Bimbang ragu kembali menyergap hati lika ketika gadis itu tiba di depan rumah sakit, inginnya ia pergi saja, tapi bagaimana dengan tagihan rumah sakit yang harus ia bayar?
Sungguh! Lika masih belum siap melihat orang-orang yang beraktivitas di rumah sakit, ia takut akan goyah dan menyalahkan keadaan, ia takut merasa iri pada mereka yang mengenakan jas putih, lika takut bertemu dengan rekan-rekan yang pernah bekerja dengannya.
Lika kembali membuka pintu mobil, bukan berniat untuk pergi, gadis itu mengambil syal dari dalam mobil, ia mengenakannya untuk menutupi wajah, berharap tidak akan ada yang mengenalinya.
Lika berjalan sambil memperhatikan sekitar, melihat beberapa dokter tengah memeriksa pasien, para suster yang hilir mudik dengan kesibukan masing-masing, rasa iri menyeruak dalam hati dan lika benci hal itu.
Lika mempercepat langkahnya menuju tempat administrasi, awalnya semua berjalan lancar, tapi entah kenapa mata lika mulai terasa panas, mungkinkah lika belum benar-benar ikhlas kehilangan gelar dokternya?
Lika setengah berlari setelah menyelesaikan urusannya, ia ingin bergegas pergi dari sana hingga tak sengaja menabrak seorang pejalan kaki, syal tipis yang lika gunakan untuk menutupi wajahnya itu terbang, tersibak oleh lengan dokter cantik yang tak sengaja ia tabrak.
“ dokter malik!” pekik dokter cantik itu, merebut perhatian dari orang-orang di sekitarnya.
Dokter cantik itu kemudian menjerit untuk meluapkan rasa senangnya, seperti seorang fans yang bertemu artis idolanya, ia langsung menarik lika dalam pelukannya, tanpa memberikan kesempatan untuk lika mengeluh karna teriakan yang membuat telinganya pengang itu.
Pelukan yang awalnya hanya dari satu orang perlahan menumpuk membentuk lingkaran, beberapa suster yang tidak melakukan pekerjaan mendesak ikut memeluk dokter malik yang mereka rindukan kehadirannya.
Beberapa suster dan dokter yang tengah memeriksa pasien hanya bisa menatap iri, tapi tetap tersenyum bahagia walau hanya bisa melihat dari tempat mereka.
Hanya ada satu orang yang menyerahkan tugasnya pada asisten dokternya, dokter itu meninggalkan pasien yang tengah ditanganinya hanya untuk menghampiri lika, siapa lagi jika bukan dokter boy orangnya.
Para dokter dan suster yang memeluk lika mengurai pelukan saat melihat pimpinan rumah sakit mereka menghampiri, dokter dan suster yang berada dekat dengan lika menyeka air mata yang terlanjur jatuh membasahi wajah mantan dokter itu.
Dokter boy menghela nafas lega saat melihat wajah dokter yang ia cari, keduanya saling melempar senyum dengan ramah.
“ apa kabar dokter malik? “ tanya dokter boy
“ saya sehat senior” Jawab lika sambil tersenyum
Boy menatap semua orang yang masih berada di sekitar lika, lalu berseru “ aku tahu kalian masih ingin meluapkan rasa rindu pada dokter malik, tapi maaf aku harus membawanya pergi”
Mereka hanya bisa membiarkan profesor muda itu membawa lika pergi, sebelum pergi lika berkata “ jangan bersedih, kita masih bisa berbincang lain waktu”
“ tidak hanya berbincang, jika saat itu tiba anda juga harus makan bersama kami” ucap dokter cantik yang masih melingkarkan satu tangan di pinggang lika,
Dokter cantik yang bernama iris itu tidak rela melepaskan lika pergi, namun ia juga tidak bisa mencegah sang pemilik rumah sakit untuk tidak membawanya.
“ Aku akan mengaktifkan google hangouts ku lagi, mari bertukar kabar melalui itu” ucap lika seraya melambaikan tangan, mereka mengangguk dan membalas lambayan tangan lika dengan antusias.
“ kenapa kau menghilang dokter malik? Sulit sekali mencarimu” terang dokter boy
Keduanya sudah duduk santai di ruangan pemimpin rumah sakit, boy bahkan menyediakan teh dan kudapan untuk mereka nikmati.
“ Saya tidak bermaksud menghilang senior, hanya saja saya tidak enak terus menolak tawaran kerja yang masuk melalui akun sosial media saya” terang lika
“ Kenapa kau keluar dari rumah sakit ini dokter malik? Semuanya sangat menyayangkan hal itu” ucap boy
“ Ayah saya merasa kesal dengan kesibukan saya, beliau merasa kesepian dan meminta saya untuk bekerja di klinik kecil saja, saya tidak bisa menolaknya, beliau merelakan saya menjadi dokter pun sudah menjadi keberuntungan” terang lika,
“ beliau tidak suka anda menjadi dokter?” tanya boy
“ begitulah,,, menurutnya pekerjaan dokter memang terhormat, tapi karna beliau memiliki pengalaman yang tidak mengenakan dengan seseorang, jadi beliau tidak ingin saya menjadi dokter, beliau sudah mengalah karna saya sangat menginginkannya, dan sebagai putrinya saya punya kewajiban untuk berbakti” terang lika,
“ ah... Maaf saya jadi curhat” ucap lika, ia merasa tidak enak pada seniornya itu, padahal ia bukanlah tipe orang yang bisa terbuka jika menyangkut urusan pribadi.
