Bab 16 (Canggung)

...Jangan lupa ramainkan part ini ya. Bom like dong biar aku semangat....

...Happy reading...

*****

Pagi harinya....

Fathan sedang nampak sibuk membuat sarapan bersama dengan Cika. Pembantu yang biasanya memasak untuk mereka kini Fathan menyuruh bekerja yang lain. Rambut basah, dengan binar wajah yang bahagia membuat Fathan sangat semangat untuk membuat nasi goreng sosis yang spesial untuk Tri yang masih tertidur di kamarnya setelah Fathan garap semalaman penuh. Entah berapa kali Fathan menyemburkan benihnya ke rahim Tri yang jelas membuat Tri sangat kelelahan hingga ia tidak tahu jika pagi sudah menyapa.

"Pa, Mama kok belum bangun sampai sekarang? Apalagi Mama tidak tidur di kamar Cika," tanya Cika dengan raut penasarannya.

Fathan menelan ludahnya dengan kasar pertanyaan anaknya mampu membuat jantung Fathan berdetak dengan sangat cepat. "Emmm mama semalam begadang, Sayang. Makanya mama belum bangun sampai sekarang," jawab Fathan berusaha sesantai mungkin di hadapan sang anak.

"Kenapa mama begadang? Emang mama kerja apa malam-malam?" tanya Cika dengan cerewetnya.

"Uhuk...uhuk..." Fathan mencoba untuk bersikap biasa saja tetapi pertanyaan Cika mampu membuat Fathan terbatuk karena sangking terkejutnya dengan pertanyaan Cika saat ini.

"Emmm... Olahraga, Sayang. Iya mama olahraga untuk kesehatan karena selama ini mama sibuk bekerja hingga lupa untuk berolahraga," jawab Fathan dengan gugup.

"Ooo olahraga. Kenapa Papa gugup sih? Kan Cika hanya bertanya. Sering-sering aja mama olahraga biar sehat dan bisa jaga Cika setiap hari," ucap Cika dengan tersenyum.

"Iya, Nak. Papa akan menemani mamamu olahraga sampai pagi, di jamin mama sehat apalagi papa," gumam Fathan di dalam hatinya dengan menyeringai mes*m.

"Tentu, Sayang!" ucap Fathan dengan tersenyum senang. Ternyata anaknya juga mendukung perbuatannya untuk menghamili Tri agar sang mama tidak bisa berkutik dan menjodohkannya dengan Tiara. Licik memang, tetapi cinta harus di perjuangkan bukan?

Fathan menata nasi ke piring dengan perlahan setelah rasanya lumayan enak dan Cika juga menyukainya.

"Cika, Papa mau mengatakan sesuatu ke Cika," ucap Fathan dengan berjongkok supaya tingginya sama dengan Cika.

"Apa, Pa?" tanya Cika dengan muka polosnya.

"Cika mau punya adik tidak?" tanya Fathan dengan perlahan.

"Adik? Mau, Pa!" jawab Cika dengan senang.

"Nah, kalau begitu Cika tidak boleh manja setiap malam sama mama oke. Karena mama akan memberikan adik untuk Cika," ujar Fathan dengan binar mata bahagia.

"Kenapa begitu, Pa?" tanya Cika dengan sendu.

"Kenapa ya? Yang jelas mama kalau malam gak boleh kecapean. Kamu ngerti, kan?" jawab Fathan dengan lembut.

Dengan tampang cemberut Cika mengangguk dengan lesu demi adik yang akan hadir di antara dirinya karena selama ini Cika sangat kesepian apalagi ketika sang papa bekerja.

"Dan satu lagi. Cika tidak boleh memanggil mama Tri dengan sebutan mama di depan nenek dan kakek karena bisa-bisa mama dimarahi oleh mereka. Kita harus merahasiakan ini sampai kakek dan nenek tidak marah ke mama," ucap Fathan dengan tegas.

"Kenapa kakek dan nenek marah sama mama, Pa?" tanya Cika dengan polosnya.

"Suatu saat kamu akan paham, Sayang. Yang terpenting sekarang Cika nurut dulu sama Papa!" ujar Fathan memberikan pengertian untuk anaknya.

Bukan tanpa alasan Fathan mengatakan ini kepada Cika karena Fathan tidak mau kedua orang tuanya menjauhkan dirinya dari Tri. Fathan tidak akan melepaskan Tri sampai kapan pun, ia menunggu saat yang tepat untuk memperkenalkan Tri kepada kedua orang tuanya sebagai wanita pilihannya dan bukan sebagai pengasuh Cika.

"Iya, Pa. Cika akan nurut sama Papa!" ucap Cika menurut bagaikan mengerti ketakutan papanya saat ini.

"Anak pintar. Sekarang Cika duduk di kursi makan Papa akan membangunkan mama sebentar. Tunggu di sini dan jangan ke mana-mana ya!" ucap Fathan dengan tegas.

