Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain

"Hah? Apa maksudmu dengan itu?" Tanya Dimas dengan wajah yang terlihat kesal.

Tapi wanita yang ada di hadapannya hanya tersenyum sambil kembali duduk di kursi emasnya.

Setelah menjentikkan jarinya, pemandangan yang ada di sekitar tempat ini segera berubah. Membuat mereka berdua seakan-akan terbang di langit.

"Apa yang terjadi?!"

"Seharusnya kau sudah paham dengan situasi ini kan?" Tanya wanita itu tanpa kehilangan senyumannya.

Dimas dengan cepat berusaha untuk mencerna semuanya. Dari berbagai pengalaman dan pengetahuannya, termasuk berbagai literatur dari komik, novel dan anime selama masa hidupnya, Dimas akhirnya sadar.

"Jangan katakan kau adalah Dewi?!"

Wanita itu pun mengangguk seakan mengiyakan perkataan Dimas. Tanpa memberikan jawaban yang lebih lanjut.

"Lalu.... Jangan katakan bahwa aku harus mengalahkan raja iblis dan semacamnya?!" Teriak Dimas dengan wajah yang sedikit takut dan kesal.

Ia telah membayangkan betapa merepotkan nya kehidupannya di dunia baru itu jika itu adalah tugasnya. Belum lagi bahaya yang harus dihadapi.

Seakan mengetahui apa yang ada di dalam pikirannya, wanita yang mengaku sebagai Dewi itu pun menjawab.

"Tentu saja aku menaruh harapan besar bagi orang-orang sepertimu mengenai hal itu. Itulah mengapa aku mengirimkan kalian kesana." Jelas Dewi itu sambil membuka tudung putih di kepalanya.

Wajah yang begitu cantik dan menawan terlihat dengan jelas. Matanya yang berwarna emas itu terlihat begitu cocok dengan warna rambutnya.

Akan tetapi....

"Yah, meskipun.... Aku ragu bahwa orang sepertimu akan mampu melakukannya." Lanjut Dewi itu kini dengan senyuman yang terlihat mengejek.

Emosi dalam diri Dimas yang selalu terpendam kini meledak seketika setelah mendengar perkataan itu.

"Apa kau bilang?! Aku tidak mampu melakukannya?! Akan kutunjukkan bagaimana...."

"Setidaknya, dari 3000 lebih manusia yang terus kukirim ke sana sama sepertimu sejak 100 tahun yang lalu, kini hanya tersisa beberapa puluh orang saja." Jelas Dewi itu memotong perkataan Dimas.

Jantungnya seketika seakan berhenti berdetak. Ia tak lagi mampu berpikir dengan lurus. Penyebabnya tak lain adalah kenyataan yang mengerikan itu.

Ekspresi wajah Dimas yang sebelumnya penuh dengan kemarahan pun berubah drastis. Kini wajahnya hanya dipenuhi dengan ekspresi takut.

"Ya-yang benar saja.... Kau mengada-ngada bukan?" Tanya Dimas untuk memastikan.

Tapi pada saat itu juga, Dewi itu melakukan hal yang diluar dugaannya.

"Oi, Silvie! Berapa banyak pahlawan yang kau kirim kesana?" Tanya Dewi itu sambil mengarahkan wajahnya ke samping.

Seketika sosok seorang gadis dengan rambut kehijauan yang indah muncul entah darimana.

"Aku? Aku hanya mengirim sekitar 2000 pahlawan, tapi saat ini semuanya telah mati. Aku sedang sibuk untuk mencari kandidat pahlawan yang lain. Ah, kau menemukan kandidat yang baru?" Tanya wanita itu sambil berjalan secara perlahan ke arah Dewi itu.

"Ya begitulah. Tapi jujur saja kali ini calonnya cukup lemah."

"Kau serius? Lalu kenapa kau memanggilnya?" Tanya Silvie yang terkejut dengan pernyataannya.

