"Lari kemanapun aku akan tetap kena."gumam Aliyah gemetar.
Suara tawa pria berkumis itu semakin dekat. Tawa yang sangat tidak Ia sukai.
kalau dalam film action atau drama saat seperti ini pasti ada seseorang yang datang menolong. Tapi aku? siapa yang akan datang. hidupku saja yang sok drama. batin Aliyah menghisap ingusnya saking takut dan hampir menangis.
Tapi aku tak akan menyerah. aku tak akan lolos jika tidak kabur.
Aliyah berlari saat dia melihat celah diarah Pria berkumis yang mengejarnya. dia hanya seorang diri, lebih mudah lolos dibanding melewati perkumpulan pria dipemukiman itu.
Benar saja, Aliyah memang berhasil lolos hingga melewati pria berkumis yang mengejarnya.
Setidaknya aku tau sedikit jalan yang sudah kulalui dari pada sisi jalan yang satunya. ini lebih aman.
"Apaaa???" tersentak kaget melihat sosok berdiri didepannya.
Aliyah melewatkan satu perhitungan lagi, di arah pria berkumis yang mengejarnya tadi masih ada sosok pria penjaga gudang ikut mengejarnya. Dengan mudah pria itu menangkapnya.
Siaaaalllll!!!
"Lepaskan! lepaskan aku! Apa mau kalian? kenapa menangkapku?" pekik Aliyah mencoba melepaskan diri dari pria yang mencengkram tangannya dibelakang itu.
"Hahahhaha.... Kau mau lari kemana nona cantik?" ujar pria berkumis yang menyusul mengejarnya.
pria itu semakin dekat dan tepat berhenti didepannya. Aliyah menatapnya dengan mata marah. bagaimana tidak, pria itu sudah menipunya dan membawanya ketempat seperti ini. Pria itu kembali tertawa.
"Kau senang pak tua?" ucap Aliyah dengan suara bergetar.
"Hahahah.... pak tuaaaa.... hahahha"tawa pria berkumis itu.
Aliyah geram walau rasa takut menyelimutinya.
"Coba kita lihat apakah kau masih bisa tertawa setelah merasakan INI!!" Aliyah menendang kuat-kuat aset berharga pria berkumis itu.
"Uuuuugggghhhhh" pria berkumis itu memegangi bagian vital yang nyeri itu. Tubuhnya sudah membungkuk hingga ketanah.
"Hhuuuuuhhhh.... " Aliyah menendang kaki pria yang memegang tangannya dibelakang yang juga melonggarkan pegangannya karena menahan sakit. Dengan segera Aliyah menarik tangannya dan memukul hidung pria itu hingga berdarah. Pria itu membungkuk dan mengerang. Aliyah secepat yang dia mampu berlari kearah kota, dimana dia tadi berjalan.
"Kurang ajar! tangkap gadis jahanammm itu!"
Aliyah berlari dengan rasa takut. Rasa yang memberinya kekuatan lebih untuk berlari.
"Aku akan habis jika tertangkap." gumamnya ditengah pelariannya.
Dibelakang suara tembakan dan deru mesin motor menyusul langkahnya. Aliyah semakin panik.
"Ya tuhan! Ini curang! Mengejar gadis dengan kendaraan sangatlah tidak adil. Aku pasti tertangkap!"bergumam lagi.
Aliyah terus berlari suara tawa dan teriakan disela-sela suara nyaring mesin kendaraan roda dua itu semakin dekat. Tiba-tiba saja dia langkahnya terhenti melihat beberapa motor berputar mengitarinya.
...Habislah aku! Mereka mendapatkanku!...
####
Aliyah diseret turun dari mobil jip yang membawanya dengan tangan dibelakang punggungnya terikat tambang. Aliyah diam saja tanpa suara, percuma berteriak ditengah gerombolan penjahat yang mungkin siap mencabik tubuhnya. Sudah tentu hanya buang tenaga, siapa yang akan menolong. Mereka penjahat semua. Lebih baik menyimpan tenaganya untuk kesempatan kabur nanti.