"Siap,Bos!"

****

Sedangkan Tri masih bergelut di alam mimpinya. Ia seperti sedang bermimpi indah saat ini hingga sinar matahari mengusik tidurnya yang membuat Tri mengerang perlahan.

"Bangun putri tidur ini sudah pagi," bisik sebuah suara yang membuat Tri membuka matanya.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan Fathan yang sedang tersenyum ke arahnya. Tri bingung, ia menatap ke seliling kamarnya dengan bingung hingga ia menyadari jika dirinya tidak di kamar Cika.

perlahan semua kejadian semalam berputar di otaknya hingga wajahnya memerah seperti tomat saat Tri mengingat semuanya.

"Apa sudah mengingat semuanya?" tanya Fathan dengan terkekeh ketika memperhatikan perubahan raut wajah Tri yang sangat menggemaskan.

Tri menarik selimut yang hampir melorot dari tubuhnya. Ia membuka selimutnya dengan perlahan, ia menelan ludahnya saat melihat dirinya tidak memakai apapun di balik selimut yang ia pakai.

"I-ini mimpi, kan?" tanya Tri dengam terbata.

Fathan yang tadinya duduk di pinggiran kasur kini bergerak mendekati Tri yang membuat Tri menatap Fathan dengan takut. Apa yang terjadi semalam? Mengapa ia bisa melakukan itu dengan Fathan?

"Ini bukan mimpi, Hanum! Kamu sudah milik saya seutuhnya, saya sudah menandai kamu semalam," ujar Fathan dengan tenang.

Muka Tri bertambah merah dan panas. Malam panas yang ia lewati bersama dengan Fathan mampu membuatnya tidak berdaya sekarang.

"Dokter minggir! Saya mau mandi!" ucap Tri pada akhirnya. Toh semuanya sudah terjadi tidak ada yang perlu di sesali karena antara dirinya dan Fathan sama-sama menginginkannya semalam, apalagi Fathan sangat memujanya hingga Tri tidak tahu jam berapa mereka berhenti melakukan adegan panas itu karena Fathan sungguh tidak membiarkan dirinya tidur dengan nyenyak semalam. Fathan terus memasukinya dengan berbagai gaya bahkan sampai miliknya terasa perih. Beginikah seorang duda yang sudah tidak lama merasakan surga dunia? Sungguh sangat buas sekali tetapi sangat memuaskan sih, pikir Tri di dalam hati.

Fathan menarik dagu Tri dengan perlahan. Ia mengecup bibir Tri dengan sekilas. "Kamu kekasih saya mulai saat ini sekaligus calon istri saya dan mama untuk Cika," bisik Fathan dengan lirih yang membuat Tri tersenyum canggung antara bahagia dan takut menghantuinya.

"Mandilah cepat! Cika sudah menunggumu sejak tadi untuk sarapan," ujar Fathan dengan lembut.

Tri menatap jam dinding di kamar Fathan. Ia membelalak kaget saat waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

"Astaga, aku kesiangan," pekik Tri membuat Fathan terkekeh, sungguh Tri sangat menggemaskan sekali.

"Awwww...ssttttt...perih," ucap Tri saat dirinya terburu-buru berjalan ke kamar mandi dengan selimut yang melilit tubuhnya, ternyata miliknya sangat perih hingga membuat dirinya kesulitan berjalan.

Fathan tanggap. Ia sudah meyakini akan seperti ini, dengan sigap dirinya menggendong Tri ala bridal style ke dalam kamar mandi.

Fathan mendudukan Tri di walk closed dengan perlahan. Ia berjalan ke arah bathtub dan mengisi air hangat untuk Tri berendam.

"Saya bisa sendiri, Dok!" cegah Tri saat Fathan ingin menggendongnya kembali.

Fathan menatap Tri dengan tegas. "Panggil saya Mas Fathan ketika kita sedang berdua. Saya ini calon suami kamu, jangan formal kepada saya!" ucap Fathan dengan nada tidak suka.

"T-tapi..."

"Hanum! Menurut kepada saya atau kita berakhir bercinta di sini," ancam Fathan yang membuat Tri menelan ludahnya dengan kasar.

"I-iya, do...emmmm maksudku M-mas Fathan," ucap Tri dengan canggung.

"Begitu lebih baik. Jangan membantah saya, Hanum. Saya tidak mau kamu sakit," ucap Fathan dengan lembut.

"Berendamlah untuk merilekskan tubuhmu. Sepertinya ada yang luka pada milikmu, nanti saya berikan krim pereda rasa sakitnya," ujar Fathan dengan sangat paham.

"S-silahkan do..Mas Fathan keluar!" ucap Tri dengan canggung karena tidak mungkin ia melepaskan selimut yang melilit tubuhnya di depan Fathan, sangat bahaya sekali bisa-bisa Fathan kembali menggarap tubuhnya dengan buas.