“ tidak apa-apa, saya juga tidak keberatan, sebaliknya saja justru merasa senang karna itu artinya kau merasa nyaman denganku” ucap boy sambil tersenyum, lika jadi ikut tersenyum melihatnya.
“ dokter malik! Aku mencarimu untuk masalah pasien yang kita bicarakan terakhir kali itu, apa kau masih bersedia membantu?” ucap dokter boy,
“ tapi aku kan sudah bukan dokter lagi” jawab lika sendu
Profesor muda itu kemudian menceritakan perihal penelitiannya yang tak kunjung membuahkan hasil, ia juga mengatakan bahwa selain dokter malik tidak ada dokter yang bisa menggunakan alat khusus yang ada di dalam area ruang bedah, lika tampak menimbang-nimbang ucapan seniornya itu.
“ kau boleh memikirkannya dulu, aku akan memberikan waktu, tapi aku berharap kau akan memberikan jawaban positif” ucap dokter boy kemudian
“ terima kasih atas pengertiannya senior, aku akan kabari melalui sosmed” ucap lika
“ apa aku tidak bisa mendapat nomor ponselmu dokter malik, agar kita bisa berhubungan melalui wa” ucap dokter boy penuh harap
“ maaf senior, sayangnya priaku tidak mengizinkan aku memberikan nomor tanpa bicara dulu dengannya” jawab lika sedikit tak enak hati, tapi yang dikatakannya itu bukanlah bualan.
“ oh ya dokter malik! Apa sekarang kau bekerja di king grup?” tanya dokter boy
“ bagaimana senior bisa tahu? “ tanya lika penasaran
“ Dokter viki bilang padaku kalau dia mengantarmu sampai depan gedung perusahaan itu, oh astaga... Bagaimana aku bisa lupa dengan dokter viki” ucap dokter boy, senyumnya hilang saat ia mengingat dokter viki
“ ada apa dengan viki?“ tanya lika penasaran
“ aku meminta bantuan pemimpin perusahaan king grup untuk mencarimu, dan sekarang dokter viki sedang bersama mereka untuk mencarimu dokter malik” terang dokter boy,
Lika yang terkejut mendengar itu bergegas pergi, ia bahkan tidak pamit pada dokter seniornya itu.
Lika bergegas kembali ke kantor, ia khawatir viki akan membongkar identitasnya, terlebih mantan asistennya itu menyimpan potret dirinya di dalam ponsel.
“ kumohon tuhan... Semoga viki tidak ke pikiran untuk menunjukkan fotoku pada kak arjun” lika berdoa seraya melajukan kendaraannya dengan cepat
Setelah tiba di sana, ia melihat motor kesayangan viki masih terparkir dengan cantik, itu artinya viki masih belum pulang, lika terus berharap bisa bertemu viki sebelum pria itu membongkar identitasnya.
Sang mantan dokter bergegas lari masuk ke dalam lift, ia tidak bisa tenang saat ini, lika takut akan dipecat jika sampai arjuna tahu bahwa dirinya telah berbohong, lika sudah merasa cocok dengan pekerjaannya, walau beni selalu bersikap sinis padanya, tapi ia juga sudah punya teman yang membuatnya merasa nyaman.
Mata lika terbuka sempurna saat pintu lift terbuka, ia langsung menarik viki yang berdiri di hadapannya, membawa pria itu menuju tangga darurat.
“ kau tidak memberitahu mereka tentang aku kan vik?” lika langsung mendesaknya dengan tanya.
Viki menggeleng dan lika pun bernafas lega.
“ Malik! Arjuna dan beni mencarimu seperti orang gila” terang viki
“ aku tahu itu” jawab lika
“ Sebenarnya apa yang telah kau lakukan? “ tanya viki sedikit cemas
“ aku tidak melakukan apa-apa vik, aku tahu kenapa senior mencariku, karna aku masih punya pekerjaan yang belum aku selesaikan denganya, tapi aku tidak tahu kenapa kak arjun dan beni membantu senior” terang lika,
Lika mulai mendudukkan diri di anak tangga, ia merasa lelah setelah tergesa-gesa kembali ke kantor.
“ apa pekerjaanmu dengan senior ada hubungannya dengan mereka? ” tanya viki, ia juga ikut duduk di samping lika
“ entahlah... “ jawab lika singkat
“ malik sepertinya mereka tidak tahu kau adalah seorang wanita” ucap viki,
“ maksudmu? “ tanya lika dengan dahi yang mengkerut.
Viki menceritakan apa yang terjadi, dan lika terbahak membayangkan wajah beni yang kesal karna viki lebih fokus pada wanita, padahal orang yang mereka cari memanglah seorang wanita, beni saja yang tidak tahu.
Jam di tangan lika berbunyi mengingatkan janji temunya dengan orang butik.
“ oh astaga... Aku harus pergi viki, aku lupa aku ada janji dengan orang butik” ucap lika seraya bangkit dari duduknya.
“ biar ku antar malik, kebetulan aku juga mau pulang” tawar viki yang juga ikut bangkit
“ tidak usah vik, aku mau mengambil barang, jika kau mengantarku, bagaimana caraku kembali ke kantor” ucap lika dan viki pun mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Santi Ka
lanjut thor
2022-05-09
1
Ghendis Arrumi
next
2022-05-06
1
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2022-03-13
1