Chapter 2 - Bertahan Hidup

...-- World Map --...

...-- Egalathia --...

Egalathia, sebuah dunia yang telah setengah hancur akibat para Iblis yang mulai menyerbu tak hanya manusia, tapi juga ras besar lain seperti Elf dan Dwarf. Memaksa mereka untuk mundur dan bersembunyi bagaikan kura-kura.

Hingga saat ini, tahun ke 118 kalender kegelapan, ras Iblis telah berhasil menguasai sepertiga dari dunia ini.

Wilayah kekuasaannya terbentang dari Barat hingga ke Timur.

Wilayah Drycross, Barrenburn, dan Harkenfaire dulunya merupakan wilayah kekuasaan para manusia dan juga Elf. Tapi kini telah jatuh ke tangan iblis.

Termasuk juga wilayah Crystalworth hingga perbatasan Eastfort. Semuanya adalah wilayah kekuasaan Iblis. Satu-satunya wilayah yang menjadi pembatas antara umat manusia dan Iblis adalah benteng kokoh di Eastfort yang dibantu oleh keberadaan pegunungan.

Seluruh wilayah dari Eastfort hingga ke Mulderberg adalah wilayah kekuasaan manusia yang tersisa setelah 118 tahun penaklukan bangsa Iblis.

Sementara itu, Silverhide dan Crystalcourt merupakan dua wilayah utama dari ras Elf yang masih tersisa.

Astraknol yang terletak di Timur Laut itu merupakan wilayah Dwarf yang tersisa, dimana dulunya mereka bekerjasama dengan manusia untuk membuat pertambangan terbesar di dunia di pegunungan wilayah Crystalworth.

Dengan kalimat sederhana?

Dunia ini sudah dekat dengan kehancuran.

"Hmm.... Jadi begitu ya? Terimakasih telah menjelaskannya padaku." Ucap Dimas kepada seorang pemuda yang membawa sebuah kereta kuda itu.

Ia bernama Phillip yang merupakan seorang pedagang.

"Sebuah hal yang wajar untuk membantu orang yang membutuhkan. Tapi kenapa kau bisa tak mengetahui sejarah dari dunia ini? Darimana selama ini kau hidup?" Tanya Phillip yang mengenakan pakaian serba hijau itu.

"Aah.... Soal itu ya?"

Saat ini, Dimas berpikir dengan sangat keras mengenai apakah Ia sebaiknya memberitahu kenyataannya kepada dunia bahwa Ia adalah pahlawan pilihan atau tidak.

Meskipun menyebut diri sendiri sebagai pahlawan itu....

Dimas pun memperhatikan dirinya sendiri yang jauh lebih pantas sebagai seorang pengemis daripada seorang pahlawan itu.

Akhirnya, Ia pun memutuskan.

"Yah.... Ada satu dan dua hal mengenai itu." Balas Dimas sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Begitu kah? Tak masalah bagiku. Setiap orang memang memiliki sesuatu yang sepantasnya dirahasiakan. Bukankah begitu?" Balas Phillip sambil tersenyum.

Mereka berdua pun berbincang sejenak sambil melanjutkan pelajaran sejarah singkat kepada Dimas.

Phillip yang awalnya hanya berniat untuk mengistirahatkan kudanya di bawah pohon yang teduh ini pun justru terlihat senang membantu Dimas.

Hingga akhirnya, waktu perpisahan pun tiba.

"Kalau begitu, aku akan melanjutkan perjalananku, Dimas. Senang mengobrol denganmu." Ucap Phillip yang segera berdiri dan mulai melepaskan tali ikatan kudanya.

"Aku sangat berterimakasih banyak pada bantuanmu. Tapi maaf aku sama sekali tak memiliki uang untuk membayarnya...."

"Kau benar. Dengan uang sebanyak itu, mungkin kau hanya akan bertahan hidup selama 2 hari sebelum kelaparan." Balas Phillip dengan tenang. Seakan itu adalah hal yang biasa.

Dimas yang mendengarnya pun sangat terkejut. Membuat ekspresinya berubah seketika.

"Hanya dua hari? Kau bercanda kan?!"

Apa yang ada di dalam pikirannya hanyalah satu. Yaitu sosok Dewi yang melemparkannya ke dunia ini hanya untuk mati setelah beberapa hari kelaparan. Semua itu karena tak punya uang.