Fathan tersenyum miring, ia mendekat ke arah Tri dan menarik pinggang wanita itu. "Apa saya perlu memandikan kamu?" tanya Fathan dengan jahil.

"T-tidak..." jawab Tri dengan panik yang semakin membuat Fathan senang.

Fathan mengacak rambut Tri yang sudah berantakan. "Berendam lah! Saya akan menyuruh Cika untuk sarapan duluan," ujar Fathan dengan pelan.

Cup...

"Terima kasih atas pelayanannya semalam. Saya sangat puas!"

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

wuiihhh ngancem yaaa....

2022-10-08

0

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-10-08

0

Yati sandra

Yati sandra

akhirnya plong jg si duda 😄😄

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 (Terpesona)
3 Bab 2 (Bertemu Kembali)
4 Bab 3 (Jatuh Cinta Lagi)
5 Bab 4 (Mama?)
6 Bab 5 (Magnet)
7 Bab 6 (Apa Maksud Dokter?)
8 Bab 7 (Dipecat)
9 Bab 8 (Bekerjalah di Rumah Saya!)
10 Bab 9 (Keputusan)
11 Bab 10 ( Ciuman Tak Sengaja)
12 Bab 11 (Dokter Mesum)
13 Bab 12 (Dalam Jarak Pandangan)
14 Bab 13 (Desakan Mama Fathan)
15 Bab 14 (Kamu Yang Aku Inginkan)
16 Bab 15 (Malam indah)
17 Bab 16 (Canggung)
18 Bab 17 (Kedatangan Tiara)
19 Bab 18 ( Malam indah 2)
20 Bab 19 (Tunangan?)
21 Bab 20 (Rencana Tiara?)
22 bab 21 (Gadis Malang)
23 Bab 22 (Tetangga Julid)
24 Bab 23 (Mendadak Nikah)
25 Bab 24 (Setelah Sah)
26 Bab 25 (Alter Ego)
27 Bab 26 (Berpura-pura Tidak kenal)
28 Bab 27 (Hanya Pengasuh)
29 Bab 28 (Kekhawatiran Fathan)
30 Bab 29 (Pria Menyebalkan)
31 Bab 30 (Luka Yang Mendalam)
32 Bab 31 (Calon Mantu)
33 Bab 32 (Teka-Teki)
34 Bab 32 (Mau Punya Adik)
35 Bab 33 (Tidak butuh Cinta)
36 Bab 34 (Pacaran itu Apa?)
37 Bab 35 (Ajaran Zidan)
38 Bab 36 (Diary Part 1)
39 Bab 37 (Tak Bisa Marah)
40 Bab 38 (Diary Part 2)
41 Bab 39 (Ruang Rahasia)
42 Bab 40 (Pemeriksaan)
43 Bab 41 (Dia Siapa?)
44 Bab 42 (Bertemu)
45 Bab 43 (Diary Part 3 )
46 Bab 44 (Terbongkar)
47 Bab 45 (Lemah)
48 Bab 46 (Katakan Yang Sejujurnya)
49 Bab 47 (Tuan Putri)
50 Bab 48 (Dua Pilihan)
51 Bab 49 (Amukan Fathan)
52 Bab 50 (Kehilangan Belahan Jiwa)
53 Bab 51 (Mayat Hidup)
54 Bab 52 (Mulai Luluh?)
55 Bab 53 (Mantan Sahabat)
56 Bab 54 (Awal Kehancuran)
57 Bab 55 (Fakta Sebenarnya)
58 Bab 56 (Terungkap)
59 Bab 57 (Pembicaraan Penting)
60 Bab 58 (Gadis Polos?)
61 Bab 59 (Melepas Rindu)
62 Bab 60 (Karma?)
63 Bab 61 (Do'a Fiona)
64 Bab 62 (Ternyata?)
65 Bab 63 (Kepolosan Fiona)
66 Bab 64 (Hak Asuh)
67 Bab 65 (Menikah?)
68 Bab 66 (Ngambek?)
69 Bab 67 (Tak Ingin Melepaskan?)
70 Bab 68 (Wajah Yang Sama)
71 Bab 69 (500 milyar)
72 Bab 70 (Hamil anak Siluman Singa?)
73 Bab 71 (Diam-diam Bertemu)
74 Bab 72 (Persidangan)
75 Bab 73 (Pemenang)
76 Bab 74 (Calon Istri Om Tampan)
77 Bab 75 (Amarah Tiara)
78 Bab 76 (Balas Dendam)
79 Bab 77 (Batas Kesabaran)
80 Bab 78 (Showroom Mobil)
81 Bab 79 (Keluarga Besar Mahendra)
82 Bab 80 (Meminta Restu)
