Seorang gadis yang baru saja disidang, pulang dengan langkah gontai, lika masuk ke dalam rumah dengan membawa setumpuk amarah dalam dirinya, hanya karena mengingat bantuan yang telah ayahnya berikan.
“ kau sudah pulang lika!” seru seorang pria tua yang bernama bastian.
Gadis itu menghentikan langkah kakinya di undak tangga ketiga, ia lantas menoleh pada bastian yang ternyata tengah duduk dengan ayahnya, pria tua berumur 50 tahun itu adalah sahabat dari gunawan, yang tidak lain adalah ayah dari lika.
“ bagaimana persidangannya lika, ayah dan baman abas sudah membantumu, apa kau tidak bersedia menceritakan hasilnya nak?” tanya gunawan
“ ya! Aku harus berterima kasih pada ayah dan paman abas, terima kasih ayah! Terima kasih paman abas!” gadis itu mengatupkan tangan seraya sedikit menunduk hormat pada dua pria tua di hadapannya.
“ berkat tanda tangan kalian dalam surat petisi, aku tidak jadi masuk ke dalam penjara” terangnya dengan nada marah.
“itu bagus kan! Lalu kenapa kau terdengar kesal? “ tanya bastian
“ Aku kesal? Aku memang kesal! Aku sangat-sangat kesal karena aku kehilangan lisensi medis ku, dan sekarang aku buka lagi seorang dokter, ini yang ayah harapkan sejak dulu bukan! Kurasa ayah pasti sedang sangat senang sekarang" ucapnya masih dengan nada marah,
Lika melanjutkan perjalanannya menuju kamar, seraya mengeluhkan nasib di setiap langkah kakinya, dengan suara setengah berteriak ia berkata
“ aku telah menyelesaikan pendidikan yang diajukan dalam bedah ortopedi, setelah menjadi dokter umum aku menyelesaikan 104 SKS dalam 9 semester pendidikan klinik, pendidikan yang berusaha aku tempuh dalam waktu singkat, 5 tahunku yang penuh dengan kerja keras, keringat yang berjatuhan saat berjuang untuk mendapat gelar SpOT (spesialis ortopedi dan traumatologi), serta pengalaman kerja selama dua tahunku kini telah menjadi butiran debu, oh tuhan... Malang sangat nasibku ini” dengan sangat dramatis.
Lika adalah wanita yang tidak pernah ambil pusing pada masalah yang dihadapinya, gadis itu pun hanya menangis tersedu saat hakim membacakan putusannya, setelahnya air mata itu hilang begitu saja berkat sedikit penghiburan dari rekan-rekannya.
Seperti halnya kesedihan, kemarahan lika pun hilang dengan cepat, setelah gadis itu berendam dan membersihkan diri, ia kembali turun dengan membawa laptop dan ponsel di tangannya.
Lika meletakan laptop dan ponselnya di atas meja di ruang santai, tempat itu tidak jauh dari tempat bastian dan gunawan duduk, tidak adanya penghalang ruangan membuat jangkauan mata lika lebih luas.
Mata lika tertuju pada meja bundar di antara kedua pria tua yang tengah bersantai itu, ia tersenyum saat melihat koran tergeletak di samping gelas teh mereka.
Lika berjalan menghampiri lalu mengambi koran itu, ia kemudian kembali dan mendudukkan diri di sofa panjang yang berada di ruang santai.
Gunawan dan bastian menatap lika yang tengah serius, setelah saling melirik, bastian pun bertanya “ kau sedang apa nak? ”
“ Mencari pekerjaan paman” jawab lika singkat tanpa mengalihkan fokusnya
Lika mencari lowongan pekerjaan dari koran dan internet, ia juga mencari tahu tentang perusahaan itu sebelum mengajukan lamaran pekerjaannya, ia tidak ingin sampai ada kejadian ayahnya tidak mengizinkan dia bekerja, setelah ia berhasil masuk ke perusahaan itu.
“ kenapa kau harus buru-buru mencari pekerjaan lika, santailah dulu, nikmati waktu sebagai pengangguran bersama kami” ucap bastian lagi
“ paman seperti tidak mengenal ayahku saja, dia kan pelit” sahut lika
Gunawan hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala mendengar celaan dari putri kesayangannya itu, sementara bastian justru malah terkekeh.
“ sepelit apa pun ayahmu, dia pasti tidak akan membiarkan putrinya mati kelaparan lika” ucap bastian.
Lika menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah dua pria tua yang juga tengah menatapnya, lika mendadak kesal melihat ayahnya tersenyum, ia memutar bola matanya lalu berkata
“ ayahku memang bersedia menafkahi aku, tapi lion? Bahkan untuk secuil daging pun ayah tidak akan sudi memberikannya, jadi aku harus bekerja keras sendiri untuk menafkahi lion”
“ memangnya apa salah ayah lica? Lion kan memang bukan anak ayah, dia anakmu, jadi segala hal yang menyangkut lion tentu kaulah yang harus mengurusnya” ucap gunawan membela diri
“ paman dengar kan apa yang ayah katakan! Jadi bisakah tolong jangan tanya apa pun lagi, aku harus segera mendapat pekerjaan untuk memberi makan lion” ucap lika, ia kembali memfokuskan diri untuk mencari lowongan pekerjaan.
