Hari ini adalah hari pertama lika resmi menyandang status sebagai sekretaris, ia sengaja bangun lebih awal walau waktu berangkat kerjanya terbilang lebih siang jika dibandingkan saat dirinya menjadi dokter.
Lika melakukan olah raga pagi sebentar, lalu menyempatkan diri untuk masuk ke hutan lindung, suara raungan dari lion menyambut kedatangan lika.
Singa itu seolah tahu bawa lika memasuki kawasan hutan, hingga lika tidak perlu berjalan masuk terlalu jauh untuk menemui lion.
Lion terlihat berlari ke arahnya, singa itu sangat senang bisa melihat lika setelah hampir seminggu tidak bertemu, lion melompat ke dalam pelukan lika sampai membuat wanita itu jatuh terbaring di tanah, dorongan dari berat tubuh lion tak mampu lika tahan.
“ hai lion! Bagaimana kabarmu hari ini?” Lion meraung seolah menjawab tanya itu, lika pun berusaha untuk bangkit.
Setelahnya, lika mengambil posisi duduk bersila, hewan buas itu membaringkan dirinya kemudian meletakan kepala dalam pangkuan lika, lion bertingkah seperti kucing yang meminta untuk di manja.
Lika mengelus kepala singa afrika peliharanya itu dengan penuh kasih, lion memang sangat suka dengan sentuhan tangan seperti itu, terlebih lika jarang mengunjunginya karena sibuk, jadi setiap bertemu lika, singa itu selalu meminta untuk di manjakan.
“ lion selalu saja tiba-tiba lari ke arah pintu jika nona datang” keluh pak isan, ia menghampiri lika dengan nafas yang tersengal, pria berumur 38thn itu sepertinya berlari sekuat tenaga hanya untuk mengejar lion.
Pak isan adalah pawang singa yang bekerja mengurus lion dan singa-singa lainnya, berkat perawatan dan ketelatenannya dalam memberi makan, hewan-hewan buas itu tidak pernah memangsa ataupun menyakiti manusia.
Hewan buas itu baru akan bersikap waspada dan sensitif hanya jika melihat orang asing, atau mencium ada bau orang asing yang mencoba menerobos masuk bukan dari pintu.
Pak isan menarik kalung lion untuk memaksa singa itu bangun, ia membawa lion pergi karena sudah waktunya bagi lion untuk sarapan pagi.
Lika tersenyum saat melihat tingkah lion, raungan panjang singa itu adalah tanda protesnya karna di paksa meninggalkan lika, sesekali lion menoleh seperti ingin kembali ke dalam pelukan lika, dan di saat yang sama pak isan akan menguatkan genggaman tangannya pada kalung lion, agar singa itu tidak lari darinya.
“ Maaf lion, belakangan aku sibuk dengan urusanku sendiri, tapi ke depannya aku akan berusaha lebih sering mengunjungimu” ucap lika lirih
“ habiskan sarapanmu lion, aku akan mengunjungimu lagi nanti” teriak lika, lion kembali menoleh seraya meraung seolah menjawab ucapannya.
Lika pun pergi saat lion sudah tak lagi menoleh ke arahnya, ia mandi dan bersiap untuk pergi bekerja.
Usai bersiap, gadis itu turun dan menghampiri ayahnya di ruang makan, ia tidak meninggalkan kebiasaannya untuk sarapan bersama sang ayah.
“ kau akan pergi ke kantor dengan pakaian seperti itu? “ tanya heran gunawan setelah mereka selesai sarapan.
“ tidak ayah! aku akan memakai blazer juga, aku pamit yah!” ucap lika seraya berpamitan, tak lupa ia mencium punggung tangan sang ayah sebelum pergi.
“ semoga kau sukses nak!” doa yang selalu terucap setiap kali lika pamit untuk pergi bekerja.
“ jangan menyetir terlalu cepat dan selalu patuhi ramu lalu lintas” nasihat yang sama pun tak lupa terucap darinya.
Lika pun mengangguk patuh, ia mengenakan blazernya sambil berjalan keluar rumah, lika tak ingin membuang waktu dan terlambat datang di hari pertama.
“ selama pagi”
Lika menyapa dan membalas sapaan dari pegawai yang ia temui di sepanjang jalan menuju ruang sekretariat, ia menaruh tas dan langsung pergi ke pantry.