83 Bab 81 (Meminta Ampun)
84 Bab 82 (Penyesalan Zayyen)
85 Bab 83 (Trauma Zayyen)
86 Bab 84 (Tidur Panjang)
87 Bab 84 (Mantan Istri Vs Calon Istri)
88 Bab 85 (Fiona Cemburu)
89 Bab 86 (Putri Tidur)
90 Bab 87 (Mengenaskan)
91 Bab 88 (Hukuman untuk Barra)
92 Bab 89 (Pernikahan Akbar dan Fiona)
93 Bab 90 (Unboxing?)
94 Bab 91 (Sebuah Fakta Tentang Fiona)
95 Bab 92 (Manjanya Bumil)
96 Bab 93 (Pernikahan Zidan dan Tiara)
97 Bab 94 ( Wanita Sempurna)
98 Bab 95 (Jadi Kepiting)
99 Bab 96 (Kontraksi)
100 Bab 97 (Dedek Kembar)
101 Bab 98 (Perkara Vespa Tua)
102 Bab 99 (Tiga Bayi Cebong?)
103 100 (Surat Palsu)
104 Bab 101 (Mengikhlaskan?)
105 Bab 102 (Terima Kasih Telah Kembali)
106 Bab 103 (Baik-baik Saja)
107 Bab 104 (Kemarahan Akbar)
108 Bab 105 (Ngidamnya Bumil)
109 Bab 106 (Tangan Palsu)
110 Bab 107 (Mengintai)
111 Bab 108 (Badut)
112 Bab 109 (Trauma Fiona)
113 Bab 110 (Amukan Akbar)
114 Bab 111 (Pelukan Hangat)
115 Bab 112 (Kepulangan Tiara)
116 Bab 113 (Kesibukan di Pagi Hari)
117 Bab 114 (Kelahiran Baby Triplets)
118 Bab 115 (Tak di Sangka)
119 Bab 116 (Bumilnya Zidan)
120 Bab 117 (Morning sickness )
121 Bab 118 (Baby Triplets Yang Menggemaskan)
122 Season 2 (Sinopsis)
123 Bab 119 (Waktu cepat Berlalu)
124 Bab 120 (Ngidam Kulkas?)
125 Bab 121 (Cemburu)
126 Bab 122 (Menatapmu)
127 Bab 123 (Tatapan Tajam)
128 Bab 124 (Gadis Manja)
129 Bab 125 (Kutek Ungu)
130 Bab 126 (Bucin)
131 Bab 127 (Senyuman Manis)
132 Bab 128 (Amukan)
133 Bab 129 (Pahlawan)
134 Bab 130 (Merasa Bersalah)
135 Bab 131 (Berantakan)
136 Bab 132 (Operasi)
137 Bab 133 (Cinta Yang Egois)
138 Bab 134 (Papi & Mami Kucing)
139 Bab 135 (Tak Bisa Berkutik)
140 Bab 136 (Pantai)
141 Bab 137 (Hari Bahagia Cika)
142 Bab 138 (Suprise)
143 Bab 139 (Memar di Tubuh Delisha)
144 Bab 140 (Buket Bunga Mawar)
145 Bab 141 (Obat Delisha)
146 Bab 142 (Rasa Bersalah Zayyen)
147 Bab 143 (Hati Yang Terluka)
148 Bab 144 (Berada di Panggilan Lain)
149 145 (Gengsi Bertanya)
150 Bab 146 (Kecurigaan Tiara)
151 Bab 147 (Cinta Yang Terhalang)
152 Bab 148 (Amarah Si Kembar)
153 Bab 149 (Ketegasan Akbar)
154 Bab 150 (Meledaknya Amarah Ikbal)
155 Bab 151 (Keegoisan Zevana)
156 Bab 152 (Curhatan Zevana)
157 Bab 153 (Kabar Duka)
158 Bab 154 (Kedatangan Zayyen)
159 Bab 155 (Cemburunya Ikbal)
160 Bab 156 (Sampai Aku Lelah)
161 Bab 157 Cinta atau obsesi)
162 Bab 158 (Punya Suami Dua?)
163 Bab 159 (Hari Kelulusan Cika)
164 Bab 160 (Rencana dimulai)
165 Bab 161 (Hati Yang Kecewa)
166 Bab 162 (Tidur Bersama?)
167 Bab 163 (Putus?)
168 Bab 164 (Bertahan atau Melepaskan?)
169 Bab 165 (Move On?)
170 Bab 166 (Mau berbicara)
171 Bab 167 (Menghibur Kak Ikbal)
172 Bab 168 (Liburan)
173 Bab 169 (Kenapa Marah?)
174 Bab 170 (Kepergian Zayden)
175 Bab 171 (Cika sakit)
176 Bab 172 (Akal Jahat Zevana)
177 Bab 173 (Cueknya Delisha)
178 Bab 174 (Kabar Tentang Zayden)
179 Bab 175 (Bertemu Mama Kak Ikbal)