"Bagaimana lagi, aku menghabiskan banyak poinku di pahlawan yang sebelumnya. Saat ini dia justru sibuk untuk mengumpulkan wanita. Benar-benar Pria sialan."

"Ah, yang sebelumnya itu ya. Pantas saja. Kau membuang terlalu banyak poinmu untuk memberinya dukungan awal, Cyrese." Balas Silvie sambil tertawa ringan.

Pembicaraan mereka pun terus berlanjut, mengabaikan Dimas yang saat ini sedang sangat kebingungan.

'Poin? Pahlawan sebelumnya? Dua ribu? Kalah?'

Pikirannya dipenuhi dengan tanda tanya terhadap situasi ini. Hingga akhirnya, Silvie mengingatkan Dewi bernama Cyrese ini.

"Ah, Cyrese.... Pahlawanmu...." Ucap Silvie sambil menunjuk ke arah Dimas yang hanya berdiri dengan mulut terbuka lebar dan mata yang setengah mati itu.

Yah, meskipun dia sudah benar-benar mati.

"Aaaah! Maafkan aku! Aku terlalu asyik berbicara dengan rekanku. Jadi bagaimana? Kau akan menerimanya kan? Iya kan?!" Ucap Cyrese dengan wajah yang semakin lama terlihat semakin menakutkan.

Dimas pun mengatur nafasnya sebaik mungkin. Berusaha untuk tersadar dari situasi yang sangat aneh ini.

"Lagipula aku terlihat tak bisa menolaknya. Baiklah, segera kirimkan aku kesana. Aku akan mendapat semacam bantuan kan? Ah, tapi apakah aku akan mengulang dari bayi? Jika bisa berikan keluarga yang...."

"Maaf. Tapi aku sudah tidak punya poin untuk melakukan itu." Balas Cyrese menyela perkataan Dimas.

Kali ini bukan tanda tanya, melainkan sedikit amarah. Emosi itu terlihat begitu jelas pada tatapan wajah Pria itu.

"Hah?! Katakan sekali lagi?!" Balas Dimas kesal.

"Sebenarnya.... Aku menghabiskan 200 poin untuk memanggilmu. Dan sisa poinku hanyalah 8, cukup untuk memberimu perlengkapan dasar setibanya disana...." Ucap Cyrese tanpa berani menatap mata Dimas. Ia terlihat sibuk memainkan dua jari telunjuknya untuk mengalihkan perhatian.

"200 poin? Apa itu? Apakah itu besar? Lalu perlengkapan dasar apa yang kau maksud?" Tanya Dimas penasaran.

Tapi sayangnya Cyrese enggan untuk menjawab. Memaksa Silvie untuk membisikkan kenyataan itu pada Dimas.

"Sebenarnya.... Itu adalah poin terendah yang pernah kudengar untuk memanggil seseorang dari dunia lain. Jika disetarakan, itu sama seperti memberikan sebuah skill tingkat D atau satu kantung kecil emas...." Bisik Silvie dengan wajah yang terlihat akan menangis kapan saja.

Mendengar kenyataan itu, Dimas pun mulai tersadar.

"Ja-jadi.... Aku bahkan lebih buruk daripada sebuah kantung emas kecil?" Tanya Dimas kembali pada Silvie.

Tak ingin menjawab, Silvie hanya menganggukkan kepalanya sambil mengusap sedikit air matanya.

"Yang benar saja?! Aku itu...."

Secara tiba-tiba, sebuah lingkaran sihir yang sebesar 7 meter lebih itu muncul di bawah pijakan kaki Dimas. Lingkaran sihir itu memiliki warna putih keemasan yang indah.

Secara perlahan, tirai cahaya mulai mengelilingi sisi terluar dari lingkaran sihir itu. Menjebak Dimas di dalamnya.

"Hei Dewi sialan! Apa yang kau lakukan! Aku tak ingin melakukannya! Kau dengar aku?! Raja Iblis atau apapun itu! Aku akan mengabaikannya! Tidak! Aku sendiri yang akan menghancurkan dunia itu jika kau memaksaku kesana!" Teriak Dimas sambil menggedor-gedor tirai cahaya yang jauh lebih keras daripada kaca itu.

