Chapter 4 - Pahlawan Baru

Silvie berjalan ke arah sebuah bangunan dengan struktur yang begitu megah. Banyak sekali alur biru yang indah dengan 6 buah pilar yang begitu tinggi mengelilingi pusat dari bangunan ini.

Sementara itu, Cyrese mengikuti langkah kaki Silvie dan berhenti tepat di bagian luar dari 6 buah pilar tinggi yang membentuk segienam itu.

Apa yang akan dilakukan oleh Silvie tak lain dan tak bukan adalah untuk memanggil seorang pahlawan.

'3.000 poin.... Ia bilang bahwa pahlawan yang akan dipanggilnya kali ini memiliki nilai sebesar 2.680 poin. Dengan kata lain seharusnya cukup kuat. Aku penasaran pahlawan seperti apa yang akan dipanggil olehnya.' Pikir Cyrese dalam hatinya sambil memperhatikan sosok Silvie.

Dewi dengan rambut hijau yang indah, gaun putih tipis yang begitu menawan itu terlihat bergerak kesana kemari untuk mempersiapkan ritual pemanggilannya.

Ia meletakkan beberapa buah batu dengan warna biru yang indah membentuk sebuah segi enam.

Setelah semuanya siap, Silvie membentangkan kedua lengannya dan mulai merapatkan mantra sihirnya.

Seketika, pemandangan yang ada di tempat ini berubah drastis. Dinding dan pilar yang sebelumnya mendominasi tempat ini, kini seakan hilang begitu saja. Tergantikan oleh cahaya putih keemasan yang indah.

Tapi berbeda dengan kasus pemanggilan Dimas oleh Cyrese, kali ini terdapat semburat cahaya kehijauan yang menjadi ciri khas dari Dewi bernama Silvie itu sendiri.

Lingkaran sihir yang besar mulai muncul di tanah. Begitu pula dengan puluhan lingkaran sihir yang melindungi tempat ini di berbagai tempat.

Di sisi luar, Cyrese hanya menyaksikan kejadian ini dengan tenang. Lagipula, ini bukanlah pemanggilan pertama mereka berdua. Melihat ini berulang kali adalah hal yang biasa.

Tapi apa yang dinantikan oleh Cyrese....

'Swwwuuuusshhh!!'

Tekanan udara yang sangat kuat mulai menerpa ke segala arah. Membuat gaun dan juga rambut kedua Dewi itu berterbangan seiringan dengan arah angin itu.

Tepat di tengah lingkaran sihir itu, muncul sosok seorang gadis muda dengan rambut yang berwarna kecoklatan. Di kedua telinganya terdapat anting yang indah.

Pakaian yang dikenakan olehnya hanyalah celana jeans pendek dengan kaos polos berwarna putih. Kalung emas terlihat memperindah gadis itu.

Jika diperhatikan dengan seksama, tingginya mungkin mencapai 168cm dengan penampilan yang terlihat cukup garang.

Cyrese terus memperhatikan segala detailnya dengan seksama. Lagipula, ini adalah kartu terakhir mereka berdua untuk menyelesaikan dunia dengan level SS ini.

Setelah semua asap dan tekanan udara mulai mereda....

"Hmm? Dimana aku?" Ucap gadis utu setelah membuka kedua matanya.

Ia sangat yakin bahwa dirinya barusan telah mati. Tapi mengapa Ia sekarang ada disini?

Di saat dirinya sedang kebingungan....

"Selamat datang, wahai pahlawan manusia. Perkenalkan, namaku adalah Silvie, seorang Dewi yang akan memberikanmu kesempatan kedua di dunia lain." Ucap Silvie sambil terbang dengan sayap kupu-kupunya.

Ia mendekati gadis itu secara perlahan dan menyentuh pipinya dengan kedua tangannya. Memberikan tatapan yang lemah lembut.

"Dewi? Dunia lain?" Tanya Gadis itu seakan tak bisa mempercayainya.

"Itu benar. Mungkin akan sulit untuk mempercayainya sekarang, tapi aku ya...."

"Yoooossshhhh! Aku benar-benar berhasil! Aku sudah menduga kalau isekai itu ada! Jadi apa berikutnya?! Apakah aku akan mendapatkan kekuatan khusus untuk menyelamatkan dunia?! Aku tak sabar untuk melakukannya!" Teriak Gadis itu dengan penuh semangat.

