
Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13
Chapter 11 - Kemampuan Baru
14
Chapter 12 - Tambang Carthia
15
Chapter 13 - Emas!
16
Chapter 14 - Awal Mula
17
Chapter 15 - Kegelapan
18
Chapter 16 - Pergantian
19
Chapter 17 - Musim Dingin
20
Chapter 18 - Penjelasan
21
Chapter 19 - Awal Baru
22
Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23
Chapter 21 - Rencana
24
Chapter 22 - Balasan
25
Chapter 23 - Kenyataan
26
Chapter 24 - Keluar
27
Chapter 25 - Danau Aegis
28
Chapter 26 - Istirahat
29
Chapter 27 - Sisi Lain
30
Chapter 28 - Pekerjaan
31
Chapter 29 - Pijakan Pertama
32
Chapter 30 - Hasil
33
Chapter 31 - Petualang
34
Chapter 32 - Keseharian
35
Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36
Chapter 34 - Awal Perjalanan
37
Chapter 35 - Monster
38
Chapter 36 - Kenyataan
39
Chapter 37 - Bantuan
40
Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41
Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42
Chapter 40 - Pasar
43
Chapter 41 - Negosiasi
44
Chapter 42 - Persiapan
45
Chapter 43 - Pencatatan
46
Chapter 44 - Mencari Uang
47
Chapter 45 - Perkembangan
48
Chapter 46 - Tawaran
49
Chapter 47 - Pembicaraan
50
Chapter 48 - Kontrak
51
Chapter 48.5 - Sisi Lain
52
Chapter 49 - Kehidupan Baru
53
Chapter 50 - Misi Peramu
54
Chapter 51 - Berbisnis
55
Chapter 52 - Kegiatan
56
Chapter 53 - Surat
57
Chapter 54 - Garis Depan
58
Chapter 55 - Pekerjaan
59
Chapter 56 - Akademi Sihir
60
Chapter 57 - Kelas Sihir
61
Chapter 58 - Pasar Budak
62
Chapter 59 - Benang Takdir
63
Chapter 60 - Pencarian
64
Chapter 61 - Pertemuan
65
Chapter 62 - Kenyataan
66
Chapter 63 - Reuni
67
Chapter 64 - Lembaran Baru
68
Arc 2 - Nobility
69
Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70
Chapter 66 - Manajemen
71
Chapter 67 - Penglihatan
72
Chapter 68 - Sisi Lain
73
Chapter 69 - Panggilan
74
Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75
Chapter 71 - Perjalanan
76
Chapter 72 - Desa Rarth
77
Chapter 73 - Igor Sikorsky
78
Chapter 74 - Semangat Juang
79
Chapter 75 - Motif
80
Chapter 76 - Pesan
81
Chapter 77 - Kembali
82
Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83
Chapter 79 - Kedai Bulan
84
Chapter 80 - Kunjungan
85
Chapter 81 - Enchantment
86
Chapter 82 - Hasil
87
Chapter 83 - Rapat
88
Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89
Chapter 85 - Pertemuan
90
Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91
Chapter 87 - Pendaftaran
92
Chapter 88 - Promotor
93
Chapter 89 - Kenyataan
94
Chapter 90 - Pelajaran
95
Chapter 91 - Pertukaran
96
Chapter 92 - Senjata Sihir
97
Chapter 93 - Mark 1
98
Chapter 94 - Parade?
99
Chapter 95 - Penyergapan
100
Chapter 96 - Perburuan
101
Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102
Chapter 97 - Dua Sisi
103
Chapter 98 - Hasil Akhir
104
Chapter 99 - Pengorbanan
105
Chapter 100 - Revelation
106
Chapter 101 - Kelulusan
107
Chapter 102 - Kenyataan
108
Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109
Chapter 104 - Pengganti
110
Chapter 105 - Kebijakan Baru
111
Chapter 106 - Divisi Khusus
112
Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113
Chapter 108 - Serangan Dadakan
114
Chapter 109 - Pertempuran
115
Chapter 110 - Pembantaian
116
Chapter 111 - Kembali
117
Chapter 112 - Sisi Lain
118
Chapter 113 - Kepala Akademi
119
Chapter 114 - Pilihan
120
Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121
Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122
Chapter 117 - Masalah Besar
123
Chapter 118 - Raja Iblis
124
Chapter 119 - Saran
125
Chapter 120 - Saudari
126
Chapter 121 - Kecurigaan
127
Chapter 122 - Utusan
128
Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129
Chapter 124 - Keputusan
130
Chapter 125 - Kebenaran
131
Chapter 126 - Iblis
132
Chapter 127 - Kekacauan
133
Chapter 128 - Akhir
134
Epilog Arc 2
135
Arc 3 - Golden Age
136
Chapter 129 - Perkembangan
137
Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138
Chapter 131 - Krisis
139
Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140
Promosi
141
Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142
Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143
Chapter 135 - Phyrric Victory
144
Chapter 136 - Taste of Defeat
145
Chapter 137 - Kepulangan
146
Chapter 138 - Kabar
147
Chapter 139 - New Dawn
148
Chapter 140 - Agreement
149
Chapter 141 - Journey
150
Chapter 142 - Kebenaran
151
Chapter 143 - Encounter
152
Chapter 144 - Pengorbanan
153
Chapter 145 - Sisi Lain
154
Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155
Chapter 147 - Dua Pemikiran
156
Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157
Selfish Ending - A Peaceful World
158
Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159
Epilog Bagian 2 - Dunia Impian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!