Bab 8 (Bekerjalah di Rumah Saya!)

...Jangan lupa ramaikan part ini ya....

...Happy reading...

****

"Mama, kenapa sih Mama tidak tinggal bersama Cika dan papa?" tanya Cika saat Tri sedang menyuapi dirinya.

Tri meletakkan sendok ke piring dan menatap Cika dengan dalam. "Sayang, Mama harus bekerja untuk membiayai hidup Mama dan kedua orang tua Mama yang berada di kampung. Jadi, Mama tidak bisa tinggal bersama dengan Cika," ujar Tri menjelaskan kepada Cika dengan lembut.

"Papa bisa membiayai kebutuhan Mama. Papa itu banyak uangnya! Papa pemilik rumah sakit tempat dia bekerja. Nanti Cika bilang sama papa kalau Mama perlu uang," ucap Cika dengan polos.

Tri terkekeh, ia mengelus rambut Cika dengan perlahan. "Sayang, Papa tidak bisa memberikan uang ke Mama," jelas Tri.

"Tapi kenapa? Kenapa tidak bisa Ma?" desak Cika dengan menggoyangkan paha Tri.

"Karena Mama tidak bekerja dengan papa Cika," ucap Tri dengan gemas.

"Kenapa harus bekerja baru papa memberikan uang ke Mama?" tanya Cika dengan cerewetnya.

"Karena... " Tri tidak bisa menjawab pertanyaan Cika yang terdengar sangat gampang karena Tri takut salah bicara dan didengar oleh Fathan nantinya.

"Karena apa, Ma?" tanya Cika menunggu jawaban Tri dengan tidak sabar.

"Cika, keluar kamar yuk! Mama mau ajak Cika ke taman belakang," ucap Tri mengalihkan pembicaraan.

"Ayo, Ma!" seru Cika dengan bahagia.

Tri tersenyum senang akhirnya Cika tak banyak bertanya kepadanya. Tri menggendong Cika dengan perlahan karena bobot Cika sudah lumayan beratberat untuk di gendongnya.

Keduanya keluar kamar dengan wajah yang sangat ceria hingga mereka menatap ke arah kamar Fathan yang terbuka dan di sana sedang ada Fathan yang kerepotan memasang dasinya.

"Bantu papa ya, Ma! Papa selalu kerepotan jika memasang dasinya sendiri," ucap Cika dengan berbisik.

"Emang selama ini yang memakaikan dasi papa siapa?" tanya Tri dengan bingung

"Nenek, Ma. Kalau ada meeting penting papa selalu ke rumah nenek buat dipakaikan dasinya. Tapi sekarang mungkin papa kesiangan bangunnya," ucap Cika dengan polosnya.

Tri tercengang mendengar penjelasan Cika. Ternyata lucu juga seorang dokter Fathan tidak bisa memasang dasinya sendiri atau Fathan hanya berpura-pura saja? Tetapi wajah Cika terlihat sangat serius sekali. Tri ragu untuk membantu Fathan kali ini, tetapi ia kasihan melihat Fathan yang tampak frustasi. Mungkin terbiasa dengan istrinya yang memenuhi segala keperluan dokter Fathan hingga dokter Fathan seperti ini.

"Ya sudah Cika turun dulu ya. Mama bantu papa kamu dulu," ucap Tri pada akhirnya.

Cika menangguk dengan senang. Ia menurut saja ketika Tri menurunkan dirinya. "Sebentar ya, Sayang!" ucapTri dengan lembut.

"Iya, Ma!" ujar Cika dengan tersenyum.

Tri berjalan ke arah kamar Fathan. Dan mengetuk pintu kamar Fathan dengan perlahan.

Tok...tok...

Fathan melihat ke arah pintu, ia menjadi terdiam malu saat Tri melihat wajah frustasinya karena tidak bisa memasang dasinya sendiri.

"K-kenapa Hanum? Apa Cika rewel?" tanya Fathan.

"Tidak, Dok. Saya dan Cika melihat anda sedang kesusahan memasang dasi. J-jadi, saya berniat ingin membantu anda karena kata Cika anda tidak bisa memasang dasi anda sendiri," ucap Tri dengan tulus.

Antara malu dan senang Fathan berterima kasih kepada anaknya yang membuat Tri membantunya saat ini. "Baiklah bantu saya memasang dasi, Hanum. Sejak dulu saya memang tidak bisa memasang dasi sendiri, menurut saya sangat sulit dari pada membantu pasien melahirkan. Pagi ini saya ada meeting penting dengan para petinggi rumah sakit dan saya tidak sempat ke rumah ibu saya," ucap Fathan dengan tegas.

"Masuklah!" ucap Fathan yang diangguki ragu oleh Tri.

"Maaf ya, Dok!" ucap Tri berusaha membantu Fathan memakaikan dasinya tetapi tinggi Fathan membuat Tri kesusahan untuk memasangkannya.