Cyrese yang melihatnya hanya bisa menganga karena perbedaan reaksinya dengan Dimas terpaut terlalu jauh.

Meski begitu, Ia merasa lega karena mungkin saja Gadis itu bisa memberikan bantuan yang cukup besar kepada Dimas untuk....

"Hah! Tak salah aku melompat ke tengah jalan itu untuk menyelamatkan seseorang! Dengan begini.... Akhirnya aku bisa memainkan permainan RPG yang sebenarnya! Dewi! Cepat kirimkan aku kesana!" Teriak Gadis itu seakan tak mau mendengarkan apapun.

Semangatnya yang terlalu besar berhasil membuat bahkan kedua Dewi itu terkejut.

Hanya saja....

'Apa dia bilang? Melompat ke tengah jalan? Jadi dia memang sengaja untuk mati? Apakah dia benar-benar berpikir bahwa dirinya akan dikirimkan ke dunia lain? Padahal kami hanya memilih orang-orang tertentu....

Entah kenapa, aku merasa Gadis ini adalah kabar yang buruk. Silvie.... Apa yang telah kau lakukan memilih gadis yang tak ragu membuang nyawanya ini?!' Pikir Cyrese dalam hatinya sambil memelototi sosok Silvie.

Meski begitu, Silvie hanya tersenyum dengan lebar. Menyemangati sosok pahlawan yang baru saja dipanggilnya. Ia bahkan tanpa ragu segera memberikan tutorial dunia kepadanya.

Suatu hal yang bahkan tak dilakukan oleh Cyrese karena lupa.

"Whooaahh! Jadi aku bisa memilih beberapa hal untuk kubawa kesana?! Totalnya 400 poin? Sebentar, biarkan aku memikirkannya." Ucap Gadis itu sambil segera duduk di tanah. Memperhatikan beberapa lembar kertas berwarna kecoklatan.

Semua kertas itu berisi mengenai benda atau skill yang bisa dipilih olehnya. Tentu saja dengan biaya yang hanya mencapai 400 poin maksimal.

Setelah beberapa menit, akhirnya Gadis itu pun telah memilih apa yang diinginkan olehnya.

...- Kantung Koin Perak -...

...Harga : 50 Poin...

...Sebuah kantung yang berisi 100 koin perak. Cukup untuk hidup selama 1 bulan tanpa bekerja....

...- C Rank Skill -...

...- Sword Talent -...

...Harga : 350 Poin...

...Memberikan bakat kepada pemilik skill terhadap pedang. Tidak termasuk cara menggunakannya....

Silvie melihat dua pilihan pahlawannya itu. Senyuman yang cukup lebar terlihat di wajahnya.

'Bagus. Kalau seperti ini nampaknya bisa membantu Dimas disana.' Pikir Silvie dalam hatinya.

"Jadi, apakah aku bisa memilih itu, Dewi?" Tanya Gadis itu sambil memasang wajah yang penuh dengan harapan.

"Tentu saja. Kau akan membawa dua hal ini dengan segera ketika sampai di dunia lain."

Seketika, lingkaran cahaya berwarna biru muncul di bawah kaki Gadis itu. Ukurannya cukup besar dengan tirai cahaya yang menghalangi dirinya untuk keluar.

Di sisi sampingnya, sebuah kantong berisi 100 koin perak muncul entah darimana.

Sedangkan untuk skillnya, sebuah cahaya dengan warna hijau yang indah nampak bergerak memasuki tubuh gadis itu. Memberikannya sebuah skill tingkat C, yaitu bakat berpedang.

"Sekarang, wahai pahlawan manusia. Berangkatlah ke dunia lain dan bekerjasama lah dengan pahlawan bernama Dimas disana. Lalu, selamatkan dunia itu dari kekejaman Raja Iblis Valkazar." Ucap Silvie sambil membuat senyuman yang lebar. Wajahnya seakan memasang harapan yang tinggi kepada Gadis itu.

Merasa bahwa dirinya sangat diandalkan, gadis itu pun memberikan hormat dengan mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di depan dahinya.