Pria berkumis yang tadi sempat Aliyah tendang burungnya itu, berdiri didepan pintu gudang. Aliyah melihat mata menyala pria itu. Aliyah gentar, keringat dingin mengucur bebas, dia sudah tak tau apa yang akan pria itu lakukan untuk membalasnya.
"Gadis sialan!" mengangkat tangannya hendak memukul Aliyah namun mengambang.
"Hei! kendalikan dirimu! dia aset berharga. Jika benar dia orangnya kita mendapat tangkapan besar!" sergah pria lain dengan suara berat dan intonasi kuat itu.
"Hahahaha... " pria berkumis itu tertawa menghina melihat mata Aliyah.
Apa maksud ucapan pria itu?? Tangkapan besar?
"Kau dalam masalah besar Nona!" lanjut pria yang tadi menangkapnya ikut menertawakannya.
Mereka asal melempar Aliyah kedalam gudang dengan pencahayaan yang minim itu. Tubuh Aliyah tersungkur kelantai dan membentur benda-benda yang menumpuk disana.
Nafas Aliyah memburu. Debu didalam gudang itu sangat tebal membuat dadanya sedikit sesak. Tentu saja dia merasa takut. Namun Aliyah harus kendalikan. Dalam pikirannya adalah mencari jalan untuk kabur.
"Hei! cepat hubungi markas."suara penjahat satu.
"Aku sedang menghubungi."suara penjahat 2
"kau yakin dia gadis itu?" suara pria berkumis
"tentu saja! Aku masih ingat wajahnya"suara penjahat 2.
"Hahahha... bos pasti senang kita berhasil menagkapnya." suara penjahat 1.
"Sudah kubilang, tangkapan besar! pastikan dia masih hidup sampai dimarkas, Bos yang akan membunuhnya."
"Hahahhaha" tertawa. bersama
Aliyah begidig mendengar suara percakapan para penjahat itu. sebelum menutup pintu gudang meninggalkan dia sendirian disana.
Aku harus kabur! Aku harus kabur!
Aliyah bersungut dalam keremangan. Mencari apa saja yang bisa membuka ikatannya. Beruntung hanya tanganya yang terikat, hingga kakinya masih bisa bebas bergerak.
Dalam gudang itu Aliyah melihat pecahan botol.
Binggo! Mata Aliyah berbinar.
Baiklah! Ayo kita buka dengan itu.
Aliyah mengambil pecahan botol itu, lalu menggesekannya di tambang yang mengikatnya, cukup lama hingga Aliyah kelelahan.
Sialan! kenapa di film-film action itu mudah sekali. Aku sudah hampir setengah jam tak membuahkan hasil. Sialan! Aliyah mengumpat dalam hati.
Walau begitu Aliyah terus berusaha. hingga akhirnya putus juga. Aliyah serasa bahagia dunia akhirat.
"Terima kasih Tuhhaaannn!!"
Dengan segera Aliyah meraba dinding gudang yang terbuat dari kayu itu, mencari celah yang bisa dia lewati. Debu debu kembali bertebaran membuat Aliyah sedikit terbatuk. Aliyah melihat sekitar memasktikan tak ada yang masuk, lalu kembali meraba disisi sebalah kanannya, Aliyah melihat sebelah kayu yang bergoyang sedikit, Dia dekati.
Bingo! jalan keluar!
Sungguh bahagia dunia akhirat, dia menemukan jalan keluar. Aliyah menyusup keluar hingga tubuhnya berada disisi samping gudang itu. Dengan sisa tenaganya Aliyah berlari menjauhi gudang.
Dalam jarak yang sudah lumayan jauh, Aliyah mendengar suara pekikan dari arah gudang.
"Dia kabur! Gadis itu kabur!" lantang suara pria dari arah gudang.
"Ketahuan!!"Aliyah bergegas lari.