“hai lika! Bagaimana kalau kamu kerja sama paman aja?” tanya bastian
“ karna sudah tua sepertinya paman abas jadi pikun, paman lupa ya! Paman kan pengangguran, perusahaan milik paman pun sudah paman serahkan pada anak paman, mana tega aku menerima gajih dari uang pensiunan yang tidak seberapa itu, lagi pula biaya perawatan lion sangat mahal, tidak akan cukup dengan gajih sedikit yang paman berikan” ucap lika tanpa mengalihkan fokusnya.
Di saat bastian menghela nafas kasar karena kebenaran yang lika katakan, gunawan malah menertawakannya.
“ yang kau katakan memang benar lika, tapi jangan lupakan kalau arjuna itu anak paman yang penurut, paman bisa memberimu pekerjaan di perusahaannya” ucap bastian bangga, gunawan mengangguk mendukung pernyataan yang sahabatnya katakan itu.
“paman serius? Paman bisa memasukkan lika untuk bekerja di perusahaan anak paman? Tapi memangnya ayah guna setuju? “ tanya lika, ia kembali menatap dua sahabat yang sama-sama sudah berumur itu.
“ apa boleh? “ tanya bastian pada teman di hadapannya, gunawan mengangguk tanda setuju.
“ ayahmu mengangguk tuh lika, jadi gimana? “ tanya bastian memastikan
“ oke paman! Kita berangkat sekarang juga” ucap lika seraya bangkit berdiri dari duduknya dengan penuh semangat.
“ Ganti dulu pakaianmu dengan yang formal lika? Tidak sopan pergi ke kantor dengan celana kolor dan kaos oblong seperti itu” seru gunawan
“ siap ayah! ” seru lika seraya memberi hormat.
Lika setengah berlari meninggalkan ruang santai, ia menghentikan langkahnya saat hendak menaiki anak tangga, gadis itu menoleh menatap ke arah ayah dan paman abasnya, lalu berseru “ paman abas aku tidak akan lama” kemudian kembali melangkahkan kakinya dengan cepat.
Yang lika katakan bukanlah sebuah kebohongan, setelah 15 menit, lika sudah kembali berada di hadapan bastian dan gunawan dengan pakaian formal.
“ ayo paman aku sudah siap” seru lika dengan penuh semangat
“ lihat tingkah putrimu, dia selalu gerak cepat seperti dirimu dulu” ucap bastian yang kemudian menghabiskan teh dalam gelasnya.
“ tentu saja! Dia kan putriku” ucap gunawan dengan bangga, lika tersenyum.
Gunawan menatap lika dengan serius lalu berkata “ kerja yang benar! Jangan membuat keributan, kau mengerti! “
“ tenang ayah, aku akan bekerja dengan giat agar tidak mempermalukan paman abas” ucap lika
“ ya sudah! Aku akan mengantar lika ke kantor dulu, nanti aku akan kembali lagi” ucap bastian seraya bangkit dari duduknya.
Lika mencium punggung tangan gunawan lalu mengikuti langkah kaki bastian, mereka pergi meninggalkan rumah dengan berjalan kaki, tangan lika melingkar pada tangan kanan bastian, mereka berjalan hanya sampai ke rumah bastian, yang berada tepat di sebelah kawasan milik gunawan.
Bastian memanggil sopir untuk bersiap membawanya pergi, tak lupa ia pamit pada sang istri yang kebetulan saat itu sedang ada di rumah.
“ mama sudah dengar musibah yang terjadi padamu, tapi mama senang kamu tidak terpuruk dengan keadaan lika” ucap devi, istri dari bastian.
Devi memeluk lika, dan lika membalas pelukannya sambil tersenyum, ia mengecup pipi devi lalu berkata “ do'akan lika ya mah! Semoga kak arjun tidak menolak lika” dengan manja
Hubungan lika dan devi memang sangat akrab, devi sudah menganggap lika sebagai putrinya sendiri, sama seperti bastian yang menganggap lika seperti putri sendiri, lika juga menganggap mereka seperti kedua orang tuanya sendiri, karena itu ia tidak pernah ragu untuk bicara tidak sopan di depan keduanya.
Dan walau lika dibesarkan tanpa ibu, ia tidak pernah kekurangan kasih sayang sedikit pun, berkat orang-orang di sekitarnya, kemandirian dan kasih sayang yang lika tebarkan menghadirkan banyak cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
parkY/n
tak paham lhk
2022-09-14
1
alya
lion ... singa
2022-04-24
1
Octa Febian Nii
aku belum paham ka, lanjut
2022-04-17
3