Fathan yang paham menundukkan badannya hingga tubuhnya hampir tidak berjarak dengan Tri. Harum wangi tubuh Tri membuat Fathan panas dingin, hingga Fathan menarik tubuh Tri hingga menabrak dadanya.

"Dok..."

"Pasang saja dulu Hanum. Pinggang saya sakit jika harus menunduk seperti tadi," ucap Fathan beralibi.

Tri mengangguk dengan ragu. Dan dengan gemeter Tri fokus memasang dasi Fathan hingga terpasang dengan rapi.

"S-sudah, Dok!" ucap Tri dengan terbata.

Fathan yang tadinya fokus menatap wajah Tri kini beralih menatap ke arah dasinya dan ia tersenyum senang ketika dasi yang tadi ia coba pasang sendiri sudah terpasang dengan rapi karena bantuan Tri.

"Terima kasih, Hanum!" ucap Fathan dengsn lembut.

"Sama-sama, Dok!" ucap Tri dengan tersenyum.

"B-bisa turunkan saya sekarang, Dok? Cika menunggu saya di luar," ucap Tri dengan canggung karena posisinya sekarang berada di gendongan Fathan..

Fathan yang tersadar langsung menurunkan Tri dalam gendongannya karena tadi Fathan sengaja mengangkat Tri agar tingginya sama dengannya.

"Hanum!" panggil Fathan menatap Tri dengan dalam.

"Iya, Dok!" jawab Tri dengan pelan.

"Bekerja lah di rumah saya! Saya sudah membahas ini bersama dengan pak Alan dan beliau sudah mengizinkan kamu untuk tetap bekerja di rumah saya," ujar Fathan dengan serius.

Tri terdiam, ia tidak harus menjawab apa permintaan Fathan.

"Hanum!" panggil Fathan sekali lagi.

"Tapi, Dok. Saya tidak mungkin berpindah pekerjaan begitu saja. Pak Alan dan bu Ulan sudah sangat baik kepada saya," ucap Tri dengan tegas.

"Lihat saya, Hanum! Saya melakukan ini agar Cika semakin mendapatkan sosok mama dari kamu. Sebagai orang tua tunggal saya merasa menjadi papa yang gagal karena saya terlalu sibuk bekerja di rumah sakit! Kamu mau kan bekerja di rumah saya? Ini semua demi Cika!" ucap Fathan dengan serius.

"Dan demi saya, Hanum!" lanjut Fathan di dalam hati.

Tri menarik napasnya dengan perlahan. "Saya tidak bisa memutuskan hal sepenting ini dengan cepat, Dok. Saya harus bicara langsung kepada pak Alan dan bu Ulan," ucap Tri dengan tegas karena ia tidak mau dianggap seseorang yang lupa akan jasa majikannya yang sangat baik.

"Baiklah saya tunggu 3 hari ya. Kalau begitu ssya berangkat dulu, tolong jaga Cika dengan baik," ucap Fathan mencoba memahami posisi Tri sekarang.

"Iya, Dok."

Fathan dengan enggan keluar dari kamarnya. Ia ingin sekali mengurung Tri di kamarnya tetapi ini bukan waktu yang tepat untuk membuat Tri mendesah di bawah kuasanya.

"Tunggu saja saatnya, Sayang! Aku akan membuat kamu tidak bisa pergi dari hidupku!"

****

Setelah meeting selesai Fathan langsung ke ruangan Mentari. Di sana sudah ada Elang yang senantiasa menemani istrinya hingga keadaan Mentari berangsur-angsur membaik.

"Selamat siang Pak Elang! Bagaimana sudah ada perkembangan kesehatan bu Mentari?" tanya Fathan dengan ramah.

"Selamat siang, Dok! Alhamdulillah keadaan istri saya sudah mulai membaik, tetapi sampai sekarang belum sadarkan diri," ucap Elang dengan sendu.

Fathan memeriksa kandungan Mentari. Keadaan janinnya baik-baik saja, mungkin Mentari masih enggan membuka matanya karena kejadian yang hampir merenggut nyawanya karena sebuah siksaan dan tembakan yang mengenai punggungnya menyisakan trauma untuknya.

"Sabar, Pak! Saya juga sudah pernah mengalami hal yang sama seperti anda, istri saya meninggal saat melahirkan anak saya. Dirinya mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan anak saya padahal dia tahu kanker terus menggerogoti tubuhnya. Sebagai seorang suami dan dokter kandungan untuk istri saya, saya merasa gagal menolong nyawa istri saya," ucap Fathan dengan lirih.

"Dan keadaan bu Mentari juga janinnya baik-baik saja, hanya tinggal menunggu waktu untuk menunggu bu Mentari sadar," jelas Fathan dengan pelan.

Elang tak menyangka jika kisah dokter Fathan sangat tragis ditinggal istrinya saat melahirkan karena kanker yang menggerogoti tubuh istri dokter Fathan.