Di samping tempat Dimas berdiri, muncul satu kantung kulit kecil yang berisi beberapa koin perunggu, serta sebuah pisau kecil.

Tak ada benda lainnya. Bahkan tak ada satu pun skill yang diberikan padanya.

"Wahai pahlawan manusia dari dunia lain, selamatkanlah dunia ini dari kekejaman Raja Iblis Valkazar. Seluruh dunia ini bergantung padamu." Ucap Cyrese yang memasang wajah seakan-akan memberikan berkah kepada Dimas.

Yang pada kenyataannya, Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan tawanya.

"Kau bercanda kan?! Jangan bergantung padaku! Kau dengar sendiri dari rekanmu kan?! Aku hanya seharga satu kantung emas! Maka dari itu lepaskan aku!" Teriak Dimas berusaha untuk tetap melawan. Tapi sebaik apapun Ia memukul, tirai cahaya itu hanya menjadi semakin terang dan tebal.

Di kejauhan, terlihat sosok Silvie yang seakan tak tega melihat dirinya. Meski begitu Ia tak mampu melakukan apapun.

Seakan kesialan masih belum cukup baginya....

"Dan jangan lupa, hasilkan banyak poin untukku." Ucap wanita bernama Cyrese yang mengaku sebagai Dewi itu.

"Tidak akan pernah!!!"

Dengan balasan terakhir itu, Dimas pun segera berpindah tempat. Pandangannya yang silau akan cahaya putih yang sangat terang, kini secara perlahan berubah.

Pemandangan Padang rumput yang cukup luas, serta jalan tanah yang tak terlalu lebar itu terlihat di hadapannya.

Tak lupa pohon kecil yang menaunginya dari panasnya matahari.

Di samping dirinya yang masih mengenakan baju kotak-kotak, celana jeans biru dan sepasang sepatu berwarna hitam putih itu, terlihat satu kantung kecil berisi puluhan koin perunggu. Termasuk juga sebuah pisau kecil dengan penutup kulit.

"Indah sekali.... Eh bukan begitu! Kenapa aku benar-benar dilempar kesini?!" Teriak Dimas dengan penuh kesal sambil membanting kantung uang itu.

Akhirnya, perjalanan Dimas di dunia lain pun dimulai.

