Episode 8. Luka

Lika terus memikirkan kejadian saat dirinya melihat sekilas sosok seorang pria yang ia kenal, ia sampai tidak sadar banyak waktu yang telah terlewati karna lamunannya itu.

Suara derap langkah kaki yang mendekat membuat lika kaget, ia yang tengah duduk di atas kasur pun bergegas bangkit, bergerak tak tentu arah bingung dengan apa yang harus ia lakukan, hingga ia pun memilih untuk bersembunyi di kolong tempat tidur.

Sejenak lika tersadar, tindakan impulsif yang ia lakukan kemudian membuat dirinya merasa bodoh, gadis itu bertanya pada diri sendiri, tentang apa yang ia takutkan sampai harus bersembunyi di dalam sana.

“ Aku tidak melihat lika, apa kau tahu ke mana perginya gadis itu?” tanya arjuna sedikit penasaran.

“ entahlah! Aku belum melihatnya lagi setelah jam makan siang” jawab beni sedikit acuh.

Kedua pria itu sudah masuk ke dalam kamar pribadi yang berada di ruangan presdir.

“ Aku harap dia tidak main-main di sini” ucap arjuna

“ Aku si tidak berharap banyak, dia tidak membuat masalah saja sudah syukur” sahut beni

Lika kesal mendengar percakapan mereka yang terkesan meremehkannya, tidak! Bukan mereka! Tapi beni, hanya dia yang terdengar meremehkan lika.

Lika mengintip untuk melihat apa yang tengah kedua pria itu lakukan, agar bisa memastikan berapa lama dia harus bertahan dalam persembunyiannya.

Lika melihat arjuna yang hendak mengganti pakaian, dimulai dengan membuka satu per satu kancing kemejanya, lalu helaian kain pun mulai berjatuhan tepat di hadapannya, membuat sang gadis kesulitan untuk menelan salivanya sendiri.

Gadis yang tengah bersembunyi itu bergegas menutup mata, ia takut melihat apa yang tidak seharusnya ia lihat.

Setelah memberi sedikit waktu, perlahan lika kembali membuka matanya, ia melihat arjuna sudah mengenakan celana hitamnya, namun tubuh bagian atasnya masih terlihat polos, pria itu belum mengenakan kemejanya.

Lika menganga saat melihat tubuh pria itu sangat kontras dengan wajahnya yang tampan, matanya sampai membulat sempurna saat melihat kondisi tubuh pria yang ketampanannya sangat ia idolakan.

Tubuh arjuna di penuhi bekas luka cambukkan, ada bagian yang sudah hampir pudar, tapi ada juga yang masih terlihat kemerahan, ditambah dengan beberapa luka memar di beberapa titik, seperti lengan, bahu, dan pinggang.

Sebagai mantan seorang dokter gadis itu tentu saja merasa heran, kenapa seorang presdir yang bergelut dengan tumpukan berkas itu memiliki luka seperti orang yang telah dianiaya.

Apa yang terjadi sampai arjuna bisa memiliki luka separah itu? Dan siapa yang melakukannya? Kedua tanya itu terus berputar di kepalanya, bahkan setelah dirinya berhasil keluar dari kamar pribadi presdir tanpa ketahuan.

“ lika! “ seru juli heran saat melihat lika keluar dari ruangan presdir.

“ kenapa kak juli?” tanya lika bingung

“ tidak! Aku hanya heran, jika kau ada di dalam, lalu kenapa pak arjun dan pak beni mencarimu tadi? ” wanita itu tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lika menempelkan telunjuk di bibirnya, memberi kode pada juli untuk tidak bicara terlalu keras, gadis itu kemudian mendekatkan diri pada juli, wanita itu pun mendekatkan telinganya karna tahu lika hendak berbisik padanya.

“ tadi aku ketiduran, kak tolong jangan adukan aku yah!” bisik lika pelan

Gadis itu kemudian sedikit menjauh, lalu mengatupkan kedua tangan seraya berkata “ kumohon...” dengan memasang ekspresi wajah memelas

Juli menghela nafas kasar lalu mengangguk sambil tersenyum, 5 detik kemudian ia menggelengkan kepala sesaat setelah mendengar ucapan “terima kasih” yang begitu manis dari mulut lika.

Lika pun berlalu pergi, ia kembali ke tempatnya, beberapa bill pembayaran sudah terlihat mengisi kekosongan di meja lika, gadis itu pun memeriksanya dengan cepat, lalu kembali bangkit dari duduknya untuk membayar semua tagihan itu.