"Ya, mungkin jika kau lebih berhemat, kau akan bertahan selama tiga ha...."

"Kumohon! Bantu aku! Aku akan menjual sesuatu! Tidak! Aku akan bekerja! Aku tak ingin mati!" Teriak Dimas yang segera mendekat dan memohon kepada Phillip.

"Aah.... Sayang sekali aku saat ini juga sedang dalam kondisi yang buruk. Hmm...."

Phillip terlihat memikirkan sesuatu. Tangan kanannya terlihat menopang dagunya sambil membuat ekspresi wajah yang serius.

Sementara itu, Dimas memperlihatkan pandangan yang berbinar. Seakan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sedikit rasa iba dari orang yang baru saja dikenalnya itu.

"Bagaimana kalau aku membeli pakaianmu? Nampaknya pakaian itu terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi. Hmm...." Ucap Phillip sambil meraba-raba baju kotak-kotak yang dikenakan oleh Dimas. Begitu pula dengan celana jeans miliknya.

"Sebagai gantinya, aku akan memberikanmu pakaian standar para petualang dan 2 keping koin emas. Dengan itu setidaknya kau bisa bertahan hidup selama beberapa bulan." Lanjut Phillip sambil segera mengambil satu set pakaian berwarna coklat.

Saat itu juga, perasaan di dalam diri Dimas pun cukup campur aduk. Di satu sisi, Ia bahagia karena setidaknya bisa memperoleh uang untuk bertahan hidup.

Tapi di sisi lain....

'Ini adalah satu-satunya kenangan ku di bumi.... Apakah tidak masalah aku menjualnya?' Pikir Dimas secara serius. Mau bagaimanapun, hanya itulah yang mengingatkan....

'Tidak! Aku masih punya ponselku! Yah, walaupun aku yakin baterainya akan segera habis dan aku tidak bisa mengisi ulang. Tapi setidaknya untuk kenangan benda itu sudah cukup bukan?'

Dengan senyuman yang lebar, Dimas pun menerima tawaran itu.

Akhirnya, mereka berdua pun berpisah. Dengan informasi terakhir dari Phillip adalah lokasi terdekat sebuah desa.

Tanpa ragu, Dimas segera bergerak kesana.

......***......

...-- Wilayah Mulderberg --...

...- Desa Canary -...

Sebuah desa kecil yang terletak di sebelah sungai. Jumlah total populasi dari desa ini hanya berkisar pada angka 500 orang.

Pekerjaan utama dari seluruh penduduk di desa ini adalah petani atau peternak. Ladang gandum yang luas serta banyaknya ayam dan sapi di sekitar desa ini memperjelas hal itu.

"Permisi, dimanakah kepala desa berada?" Tanya Dimas kepada salah seorang petani yang sedang membajak tanah.

"Hah? Kepala desa? Berjalanlah saja ke tengah desa, dia biasanya sibuk bermain dengan anak-anak di sana." Ucap petani itu sambil segera melanjutkan pekerjaannya.

"Terimakasih."

Dimas segera mempercepat langkah kakinya untuk menemui kepala desa itu.

Di pusat dari desa ini, terdapat sebuah api unggun serta banyak anak kecil yang berlarian mengelilinginya.

Beberapa logam besi yang pipih nampak menancap di sekitar api unggun itu, dengan daging yang telah dibumbui.

Tepat di depan sebuah rumah yang cukup besar, seorang Pria tua dengan rambut yang telah memutih itu terlihat sedang membagikan daging kepada beberapa anak kecil.

"Permisi.... Apakah kau kepala desa di tempat ini?" Tanya Dimas dengan sopan.

"Hmm.... Aku tak pernah melihatmu sebelumnya. Petualang?" Tanya Kepala desa itu sambil terus berusaha mengenali sosok pemuda yang ada di hadapannya.

"Ya, begitulah. Aku kemari untuk mencari pekerjaan dan tempat tinggal."

"Pekerjaan dan tempat tinggal? Hmm, mungkin kau bisa tinggal di salah satu gudang peralatan jika kau mau gratis, atau 10 keping perunggu perhari untuk tinggal di penginapan Nyonya Mia.