"Siap laksanakan! Aku akan segera menemukan Pria bernama Dimas ini dan bekerjasama dengannya!" Ucap Gadis itu dengan penuh semangat.

Tanpa Silvie sadari, sedari tadi Cyrese terus menerus menggedor dari luar pilar untuk meminta izin untuk masuk.

Bagaimanapun, hanya dirinya yang menyadari mengenai kelemahan terbesar dari Gadis yang baru saja dipanggilnya.

Yaitu sebuah kenyataan....

Bahwa Gadis itu hanyalah gadis bodoh yang sama sekali tak takut untuk mati. Dan dengan senang menyerahkan nyawanya kapan saja untuk menyelamatkan hal yang kecil.

Bukan sebuah masalah di bumi.

Tapi di dunia yang membutuhkan sosok pahlawan ini....

Tentu saja mereka tak boleh mati hanya untuk permasalahan sepele.

Terpopuler

Comments

Semau Gue

Semau Gue

jejak

👣👣👣

2023-06-11

2

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2022-05-03

0

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟🤟

2022-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Arc 1 - Redemption
2 Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3 Chapter 2 - Bertahan Hidup
4 Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5 Chapter 4 - Pahlawan Baru
6 Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7 Chapter 6 - Kemenangan
8 Chapter 7 - Kawan Baru
9 Chapter 8 - Hari Baru
10 Chapter 9 - Tidak Mau
11 Chapter 10 - Berkat
12 Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13 Chapter 11 - Kemampuan Baru
14 Chapter 12 - Tambang Carthia
15 Chapter 13 - Emas!
16 Chapter 14 - Awal Mula
17 Chapter 15 - Kegelapan
18 Chapter 16 - Pergantian
19 Chapter 17 - Musim Dingin
20 Chapter 18 - Penjelasan
21 Chapter 19 - Awal Baru
22 Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23 Chapter 21 - Rencana
24 Chapter 22 - Balasan
25 Chapter 23 - Kenyataan
26 Chapter 24 - Keluar
27 Chapter 25 - Danau Aegis
28 Chapter 26 - Istirahat
29 Chapter 27 - Sisi Lain
30 Chapter 28 - Pekerjaan
31 Chapter 29 - Pijakan Pertama
32 Chapter 30 - Hasil
33 Chapter 31 - Petualang
34 Chapter 32 - Keseharian
35 Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36 Chapter 34 - Awal Perjalanan
37 Chapter 35 - Monster
38 Chapter 36 - Kenyataan
39 Chapter 37 - Bantuan
40 Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41 Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42 Chapter 40 - Pasar
43 Chapter 41 - Negosiasi
44 Chapter 42 - Persiapan
45 Chapter 43 - Pencatatan
46 Chapter 44 - Mencari Uang
47 Chapter 45 - Perkembangan
48 Chapter 46 - Tawaran
49 Chapter 47 - Pembicaraan
50 Chapter 48 - Kontrak
51 Chapter 48.5 - Sisi Lain
52 Chapter 49 - Kehidupan Baru
53 Chapter 50 - Misi Peramu
54 Chapter 51 - Berbisnis
55 Chapter 52 - Kegiatan
56 Chapter 53 - Surat
57 Chapter 54 - Garis Depan
58 Chapter 55 - Pekerjaan
59 Chapter 56 - Akademi Sihir
60 Chapter 57 - Kelas Sihir
61 Chapter 58 - Pasar Budak
62 Chapter 59 - Benang Takdir
63 Chapter 60 - Pencarian
64 Chapter 61 - Pertemuan
65 Chapter 62 - Kenyataan
66 Chapter 63 - Reuni
67 Chapter 64 - Lembaran Baru
68 Arc 2 - Nobility
69 Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70 Chapter 66 - Manajemen
71 Chapter 67 - Penglihatan
72 Chapter 68 - Sisi Lain
73 Chapter 69 - Panggilan
74 Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75 Chapter 71 - Perjalanan
76 Chapter 72 - Desa Rarth
77 Chapter 73 - Igor Sikorsky
78 Chapter 74 - Semangat Juang
79 Chapter 75 - Motif
80 Chapter 76 - Pesan
81 Chapter 77 - Kembali
82 Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83 Chapter 79 - Kedai Bulan
84 Chapter 80 - Kunjungan
85 Chapter 81 - Enchantment
86 Chapter 82 - Hasil
87 Chapter 83 - Rapat
88 Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89 Chapter 85 - Pertemuan
90 Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91 Chapter 87 - Pendaftaran