"Saya turut berduka cita, Dok. Saya juga tidak ingin kehilangan istri saya di saat saya menyadari jika saya sangat mencintainya," ujar Elang dengan lirih.

Fathan menepuk punggung Elang dengan perlahan. "Terus ajak bu Mentari berbicara!" ucap Fathan dengan tegas.

Fathan melihat ke arah Mentari. "Aku seperti melihat Tika yang terbaring lemah saat ini. Sayang, semoga kamu tenang di sana!"

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

modusss

2022-10-07

0

mbak i

mbak i

Ojo kesusu pak dokter,,,sabar pelan pelan entar kabur hanumnya🙊🙊🙊

2022-03-13

1

🌈wury agustin 🍒🌈

🌈wury agustin 🍒🌈

gaskeun dok, desahdesahannyaaa

2022-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 (Terpesona)
3 Bab 2 (Bertemu Kembali)
4 Bab 3 (Jatuh Cinta Lagi)
5 Bab 4 (Mama?)
6 Bab 5 (Magnet)
7 Bab 6 (Apa Maksud Dokter?)
8 Bab 7 (Dipecat)
9 Bab 8 (Bekerjalah di Rumah Saya!)
10 Bab 9 (Keputusan)
11 Bab 10 ( Ciuman Tak Sengaja)
12 Bab 11 (Dokter Mesum)
13 Bab 12 (Dalam Jarak Pandangan)
14 Bab 13 (Desakan Mama Fathan)
15 Bab 14 (Kamu Yang Aku Inginkan)
16 Bab 15 (Malam indah)
17 Bab 16 (Canggung)
18 Bab 17 (Kedatangan Tiara)
19 Bab 18 ( Malam indah 2)
20 Bab 19 (Tunangan?)
21 Bab 20 (Rencana Tiara?)
22 bab 21 (Gadis Malang)
23 Bab 22 (Tetangga Julid)
24 Bab 23 (Mendadak Nikah)
25 Bab 24 (Setelah Sah)
26 Bab 25 (Alter Ego)
27 Bab 26 (Berpura-pura Tidak kenal)
28 Bab 27 (Hanya Pengasuh)
29 Bab 28 (Kekhawatiran Fathan)
30 Bab 29 (Pria Menyebalkan)
31 Bab 30 (Luka Yang Mendalam)
32 Bab 31 (Calon Mantu)
33 Bab 32 (Teka-Teki)
34 Bab 32 (Mau Punya Adik)
35 Bab 33 (Tidak butuh Cinta)
36 Bab 34 (Pacaran itu Apa?)
37 Bab 35 (Ajaran Zidan)
38 Bab 36 (Diary Part 1)
39 Bab 37 (Tak Bisa Marah)
40 Bab 38 (Diary Part 2)
41 Bab 39 (Ruang Rahasia)
42 Bab 40 (Pemeriksaan)
43 Bab 41 (Dia Siapa?)
44 Bab 42 (Bertemu)
45 Bab 43 (Diary Part 3 )
46 Bab 44 (Terbongkar)
47 Bab 45 (Lemah)
48 Bab 46 (Katakan Yang Sejujurnya)
49 Bab 47 (Tuan Putri)
50 Bab 48 (Dua Pilihan)
51 Bab 49 (Amukan Fathan)
52 Bab 50 (Kehilangan Belahan Jiwa)
53 Bab 51 (Mayat Hidup)
54 Bab 52 (Mulai Luluh?)
55 Bab 53 (Mantan Sahabat)
56 Bab 54 (Awal Kehancuran)
57 Bab 55 (Fakta Sebenarnya)
58 Bab 56 (Terungkap)
59 Bab 57 (Pembicaraan Penting)
60 Bab 58 (Gadis Polos?)
61 Bab 59 (Melepas Rindu)
62 Bab 60 (Karma?)
63 Bab 61 (Do'a Fiona)
64 Bab 62 (Ternyata?)
65 Bab 63 (Kepolosan Fiona)
66 Bab 64 (Hak Asuh)
67 Bab 65 (Menikah?)
68 Bab 66 (Ngambek?)
69 Bab 67 (Tak Ingin Melepaskan?)
70 Bab 68 (Wajah Yang Sama)
71 Bab 69 (500 milyar)
72 Bab 70 (Hamil anak Siluman Singa?)
73 Bab 71 (Diam-diam Bertemu)
74 Bab 72 (Persidangan)
75 Bab 73 (Pemenang)
76 Bab 74 (Calon Istri Om Tampan)
77 Bab 75 (Amarah Tiara)
78 Bab 76 (Balas Dendam)
79 Bab 77 (Batas Kesabaran)
80 Bab 78 (Showroom Mobil)
81 Bab 79 (Keluarga Besar Mahendra)
82 Bab 80 (Meminta Restu)