180 Bab 176 (Kebahagiaan Ikbal)
181 Bab 177 (Berusaha Tabah)
182 Bab 178 (Seperti Perangko)
183 Bab 179 (Mendandani Ayuna)
184 Bab 180 (Izin Menikah)
185 Bab 181 (Hasil Pemeriksaan)
186 Bab 182 (Malam Pertunangan)
187 Bab 183 (Ketakutan Ikbal)
188 Bab 184 (Pendonor?)
189 Bab 185 (Patah Hati)
190 Bab 186 (Jebakan Zevana)
191 Bab 187 (Keterkejutan Haidar)
192 Bab 188 (Hancurnya Hati Seorang Ibu)
193 Bab 189 (Calon Kakak Ipar)
194 Bab 190 (Pernikahan Dareel)
195 Bab 191 (Tangisan Mikaela)
196 Bab 192 (Ultimatum Zidan)
197 Bab 193 (Neraka Zevana)
198 Bab 194 (Tom and Jerry)
199 Bab 195 (Bertemu Zayden)
200 Bab 196 (Tangis Naura)
201 Bab 197 (Hancurnya Batin Naura)
202 Bab 198 (Zayden Sadar)
203 Bab 199 (Siksaan untuk Zevana)
204 Bab 200 (Ketakutan Daniel)
205 Bab 201 (Permohonan Maaf Ikbal)
206 Bab 202 ( Menjemput Kebahagiaan)
207 Bab 203 (Berita Mengejutkan)
208 Bab 204 (Kehilangan Jejak)
209 Bab 205 (Temu Rindu)
210 Bab 206 (Penyatuan)
211 Bab 207 (Cinta?)
212 Bab 208 (Kebahagiaan Mikaela)
213 Bab 209 Kepulangan Zayden)
214 Bab 210 (Kabar Buruk)
215 Bab 211 (Putus)
216 Bab 212 (Naura Menghilang)
217 Bab 213 (Pernikahan Delisha & Ikbal)
218 Bab 214 (Hamil?)
219 Bab 215 (Permintaan Zevana)
220 Bab 216 (7 Hari bersamamu)
221 Bab 217 (Duda Pemaksa)
222 Bab 218 (Hari Terakhir Bersamamu)
223 Bab 219 (Menghilangnya Zevana)
224 Bab 220 (Mulai Kehilangan)
225 Bab 221 (Amukan Keluarga Zevana)
226 Bab 222 (Merindukannya)
227 Bab 223 (Pesta Mewah)
228 Bab 224 (Malam Pengantin)
229 Bab 225 (5 Tahun Kemudian)
230 Bab 226 (Jadi Bahan Rebutan)
231 Bab 227 (Tentang Kenangan)
232 Bab 228 (Rasa Rindu)
233 Bab 229 (Permohonan Haidar)
234 Bab 230 (Cemburunya Seorang Duda)
235 Bab 231 (Kisah Yang Terulang Kembali)
236 Bab 232 (Menyerah)
237 Bab 233 (Membatalkan Pertunangan)
238 Bab 234 (Mengingat Semuanya)
239 Bab 235 (Cemburunya Haidar)
240 Bab 236 (Permintaan Raiden)
241 Bab 237 (Tarik Ulur Hati)
242 Bab 238 (Menginap)
243 Bab 239 (Keputusan)
244 Bab 240 (Kembali Bersama)
245 Bab 241 (Baikan)
246 Bab 242 (Izin Menikah)
247 Bab 243 (Hari Bahagia)
248 Bab 244 (Buat Adonan)
249 Bab 245 (Menculik Nad-Nad)
250 Bab 246 (Sesuatu Yang Ditunggu)
251 Bab 247 (Kebahagiaan Delisha & Ikbal)
252 Bab 248 (Pernikahan Nessa & Andra)
253 Bab 249 (Pagi Pertama)
254 Bab 250 (Menikah?)
255 Bab 251 (Menikah Tanpa Cinta)
256 Bab 252 (Bertemu Kembali)
257 Cerita Baru (Suami Bayaran Nona Rania)
258 Bab 253 (Calon Istri)
259 Bab 254 (Lamaran)
260 Bab 255 (Datang Kembali)
261 Bab 256 (Kesakitan Naura)
262 Bab 257 (Harapan Naura)
263 Bab 258 (Mencoba Bertahan)
264 Bab 259 (Paniknya Daniel)
265 Bab 260 (Kesedihan Daniel)
266 Bab 261 (Mulai Melunak)
267 Bab 262 (Awal Kehancuran)
268 Bab 263 (Ngidamnya Delisha)
269 Bab 264 (Berubah)
270 Bab 265 (Mencoba Menerima)
271 Bab 266 (Menjadi Istri Yang Baik)