Sedangkan untuk pekerjaan, kau bisa bertani atau beternak kapan saja. Tapi kau harus menyiapkan lahannya sendiri." Jelas kepala desa itu dengan wajah yang serius.

"Begitukah? Tidak untuk memburu monster?"

"Monster selalu diatasi oleh para Ksatria. Orang lemah sepertimu lebih baik menjauhi pertarungan." Balas kepala desa itu dengan wajah yang mengejek.

"Aah.... Tentu saja seperti itu ya?"

Mengingat uangnya yang terbatas, Dimas pun akhirnya memutuskan untuk tinggal di gudang peralatan. Dengan pekerjaan utama sebagai seorang petani gandum dan juga peternak ayam.

Akhirnya....

Petualangannya, atau kehidupan buruhnya di dunia lain pun dimulai.

Terpopuler

Comments

Zovz

Zovz

Dimas kamu keren

2024-07-02

0

Möses Simal

Möses Simal

isekai smartphone

2024-06-26

1

Semau Gue

Semau Gue

jejak

👣👣👣

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Arc 1 - Redemption
2 Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3 Chapter 2 - Bertahan Hidup
4 Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5 Chapter 4 - Pahlawan Baru
6 Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7 Chapter 6 - Kemenangan
8 Chapter 7 - Kawan Baru
9 Chapter 8 - Hari Baru
10 Chapter 9 - Tidak Mau
11 Chapter 10 - Berkat
12 Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13 Chapter 11 - Kemampuan Baru
14 Chapter 12 - Tambang Carthia
15 Chapter 13 - Emas!
16 Chapter 14 - Awal Mula
17 Chapter 15 - Kegelapan
18 Chapter 16 - Pergantian
19 Chapter 17 - Musim Dingin
20 Chapter 18 - Penjelasan
21 Chapter 19 - Awal Baru
22 Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23 Chapter 21 - Rencana
24 Chapter 22 - Balasan
25 Chapter 23 - Kenyataan
26 Chapter 24 - Keluar
27 Chapter 25 - Danau Aegis
28 Chapter 26 - Istirahat
29 Chapter 27 - Sisi Lain
30 Chapter 28 - Pekerjaan
31 Chapter 29 - Pijakan Pertama
32 Chapter 30 - Hasil
33 Chapter 31 - Petualang
34 Chapter 32 - Keseharian
35 Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36 Chapter 34 - Awal Perjalanan
37 Chapter 35 - Monster
38 Chapter 36 - Kenyataan
39 Chapter 37 - Bantuan
40 Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41 Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42 Chapter 40 - Pasar
43 Chapter 41 - Negosiasi
44 Chapter 42 - Persiapan
45 Chapter 43 - Pencatatan
46 Chapter 44 - Mencari Uang
47 Chapter 45 - Perkembangan
48 Chapter 46 - Tawaran
49 Chapter 47 - Pembicaraan
50 Chapter 48 - Kontrak
51 Chapter 48.5 - Sisi Lain
52 Chapter 49 - Kehidupan Baru
53 Chapter 50 - Misi Peramu
54 Chapter 51 - Berbisnis
55 Chapter 52 - Kegiatan
56 Chapter 53 - Surat
57 Chapter 54 - Garis Depan
58 Chapter 55 - Pekerjaan
59 Chapter 56 - Akademi Sihir
60 Chapter 57 - Kelas Sihir
61 Chapter 58 - Pasar Budak
62 Chapter 59 - Benang Takdir
63 Chapter 60 - Pencarian
64 Chapter 61 - Pertemuan
65 Chapter 62 - Kenyataan
66 Chapter 63 - Reuni
67 Chapter 64 - Lembaran Baru
68 Arc 2 - Nobility
69 Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70 Chapter 66 - Manajemen
71 Chapter 67 - Penglihatan
72 Chapter 68 - Sisi Lain
73 Chapter 69 - Panggilan
74 Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75 Chapter 71 - Perjalanan
76 Chapter 72 - Desa Rarth
77 Chapter 73 - Igor Sikorsky
78 Chapter 74 - Semangat Juang
79 Chapter 75 - Motif
80 Chapter 76 - Pesan
81 Chapter 77 - Kembali
82 Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83 Chapter 79 - Kedai Bulan
84 Chapter 80 - Kunjungan
85 Chapter 81 - Enchantment
86 Chapter 82 - Hasil
87 Chapter 83 - Rapat
88 Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89 Chapter 85 - Pertemuan
90 Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91 Chapter 87 - Pendaftaran
92 Chapter 88 - Promotor
93 Chapter 89 - Kenyataan