92 Chapter 88 - Promotor
93 Chapter 89 - Kenyataan
94 Chapter 90 - Pelajaran
95 Chapter 91 - Pertukaran
96 Chapter 92 - Senjata Sihir
97 Chapter 93 - Mark 1
98 Chapter 94 - Parade?
99 Chapter 95 - Penyergapan
100 Chapter 96 - Perburuan
101 Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102 Chapter 97 - Dua Sisi
103 Chapter 98 - Hasil Akhir
104 Chapter 99 - Pengorbanan
105 Chapter 100 - Revelation
106 Chapter 101 - Kelulusan
107 Chapter 102 - Kenyataan
108 Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109 Chapter 104 - Pengganti
110 Chapter 105 - Kebijakan Baru
111 Chapter 106 - Divisi Khusus
112 Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113 Chapter 108 - Serangan Dadakan
114 Chapter 109 - Pertempuran
115 Chapter 110 - Pembantaian
116 Chapter 111 - Kembali
117 Chapter 112 - Sisi Lain
118 Chapter 113 - Kepala Akademi
119 Chapter 114 - Pilihan
120 Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121 Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122 Chapter 117 - Masalah Besar
123 Chapter 118 - Raja Iblis
124 Chapter 119 - Saran
125 Chapter 120 - Saudari
126 Chapter 121 - Kecurigaan
127 Chapter 122 - Utusan
128 Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129 Chapter 124 - Keputusan
130 Chapter 125 - Kebenaran
131 Chapter 126 - Iblis
132 Chapter 127 - Kekacauan
133 Chapter 128 - Akhir
134 Epilog Arc 2
135 Arc 3 - Golden Age
136 Chapter 129 - Perkembangan
137 Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138 Chapter 131 - Krisis
139 Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140 Promosi
141 Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142 Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143 Chapter 135 - Phyrric Victory
144 Chapter 136 - Taste of Defeat
145 Chapter 137 - Kepulangan
146 Chapter 138 - Kabar
147 Chapter 139 - New Dawn
148 Chapter 140 - Agreement
149 Chapter 141 - Journey
150 Chapter 142 - Kebenaran
151 Chapter 143 - Encounter
152 Chapter 144 - Pengorbanan
153 Chapter 145 - Sisi Lain
154 Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155 Chapter 147 - Dua Pemikiran
156 Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157 Selfish Ending - A Peaceful World
158 Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159 Epilog Bagian 2 - Dunia Impian
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Arc 1 - Redemption
2
Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3
Chapter 2 - Bertahan Hidup
4
Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5
Chapter 4 - Pahlawan Baru
6
Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7
Chapter 6 - Kemenangan
8
Chapter 7 - Kawan Baru
9
Chapter 8 - Hari Baru
10
Chapter 9 - Tidak Mau
11
Chapter 10 - Berkat
12
Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13
Chapter 11 - Kemampuan Baru
14
Chapter 12 - Tambang Carthia
15
Chapter 13 - Emas!
16
Chapter 14 - Awal Mula
17
Chapter 15 - Kegelapan
18
Chapter 16 - Pergantian
19
Chapter 17 - Musim Dingin
20
Chapter 18 - Penjelasan
21
Chapter 19 - Awal Baru
22
Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23
Chapter 21 - Rencana
24
Chapter 22 - Balasan
25
Chapter 23 - Kenyataan
26
Chapter 24 - Keluar
27
Chapter 25 - Danau Aegis
28
Chapter 26 - Istirahat
29
Chapter 27 - Sisi Lain
30
Chapter 28 - Pekerjaan
31
Chapter 29 - Pijakan Pertama
32
Chapter 30 - Hasil
33
Chapter 31 - Petualang
34
Chapter 32 - Keseharian
35
Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36
Chapter 34 - Awal Perjalanan
37
Chapter 35 - Monster
38
Chapter 36 - Kenyataan
39
Chapter 37 - Bantuan
40
Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41
Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42
Chapter 40 - Pasar
43
Chapter 41 - Negosiasi
44
Chapter 42 - Persiapan
