“ Setelah hari itu aku tidak pernah lagi bertemu dengan dokter malik, aku tidak berani menceritakan ini padamu karna tidak mau memberikan harapan palsu” terang dokter boy
“ apa kau yakin dokter malik bisa membantu kak arjun?” tanya beni ragu
“ aku sangat yakin, tapi ada masalah besar yang terjadi baru-baru ini” wajah dokter boy terlihat tidak baik saat mengatakan itu.
Arjuna dan beni saling menatap untuk sesaat, lalu beni pun bertanya “ masalah besar apa?”
“ dokter malik dituduh melakukan mal praktik, kasusnya bahkan sampai ke pengadilan, dan dalam sidang itu dia kehilangan gelar dokternya” jawab boy
Ketiga pria yang tengah berbincang dengan serius itu menghela nafas panjang bersamaan, sejenak mereka ikut bersimpati pada masalah yang telah menimpa dokter malik. Mereka kemudian saling pandang lalu melempar senyum pada satu sama lain.
“ lalu kenapa kau masih mencarinya? “ tanya arjuna bingung
“ karna yang dibutuhkan dalam pengobatan bukanlah gelar, tapi ilmu yang ia miliki, seseorang boleh saja kehilangan gelar yang dimilikinya, tapi ilmu yang ia miliki tidak akan hilang begitu saja” jelas dokter boy
“ lalu apa rencanamu setelah menemukan dokter itu?” tanya beni.
“ kita akan memintanya untuk memeriksa tubuh arjuna, di dalam ruangan dokter bedah ada satu alat rontgen khusus yang ayah sediakan, menurut penjelasan ayahku, alat itu bisa memperlihatkan partikel-partikel terkecil dalam tubuh, termasuk sel darah, bakteri, jaringan tubuh, dan bahkan senyawa lainya juga bisa terlihat” terang boy
“ kenapa kita tidak lakukan itu sekarang saja” ucap beni
“ itulah masalahnya, orang yang mengalami gangguan mata cenderung tidak akan mampu membaca sken dari layar komputer, jadi ayahku tidak akan bisa, dan lagi dokter bedah yang bekerja di rumah sakit kita tidak ada yang bisa mengoperasikan alat itu, selain dokter malik tentunya, padahal demonstrasi alat itu sering dilakukan, tapi alat itu memang terlalu rumit bagi sebagian orang” terang dokter boy panjang lebar
Suasana mendadak hening karna ketiga pria itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
“ viki itu kebiasaan dech, bukanya cari info malah sibuk cerita tentang diri sendiri” keluh dokter boy, ia sedikit kesal memikirkan pertemuan dokter boy dan dokter malik yang sama sekali tidak membantunya untuk mengakhiri pencarian.
“ ngomong-ngomong, apa masalah arjuna tidak bisa di selesaikan melalui operasi sama seperti pasien yang tadi kau sebutkan itu?” tanya beni, ia menbawa pembicaraan kembali ke topik awal, membahas penyakit arjuna.
“ untuk itu kita akan dengarkan pendapat dari dokter malik dulu, kalau memang bisa, kita akan melakukan operasi walaupun ilegal” terang dokter boy
“ maksudnya ilegal? “ tanya beni
“ oprasinha di sebut ilegal karna dokter malik yang akan melakukan operasi, tapi nama ku-lah yang akan tercantum dalam berkasnya, karna kita tidak mungkin mencantumkan nama dokter malik“
“ apa kau yakin dia akan bersedia? Lagi pula dia pasti akan terkena masalah jika operasi ilegal itu ketahuan “ tanya arjuna
“ tidak akan ada yang terjadi selama kau tidak menuntutnya secara hukum juna, walaupun tidak mengenalnya secara langsung, tapi aku sering sekali mendengar cerita tentangnya, kabar bahwa dokter malik berdedikasi tinggi dan berhati malaikat sudah menjadi rahasia umum di dunia medis” terang dokter boy dengan yakin
“ baiklah kalau begitu! Kami juga akan membantu untuk mencari dokter itu” sahut arjuna
“ terserah! Tapi aku peringatkan padamu sebelumnya, ini tidak akan mudah, dan lagi, semua hal mengenai informasi dokter malik berada dalam pengawasan paman bastian“
“ ayahku mengenal dokter malik? “ tanya arjuna sedikit terkejut
“ aku tidak tahu pastinya, tapi saat aku mendengar kabar kesembuhan dokter malik, di saat itu pula paman mengambil semua berkas dan catatan mengenai dokter malik, karnanya! keberadaan dokter malik seperti tidak pernah ada” terang dokter boy.