Aliyah sempat sembunyi sebentar mengatur nafasnya yang tersengal karena terus berlari.
sial! berlari dalam gelap sangat susah. Aku tak bisa melihat apapun. Bahkan cahaya bulan pun tak bisa menembus rimbunan pohon. pikir Aliyah melihat sekitar tempatnya bersembunyi.
Suara deru mobil dan berisiknya kenalpot motor masih Aliyah dengar. Disusul suara tembakan diudara. dan teriakan para penjahat itu.
"Cari! Gadis itu tak akan jauh! Dia hanya berlari!"
Suara lantang salah satu penjahat itu Aliyah dengar semakin dekat. Waktunya berlari kearah gelapnya rimbunan pohon dan ilalang.
"Aku harus lari kearah kota." gumamnya sambil berlari. "Sial! memang mustahil lari ditengah kegelapan."
Tiba-tiba sorot lampu mengarah padanya. Mata Aliyah membulat.
"Ketemu!"
Sial!
Aliyah berlari kearah yang lebih gelap. Lampu sorot masih terus menjelajah mencarinya. Aliyah sembunyi dibalik pohon yang lebih besar. Jantungnya memacu, keringatnya pun terus mengucur. Aliyah melihat kearah kakinya yang terasa nyut-nyutan. Dia memejamkan matanya, dan menelan ludahnya dengan sangat susah.
Kenapa aku harus terkilir disaat seperti ini? Batinnya memejamkan matanya.
Aliyah membuang nafasnya. Hidupnya belum berakhir. Dia tetap harus berlari saat dirasanya sudah aman, dengan menyeret kakinya Aliyah berjalan cepat, tak mungkin lagi untuk berlari. Nafasnya sudah tersengal.
Suara tembakan kian terdengar santer dibelakangnya. Cahaya lampu sorot dan senter menjelajah kesana kemari semakin dekat, membuat Aliyah semakin gusar.
"Sial! Sekarang mereka menggunakan tembakan!" gumamnya sambil terus mempercepat langkahnya."mereka pasti sudah kehilangan kesabaran. Aku pasti mati kali ini jika tertangkap."
Suara tembakan dan derap langkah masih Aliyah dengar. Suara-suara teriakan juga dia dengar. Aliyah tersentak menghentikan langkahnya wajahnya berubah pias.
"Apa ini?" pekiknya frustasi melihat pagar besi berduri didepannya.
"Sialan!" memukul pagar besi dengan tangan kecilnya.
Aliyah menoleh kebelakang, Suara tembakan makin terdengar jelas. berikut suara teriakan pria-pria dibelangkangnya. Lampu senter pun makin terlihat mendekat, bergerak gerak dengan sembarang.
Habislah aku! batinya dengan keringat dingin yang mengucur bebas. Kakinya sudah sangat lemas dan sakit nyut-nyutan karena terlalu lama berlari. Aliyah duduk merosot ditanah dan bersandar pada pagar besi. Suara tembakan makin terdengar jelas, berikut cahaya senter dengan suara langkah kaki mendekat kearahnya ditengah kegelapan malam itu.
Apa aku akan mati disini?
"Siapapun! Kumohon tolonglah aku! Aku akan menurut, aku akan jadi gadis baik!" jerit Aliyah frustasi memejamkan matanya. Nafasnya tersengal, Aliyah yang putus asa itu mulai menangis.
DOOOORRR
Suara yang membuatnya semakin lemas...
____€€€_____
Readers kasih dukungan buat Othor biar semangat up ya..
Like
Vote
komen
fav
dan Gift
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Nana
Rasaaakno yaah aliyaahhh...peciciiilaaan...
2023-05-24
0
Iin Karmini
cape aku thor srasa ikutan lari d kejar"trus.😅
2022-05-24
0
princess butterfly
haduh aliyah yg di kejar2 aku yg ngos2an🤣🤦♀️
2022-04-04
4