Arjuna dan beni yang baru datang sama-sama melirik ruang sekretariat, mereka saling melirik saat melihat kursi di sudut ruangan itu masih kosong.
Arjuna kemudian masuk ke ruangannya, sementara beni berdiri di depan meja juli yang berada tepat di depan pintu ruangan presdir.
“ jul buatkan teh untuk bos!” perintah beni pada juli
“ loh ko saya pak? Bukanya itu sekarang sudah jadi tugas lika” ucap juli heran
“ harusnya memang begitu, tapi coba kau lihat” beni menunjuk meja lika dengan ekor matanya,
Juli melirik ruang sekretariat dan memang tidak melihat lika ada di sama, wanita itu juga baru datang, jadi ia tidak tahu bahwa lika sedang melaksanakan tugasnya.
“ dia belum datang” terang beni kemudian.
Juli mengangguk patuh dan bergegas menuju pantry, ia sedikit terkejut melihat lika sudah ada di sana.
“ lika! ternyata kamu sudah datang!”
“ iya kak! Selamat pagi” jawab lika seraya menyapa
“ pagi juga lika!” balas sapa juli
“ kakak mau buat teh?” tanya lika
“ Apa mau lika buatkan sekalian “ tawarnya kemudian
“ iya! Tadi di suruh sama pak beni, dia kira kamu belum datang, jadi dia suruh aku buat teh untuk pak arjun”
“ teh untuk pak arjuna sudah jadi nich! Mau kakak yang antar atau bagaimana?”
“ kamu aja yang anter, aku gak mau merebut kesempatanmu melihat bos ganteng”
“ apaan si kak!”
“ cepat antar sana, jangan membuat bos ganteng menunggu terlalu lama” goda Juli
Lika geleng-geleng kepala mendengar godaan teman barunya itu, ia pun berlalu pergi meninggalkan juli.
Lika masuk ke ruangan arjuna setelah mengetuk pintu tiga kali, ia melihat arjuna tengah sibuk pada berkas dan laptop didepanya.
Arjuna sama sekali tidak menghiraukan lika, baik saat lika mengetuk pintu, ataupun saat lika memberi tahu bahwa dirinya akan masuk.
“ terima kasih“ ucap arjuna seraya mendongak menatap lika untuk sekedar bersikap sopan.
Namun pria tampan itu malah terpaku setelah melihat penampilan lika, di matanya, lika terlihat cantik walau hanya memakai riasan tipis dan baju yang sangat simpel.
Lika memakai celana panjang berbahan semi jeans, dengan kaos putih polos yang di masukan rapih ke dalam celana, serta blazer berwarna merah menyala yang terlihat pas di tubuhnya.
Lika tidak memakai perhiasan berlebihan, hanya ada anting mutiara kecil di telinga dan jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, tapi itu cukup untuk membuat seorang arjuna mengagumi kecantikannya, pria itu bahkan sampai tidak sadar menulis kata ‘cantik’ di atas berkas laporan yang seharusnya ia tanda tangani.
“ apa ada yang bapak butuh kan lagi? “ tanya lika yang sontak menyadarkan arjuna dari lamunanya.
“ tidak ada! Kau boleh pergi” jawab arjuna dingin.
“ baik! Kalau begitu saya permisi pak!” ucap lika yang kemudian berjalan pergi.
Lika kembali ke ruangannya, ia membaca kembali jadwal presdir, melihat ada jadwal meeting siang ini, lika pun menghubungi butik di bawah naungan king grup, ia memastikan bahwa mereka sudah menyiapkan setelan jas untuk presdir, dan menanyakan kapan sekiranya lika bisa mengambilnya.
Masih ada waktu sampai janji pengambilan baju itu, lika pun membuka kembali buku informasi yang kemarin beni berikan, ada beberapa informasi yang harus lika hafalkan, dan dia tidak akan bisa hafal hanya dengan sekali baca, karna itulah lika membacanya lagi dan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ghendis Arrumi
lanjutt kak
2022-05-06
1
🥨S! M@N!$🥨
hahaaaaa....."cantik", bukan ttd.. 😂😂
2022-04-19
3
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2022-03-01
1