“ kak juli aku akan pergi untuk melakukan pembayaran” seru lika, ia bicara sambil berjalan, dengan mata yang melihat ke arah juli.

Langkah lika harus terhenti saat dirinya membentur sesuatu, lika tidak sengaja menabrak arjuna, hingga kini gadis itu berada dalam pelukan seorang pria beristri, lika langsung bisa mengenali arjuna dari kemeja yang ia kenakan.

Tangan lika terangkat menyentuh ragu tubuh kekar di depan matanya, nalurinya sebagai seorang dokter membuat gadis itu ingin mengobati luka di balik kemeja arjuna saat itu juga.

Arjuna menatap heran pada perubahan tatapan mata lika, hatinya bertanya “ apa yang terjadi sampai lika menatap kasihan padanya?” pria beristri itu sampai lupa untuk melepas rangkulan di pinggang ramping lika.

Beni menarik tangan lika untuk menjauh, dan itu sontak membuyarkan pikiran kedua insan tengah berkelana.

Arjuna bergegas memalingkan wajahnya, begitu pun dengan lika, gadis itu kini mengalihkan pandangannya menatap pergelangan tangan yang masih di genggam oleh beni.

Di waktu bersamaan beni memberikan lika sedikit peringatan, ia berkata “ jangan menatap presdir dengan penuh hasrat seperti tadi, dia sudah punya istri, awas saja jika aku melihatmu berani menatapnya seperti itu lagi” lalu menghempaskan tangan lika dari genggamannya.

Arjuna melangkah pergi dari sana tanpa memedulikan lika, pria itu kembali masuk ke ruangannya seperti tidak pernah ada yang terjadi.

Beni pun ikut berlalu meninggalkan lika, pria berkacamata itu terlihat berjalan mendekati rani, beni meminta wanita itu untuk mengubah jadwal presdir yang tiba-tiba batal.

Lika pun pergi meninggalkan kantor setelah menghembuskan nafas kasar.

Lika tidak bisa bersikap biasa saja, pikiran dan hatinya seolah berontak akan sesuatu, gadis cantik itu memang tidak pernah bisa pura-pura tidak tahu pada penderitaan orang lain.

Lika bisa menahan apa pun, tapi sungguh, gadis itu tidak bisa menahan untuk tidak membantu orang yang penderitanya terlihat di depan mata.

“ harusnya tadi aku mengikutinya ke ruangan dan memeriksa lukanya” geram lika pada dirinya sendiri

Lika tidak sadar bahwa teriakan frustasinya menjadi sorotan banyak orang, gadis itu kini tengah berada di sebuah restoran dan tengah melakukan pembayaran.

Lika begitu sibuk dengan pikirannya hingga panggilan dari sang kasir pun tak bisa terdengar, ia bahkan tidak sadar saat seorang gadis bercadar mendekatinya.

“ nona! “ lika tersentak saat seorang wanita mengguncangkan tubuhnya.

“ Jangan terlalu banyak melamun nanti kerasukan” seru wanita itu lagi.

“ ah iya!” hanya itu yang bisa ia katakan, ia merasa malu karna ketahuan melamun.

“ ini kartu anda nona” seru sang kasir seraya menyodorkan sebilah kartu.

Lika menerima kartu itu, pandangannya lalu terarah pada wanita bercadar yang tadi mengguncangkan tubuhnya, wanita itu tampak kesulitan membawa makanan yang begitu banyak sendirian.

“ mau di bawa ke mana?” tanya lika seraya meraih dua kantung jinjingan besar.

“ terima kasih sudah mau membantu saya” sahutnya.

Wanita bercadar itu kemudian mengajak lika menuju keluar dari gedung restoran, langkahnya terhenti tepat di trotoar jalan.

“ taruh di sini saja nona! “ serunya

“ kau tidak bawa kendaraan? Tadi kau kesini naik apa? “ tanya lika beruntun

“ tidak! Tadi saya di antar oleh kakak saya, tapi kakak mendadak harus pergi” jawabnya, nada suaranya sangat lembut, lika baru menyadarinya.

Lika pun pamit lalu pergi meninggalkan gadis itu sendirian di pinggir jalan, ia bertekat jika wanita itu masih ada di sana setelah ia membawa mobilnya keluar, maka lika akan mengantarkannya.

Dan ya! Wanita itu masih berdiri di tempatnya, lika membuka kaca mobil untuk memperlihatkan wajahnya, lalu berkata “ butuh taksi nona?”