83 Bab 81 (Meminta Ampun)
84 Bab 82 (Penyesalan Zayyen)
85 Bab 83 (Trauma Zayyen)
86 Bab 84 (Tidur Panjang)
87 Bab 84 (Mantan Istri Vs Calon Istri)
88 Bab 85 (Fiona Cemburu)
89 Bab 86 (Putri Tidur)
90 Bab 87 (Mengenaskan)
91 Bab 88 (Hukuman untuk Barra)
92 Bab 89 (Pernikahan Akbar dan Fiona)
93 Bab 90 (Unboxing?)
94 Bab 91 (Sebuah Fakta Tentang Fiona)
95 Bab 92 (Manjanya Bumil)
96 Bab 93 (Pernikahan Zidan dan Tiara)
97 Bab 94 ( Wanita Sempurna)
98 Bab 95 (Jadi Kepiting)
99 Bab 96 (Kontraksi)
100 Bab 97 (Dedek Kembar)
101 Bab 98 (Perkara Vespa Tua)
102 Bab 99 (Tiga Bayi Cebong?)
103 100 (Surat Palsu)
104 Bab 101 (Mengikhlaskan?)
105 Bab 102 (Terima Kasih Telah Kembali)
106 Bab 103 (Baik-baik Saja)
107 Bab 104 (Kemarahan Akbar)
108 Bab 105 (Ngidamnya Bumil)
109 Bab 106 (Tangan Palsu)
110 Bab 107 (Mengintai)
111 Bab 108 (Badut)
112 Bab 109 (Trauma Fiona)
113 Bab 110 (Amukan Akbar)
114 Bab 111 (Pelukan Hangat)
115 Bab 112 (Kepulangan Tiara)
116 Bab 113 (Kesibukan di Pagi Hari)
117 Bab 114 (Kelahiran Baby Triplets)
118 Bab 115 (Tak di Sangka)
119 Bab 116 (Bumilnya Zidan)
120 Bab 117 (Morning sickness )
121 Bab 118 (Baby Triplets Yang Menggemaskan)
122 Season 2 (Sinopsis)
123 Bab 119 (Waktu cepat Berlalu)
124 Bab 120 (Ngidam Kulkas?)
125 Bab 121 (Cemburu)
126 Bab 122 (Menatapmu)
127 Bab 123 (Tatapan Tajam)
128 Bab 124 (Gadis Manja)
129 Bab 125 (Kutek Ungu)
130 Bab 126 (Bucin)
131 Bab 127 (Senyuman Manis)
132 Bab 128 (Amukan)
133 Bab 129 (Pahlawan)
134 Bab 130 (Merasa Bersalah)
135 Bab 131 (Berantakan)
136 Bab 132 (Operasi)
137 Bab 133 (Cinta Yang Egois)
138 Bab 134 (Papi & Mami Kucing)
139 Bab 135 (Tak Bisa Berkutik)
140 Bab 136 (Pantai)
141 Bab 137 (Hari Bahagia Cika)
142 Bab 138 (Suprise)
143 Bab 139 (Memar di Tubuh Delisha)
144 Bab 140 (Buket Bunga Mawar)
145 Bab 141 (Obat Delisha)
146 Bab 142 (Rasa Bersalah Zayyen)
147 Bab 143 (Hati Yang Terluka)
148 Bab 144 (Berada di Panggilan Lain)
149 145 (Gengsi Bertanya)
150 Bab 146 (Kecurigaan Tiara)
151 Bab 147 (Cinta Yang Terhalang)
152 Bab 148 (Amarah Si Kembar)
153 Bab 149 (Ketegasan Akbar)
154 Bab 150 (Meledaknya Amarah Ikbal)
155 Bab 151 (Keegoisan Zevana)
156 Bab 152 (Curhatan Zevana)
157 Bab 153 (Kabar Duka)
158 Bab 154 (Kedatangan Zayyen)
159 Bab 155 (Cemburunya Ikbal)
160 Bab 156 (Sampai Aku Lelah)
161 Bab 157 Cinta atau obsesi)
162 Bab 158 (Punya Suami Dua?)
163 Bab 159 (Hari Kelulusan Cika)
164 Bab 160 (Rencana dimulai)
165 Bab 161 (Hati Yang Kecewa)
166 Bab 162 (Tidur Bersama?)
167 Bab 163 (Putus?)
168 Bab 164 (Bertahan atau Melepaskan?)
169 Bab 165 (Move On?)
170 Bab 166 (Mau berbicara)
171 Bab 167 (Menghibur Kak Ikbal)
172 Bab 168 (Liburan)
173 Bab 169 (Kenapa Marah?)
174 Bab 170 (Kepergian Zayden)
175 Bab 171 (Cika sakit)
176 Bab 172 (Akal Jahat Zevana)
177 Bab 173 (Cueknya Delisha)
178 Bab 174 (Kabar Tentang Zayden)
179 Bab 175 (Bertemu Mama Kak Ikbal)