“ aku akan mulai pencariannya” ucap beni dengan semangat
“ Hati-hati ben! Jangan sampai ayahku curiga, aku tidak mau orang tua ku sampai mengetahui hal ini” ucap arjuna mengingatkan.
Beni pun meninggalkan arjuna yang diharuskan menginap di rumah sakit, ia mulai menyebar orang-orang kepercayaannya untuk mencari informasi, tapi anehnya, para informan yang biasanya bisa menguak identitas seseorang hanya dalam hitungan jam saja, kini tidak mendapatkan informasi apa pun sampai pagi menjelang.
“ dokter malik terlihat mendatangi kampus bersama dokter boy” arjuna membaca informasi yang dikirim melalui fax, dari satu lembar kertas hanya ada informasi itu saja, arjuna dan beni pun jadi pusing di buatnya.
“ permisi pak! Saya datang mengantar teh” ucap lika seraya membuka pintu ruangan arjuna.
Ya! Presdir tampan yang kemarin di aniaya itu telah keluar dari rumah sakit, arjuna bahkan langsung pergi ke kantor begitu diperbolehkan pulang, namun tak seperti biasanya, arjuna mengenakan topi untuk menutupi bagian atas kepalanya yang dibalut perban.
Lika meletakan teh di atas meja, lalu berniat kembali ke tempatnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari arjuna.
“ dokter malik! ” arjuna menyebut nama itu seraya berpikir keras.
Tubuh lika terpaku di tempatnya, wanita itu berpikir arjuna sudah mengetahui identitasnya, ia pun berbalik dan memberanikan diri untuk bertanya “ bapak memanggil saya?”
“ tidak!” jawab arjuna cepat
Lika menghela nafas lega dan bergegas pergi meninggalkan ruangan atasanya, tapi gadis itu terus melirik ke arah pintu , pandangannya seolah tengah menembus pintu, menatap seseorang yang berada di balik pintu yang tertutup rapat itu.
Lika tidak bisa melupakan apa yang terjadi, ia mendengar dengan jelas saat arjuna menyerukan nama panggilannya saat masih menjadi dokter, gadis itu merasa ia tidak mungkin salah dengar, tapi ia juga tidak mengerti apa yang telah terjadi? Adakah sesuatu yang terlewatkan begitu saja?
“ loh... Gedung ini kan tempat aku menurunkan malik kemarin” gumam viki pelan
Setelah tugas malamnya usai, dokter muda itu hanya dibiarkan waktu tidur kurang dari satu jam, tidurnya yang lelap harus terganggu karna panggilan dari beni, suaranya yang penuh ancaman itu memaksa viki bangkit dan menyambangi kantor pusat king grup.
Viki langsung menghubungi beni begitu tiba di sana, tapi pria itu malah disuruh menunggu, dokter muda itu mendudukkan dirinya di sofa panjang, ia menatap ke sekeliling ruang tunggu terbuka yang berada di area lobby itu, viki sejenak mengagumi interior di sekitarnya, sebelum akhirnya ia memilih bermain ponsel untuk menghilangkan kejenuhannya saat menunggu.
Di sisi lain beni berteriak pada lika saat melihat wanita itu berada dalam lift.
“ lika tunggu! Tahan liftnya” titah beni dengan nada ketus, nada bicara yang sama yang selalu ia dengar dari pria manis berkacamata itu.
Lika menahan pintu lift agar tidak tertutup sampai beni masuk, di dalam lift itu beni langsung menatapnya dengan tajam, dan bertanya dengan sinis.
“ Mau kemana kau? “
“ Bayar tagihan rumah sakit” jawab lika, wanita itu berusaha tersenyum semanis madu
“ oh ya! Siapa yang sakit tuan?” tanya lika penasaran, ia mendadak ingin tahu tentang tagihan rumah sakit yang menyambut kedatangannya pagi ini.
“ gak usah kepo, kerja aja yang benar!”
Lika menghela nafas panjang mendengar jawaban dari pria berkacamata itu, gadis itu hanya bisa mengiakan peringatan dari beni.
Setelah tiba di lantai dasar, beni dan lika mengambil jalan ke arah yang berbeda, beni menghampiri viki yang terlihat asik bermain ponsel, sementara lika, gadis itu melangkah keluar seraya menghela nafas lega, lika meninggalkan kantor dengan senyuman di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
NurH5h
mantap thor
2022-04-22
1
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor... makin seru neh..
2022-03-11
2