Lika melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 10.30, ini adalah waktu yang dijanjikan untuk mengambil baju milik presdir, lika pun bangkit dari duduknya seraya meraih tas yang kini sudah menjadi tanggung jawabnya.
Sebelum pergi lika menghampiri juli, ia harus melapor terlebih dulu karna bisa saja sang presdir tampan mencarinya nanti.
“ kak! Aku akan mengambil baju di butik untuk rapat jam dua nanti” ucap lika
Juli hanya menganggukkan kepala dan lika pun pergi.
Lika memasang earphones di telinganya, memutar sebuah lagu ceria untuk menemani perjalanannya menuju sebuah mall tempat butik itu berada, kebiasaan yang sudah lama lika tinggalkan itu bisa kembali ia nikmati setelah beralih profesi.
Lampu merah yang menyala memaksa lika untuk menghentikan laju mobilnya, ia mengetukan jemarinya pada setir, menikmati lagu yang tengah ia dengarkan kala itu.
Lika mengedarkan matanya melihat ke sekeliling untuk menghapus kejenuhan, pandanganya berhenti di sebuah mobil sport yang juga tengah berhenti dan berada tepat di sebelah mobilnya.
Atap mobil sport yang terbuka itu membuat lika bisa melihat dua orang pria yang tengah duduk di sana, matanya membulat sempurna saat ia mengenali salah satu dari mereka.
“ tuan muda ars!” gumamnya pelan
Mobil itu berlalu sebelum lika bisa memastikan penglihatannya, suara klakson dari mobil belakang mulai terdengar mendesak, memaksa lika untuk segera kembali melajukan kendaraannya.
Sepanjang perjalanan, lika terus memperhatikan mobil sport di depanya, hingga kemudian mobil itu menghilang dari pandangannya.
“ Aku pasti salah lihat! Mana mungkin dia ada di sini “ gumam lika lagi, gadis itu pun berusaha kembali fokus pada tujuannya.
“ Permisi! Saya lika, sekrtaris pak arjuna yang tadi membuat janji untuk mengambil baju” ucap lika pada salah satu pelayan butik tempat ia berdiri kini.
“ baik! Mohon tunggu sebentar nona, saya akan panggil ibu manajer sebentar ” ucap pelayan butik itu, yang hanya di angguki oleh lika.
Lika memperhatikan sekeliling, melihat baju-baju mahal yang terpajang di sana sambil menunggu manajer butik itu datang.
“ Hi lika?” Sapa seorang wanita cantik yang menghampirinya.
Lika memalingkan wajah malas, pertemuannya dengan wanita itu membuat lika merasa mendapat sebuah kesialan.
Wanita itu bernama amelia, dia adalah sahabat lika semasa smp, namun kemudian menjadi musuhnya saat mereka duduk di bangku sma.
“Apa kabar?” tanya wanita itu kemudian
“ baik” jawab lika singkat
“ 9 tahun tak bertemu kau banyak berubah ya! “ ucapnya lagi,
Lika hanya menyunggingkan senyum tipis saat mendengar basa-basi darinya.
“ Anak dari seorang pengangguran sedang apa di sini? “ tanya amel seraya melihat sekeliling, membandingkan tempat mewah dan lika yang menurutnya tidak pantas berada di sana.
“ bukan urusanmu! “ jawab lika tegas,
Inilah yang lika sebut sebuah kesialan, kebiasaan amel ternyata tak pernah hilang, lika sangat malas berhadapan dengan amel, sejak dulu amel selalu saja mencari gara-gara dengannya tanpa alasan.
Lika hendak melangkah pergi, namun amelia menarik tangannya hingga membuat lika kembali mendekat padanya, tidak hanya itu, di waktu yang sama amel juga menyiramkan kopi di tangannya pada dirinya sendiri, dan menuduh lika sebagai pelakunya.
“ Apa yang kau lakukan lika, aku bahkan belum membayar baju ini, tapi kau sudah merusaknya, aku tidak mau tahu! Pokoknya kau harus menggantinya” ucap amel dengan suara lentang untuk mengundang perhatian.
“ ganti? Apa aku tidak salah dengar amel? Kau sendiri yang merusak baju itu, lalu kenapa harus aku yang menggantinya? “ ucap lika tegas
Lika mulai merasa tidak nyaman karena orang-orang mulai memperhatikan mereka dan berkumpul di sekitarnya.
“ alahhh... Tak usah banyak alasan, aku tahu kau sengaja menyikut tanganku agar kopiku tumpah dan mengenai baju ini kan! Dengar ya gadis miskin! Jangan coba-coba lari dari tanggung jawab kau harus mengganti baju ini” ucap amel dengan kekeh
Lika menghela nafas kasar seraya memutar bola matanya jengah, namun sebuah senyuman tersirat saat mata itu menangkap adanya cctv yang mengarah pada mereka.