272 Bab 267 (Pernikahan Kedua Anak Akbar)
273 Bab 268 (Calon Papa)
274 Bab 269 (Menang Banyak)
275 Bab 270 (Panik)
276 Bab 271 (Keadaan Yang Memburuk)
277 Bab 272 (Kelahiran Baby Triplets)
278 Bab 273 (Begitu Sayangnya)
279 Bab 274 (End)
280 Extra Part (Ulang Tahun Si Kembar)
281 Tuan Arogan ( New Story )
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 (Terpesona)
3
Bab 2 (Bertemu Kembali)
4
Bab 3 (Jatuh Cinta Lagi)
5
Bab 4 (Mama?)
6
Bab 5 (Magnet)
7
Bab 6 (Apa Maksud Dokter?)
8
Bab 7 (Dipecat)
9
Bab 8 (Bekerjalah di Rumah Saya!)
10
Bab 9 (Keputusan)
11
Bab 10 ( Ciuman Tak Sengaja)
12
Bab 11 (Dokter Mesum)
13
Bab 12 (Dalam Jarak Pandangan)
14
Bab 13 (Desakan Mama Fathan)
15
Bab 14 (Kamu Yang Aku Inginkan)
16
Bab 15 (Malam indah)
17
Bab 16 (Canggung)
18
Bab 17 (Kedatangan Tiara)
19
Bab 18 ( Malam indah 2)
20
Bab 19 (Tunangan?)
21
Bab 20 (Rencana Tiara?)
22
bab 21 (Gadis Malang)
23
Bab 22 (Tetangga Julid)
24
Bab 23 (Mendadak Nikah)
25
Bab 24 (Setelah Sah)
26
Bab 25 (Alter Ego)
27
Bab 26 (Berpura-pura Tidak kenal)
28
Bab 27 (Hanya Pengasuh)
29
Bab 28 (Kekhawatiran Fathan)
30
Bab 29 (Pria Menyebalkan)
31
Bab 30 (Luka Yang Mendalam)
32
Bab 31 (Calon Mantu)
33
Bab 32 (Teka-Teki)
34
Bab 32 (Mau Punya Adik)
35
Bab 33 (Tidak butuh Cinta)
36
Bab 34 (Pacaran itu Apa?)
37
Bab 35 (Ajaran Zidan)
38
Bab 36 (Diary Part 1)
39
Bab 37 (Tak Bisa Marah)
40
Bab 38 (Diary Part 2)
41
Bab 39 (Ruang Rahasia)
42
Bab 40 (Pemeriksaan)
43
Bab 41 (Dia Siapa?)
44
Bab 42 (Bertemu)
45
Bab 43 (Diary Part 3 )
46
Bab 44 (Terbongkar)
47
Bab 45 (Lemah)
48
Bab 46 (Katakan Yang Sejujurnya)
49
Bab 47 (Tuan Putri)
50
Bab 48 (Dua Pilihan)
51
Bab 49 (Amukan Fathan)
52
Bab 50 (Kehilangan Belahan Jiwa)
53
Bab 51 (Mayat Hidup)
54
Bab 52 (Mulai Luluh?)
55
Bab 53 (Mantan Sahabat)
56
Bab 54 (Awal Kehancuran)
57
Bab 55 (Fakta Sebenarnya)
58
Bab 56 (Terungkap)
59
Bab 57 (Pembicaraan Penting)
60
Bab 58 (Gadis Polos?)
61
Bab 59 (Melepas Rindu)
62
Bab 60 (Karma?)
63
Bab 61 (Do'a Fiona)
64
Bab 62 (Ternyata?)
65
Bab 63 (Kepolosan Fiona)
66
Bab 64 (Hak Asuh)
67
Bab 65 (Menikah?)
68
Bab 66 (Ngambek?)
69
Bab 67 (Tak Ingin Melepaskan?)
70
Bab 68 (Wajah Yang Sama)
71
Bab 69 (500 milyar)
72
Bab 70 (Hamil anak Siluman Singa?)
73
Bab 71 (Diam-diam Bertemu)
74
Bab 72 (Persidangan)
75
Bab 73 (Pemenang)
76
Bab 74 (Calon Istri Om Tampan)
77
Bab 75 (Amarah Tiara)
78
Bab 76 (Balas Dendam)
79
Bab 77 (Batas Kesabaran)
80
Bab 78 (Showroom Mobil)
81
Bab 79 (Keluarga Besar Mahendra)
82
Bab 80 (Meminta Restu)
83
Bab 81 (Meminta Ampun)
84
Bab 82 (Penyesalan Zayyen)
85
Bab 83 (Trauma Zayyen)
86
Bab 84 (Tidur Panjang)
87
Bab 84 (Mantan Istri Vs Calon Istri)
88
Bab 85 (Fiona Cemburu)
89
Bab 86 (Putri Tidur)
90
Bab 87 (Mengenaskan)
91
Bab 88 (Hukuman untuk Barra)
92
Bab 89 (Pernikahan Akbar dan Fiona)
93
Bab 90 (Unboxing?)
94
Bab 91 (Sebuah Fakta Tentang Fiona)
95
