Arjuna dan beni saling menatap heran ketika melihat lika di gandeng oleh devi saat menuruni anak tangga, kedua wanita yang sudah membersihkan diri itu hendak berjalan menuju ruang makan.
Layla menatap lika dengan tatapan penuh kebencian, dan lika menyadari hal itu.
“ mah! Lika nanti saja ya makan siangnya “ ucap lika,
Gadis itu kemudian berbalik, dan hendak kembali ke kamarnya, tapi langkahnya harus terhenti karna devi enggan melepaskan tangan lika, dan malah mengikuti gadis itu.
“ kenapa mamah malah ngikutin lika? “ tanya lika heran
“ mamah mau makan siang sama kamu, jadi kalau kamu makan siangnya nanti, ya mamah juga nanti” jawab devi santai
“ tapi kan mamah punya riwayat mag, mamah makan siang sekarang saja ya! Lika tidak mau asam lambung mamah naik” ucap lika penuh perhatian
“ sekarang atau nanti, semuanya tergantung kamu sayangku” jawab devi enteng
Lika menghela nafas, walau merasa tidak nyaman, ia tidak bisa membiarkan devi telat makan, gadis itu pun terpaksa kembali melangkahkan kaki menuju ruang makan.
“ duduk di sini sayang!” ucap bastian lembut seraya menarik kursi di sampingnya.
“ ayo duduk! Gak usah sungkan gitu dong! Kaya sama siapa aja” ucap devi seraya memaksa lika duduk di kursi yang bastian siapkan, kursi yang membuatnya harus makan berhadap-hadapan dengan arjuna.
Devi kemudian duduk di samping lika, ia mengambilkan nasi untuk lika, dan bastian menambahkan lauk pada piring gadis itu.
“ terima kasih mah! Pah! ” ucap lika sambil melirik keduanya bergantian dengan senyum manis yang terpatri di wajah cantiknya.
Arjuna melirik ke arah layla, istrinya itu terlihat menatap penuh benci pada lika, hatinya miris melihat pemandangan di depannya itu.
Di saat layla masih belum di terima sebagai menantu, istrinya malah harus menyaksikan kedua orang tua arjuna yang memperlakukan lika dengan penuh kasih sayang, dan itu pun tepat di depan matanya, karna itu arjuna bisa memahami asal kebencian itu.
Tapi! Presdir tampan itu tidak tahu, layla menatap benci pada lika karna wanita itu membuat suaminya tersenyum bahagia, ia tidak rela arjuna tersenyum pada wanita lain, diam-diam wanita itu bahkan menambah daftar musuhnya, selain bastian, devi, dan beni, kini lika termasuk di dalamnya.
Beni menatap semua orang dengan tatapan heran, bastian dan devi yang mencurahkan kasih sayang pada lika, layla sang menantu yang menatap benci pada lika, dan arjuna yang awalnya menatap iri, kini justru malah terlihat tersenyum sambil menatap lembut pada lika.
Beni, si pria berkacamata itu tidak tahu, arjuna tersenyum bukan karna terpesona pada lika, melainkan karna ia membayangkan layla, sang istrilah yang tengah berada di hadapannya, dan dihujani rasa cinta oleh kedua orang tuanya.
‘ Pelakor dielu-elukan, sementara menantu sendiri di singkirkan, rupanya kiamat sudah dekat' batin beni berkomentar
PELAKOR! Julukan itu beni berikan pada lika. Beni memang tidak suka pada layla, sama seperti kedua orang tua arjuna, ia juga berharap arjuna berpisah dari istri binal-nya itu, tapi beni paling benci pada pelakor, yang kedudukannya setara dengan pencuri.
Beni sudah tidak suka pada lika sejak pertama kali bertemu, karena pada hari itu, ia melihat ketertarikan di mata lika untuk arjuna, sejak melihat itu beni tidak bisa bersikap ramah.
Usai makan siang, layla langsung pergi ke kamarnya, arjuna pun bangkit menyusul sang istri.
“ Sayang, ko kamu langsung ke kamar? Harusnya kamu bantu mamah dulu di bawah” ucap arjuna seraya memeluk sang istri dari belakang
Layla melepaskan diri dengan kasar, ia menatap arjuna dengan mata yang dipenuhi kilat amarah, lalu berkata “mamahmu itu benci padaku, dan itu tidak akan bisa di ubah walau aku membantunya mencuci piring di sana”
“ Maafkan aku layla” ucap arjuna yang kemudian mengecup pipi sang istri, pria itu selalu merasa bersalah atas perlakuan orang tuanya yang tidak pernah bisa menerima kehadiran sang istri.
“ kau akan kembali ke kantor? “ tanya layla
“ iya, sabtu ini aku tidak bisa bekerja setengah hari, karna besok aku akan melakukan pemeriksaan” terang arjuna
“ percuma saja di obati, kalau nyatanya batangmu itu tidak bangkit lagi, kau sudah menelan ratusan obat, tapi tidak pernah ada pengaruhnya, apa kau tidak merasa bosan” ucap layla, wanita itu mendudukkan diri di tepi tempat tidur.