“ ada apa ini? “ tanya manajer butik yang datang menghampiri
“ dia sudah menumpahkan kopi ke baju ini” terang amel
Manajer itu kemudian memperhatikan lika dan amel secara bergantian, hingga tatapan berhenti pada gelas kopi di tangan amel.
“ dia sengaja menabrak ku, dan membuat kopi ini tumpah” ucap amel yang merasakan tatapan curiga manajer itu.
“ kau sudah merusak baju ini, jadi kau harus membayarnya lika” cecar amel lagi, ia terus menatap lika tajam dengan senyum liciknya.
“ Aku atau kau yang menggantinya biarkan cctv yang menjelaskan” ucap lika tegas seraya menunjuk cctv yang terpasang di sudut ruangan.
“ Mari kita selesaikan masalah ini di dalam” ucap sang manajer butik
Lika dan amel sama-sama mengikuti langkah kaki sang manajer butik, mereka masuk ke sebuah ruang tunggu untuk pelanggan vvip, dan diminta untuk duduk dengan tenang.
Manajer itu kemudian memutar rekaman cctv untuk mengetahui siapa yang salah dan siapa ya benar, wajah amel terlihat memerah karna kesal.
“ jadi! Kau atau aku yang harus membayar baju itu amel” ucap lika sambil tersenyum penuh kemenangan.
“ nona amel anda harus membayar baju yang sudah anda rusak itu” ucap ibu manajer
“ Maaf menyela, saya masih punya banyak pekerjaan, bisakah anda mendahulukan saya” pinta lika sopan, manajer itu pun menganggukkan kepala.
“ Tika tolong ambilkan baju presdir dan berikan pada nona lika, bantu urus pembayarannya juga ya! “ titah sang manajer pada bawahannya, lalu mempersilahkan lika untuk mengikuti pegawai yang bernama tika itu.
Saat tengah memeriksa secara detail baju untuk presdir itu, lika mendengar percakapan sang manajer dengan amel, manajer itu ternyata mengenalnya.
Amel sengaja menjebak lika karna menginginkan baju yang tengah ia coba itu, tapi ia tidak mampu untuk membayarnya, kondisi keuangannya sedang tidak cukup baik, setelah suaminya di pecat dari perusahaan ayahnya karna ketahuan korupsi, ia tidak lagi bisa berbelanja barang-barang mewah.
Meski begitu, amel selalu pergi ke mall saat ada waktu atau saat dirinya suntuk, hanya untuk sekedar berkeliling mencuci matanya dengan melihat barang-barang mewah.
Hari ini amel tidak sengaja melihat lika, ia pun mengikuti lika dengan niat untuk menjebaknya, amel menciptakan keadaan untuk membuat lika membayar barang yang ia inginkan.
Lika jadi sedikit penasaran setelah mengetahui pakta itu, ia jadi merasa tidak tega meninggalkan amel dalam masalah.
Lika yang sudah melakukan pembayaran dan hendak pergi pun kembali memutar tubuhnya, ia kembali ke meja kasir lagi.
“ apa ada yang bisa saya bantu lagi nona? “ tanya kasir itu
“ apa saya bisa melakukan pembayaran melalui mobile banking? “ tanya lika
“ tentu nona” jawabnya yakin, lika pun tersenyum
Setelah lika menyelesaikan urusannya, kasir itu menghampiri atasannya.
“ bu manajer! Baju yang rusak itu sudah di bayar dan nona yang membayarnya meminta ibu untuk melepaskan wanita ini” ucap sang kasir seraya berbisik.
Amel langsung keluar dari ruangan itu, ia menatap tajam lika yang berjalan keluar dari butik.
“ dasar wanita sok baik, lihat saja nanti! Aku tidak akan tinggal diam dengan penghinaan yang kau lakukan hari ini” geram amelia.
Sementara itu, lika yang baru keluar dari butik merasakan tatapan seseorang, ia berbalik untuk melihat ke belakang, namun ia tidak melihat hal mencurigakan.
Lika yang hendak mengabaikan perasaan itu kemudian melihat sesosok pria yang tengah tersenyum ke arahnya.
“ tuan muda ars! “ gumamnya pelan,
Lika kembali berbalik untuk memastikan penglihatannya, namun ia tidak mendapati pria itu di sana, walau lika sudah mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, pria itu tetap tidak bisa lika temukan, sosok itu menghilang begitu saja seperti hantu.
.
.
.
.
Pesan author:
Yang penasaran siapa itu sosok tuan muda ars baca aja novel ku yang lain dengan judul " Anak Genius Dewa Kebersihan"
Jangan lupa like dan tekan ❤ kalau suka ceritanya, komen juga boleh...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Kharamunting
.
2022-05-09
1
Santi Ka
lanjut
2022-05-09
1
Benazier Jasmine
lanjut thooor
2022-05-03
1