180 Bab 176 (Kebahagiaan Ikbal)
181 Bab 177 (Berusaha Tabah)
182 Bab 178 (Seperti Perangko)
183 Bab 179 (Mendandani Ayuna)
184 Bab 180 (Izin Menikah)
185 Bab 181 (Hasil Pemeriksaan)
186 Bab 182 (Malam Pertunangan)
187 Bab 183 (Ketakutan Ikbal)
188 Bab 184 (Pendonor?)
189 Bab 185 (Patah Hati)
190 Bab 186 (Jebakan Zevana)
191 Bab 187 (Keterkejutan Haidar)
192 Bab 188 (Hancurnya Hati Seorang Ibu)
193 Bab 189 (Calon Kakak Ipar)
194 Bab 190 (Pernikahan Dareel)
195 Bab 191 (Tangisan Mikaela)
196 Bab 192 (Ultimatum Zidan)
197 Bab 193 (Neraka Zevana)
198 Bab 194 (Tom and Jerry)
199 Bab 195 (Bertemu Zayden)
200 Bab 196 (Tangis Naura)
201 Bab 197 (Hancurnya Batin Naura)
202 Bab 198 (Zayden Sadar)
203 Bab 199 (Siksaan untuk Zevana)
204 Bab 200 (Ketakutan Daniel)
205 Bab 201 (Permohonan Maaf Ikbal)
206 Bab 202 ( Menjemput Kebahagiaan)
207 Bab 203 (Berita Mengejutkan)
208 Bab 204 (Kehilangan Jejak)
209 Bab 205 (Temu Rindu)
210 Bab 206 (Penyatuan)
211 Bab 207 (Cinta?)
212 Bab 208 (Kebahagiaan Mikaela)
213 Bab 209 Kepulangan Zayden)
214 Bab 210 (Kabar Buruk)
215 Bab 211 (Putus)
216 Bab 212 (Naura Menghilang)
217 Bab 213 (Pernikahan Delisha & Ikbal)
218 Bab 214 (Hamil?)
219 Bab 215 (Permintaan Zevana)
220 Bab 216 (7 Hari bersamamu)
221 Bab 217 (Duda Pemaksa)
222 Bab 218 (Hari Terakhir Bersamamu)
223 Bab 219 (Menghilangnya Zevana)
224 Bab 220 (Mulai Kehilangan)
225 Bab 221 (Amukan Keluarga Zevana)
226 Bab 222 (Merindukannya)
227 Bab 223 (Pesta Mewah)
228 Bab 224 (Malam Pengantin)
229 Bab 225 (5 Tahun Kemudian)
230 Bab 226 (Jadi Bahan Rebutan)
231 Bab 227 (Tentang Kenangan)
232 Bab 228 (Rasa Rindu)
233 Bab 229 (Permohonan Haidar)
234 Bab 230 (Cemburunya Seorang Duda)
235 Bab 231 (Kisah Yang Terulang Kembali)
236 Bab 232 (Menyerah)
237 Bab 233 (Membatalkan Pertunangan)
238 Bab 234 (Mengingat Semuanya)
239 Bab 235 (Cemburunya Haidar)
240 Bab 236 (Permintaan Raiden)
241 Bab 237 (Tarik Ulur Hati)
242 Bab 238 (Menginap)
243 Bab 239 (Keputusan)
244 Bab 240 (Kembali Bersama)
245 Bab 241 (Baikan)
246 Bab 242 (Izin Menikah)
247 Bab 243 (Hari Bahagia)
248 Bab 244 (Buat Adonan)
249 Bab 245 (Menculik Nad-Nad)
250 Bab 246 (Sesuatu Yang Ditunggu)
251 Bab 247 (Kebahagiaan Delisha & Ikbal)
252 Bab 248 (Pernikahan Nessa & Andra)
253 Bab 249 (Pagi Pertama)
254 Bab 250 (Menikah?)
255 Bab 251 (Menikah Tanpa Cinta)
256 Bab 252 (Bertemu Kembali)
257 Cerita Baru (Suami Bayaran Nona Rania)
258 Bab 253 (Calon Istri)
259 Bab 254 (Lamaran)
260 Bab 255 (Datang Kembali)
261 Bab 256 (Kesakitan Naura)
262 Bab 257 (Harapan Naura)
263 Bab 258 (Mencoba Bertahan)
264 Bab 259 (Paniknya Daniel)
265 Bab 260 (Kesedihan Daniel)
266 Bab 261 (Mulai Melunak)
267 Bab 262 (Awal Kehancuran)
268 Bab 263 (Ngidamnya Delisha)
269 Bab 264 (Berubah)
270 Bab 265 (Mencoba Menerima)
271 Bab 266 (Menjadi Istri Yang Baik)