“ kau sopir taksi? “ tanya wanita itu sedikit bingung

“ terkadang!” seru lika seraya keluar dari mobilnya.

Lika membantu wanita itu untuk memasukkan kantung belanjaannya ke dalam mobil, lalu meminta wanita itu masuk.

Lika mengantar wanita itu sampai ke tujuannya, ia sempat ragu untuk turun di kawasan pesantren, karna pakaian yang ia kenakan tidak cocok di tempat itu, lika memang memakai celana dan baju yang tertutup, tapi ia tidak memakai kerudung.

Seorang pria terlihat menghampiri mereka, ia menundukkan kepalanya di hadapan lika, gadis itu jadi merasa tidak enak hati, walau pria itu menundukkan kepala untuk menjaga pandangannya, tapi lika merasa tidak etis jika ada orang yang lebih tua menunduk kepadanya.

“ Maaf! Karna pakaianku kurang sopan” ucap lika

“ tidak apa-apa lika, terima kasih sudah mengantar” sahut inaya wanita bercadar yang lika bantu.

“ berapa ongkosnya dhe?” tanya harlan pada inaya, dan wanita bercadar itu langsung melirik ke arah lika seolah menanyakan hal yang sama.

Lika dengan cuek kembali masuk ke dalam mobil, ia menyalakan mobil lalu berniat untuk pergi, namun inaya memegang pintu mobil yang kacanya terbuka itu, lika tahu inaya tengah menuntut jawaban darinya.

“ sebenarnya saya bukan sopir taksi, saya mengatakan itu karna takut kamu sungkan jika saya antar begitu saja” ucap lika jujur,

Inaya dan harlan saling melirik satu sama lain, namun kemudian keduanya melempar senyum pada lika.

Lika membalas senyum itu seraya membungkukkan sedikit kepalanya, memberi hormat sebelum pergi meninggalkan kawasan pesantern itu.

Selepas kepergian lika, harlan yang hendak membongkar belanjaannya kemudian melihat secercah kertas dalam salah satu kantung belanjaan itu, ia mengambilnya dan terkejut mendapati uang dalam lipatan kertas itu.

“ Untuk membantu membangun ulang dapur yang terbakar” hanya ada satu kalimat yang ditinggalkan sebagai petunjuk, tapi kakak beradik itu tahu dari mana asal uang itu.

Kakak beradik itu kembali saling melirik satu sama lain, keduanya takjub pada cara lika berbuat baik, di saat semua orang berbondong-bondong memamerkan kebaikan, lika justru terkesan ingin menutupinya, inaya bahkan tidak sadar kapan dan bagaimana lika memasukkan uang yang di lipat dalam kertas itu.

Terpopuler

Comments

Ghendis Arrumi

Ghendis Arrumi

kapan cerita terbakarnya kak hehe

2022-05-06

1

Sherly Andes

Sherly Andes

kapan inaya menceritakan dapur pesantren terbakar

2022-04-24

3

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Hrs di contoh neh org seperti Lika 👍👍
Lanjut thor... penasaran neh Arjuna luka krn kdrt mungkin ya istrinya jahat 🤔