94 Chapter 90 - Pelajaran
95 Chapter 91 - Pertukaran
96 Chapter 92 - Senjata Sihir
97 Chapter 93 - Mark 1
98 Chapter 94 - Parade?
99 Chapter 95 - Penyergapan
100 Chapter 96 - Perburuan
101 Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102 Chapter 97 - Dua Sisi
103 Chapter 98 - Hasil Akhir
104 Chapter 99 - Pengorbanan
105 Chapter 100 - Revelation
106 Chapter 101 - Kelulusan
107 Chapter 102 - Kenyataan
108 Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109 Chapter 104 - Pengganti
110 Chapter 105 - Kebijakan Baru
111 Chapter 106 - Divisi Khusus
112 Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113 Chapter 108 - Serangan Dadakan
114 Chapter 109 - Pertempuran
115 Chapter 110 - Pembantaian
116 Chapter 111 - Kembali
117 Chapter 112 - Sisi Lain
118 Chapter 113 - Kepala Akademi
119 Chapter 114 - Pilihan
120 Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121 Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122 Chapter 117 - Masalah Besar
123 Chapter 118 - Raja Iblis
124 Chapter 119 - Saran
125 Chapter 120 - Saudari
126 Chapter 121 - Kecurigaan
127 Chapter 122 - Utusan
128 Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129 Chapter 124 - Keputusan
130 Chapter 125 - Kebenaran
131 Chapter 126 - Iblis
132 Chapter 127 - Kekacauan
133 Chapter 128 - Akhir
134 Epilog Arc 2
135 Arc 3 - Golden Age
136 Chapter 129 - Perkembangan
137 Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138 Chapter 131 - Krisis
139 Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140 Promosi
141 Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142 Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143 Chapter 135 - Phyrric Victory
144 Chapter 136 - Taste of Defeat
145 Chapter 137 - Kepulangan
146 Chapter 138 - Kabar
147 Chapter 139 - New Dawn
148 Chapter 140 - Agreement
149 Chapter 141 - Journey
150 Chapter 142 - Kebenaran
151 Chapter 143 - Encounter
152 Chapter 144 - Pengorbanan
153 Chapter 145 - Sisi Lain
154 Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155 Chapter 147 - Dua Pemikiran
156 Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157 Selfish Ending - A Peaceful World
158 Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159 Epilog Bagian 2 - Dunia Impian
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Arc 1 - Redemption
2
Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3
Chapter 2 - Bertahan Hidup
4
Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5
Chapter 4 - Pahlawan Baru
6
Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7
Chapter 6 - Kemenangan
8
Chapter 7 - Kawan Baru
9
Chapter 8 - Hari Baru
10
Chapter 9 - Tidak Mau
11
Chapter 10 - Berkat
12
Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13
Chapter 11 - Kemampuan Baru
14
Chapter 12 - Tambang Carthia
15
Chapter 13 - Emas!
16
Chapter 14 - Awal Mula
17
Chapter 15 - Kegelapan
18
Chapter 16 - Pergantian
19
Chapter 17 - Musim Dingin
20
Chapter 18 - Penjelasan
21
Chapter 19 - Awal Baru
22
Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23
Chapter 21 - Rencana
24
Chapter 22 - Balasan
25
Chapter 23 - Kenyataan
26
Chapter 24 - Keluar
27
Chapter 25 - Danau Aegis
28
Chapter 26 - Istirahat
29
Chapter 27 - Sisi Lain
30
Chapter 28 - Pekerjaan
31
Chapter 29 - Pijakan Pertama
32
Chapter 30 - Hasil
33
Chapter 31 - Petualang
34
Chapter 32 - Keseharian
35
Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36
Chapter 34 - Awal Perjalanan
37
Chapter 35 - Monster
38
Chapter 36 - Kenyataan
39
Chapter 37 - Bantuan
40
Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41
Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42
Chapter 40 - Pasar
43
Chapter 41 - Negosiasi
44
Chapter 42 - Persiapan
45
Chapter 43 - Pencatatan
46