272 Bab 267 (Pernikahan Kedua Anak Akbar)
273 Bab 268 (Calon Papa)
274 Bab 269 (Menang Banyak)
275 Bab 270 (Panik)
276 Bab 271 (Keadaan Yang Memburuk)
277 Bab 272 (Kelahiran Baby Triplets)
278 Bab 273 (Begitu Sayangnya)
279 Bab 274 (End)
280 Extra Part (Ulang Tahun Si Kembar)
281 Tuan Arogan ( New Story )
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 (Terpesona)
3
Bab 2 (Bertemu Kembali)
4
Bab 3 (Jatuh Cinta Lagi)
5
Bab 4 (Mama?)
6
Bab 5 (Magnet)
7
Bab 6 (Apa Maksud Dokter?)
8
Bab 7 (Dipecat)
9
Bab 8 (Bekerjalah di Rumah Saya!)
10
Bab 9 (Keputusan)
11
Bab 10 ( Ciuman Tak Sengaja)
12
Bab 11 (Dokter Mesum)
13
Bab 12 (Dalam Jarak Pandangan)
14
Bab 13 (Desakan Mama Fathan)
15
Bab 14 (Kamu Yang Aku Inginkan)
16
Bab 15 (Malam indah)
17
Bab 16 (Canggung)
18
Bab 17 (Kedatangan Tiara)
19
Bab 18 ( Malam indah 2)
20
Bab 19 (Tunangan?)
21
Bab 20 (Rencana Tiara?)
22
bab 21 (Gadis Malang)
23
Bab 22 (Tetangga Julid)
24
Bab 23 (Mendadak Nikah)
25
Bab 24 (Setelah Sah)
26
Bab 25 (Alter Ego)
27
Bab 26 (Berpura-pura Tidak kenal)
28
Bab 27 (Hanya Pengasuh)
29
Bab 28 (Kekhawatiran Fathan)
30
Bab 29 (Pria Menyebalkan)
31
Bab 30 (Luka Yang Mendalam)
32
Bab 31 (Calon Mantu)
33
Bab 32 (Teka-Teki)
34
Bab 32 (Mau Punya Adik)
35
Bab 33 (Tidak butuh Cinta)
36
Bab 34 (Pacaran itu Apa?)
37
Bab 35 (Ajaran Zidan)
38
Bab 36 (Diary Part 1)
39
Bab 37 (Tak Bisa Marah)
40
Bab 38 (Diary Part 2)
41
Bab 39 (Ruang Rahasia)
42
Bab 40 (Pemeriksaan)
43
Bab 41 (Dia Siapa?)
44
Bab 42 (Bertemu)
45
Bab 43 (Diary Part 3 )
46
Bab 44 (Terbongkar)
47
Bab 45 (Lemah)
48
Bab 46 (Katakan Yang Sejujurnya)
49
Bab 47 (Tuan Putri)
50
Bab 48 (Dua Pilihan)
51
Bab 49 (Amukan Fathan)
52
Bab 50 (Kehilangan Belahan Jiwa)
53
Bab 51 (Mayat Hidup)
54
Bab 52 (Mulai Luluh?)
55
Bab 53 (Mantan Sahabat)
56
Bab 54 (Awal Kehancuran)
57
Bab 55 (Fakta Sebenarnya)
58
Bab 56 (Terungkap)
59
Bab 57 (Pembicaraan Penting)
60
Bab 58 (Gadis Polos?)
61
Bab 59 (Melepas Rindu)
62
Bab 60 (Karma?)
63
Bab 61 (Do'a Fiona)
64
Bab 62 (Ternyata?)
65
Bab 63 (Kepolosan Fiona)
66
Bab 64 (Hak Asuh)
67
Bab 65 (Menikah?)
68
Bab 66 (Ngambek?)
69
Bab 67 (Tak Ingin Melepaskan?)
70
Bab 68 (Wajah Yang Sama)
71
Bab 69 (500 milyar)
72
Bab 70 (Hamil anak Siluman Singa?)
73
Bab 71 (Diam-diam Bertemu)
74
Bab 72 (Persidangan)
75
Bab 73 (Pemenang)
76
Bab 74 (Calon Istri Om Tampan)
77
Bab 75 (Amarah Tiara)
78
Bab 76 (Balas Dendam)
79
Bab 77 (Batas Kesabaran)
80
Bab 78 (Showroom Mobil)
81
Bab 79 (Keluarga Besar Mahendra)
82
Bab 80 (Meminta Restu)
83
Bab 81 (Meminta Ampun)
84
Bab 82 (Penyesalan Zayyen)
85
Bab 83 (Trauma Zayyen)
86
Bab 84 (Tidur Panjang)
87
Bab 84 (Mantan Istri Vs Calon Istri)
88
Bab 85 (Fiona Cemburu)
89
Bab 86 (Putri Tidur)
90
Bab 87 (Mengenaskan)
91
Bab 88 (Hukuman untuk Barra)
92
Bab 89 (Pernikahan Akbar dan Fiona)
93
Bab 90 (Unboxing?)
94
Bab 91 (Sebuah Fakta Tentang Fiona)
95
