Episode 4. Penyesalan

Setelah acara berkenalan dengan rekan kerja, beni membawa lika ke ruangan asisten yang berada tepat di samping ruangan presdir, ruangan itu juga hanya di batasi dinding kaca dari berbagai sisi, pria tampan di ruangan presdir pun bisa terlihat dari celah kerai aluminium.

“ duduklah” ucap beni

Tanpa sungkan lika pun duduk di kursi yang ada di dekatnya, iya memperhatikan seisi ruangan yang dipenuhi oleh rak berkas, dari sana terlihat jelas beni memang benar-benar bukan asisten presdir biasa, bisa dibilang jika presdir tidak masuk maka beni lah yang memegang kekuasaan tertingginya.

“ kejujuran sangat penting dalam pekerjaan ini lika, dan kau harus siap menerima panggilan mendadak baik dariku maupun dari presdir “ terangnya seraya sibuk mengumpulkan barang-barang

Lika tidak keberatan dengan hal itu, karena saat ia bekerja sebagai dokter pun ia selalu mendapat panggilan kerja dadakan.

Beni menunjukkan sebuah tas seraya berkata “ mulai besok tas ini kau yang akan memegangnya, kau akan diberi tanggung jawab untuk melakukan transaksi, seperti membeli hadiah untuk kolega, atau membayar makanan saat tengah meeting di restoran”

Lika mengangguk paham dengan penjelasan itu. Beni kemudian membuka dan menunjukkan isi tas yang nantinya akan dipegang oleh lika, mata lika berbinar saat melihat isi tas itu.

“ Ada 5 blackcart yang harus kau ingat kapan dan bagaimana menggunakannya, cek kosong, dan uang cash sebesar 20 juta yang akan diserahkan padamu setiap pagi” beni kembali memberi penjelasan, dan lika hanya mengangguk sambil tersenyum

Beni memberikan beberapa buku pada lika, lalu berkata “ Buku-buku ini harus mulai kau pelajari, semua informasi tertulis dengan rinci, baik itu tentang ketentuan pemakaian kartu presdir, maupun informasi mengenai presdir, dan lainnya”

“ ingat untuk menyimpan bukti pembayaran, dan kau juga harus menulis untuk apa saja uang cash itu digunakan, karna kau harus melaporkannya sebelum pulang pada bagian keuangan” terang beni lagi yang kembali diangguki oleh lika

Lika mulai membaca lembar demi lembar catatan dari tumpukan buku teratas itu, ia mengajukan pertanyaan saat ada yang tidak ia mengerti.

“ pak ben, di buku ini ada informasi tentang ukuran baju dan makanan yang sering presdir makan, apa saya juga harus mengingatnya? ” tanya lika

“ tentu! Itu penting lika, kau harus mengurus baju presdir, jadi tentu kau harus tahu ukurannya, dan soal makanan, ada kalanya kau harus menyiapkan makan siang saat presdir sedang banyak pekerjaan, jadi kau juga harus tahu seleranya” lika mengangguk setelah mendengar penjelasan dari beni.

Beni mengangkat tangan untuk memanggil juli masuk, lalu memberi perintah saat wanita itu sudah berada di hadapannya.

“ jul, kau antarkan lika berkeliling ke ruangan-ruangan lain yah!” titah beni yang di angguki oleh juli

“ tunggu sebentar lika” seru beni saat lika sudah bangkit berdiri dari duduknya, lika yang hendak pergi kembali berbalik menatap beni.

Beni memberikan sebuah kunci mobil pada lika seraya berkata “mobil itu adalah inventaris dari kantor yang memang sudah menjadi hakmu, gunakan dan rawatlah dengan bijak” lika kembali mengangguk sambil tersenyum.

“ mari ikuti aku nona lika!” seru juli

Lika pun menghampiri juli yang menunggu di ambang pintu, ia lalu berkata “ panggil lika aja kak” juli mengangguk tanda setuju.

Juli membawa lika pergi berkeliling, dari mulai menjelajahi ruangan presdir, memberi tahu letak kamar pribadi, ruang ganti dan juga kamar ganti.

“ lika kita foto dulu ya!” ajak juli tiba-tiba saat keduanya sudah keluar dari ruang presdir.

Juli terlihat sangat senang saat lika menyambut baik ajakannya, mereka berfoto dengan background pintu ruangan presdir.

Juli menshere foto kebersamaan mereka dengan caption ‘kenalkan anak baru nich!’

Juli melakukan semua itu karna pak dani kepala dari bagian HRD menulis status ‘ ada kuncup baru di taman, raja mengatakan bahwa kuncup itu aset bagi kerajaan, sebuah kuncup beracun yang bisa melenyapkan segalanya jika di usik, jadi harus di rawat dengan hati-hati, dan jangan pula berlebihan, karna jika kuncup itu layu sebelum mekar, maka bencana akan datang'

Status itu adalah sebuah peringatan pada seluruh karyawan, sebuah pengaturan dari bastian agar tidak ada yang mengganggu lika, dan lika sama sekali tidak mengetahui perihal itu.