Terpopuler

Comments

Rob&son🤗

Rob&son🤗

perutku sakit baca ini, banteeee🤣😂

2023-06-11

2

Semau Gue

Semau Gue

jejak

👣👣👣

2023-06-07

1

Yustiar Dika

Yustiar Dika

si dimas kayanya pernah punya masalah sama si author nih

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Arc 1 - Redemption
2 Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3 Chapter 2 - Bertahan Hidup
4 Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5 Chapter 4 - Pahlawan Baru
6 Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7 Chapter 6 - Kemenangan
8 Chapter 7 - Kawan Baru
9 Chapter 8 - Hari Baru
10 Chapter 9 - Tidak Mau
11 Chapter 10 - Berkat
12 Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13 Chapter 11 - Kemampuan Baru
14 Chapter 12 - Tambang Carthia
15 Chapter 13 - Emas!
16 Chapter 14 - Awal Mula
17 Chapter 15 - Kegelapan
18 Chapter 16 - Pergantian
19 Chapter 17 - Musim Dingin
20 Chapter 18 - Penjelasan
21 Chapter 19 - Awal Baru
22 Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23 Chapter 21 - Rencana
24 Chapter 22 - Balasan
25 Chapter 23 - Kenyataan
26 Chapter 24 - Keluar
27 Chapter 25 - Danau Aegis
28 Chapter 26 - Istirahat
29 Chapter 27 - Sisi Lain
30 Chapter 28 - Pekerjaan
31 Chapter 29 - Pijakan Pertama
32 Chapter 30 - Hasil
33 Chapter 31 - Petualang
34 Chapter 32 - Keseharian
35 Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36 Chapter 34 - Awal Perjalanan
37 Chapter 35 - Monster
38 Chapter 36 - Kenyataan
39 Chapter 37 - Bantuan
40 Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41 Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42 Chapter 40 - Pasar
43 Chapter 41 - Negosiasi
44 Chapter 42 - Persiapan
45 Chapter 43 - Pencatatan
46 Chapter 44 - Mencari Uang
47 Chapter 45 - Perkembangan
48 Chapter 46 - Tawaran
49 Chapter 47 - Pembicaraan
50 Chapter 48 - Kontrak
51 Chapter 48.5 - Sisi Lain
52 Chapter 49 - Kehidupan Baru
53 Chapter 50 - Misi Peramu
54 Chapter 51 - Berbisnis
55 Chapter 52 - Kegiatan
56 Chapter 53 - Surat
57 Chapter 54 - Garis Depan
58 Chapter 55 - Pekerjaan
59 Chapter 56 - Akademi Sihir
60 Chapter 57 - Kelas Sihir
61 Chapter 58 - Pasar Budak
62 Chapter 59 - Benang Takdir
63 Chapter 60 - Pencarian
64 Chapter 61 - Pertemuan
65 Chapter 62 - Kenyataan
66 Chapter 63 - Reuni
67 Chapter 64 - Lembaran Baru
68 Arc 2 - Nobility
69 Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70 Chapter 66 - Manajemen
71 Chapter 67 - Penglihatan
72 Chapter 68 - Sisi Lain
73 Chapter 69 - Panggilan
74 Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75 Chapter 71 - Perjalanan
76 Chapter 72 - Desa Rarth
77 Chapter 73 - Igor Sikorsky
78 Chapter 74 - Semangat Juang
79 Chapter 75 - Motif
80 Chapter 76 - Pesan
81 Chapter 77 - Kembali
82 Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83 Chapter 79 - Kedai Bulan
84 Chapter 80 - Kunjungan
85 Chapter 81 - Enchantment
86 Chapter 82 - Hasil
87 Chapter 83 - Rapat
88 Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89 Chapter 85 - Pertemuan
90 Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91 Chapter 87 - Pendaftaran
92 Chapter 88 - Promotor
93 Chapter 89 - Kenyataan
94 Chapter 90 - Pelajaran
95 Chapter 91 - Pertukaran
96 Chapter 92 - Senjata Sihir
97 Chapter 93 - Mark 1
98 Chapter 94 - Parade?
99 Chapter 95 - Penyergapan
100 Chapter 96 - Perburuan
101 Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102 Chapter 97 - Dua Sisi