Bab 92 (Manjanya Bumil)
96
Bab 93 (Pernikahan Zidan dan Tiara)
97
Bab 94 ( Wanita Sempurna)
98
Bab 95 (Jadi Kepiting)
99
Bab 96 (Kontraksi)
100
Bab 97 (Dedek Kembar)
101
Bab 98 (Perkara Vespa Tua)
102
Bab 99 (Tiga Bayi Cebong?)
103
100 (Surat Palsu)
104
Bab 101 (Mengikhlaskan?)
105
Bab 102 (Terima Kasih Telah Kembali)
106
Bab 103 (Baik-baik Saja)
107
Bab 104 (Kemarahan Akbar)
108
Bab 105 (Ngidamnya Bumil)
109
Bab 106 (Tangan Palsu)
110
Bab 107 (Mengintai)
111
Bab 108 (Badut)
112
Bab 109 (Trauma Fiona)
113
Bab 110 (Amukan Akbar)
114
Bab 111 (Pelukan Hangat)
115
Bab 112 (Kepulangan Tiara)
116
Bab 113 (Kesibukan di Pagi Hari)
117
Bab 114 (Kelahiran Baby Triplets)
118
Bab 115 (Tak di Sangka)
119
Bab 116 (Bumilnya Zidan)
120
Bab 117 (Morning sickness )
121
Bab 118 (Baby Triplets Yang Menggemaskan)
122
Season 2 (Sinopsis)
123
Bab 119 (Waktu cepat Berlalu)
124
Bab 120 (Ngidam Kulkas?)
125
Bab 121 (Cemburu)
126
Bab 122 (Menatapmu)
127
Bab 123 (Tatapan Tajam)
128
Bab 124 (Gadis Manja)
129
Bab 125 (Kutek Ungu)
130
Bab 126 (Bucin)
131
Bab 127 (Senyuman Manis)
132
Bab 128 (Amukan)
133
Bab 129 (Pahlawan)
134
Bab 130 (Merasa Bersalah)
135
Bab 131 (Berantakan)
136
Bab 132 (Operasi)
137
Bab 133 (Cinta Yang Egois)
138
Bab 134 (Papi & Mami Kucing)
139
Bab 135 (Tak Bisa Berkutik)
140
Bab 136 (Pantai)
141
Bab 137 (Hari Bahagia Cika)
142
Bab 138 (Suprise)
143
Bab 139 (Memar di Tubuh Delisha)
144
Bab 140 (Buket Bunga Mawar)
145
Bab 141 (Obat Delisha)
146
Bab 142 (Rasa Bersalah Zayyen)
147
Bab 143 (Hati Yang Terluka)
148
Bab 144 (Berada di Panggilan Lain)
149
145 (Gengsi Bertanya)
150
Bab 146 (Kecurigaan Tiara)
151
Bab 147 (Cinta Yang Terhalang)
152
Bab 148 (Amarah Si Kembar)
153
Bab 149 (Ketegasan Akbar)
154
Bab 150 (Meledaknya Amarah Ikbal)
155
Bab 151 (Keegoisan Zevana)
156
Bab 152 (Curhatan Zevana)
157
Bab 153 (Kabar Duka)
158
Bab 154 (Kedatangan Zayyen)
159
Bab 155 (Cemburunya Ikbal)
160
Bab 156 (Sampai Aku Lelah)
161
Bab 157 Cinta atau obsesi)
162
Bab 158 (Punya Suami Dua?)
163
Bab 159 (Hari Kelulusan Cika)
164
Bab 160 (Rencana dimulai)
165
Bab 161 (Hati Yang Kecewa)
166
Bab 162 (Tidur Bersama?)
167
Bab 163 (Putus?)
168
Bab 164 (Bertahan atau Melepaskan?)
169
Bab 165 (Move On?)
170
Bab 166 (Mau berbicara)
171
Bab 167 (Menghibur Kak Ikbal)
172
Bab 168 (Liburan)
173
Bab 169 (Kenapa Marah?)
174
Bab 170 (Kepergian Zayden)
175
Bab 171 (Cika sakit)
176
Bab 172 (Akal Jahat Zevana)
177
Bab 173 (Cueknya Delisha)
178
Bab 174 (Kabar Tentang Zayden)
179
Bab 175 (Bertemu Mama Kak Ikbal)
180
Bab 176 (Kebahagiaan Ikbal)
181
Bab 177 (Berusaha Tabah)
182
Bab 178 (Seperti Perangko)
183
Bab 179 (Mendandani Ayuna)
184
Bab 180 (Izin Menikah)
185
Bab 181 (Hasil Pemeriksaan)
186
Bab 182 (Malam Pertunangan)
187
Bab 183 (Ketakutan Ikbal)
188
Bab 184 (Pendonor?)
189
Bab 185 (Patah Hati)
190
Bab 186 (Jebakan Zevana)
191