Chapter 44 - Mencari Uang
47
Chapter 45 - Perkembangan
48
Chapter 46 - Tawaran
49
Chapter 47 - Pembicaraan
50
Chapter 48 - Kontrak
51
Chapter 48.5 - Sisi Lain
52
Chapter 49 - Kehidupan Baru
53
Chapter 50 - Misi Peramu
54
Chapter 51 - Berbisnis
55
Chapter 52 - Kegiatan
56
Chapter 53 - Surat
57
Chapter 54 - Garis Depan
58
Chapter 55 - Pekerjaan
59
Chapter 56 - Akademi Sihir
60
Chapter 57 - Kelas Sihir
61
Chapter 58 - Pasar Budak
62
Chapter 59 - Benang Takdir
63
Chapter 60 - Pencarian
64
Chapter 61 - Pertemuan
65
Chapter 62 - Kenyataan
66
Chapter 63 - Reuni
67
Chapter 64 - Lembaran Baru
68
Arc 2 - Nobility
69
Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70
Chapter 66 - Manajemen
71
Chapter 67 - Penglihatan
72
Chapter 68 - Sisi Lain
73
Chapter 69 - Panggilan
74
Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75
Chapter 71 - Perjalanan
76
Chapter 72 - Desa Rarth
77
Chapter 73 - Igor Sikorsky
78
Chapter 74 - Semangat Juang
79
Chapter 75 - Motif
80
Chapter 76 - Pesan
81
Chapter 77 - Kembali
82
Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83
Chapter 79 - Kedai Bulan
84
Chapter 80 - Kunjungan
85
Chapter 81 - Enchantment
86
Chapter 82 - Hasil
87
Chapter 83 - Rapat
88
Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89
Chapter 85 - Pertemuan
90
Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91
Chapter 87 - Pendaftaran
92
Chapter 88 - Promotor
93
Chapter 89 - Kenyataan
94
Chapter 90 - Pelajaran
95
Chapter 91 - Pertukaran
96
Chapter 92 - Senjata Sihir
97
Chapter 93 - Mark 1
98
Chapter 94 - Parade?
99
Chapter 95 - Penyergapan
100
Chapter 96 - Perburuan
101
Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102
Chapter 97 - Dua Sisi
103
Chapter 98 - Hasil Akhir
104
Chapter 99 - Pengorbanan
105
Chapter 100 - Revelation
106
Chapter 101 - Kelulusan
107
Chapter 102 - Kenyataan
108
Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109
Chapter 104 - Pengganti
110
Chapter 105 - Kebijakan Baru
111
Chapter 106 - Divisi Khusus
112
Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113
Chapter 108 - Serangan Dadakan
114
Chapter 109 - Pertempuran
115
Chapter 110 - Pembantaian
116
Chapter 111 - Kembali
117
Chapter 112 - Sisi Lain
118
Chapter 113 - Kepala Akademi
119
Chapter 114 - Pilihan
120
Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121
Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122
Chapter 117 - Masalah Besar
123
Chapter 118 - Raja Iblis
124
Chapter 119 - Saran
125
Chapter 120 - Saudari
126
Chapter 121 - Kecurigaan
127
Chapter 122 - Utusan
128
Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129
Chapter 124 - Keputusan
130
Chapter 125 - Kebenaran
131
Chapter 126 - Iblis
132
Chapter 127 - Kekacauan
133
Chapter 128 - Akhir
134
Epilog Arc 2
135
Arc 3 - Golden Age
136
Chapter 129 - Perkembangan
137
Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138
Chapter 131 - Krisis
139
Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140
Promosi
141
Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142
Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143
Chapter 135 - Phyrric Victory
144
Chapter 136 - Taste of Defeat
145
Chapter 137 - Kepulangan
146
Chapter 138 - Kabar
147
Chapter 139 - New Dawn
148
Chapter 140 - Agreement
149
Chapter 141 - Journey
150
Chapter 142 - Kebenaran
151
Chapter 143 - Encounter
152
Chapter 144 - Pengorbanan
153
Chapter 145 - Sisi Lain
154
Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155
Chapter 147 - Dua Pemikiran
156
Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157
Selfish Ending - A Peaceful World
158
Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159
Epilog Bagian 2 - Dunia Impian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!