103 Chapter 98 - Hasil Akhir
104 Chapter 99 - Pengorbanan
105 Chapter 100 - Revelation
106 Chapter 101 - Kelulusan
107 Chapter 102 - Kenyataan
108 Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109 Chapter 104 - Pengganti
110 Chapter 105 - Kebijakan Baru
111 Chapter 106 - Divisi Khusus
112 Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113 Chapter 108 - Serangan Dadakan
114 Chapter 109 - Pertempuran
115 Chapter 110 - Pembantaian
116 Chapter 111 - Kembali
117 Chapter 112 - Sisi Lain
118 Chapter 113 - Kepala Akademi
119 Chapter 114 - Pilihan
120 Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121 Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122 Chapter 117 - Masalah Besar
123 Chapter 118 - Raja Iblis
124 Chapter 119 - Saran
125 Chapter 120 - Saudari
126 Chapter 121 - Kecurigaan
127 Chapter 122 - Utusan
128 Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129 Chapter 124 - Keputusan
130 Chapter 125 - Kebenaran
131 Chapter 126 - Iblis
132 Chapter 127 - Kekacauan
133 Chapter 128 - Akhir
134 Epilog Arc 2
135 Arc 3 - Golden Age
136 Chapter 129 - Perkembangan
137 Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138 Chapter 131 - Krisis
139 Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140 Promosi
141 Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142 Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143 Chapter 135 - Phyrric Victory
144 Chapter 136 - Taste of Defeat
145 Chapter 137 - Kepulangan
146 Chapter 138 - Kabar
147 Chapter 139 - New Dawn
148 Chapter 140 - Agreement
149 Chapter 141 - Journey
150 Chapter 142 - Kebenaran
151 Chapter 143 - Encounter
152 Chapter 144 - Pengorbanan
153 Chapter 145 - Sisi Lain
154 Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155 Chapter 147 - Dua Pemikiran
156 Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157 Selfish Ending - A Peaceful World
158 Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159 Epilog Bagian 2 - Dunia Impian
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Arc 1 - Redemption
2
Chapter 1 - Pergi ke Dunia Lain
3
Chapter 2 - Bertahan Hidup
4
Chapter 3 - Kehidupan Di Desa
5
Chapter 4 - Pahlawan Baru
6
Chapter 5 - Pagi yang Merepotkan
7
Chapter 6 - Kemenangan
8
Chapter 7 - Kawan Baru
9
Chapter 8 - Hari Baru
10
Chapter 9 - Tidak Mau
11
Chapter 10 - Berkat
12
Ilustrasi (Akan selalu di-update tiap berjalannya cerita)
13
Chapter 11 - Kemampuan Baru
14
Chapter 12 - Tambang Carthia
15
Chapter 13 - Emas!
16
Chapter 14 - Awal Mula
17
Chapter 15 - Kegelapan
18
Chapter 16 - Pergantian
19
Chapter 17 - Musim Dingin
20
Chapter 18 - Penjelasan
21
Chapter 19 - Awal Baru
22
Chapter 20 - S Rank Skill : Enchanter
23
Chapter 21 - Rencana
24
Chapter 22 - Balasan
25
Chapter 23 - Kenyataan
26
Chapter 24 - Keluar
27
Chapter 25 - Danau Aegis
28
Chapter 26 - Istirahat
29
Chapter 27 - Sisi Lain
30
Chapter 28 - Pekerjaan
31
Chapter 29 - Pijakan Pertama
32
Chapter 30 - Hasil
33
Chapter 31 - Petualang
34
Chapter 32 - Keseharian
35
Chapter 33 - Akhir dari Musim Dingin
36
Chapter 34 - Awal Perjalanan
37
Chapter 35 - Monster
38
Chapter 36 - Kenyataan
39
Chapter 37 - Bantuan
40
Chapter 38 - Akhir dari Pelarian
41
Chapter 39 - Tenaga Kerja Tambahan
42
Chapter 40 - Pasar
43
Chapter 41 - Negosiasi
44
Chapter 42 - Persiapan
45
Chapter 43 - Pencatatan
46
Chapter 44 - Mencari Uang
47