Bab 187 (Keterkejutan Haidar)
192
Bab 188 (Hancurnya Hati Seorang Ibu)
193
Bab 189 (Calon Kakak Ipar)
194
Bab 190 (Pernikahan Dareel)
195
Bab 191 (Tangisan Mikaela)
196
Bab 192 (Ultimatum Zidan)
197
Bab 193 (Neraka Zevana)
198
Bab 194 (Tom and Jerry)
199
Bab 195 (Bertemu Zayden)
200
Bab 196 (Tangis Naura)
201
Bab 197 (Hancurnya Batin Naura)
202
Bab 198 (Zayden Sadar)
203
Bab 199 (Siksaan untuk Zevana)
204
Bab 200 (Ketakutan Daniel)
205
Bab 201 (Permohonan Maaf Ikbal)
206
Bab 202 ( Menjemput Kebahagiaan)
207
Bab 203 (Berita Mengejutkan)
208
Bab 204 (Kehilangan Jejak)
209
Bab 205 (Temu Rindu)
210
Bab 206 (Penyatuan)
211
Bab 207 (Cinta?)
212
Bab 208 (Kebahagiaan Mikaela)
213
Bab 209 Kepulangan Zayden)
214
Bab 210 (Kabar Buruk)
215
Bab 211 (Putus)
216
Bab 212 (Naura Menghilang)
217
Bab 213 (Pernikahan Delisha & Ikbal)
218
Bab 214 (Hamil?)
219
Bab 215 (Permintaan Zevana)
220
Bab 216 (7 Hari bersamamu)
221
Bab 217 (Duda Pemaksa)
222
Bab 218 (Hari Terakhir Bersamamu)
223
Bab 219 (Menghilangnya Zevana)
224
Bab 220 (Mulai Kehilangan)
225
Bab 221 (Amukan Keluarga Zevana)
226
Bab 222 (Merindukannya)
227
Bab 223 (Pesta Mewah)
228
Bab 224 (Malam Pengantin)
229
Bab 225 (5 Tahun Kemudian)
230
Bab 226 (Jadi Bahan Rebutan)
231
Bab 227 (Tentang Kenangan)
232
Bab 228 (Rasa Rindu)
233
Bab 229 (Permohonan Haidar)
234
Bab 230 (Cemburunya Seorang Duda)
235
Bab 231 (Kisah Yang Terulang Kembali)
236
Bab 232 (Menyerah)
237
Bab 233 (Membatalkan Pertunangan)
238
Bab 234 (Mengingat Semuanya)
239
Bab 235 (Cemburunya Haidar)
240
Bab 236 (Permintaan Raiden)
241
Bab 237 (Tarik Ulur Hati)
242
Bab 238 (Menginap)
243
Bab 239 (Keputusan)
244
Bab 240 (Kembali Bersama)
245
Bab 241 (Baikan)
246
Bab 242 (Izin Menikah)
247
Bab 243 (Hari Bahagia)
248
Bab 244 (Buat Adonan)
249
Bab 245 (Menculik Nad-Nad)
250
Bab 246 (Sesuatu Yang Ditunggu)
251
Bab 247 (Kebahagiaan Delisha & Ikbal)
252
Bab 248 (Pernikahan Nessa & Andra)
253
Bab 249 (Pagi Pertama)
254
Bab 250 (Menikah?)
255
Bab 251 (Menikah Tanpa Cinta)
256
Bab 252 (Bertemu Kembali)
257
Cerita Baru (Suami Bayaran Nona Rania)
258
Bab 253 (Calon Istri)
259
Bab 254 (Lamaran)
260
Bab 255 (Datang Kembali)
261
Bab 256 (Kesakitan Naura)
262
Bab 257 (Harapan Naura)
263
Bab 258 (Mencoba Bertahan)
264
Bab 259 (Paniknya Daniel)
265
Bab 260 (Kesedihan Daniel)
266
Bab 261 (Mulai Melunak)
267
Bab 262 (Awal Kehancuran)
268
Bab 263 (Ngidamnya Delisha)
269
Bab 264 (Berubah)
270
Bab 265 (Mencoba Menerima)
271
Bab 266 (Menjadi Istri Yang Baik)
272
Bab 267 (Pernikahan Kedua Anak Akbar)
273
Bab 268 (Calon Papa)
274
Bab 269 (Menang Banyak)
275
Bab 270 (Panik)
276
Bab 271 (Keadaan Yang Memburuk)
277
Bab 272 (Kelahiran Baby Triplets)
278
Bab 273 (Begitu Sayangnya)
279
Bab 274 (End)
280
Extra Part (Ulang Tahun Si Kembar)
281
Tuan Arogan ( New Story )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!