Arjuna berlutut di depan layla, ia meraih lalu mengecup lembut tangan sang istri, kemudian berkata “ kali ini akan ada pengaruhnya sayang, karna aku sudah menemukan dokter malik, aku harap kau juga mau membantuku”
“ kau mau di bantu?” tanya layla dan arjuna pun mengangguk
“ cium kakiku dulu” pinta layla
Arjuna pun mengangguk sambil tersenyum, ia menarik kaki sang istri, lalu mencium punggung telapak kaki sang istri dengan lembut, tapi layla kemudian menendang arjuna sampai terhuyung jatuh terduduk di lantai.
“ itu hukuman karna kau sudah tersenyum pada wanita lain” ucap layla sambil tersenyum
Wanita itu bangkit dari duduknya, ia berjongkok di depan sang suami, lalu berkata “ jangan marah! Ingat! Membahagiakan istri itu besar pahalanya, kau tidak mau masuk neraka karna membuat istrimu ini kesal kan!”
“ aku tidak marah layla, aku tahu aku berhak mendapat hukuman karna sudah membuatmu cemburu” ucap arjuna, presdir tampan itu menghela nafas panjang, mencoba berlapang dada.
“ baguslah jika kau sadar” ucap layla yang kembali berdiri sambil tersenyum.
“ kau tahu kan juna, kalau kita tidak sedang berada di rumah orang tuamu, semuanya tidak akan berakhir dengan mudah seperti ini, hatiku masih kesal karna kau memeluk dan tersenyum pada wanita itu” ucap layla seraya naik ke atas tempat tidur, membaringkan dirinya dengan nyaman di sana.
“ kau bisa kembali ke kantor, aku mau tidur siang sekarang” ucapnya lagi seraya menutup kedua matanya.
Arjuna menghela nafas panjang, walau dirinya sudah kebas dengan perlakuan tak mengenakan sang istri, ia masih saja kesulitan untuk bersabar.
Presdir tampan itu pun meninggalkan kamar, lalu berdiri di pinggir pagar penghalang, menatap ke area lantai bawah, berharap bisa meredam emosi yang bersemayam di hatinya.
“ jangan sentuh aku lika” sentak beni yang merebut perhatian arjuna
Lika mengabaikan beni dan terlihat mendudukkan diri di sofa depan televisi.
“ kenapa kau marah ben? Lika kan hanya tidak sengaja menyenggolmu” devi memprotes keponakan tampannya itu.
“ biarkan saja mah! Lika sudah terbiasa” ucap lika lembut.
Devi menarik beni untuk ikut duduk di sofa itu juga, ia menyodorkan toples berisi cookies, meminta beni untuk mencobanya.
“ emmm.... Ini sangat enak tante” ucap beni, pria berkacamata itu mengambil toples dan kembali memakan cookies dengan mata yang berbinar, dia ketagihan dengan rasa cookies itu.
“ siapa dulu donk yang buat, mamah devi!” ucap lika membanggakan wanita yang duduk di sampingnya.
“ pantas enak! Ternyata tante yang buat, boleh saya bawa satu toples gak? Buat ngemil di kantor sama kak arjun” ucap beni menyenggol pelan wanita yang duduk di sampingnya, devi menjadi penengah di antara dia dan lika.
“ bukan cuma tante yang buat, lika juga banyak membantu, resep cookies-nya juga dari lika” gantian devi yang membanggakan lika
Beni yang tengah mengunyah tiba-tiba saja tersedak setelah mendengar fakta itu, devi memberikannya segelas teh hangat, lika diam-diam tersenyum di balik punggung devi yang tengah menepuk halus pundak keponakannya.
“ teh itu juga aku yang racik pak beni!” ucap lika iseng
Mendengar pengakuan itu, beni pun menyemburkan teh yang sudah masuk ke dalam mulutnya.
“ pelan-pelan beni!” ucap devi khawatir
Beni melayangkan tatapan tajam pada lika, yang diam-diam terkekeh di balik punggung devi, tatapan yang penuh ancaman itu malah diledek oleh lika, sang mantan dokter itu menjulurkan lidahnya dengan berani.
Arjuna yang menyaksikan kejadian itu dari lantai atas tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, ia sampai menggelengkan kepala karna tak habis pikir melihat perseteruan yang tak pernah usai itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Cahaya Hayati
Layla suka selingkuh kenapa ngak kena azab penyakit kelamin yathor
2022-05-07
1
Salsa Ndoro
presdir bego,udah gk pnya hrga dirinya sma sekali
2022-05-06
1
Ghendis Arrumi
nggak papa kak othor, cerita nya terlihat maksa dan ngadi ngadi banget tpi seneng sy bacanya
2022-05-06
2