Bab 92 (Manjanya Bumil)
96
Bab 93 (Pernikahan Zidan dan Tiara)
97
Bab 94 ( Wanita Sempurna)
98
Bab 95 (Jadi Kepiting)
99
Bab 96 (Kontraksi)
100
Bab 97 (Dedek Kembar)
101
Bab 98 (Perkara Vespa Tua)
102
Bab 99 (Tiga Bayi Cebong?)
103
100 (Surat Palsu)
104
Bab 101 (Mengikhlaskan?)
105
Bab 102 (Terima Kasih Telah Kembali)
106
Bab 103 (Baik-baik Saja)
107
Bab 104 (Kemarahan Akbar)
108
Bab 105 (Ngidamnya Bumil)
109
Bab 106 (Tangan Palsu)
110
Bab 107 (Mengintai)
111
Bab 108 (Badut)
112
Bab 109 (Trauma Fiona)
113
Bab 110 (Amukan Akbar)
114
Bab 111 (Pelukan Hangat)
115
Bab 112 (Kepulangan Tiara)
116
Bab 113 (Kesibukan di Pagi Hari)
117
Bab 114 (Kelahiran Baby Triplets)
118
Bab 115 (Tak di Sangka)
119
Bab 116 (Bumilnya Zidan)
120
Bab 117 (Morning sickness )
121
Bab 118 (Baby Triplets Yang Menggemaskan)
122
Season 2 (Sinopsis)
123
Bab 119 (Waktu cepat Berlalu)
124
Bab 120 (Ngidam Kulkas?)
125
Bab 121 (Cemburu)
126
Bab 122 (Menatapmu)
127
Bab 123 (Tatapan Tajam)
128
Bab 124 (Gadis Manja)
129
Bab 125 (Kutek Ungu)
130
Bab 126 (Bucin)
131
Bab 127 (Senyuman Manis)
132
Bab 128 (Amukan)
133
Bab 129 (Pahlawan)
134
Bab 130 (Merasa Bersalah)
135
Bab 131 (Berantakan)
136
Bab 132 (Operasi)
137
Bab 133 (Cinta Yang Egois)
138
Bab 134 (Papi & Mami Kucing)
139
Bab 135 (Tak Bisa Berkutik)
140
Bab 136 (Pantai)
141
Bab 137 (Hari Bahagia Cika)
142
Bab 138 (Suprise)
143
Bab 139 (Memar di Tubuh Delisha)
144
Bab 140 (Buket Bunga Mawar)
145
Bab 141 (Obat Delisha)
146
Bab 142 (Rasa Bersalah Zayyen)
147
Bab 143 (Hati Yang Terluka)
148
Bab 144 (Berada di Panggilan Lain)
149
145 (Gengsi Bertanya)
150
Bab 146 (Kecurigaan Tiara)
151
Bab 147 (Cinta Yang Terhalang)
152
Bab 148 (Amarah Si Kembar)
153
Bab 149 (Ketegasan Akbar)
154
Bab 150 (Meledaknya Amarah Ikbal)
155
Bab 151 (Keegoisan Zevana)
156
Bab 152 (Curhatan Zevana)
157
Bab 153 (Kabar Duka)
158
Bab 154 (Kedatangan Zayyen)
159
Bab 155 (Cemburunya Ikbal)
160
Bab 156 (Sampai Aku Lelah)
161
Bab 157 Cinta atau obsesi)
162
Bab 158 (Punya Suami Dua?)
163
Bab 159 (Hari Kelulusan Cika)
164
Bab 160 (Rencana dimulai)
165
Bab 161 (Hati Yang Kecewa)
166
Bab 162 (Tidur Bersama?)
167
Bab 163 (Putus?)
168
Bab 164 (Bertahan atau Melepaskan?)
169
Bab 165 (Move On?)
170
Bab 166 (Mau berbicara)
171
Bab 167 (Menghibur Kak Ikbal)
172
Bab 168 (Liburan)
173
Bab 169 (Kenapa Marah?)
174
Bab 170 (Kepergian Zayden)
175
Bab 171 (Cika sakit)
176
Bab 172 (Akal Jahat Zevana)
177
Bab 173 (Cueknya Delisha)
178
Bab 174 (Kabar Tentang Zayden)
179
Bab 175 (Bertemu Mama Kak Ikbal)
180
Bab 176 (Kebahagiaan Ikbal)
181
Bab 177 (Berusaha Tabah)
182
Bab 178 (Seperti Perangko)
183
Bab 179 (Mendandani Ayuna)
184
Bab 180 (Izin Menikah)
185
Bab 181 (Hasil Pemeriksaan)
186
Bab 182 (Malam Pertunangan)
187
Bab 183 (Ketakutan Ikbal)
188
Bab 184 (Pendonor?)
189
Bab 185 (Patah Hati)
190
Bab 186 (Jebakan Zevana)
191