45
Chapter 43 - Pencatatan
46
Chapter 44 - Mencari Uang
47
Chapter 45 - Perkembangan
48
Chapter 46 - Tawaran
49
Chapter 47 - Pembicaraan
50
Chapter 48 - Kontrak
51
Chapter 48.5 - Sisi Lain
52
Chapter 49 - Kehidupan Baru
53
Chapter 50 - Misi Peramu
54
Chapter 51 - Berbisnis
55
Chapter 52 - Kegiatan
56
Chapter 53 - Surat
57
Chapter 54 - Garis Depan
58
Chapter 55 - Pekerjaan
59
Chapter 56 - Akademi Sihir
60
Chapter 57 - Kelas Sihir
61
Chapter 58 - Pasar Budak
62
Chapter 59 - Benang Takdir
63
Chapter 60 - Pencarian
64
Chapter 61 - Pertemuan
65
Chapter 62 - Kenyataan
66
Chapter 63 - Reuni
67
Chapter 64 - Lembaran Baru
68
Arc 2 - Nobility
69
Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70
Chapter 66 - Manajemen
71
Chapter 67 - Penglihatan
72
Chapter 68 - Sisi Lain
73
Chapter 69 - Panggilan
74
Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75
Chapter 71 - Perjalanan
76
Chapter 72 - Desa Rarth
77
Chapter 73 - Igor Sikorsky
78
Chapter 74 - Semangat Juang
79
Chapter 75 - Motif
80
Chapter 76 - Pesan
81
Chapter 77 - Kembali
82
Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83
Chapter 79 - Kedai Bulan
84
Chapter 80 - Kunjungan
85
Chapter 81 - Enchantment
86
Chapter 82 - Hasil
87
Chapter 83 - Rapat
88
Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89
Chapter 85 - Pertemuan
90
Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91
Chapter 87 - Pendaftaran
92
Chapter 88 - Promotor
93
Chapter 89 - Kenyataan
94
Chapter 90 - Pelajaran
95
Chapter 91 - Pertukaran
96
Chapter 92 - Senjata Sihir
97
Chapter 93 - Mark 1
98
Chapter 94 - Parade?
99
Chapter 95 - Penyergapan
100
Chapter 96 - Perburuan
101
Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102
Chapter 97 - Dua Sisi
103
Chapter 98 - Hasil Akhir
104
Chapter 99 - Pengorbanan
105
Chapter 100 - Revelation
106
Chapter 101 - Kelulusan
107
Chapter 102 - Kenyataan
108
Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109
Chapter 104 - Pengganti
110
Chapter 105 - Kebijakan Baru
111
Chapter 106 - Divisi Khusus
112
Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113
Chapter 108 - Serangan Dadakan
114
Chapter 109 - Pertempuran
115
Chapter 110 - Pembantaian
116
Chapter 111 - Kembali
117
Chapter 112 - Sisi Lain
118
Chapter 113 - Kepala Akademi
119
Chapter 114 - Pilihan
120
Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121
Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122
Chapter 117 - Masalah Besar
123
Chapter 118 - Raja Iblis
124
Chapter 119 - Saran
125
Chapter 120 - Saudari
126
Chapter 121 - Kecurigaan
127
Chapter 122 - Utusan
128
Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129
Chapter 124 - Keputusan
130
Chapter 125 - Kebenaran
131
Chapter 126 - Iblis
132
Chapter 127 - Kekacauan
133
Chapter 128 - Akhir
134
Epilog Arc 2
135
Arc 3 - Golden Age
136
Chapter 129 - Perkembangan
137
Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138
Chapter 131 - Krisis
139
Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140
Promosi
141
Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142
Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143
Chapter 135 - Phyrric Victory
144
Chapter 136 - Taste of Defeat
145
Chapter 137 - Kepulangan
146
Chapter 138 - Kabar
147
Chapter 139 - New Dawn
148
Chapter 140 - Agreement
149
Chapter 141 - Journey
150
Chapter 142 - Kebenaran
151
Chapter 143 - Encounter
152
Chapter 144 - Pengorbanan
153
Chapter 145 - Sisi Lain
154
Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155
Chapter 147 - Dua Pemikiran
156
Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157
Selfish Ending - A Peaceful World
158
Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159
Epilog Bagian 2 - Dunia Impian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!