Lika hanya geleng-geleng kepala melihat juli tersenyum saat memamerkan kebersamaan mereka, namun kemudian juli kembali memasukkan ponsel ke dalam sakunya.

Juli kembali fokus untuk menunjukkan ruangan lain pada lika, dari ruang kerja berbagai divisi yang berhubungan langsung dengan presdir, ruang meeting, sampai menunjukkan letak pantri.

Juli menawarkan segelas teh untuk mereka nikmati, keduanya duduk di ruang istirahat setelah lelah berkeliling, mereka berbincang dengan santai.

“ aku melihatmu datang dengan tuan bastian, apa aku boleh tahu hubunganmu dengan beliau?”

“ aku hannyalah putri dari sahabat paman abas”

“ tolong jangan tersinggung lika, karna melihatmu datang dengan beliau aku jadi penasaran, dan kurasa bukan hanya aku, tapi para pegawai lain juga sepertinya bertanya-tanya tentang itu”

“ tak apa kak, aku mengerti, kak juli sudah lama bekerja di king grup?”

“lumayan, aku magang dan bekerja di sini, kurang lebih 5 tahunan lah, sebagai senior aku sarankan sebaiknya kau tidak membawa uang saat bekerja lika”

“ boleh aku tahu alasannya kak? “

“ Aku memberi saran bukan tanpa alasan lika, biar ku beri tahu satu hal, pak arjun itu sangat teliti, kau akan repot sendiri nanti, bukankah kau harus melaporkan uang cash yang kau bawa”

“ iya si! tapi jika aku tidak membawa uang cash, lalu bagaimana jika aku ingin jajan di jalan? “

“ semua kebutuhan dari mulai makan dan minum bisa kau beli dengan uang dalam tas itu, tapi kau harus menulisnya secara rinci, bahkan untuk uang 500 rupiah yang kau gunakan saat membeli permen juga! ”

“ bolehkah!”

“ tentu”

Perbincangan lika dan juli rupanya di dengar oleh bastian, ia sengaja mencari lika untuk pamit, dan di saat perbincangan serius usai, bastian masuk dan menghampiri keduanya.

Juli berdiri untu menyapa bastian, ia menundukkan kepala, seraya berkata “ selamat sore pak”

“ hmmm... Duduklah juli jangan sungkan” ucap bastian seraya duduk di depan lika

Juli pun kembali duduk di samping lika, wanita itu tampak gugup berada di depan bastian, ia sangat tahu bastian seperti apa, karna juli juga sempat bekerja di bawah kepemimpinan bastian.

Bastian tersenyum dan itu membuat mata juli terbelalak karna kaget, ia memperhatikan bastian saat pria tua itu menyerahkan name teg pada lika.

“ lika, paman pulang sekarang ya! Kau sudah diberikan kunci mobil kan! Bawa itu saat pulang nanti, baik-baik ya!” pamit bastian dengan suara yang lembut.

Tanpa lika dan bastian ketahui, juli tengah dan masih melakukan siaran langsung di grup kantor sejak mereka duduk bersama, karna itu, di sela perbincangan juli memberikan sedikit saran untuk lika.

Sikap bastian yang lembut pada lika pun jadi disaksikan banyak karyawan lain, hal itu semakin menegaskan bahwa status yang pak dani unggah bukanlah sekedar ancaman belaka.

“ itu beneran pak bastian kan lika? “ tanya juli setelah mematikan siaranya di grup dan memastikan bastian telah pergi jauh.

“ iya! Itu beneran paman abas, memangnya kenapa si kak? Apa ada yang salah? “

“ ga ada yang salah si, hanya saja aku baru ini melihat pak bastian tersenyum dan bicara dengan lembut begitu” terang juli.

Mendengar ucapan itu, lika pun mengorek informasi lebih dalam tentang bastian, dari juli, lika mengetahui bahwa bastian dan putranya memiliki banyak kemiripan dalam cara memimpin perusahaan.

Arjuna dan bastian sama-sama bersikap dingin pada karyawan, keduanya tidak pernah tersenyum pada wanita lain selain istri dan kolega laki-laki mereka.

Diam-diam lika mulai mengagumi sosok arjuna, kata andai pun hinggap di benaknya, andai pria itu belum menikah, dan andai dulu ia menerima perjodohan itu, ia pasti sudah bahagia hidup bersama arjuna.

Waktu yang tidak bisa terulang itu hanya menyisakan penyesalan bagi lika, wanita itu memang sudah menyesal saat melihat sosok tampan arjuna yang hendak dijodohkan dengannya, dan kini lika tambah menyesal karna pria yang ia tolak dari perjodohan lima tahun lalu itu menjelma menjadi seorang pria sempurna, presdir tampan dari perusahaan yang sudah mendunia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***