Chapter 45 - Perkembangan
48
Chapter 46 - Tawaran
49
Chapter 47 - Pembicaraan
50
Chapter 48 - Kontrak
51
Chapter 48.5 - Sisi Lain
52
Chapter 49 - Kehidupan Baru
53
Chapter 50 - Misi Peramu
54
Chapter 51 - Berbisnis
55
Chapter 52 - Kegiatan
56
Chapter 53 - Surat
57
Chapter 54 - Garis Depan
58
Chapter 55 - Pekerjaan
59
Chapter 56 - Akademi Sihir
60
Chapter 57 - Kelas Sihir
61
Chapter 58 - Pasar Budak
62
Chapter 59 - Benang Takdir
63
Chapter 60 - Pencarian
64
Chapter 61 - Pertemuan
65
Chapter 62 - Kenyataan
66
Chapter 63 - Reuni
67
Chapter 64 - Lembaran Baru
68
Arc 2 - Nobility
69
Chapter 65 - Kedai Makan Baru
70
Chapter 66 - Manajemen
71
Chapter 67 - Penglihatan
72
Chapter 68 - Sisi Lain
73
Chapter 69 - Panggilan
74
Chapter 70 - Pahlawan Baru?
75
Chapter 71 - Perjalanan
76
Chapter 72 - Desa Rarth
77
Chapter 73 - Igor Sikorsky
78
Chapter 74 - Semangat Juang
79
Chapter 75 - Motif
80
Chapter 76 - Pesan
81
Chapter 77 - Kembali
82
Chapter 78 - Kota Venice, 17 Hari Kemudian
83
Chapter 79 - Kedai Bulan
84
Chapter 80 - Kunjungan
85
Chapter 81 - Enchantment
86
Chapter 82 - Hasil
87
Chapter 83 - Rapat
88
Chapter 84 - Pekerjaan Baru
89
Chapter 85 - Pertemuan
90
Chapter 86 - Akademi Sihir Aselica
91
Chapter 87 - Pendaftaran
92
Chapter 88 - Promotor
93
Chapter 89 - Kenyataan
94
Chapter 90 - Pelajaran
95
Chapter 91 - Pertukaran
96
Chapter 92 - Senjata Sihir
97
Chapter 93 - Mark 1
98
Chapter 94 - Parade?
99
Chapter 95 - Penyergapan
100
Chapter 96 - Perburuan
101
Chapter 96.5 - Benteng Kayu
102
Chapter 97 - Dua Sisi
103
Chapter 98 - Hasil Akhir
104
Chapter 99 - Pengorbanan
105
Chapter 100 - Revelation
106
Chapter 101 - Kelulusan
107
Chapter 102 - Kenyataan
108
Chapter 103 - Kekosongan Kekuatan
109
Chapter 104 - Pengganti
110
Chapter 105 - Kebijakan Baru
111
Chapter 106 - Divisi Khusus
112
Chapter 107 - Langkah Berikutnya
113
Chapter 108 - Serangan Dadakan
114
Chapter 109 - Pertempuran
115
Chapter 110 - Pembantaian
116
Chapter 111 - Kembali
117
Chapter 112 - Sisi Lain
118
Chapter 113 - Kepala Akademi
119
Chapter 114 - Pilihan
120
Chapter 115 - Mengatakan yang Sejujurnya
121
Chapter 116 - Pemerintahan Selama Musim Dingin
122
Chapter 117 - Masalah Besar
123
Chapter 118 - Raja Iblis
124
Chapter 119 - Saran
125
Chapter 120 - Saudari
126
Chapter 121 - Kecurigaan
127
Chapter 122 - Utusan
128
Chapter 123 - Hal tak Terelakkan
129
Chapter 124 - Keputusan
130
Chapter 125 - Kebenaran
131
Chapter 126 - Iblis
132
Chapter 127 - Kekacauan
133
Chapter 128 - Akhir
134
Epilog Arc 2
135
Arc 3 - Golden Age
136
Chapter 129 - Perkembangan
137
Chapter 130 - 6 Tahun Kedamaian
138
Chapter 131 - Krisis
139
Chapter 132 - Pertempuran di Crystalcourt
140
Promosi
141
Chapter 133 - Pertempuran di Crystalcourt 2
142
Chapter 134 - Kekuatan Mutlak
143
Chapter 135 - Phyrric Victory
144
Chapter 136 - Taste of Defeat
145
Chapter 137 - Kepulangan
146
Chapter 138 - Kabar
147
Chapter 139 - New Dawn
148
Chapter 140 - Agreement
149
Chapter 141 - Journey
150
Chapter 142 - Kebenaran
151
Chapter 143 - Encounter
152
Chapter 144 - Pengorbanan
153
Chapter 145 - Sisi Lain
154
Chapter 146 - Panggung untuk sebuah Akhir
155
Chapter 147 - Dua Pemikiran
156
Chapter 148 - Dua Buah Pilihan
157
Selfish Ending - A Peaceful World
158
Sacrificial Ending - A Bloodbath World
159
Epilog Bagian 2 - Dunia Impian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!