Bab 187 (Keterkejutan Haidar)
192
Bab 188 (Hancurnya Hati Seorang Ibu)
193
Bab 189 (Calon Kakak Ipar)
194
Bab 190 (Pernikahan Dareel)
195
Bab 191 (Tangisan Mikaela)
196
Bab 192 (Ultimatum Zidan)
197
Bab 193 (Neraka Zevana)
198
Bab 194 (Tom and Jerry)
199
Bab 195 (Bertemu Zayden)
200
Bab 196 (Tangis Naura)
201
Bab 197 (Hancurnya Batin Naura)
202
Bab 198 (Zayden Sadar)
203
Bab 199 (Siksaan untuk Zevana)
204
Bab 200 (Ketakutan Daniel)
205
Bab 201 (Permohonan Maaf Ikbal)
206
Bab 202 ( Menjemput Kebahagiaan)
207
Bab 203 (Berita Mengejutkan)
208
Bab 204 (Kehilangan Jejak)
209
Bab 205 (Temu Rindu)
210
Bab 206 (Penyatuan)
211
Bab 207 (Cinta?)
212
Bab 208 (Kebahagiaan Mikaela)
213
Bab 209 Kepulangan Zayden)
214
Bab 210 (Kabar Buruk)
215
Bab 211 (Putus)
216
Bab 212 (Naura Menghilang)
217
Bab 213 (Pernikahan Delisha & Ikbal)
218
Bab 214 (Hamil?)
219
Bab 215 (Permintaan Zevana)
220
Bab 216 (7 Hari bersamamu)
221
Bab 217 (Duda Pemaksa)
222
Bab 218 (Hari Terakhir Bersamamu)
223
Bab 219 (Menghilangnya Zevana)
224
Bab 220 (Mulai Kehilangan)
225
Bab 221 (Amukan Keluarga Zevana)
226
Bab 222 (Merindukannya)
227
Bab 223 (Pesta Mewah)
228
Bab 224 (Malam Pengantin)
229
Bab 225 (5 Tahun Kemudian)
230
Bab 226 (Jadi Bahan Rebutan)
231
Bab 227 (Tentang Kenangan)
232
Bab 228 (Rasa Rindu)
233
Bab 229 (Permohonan Haidar)
234
Bab 230 (Cemburunya Seorang Duda)
235
Bab 231 (Kisah Yang Terulang Kembali)
236
Bab 232 (Menyerah)
237
Bab 233 (Membatalkan Pertunangan)
238
Bab 234 (Mengingat Semuanya)
239
Bab 235 (Cemburunya Haidar)
240
Bab 236 (Permintaan Raiden)
241
Bab 237 (Tarik Ulur Hati)
242
Bab 238 (Menginap)
243
Bab 239 (Keputusan)
244
Bab 240 (Kembali Bersama)
245
Bab 241 (Baikan)
246
Bab 242 (Izin Menikah)
247
Bab 243 (Hari Bahagia)
248
Bab 244 (Buat Adonan)
249
Bab 245 (Menculik Nad-Nad)
250
Bab 246 (Sesuatu Yang Ditunggu)
251
Bab 247 (Kebahagiaan Delisha & Ikbal)
252
Bab 248 (Pernikahan Nessa & Andra)
253
Bab 249 (Pagi Pertama)
254
Bab 250 (Menikah?)
255
Bab 251 (Menikah Tanpa Cinta)
256
Bab 252 (Bertemu Kembali)
257
Cerita Baru (Suami Bayaran Nona Rania)
258
Bab 253 (Calon Istri)
259
Bab 254 (Lamaran)
260
Bab 255 (Datang Kembali)
261
Bab 256 (Kesakitan Naura)
262
Bab 257 (Harapan Naura)
263
Bab 258 (Mencoba Bertahan)
264
Bab 259 (Paniknya Daniel)
265
Bab 260 (Kesedihan Daniel)
266
Bab 261 (Mulai Melunak)
267
Bab 262 (Awal Kehancuran)
268
Bab 263 (Ngidamnya Delisha)
269
Bab 264 (Berubah)
270
Bab 265 (Mencoba Menerima)
271
Bab 266 (Menjadi Istri Yang Baik)
272
Bab 267 (Pernikahan Kedua Anak Akbar)
273
Bab 268 (Calon Papa)
274
Bab 269 (Menang Banyak)
275
Bab 270 (Panik)
276
Bab 271 (Keadaan Yang Memburuk)
277
Bab 272 (Kelahiran Baby Triplets)
278
Bab 273 (Begitu Sayangnya)
279
Bab 274 (End)
280
Extra Part (Ulang Tahun Si Kembar)
281
Tuan Arogan ( New Story )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!