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Sidang
2 Episode 2. Mencari pekerjaan
3 Episode 3. Pertemuan pertama
4 Episode 4. Penyesalan
5 Episode 5. Benih kecurigaan
6 Episode 6. Cantik
7 Episode 7. Pertemuan dengan musuh lama
8 Episode 8. Luka
9 Episode 9. Jajan
10 Episode 10. layla dan viki
11 Episode 11. Dokter boy
12 Episode 12. Dokter malik
13 Episode 13. Pencarian
14 Episode 14. Rumah sakit
15 Episode 15. Apakah ini hanya sebuah mimpi?
16 Episode 16. libur tlah tiba.
17 Episode 17. Pelakor
18 Episode 18. Olahraga
19 Episode 19. pergolakan batin arjuna
20 Episode 20. Reuni
21 Episode 21. Arjuna adalah pasiennya
22 Episode 22. Permintaan arjuna
23 Episode 23. Pengakuan
24 Episode 24. Kebenaran dan pengakuan
25 episode 25. Mengenakan kembali jas kebesaran
26 Episode 26. Terpesona
27 Episode 27 Magic Scanning Struktur Tubuh
28 Episode 28. menemukan akar masalahnya
29 Episode 29. Rasa yang tak biasa
30 Episode 30 Secuil kebenaran
31 Episode 31 Meskipun percaya
32 Episode 32. Syaratnya hanya satu
33 Episode 33 mau menikah denganku?
34 Episode 34. Menjadi istri muda
35 Episode 35. Sudah bangun bobo lagi
36 Episode 36. Ini Rahasia
37 Episode 37. Tak seperti biasanya
38 Episode 38. Tak seperti biasanya bag 2
39 Episode 39. Abi dan Umi
40 Episode 40. Banyak kekurangan
41 Episode 41. Kemarahan orang tua
42 Episode 42. Rencana
43 Episode 43. Bulan madu atau Dinas?
44 Episode 44. Bulan Madu
45 Episode 45. Kembali pulang
46 Episode 46. Aku menginginkannya juna
47 Episode 47. Sebuah fakta yang terungkap
48 Episode 48. Sekilas cerita di masa lalu
49 Episode 49. Masa lalu ( pov layla )
50 Episode 50. Masa lalu ( pov layla ) bagian 2
51 Episode 51. Dia sudah kembali
52 Episode 52. Orang bodoh sedunia
53 Episode 53. Aktivitas di kamar sebelah
54 Episode 54. Pertemuan tak terduga
55 Episode 55. Informasi dari Sky
56 Episode 56. Perjanjian pernikahan
57 Episode 57. Perdebatan
58 Episode 58. Kesal, Menyesal
59 Episode 59. Sesal
60 Episode 60. Haruskah....
61 Episode 61 Perceraian
62 Episode 62. Kegalauan.
63 Episode 63. Memberi penjelasan.
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84.
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1. Sidang
2
Episode 2. Mencari pekerjaan
3
Episode 3. Pertemuan pertama
4
Episode 4. Penyesalan
5
Episode 5. Benih kecurigaan
6
Episode 6. Cantik
7
Episode 7. Pertemuan dengan musuh lama
8
Episode 8. Luka
9
Episode 9. Jajan
10
Episode 10. layla dan viki
11
Episode 11. Dokter boy
12
Episode 12. Dokter malik
13
Episode 13. Pencarian
14
Episode 14. Rumah sakit
15
Episode 15. Apakah ini hanya sebuah mimpi?
16
Episode 16. libur tlah tiba.
17
Episode 17. Pelakor
18
Episode 18. Olahraga
19
Episode 19. pergolakan batin arjuna
20
Episode 20. Reuni
21
Episode 21. Arjuna adalah pasiennya
22
Episode 22. Permintaan arjuna
23
Episode 23. Pengakuan
24
Episode 24. Kebenaran dan pengakuan
25
episode 25. Mengenakan kembali jas kebesaran
26
Episode 26. Terpesona
27
Episode 27 Magic Scanning Struktur Tubuh
28
Episode 28. menemukan akar masalahnya
29
Episode 29. Rasa yang tak biasa
30
Episode 30 Secuil kebenaran
31
Episode 31 Meskipun percaya
32
Episode 32. Syaratnya hanya satu
33
Episode 33 mau menikah denganku?
34
Episode 34. Menjadi istri muda
35
Episode 35. Sudah bangun bobo lagi
36
Episode 36. Ini Rahasia
37
Episode 37. Tak seperti biasanya
38
Episode 38. Tak seperti biasanya bag 2
39
Episode 39. Abi dan Umi
40
Episode 40. Banyak kekurangan
41
Episode 41. Kemarahan orang tua
42
Episode 42. Rencana
43
Episode 43. Bulan madu atau Dinas?
44
Episode 44. Bulan Madu
45
Episode 45. Kembali pulang
46
Episode 46. Aku menginginkannya juna
47
Episode 47. Sebuah fakta yang terungkap
48
Episode 48. Sekilas cerita di masa lalu
49
Episode 49. Masa lalu ( pov layla )
50
Episode 50. Masa lalu ( pov layla ) bagian 2
51
Episode 51. Dia sudah kembali
52
Episode 52. Orang bodoh sedunia
53
Episode 53. Aktivitas di kamar sebelah
54
Episode 54. Pertemuan tak terduga
55
Episode 55. Informasi dari Sky
56
Episode 56. Perjanjian pernikahan
57
Episode 57. Perdebatan
58
Episode 58. Kesal, Menyesal
59
Episode 59. Sesal
60
Episode 60. Haruskah....
61
Episode 61 Perceraian
62
Episode 62. Kegalauan.
63
Episode 63. Memberi penjelasan.
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84.
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!