Setelah selesai mengurus dokumen, mei mengajak viagra dan jennie untuk ke kantin.
"Ayo kita ke kantin ya, lihat perut aku udah keroncongan ingin di beri makan." Ucap mei.
"Hadueh.. Kamu itu ya makan mulu, tapi badan se kecil itu." kata viagra.
"Biarin, wellkkk.." Jawab mei, menjulurkan lidah nya.
"Heh.. Durhaka ya ngejek orang yang lebih tua. Harusnya kamu itu hormat. Hormat." Ucap viagra, berkacak pingang.
"Iya iya aku hormat kok, kakek viagra yang udah tua ." Jawab mei sambil meledek viagra.
"Wahhh.. Minta di jewer nih anak satu, sini kamu." Kesal viagra dan mencoba menghampiri mei.
Mei yang melihat itu pun lari sambil mengejek viagra.
"Welkk.. Ye ye ye ngak kena ngak kena kakek wlekkk.." Ledek mei
"Kurang asem, sini kamu anak nakal." Teriak viagra, dan mengejar mei.
Jennie yang melihat kelakuan absurd mereka berdua pun hanya bisa menahan malu, karena kelakuan ajaib mereka berdua, banyak yang melirik mereka berdua dengan tatapan yang aneh.
" Kalian itu ya malu maluin aja sih." Tegur jennie dengan kesal dan tatapannya yang tajam.
Mei dan viagra yang mendengar dan melihat tatapan jennie yangbtajam pun langsung kicep.
'Mengerikan.' Batin mei dan viagra, ngeri.
"Udah ayo kita ke kantin." Ucap jennie dengan tegas.
Mereka berdua pun mengikuti jennie, tapi emang dasar mereka berdua.
"Gara gara kamu sih, dia kalau marah udah kayak mak mak lampir tau." Bisik mei sambil menyikut viagra.
"Kok aku sih, ini salah kamu." Jawab viagra tidak terima.
"Kamu."
"Kamu."
"Kam.."
"Kalian bisa diem ngak hah." Teriak jennie dengan kesal.
Mereka berdua pun hanya bisa diam dan mengikuti jennie dengan menunduk.
'Ishh.. berasa jadi emak emak gue lama lama.' Batin jennie dengan kesal.
Setelah mereka sampai di kantin mereka memesan makanan kesukaan mereka.
"Eh.. Kalian berdua harus panggil aku shine ya." Ucap mei.
Viagra dan jennie yang mendengar itu pun saling menatap.
"Kenapa??." Tanya mereka berdua.
"karenaaa..."
"Hmmm.."
"Karena hanya orang orang terdekat aku saja yang boleh panggil aku mei." Ucap mei dengan santai dan memakan makanannya kembali.
"Ohhh.." Ucap mereka berdua.
Mereka semua memakan makanan mereka dengan hikmat. Setelah itu mereka berkeliling untuk menunjukkan sudut sudut yang ada di kampus.
"Oh ya mei.."
"shine." Potong mei.
"Ishh iya iya shine.. Kamu mengambil jurusan apa." Tanya viagra.
"Aku mengambil jurusan hukum." Jawab mei.
"Hari hati loh shine, dosen yang mengajar di jurusan hukum itu killer banget lho." Ucap viagra.
"Yang bener." Tanya mei.
Mereka berdua mengangguk dengan kompak.
"Emang sekiller apaan sih?." Tanya mei dengan kepo.
"Nanti juga tau sendiri." Jawab viagra dengan cuek.
"Ishh.. Kalian bikin penasaran aja sih." Gumam mei.
Mei lalu pergi berjalan meninggalkan mereka dengan kesal, di sepanjang jalan mei hanya tersungut sungut.
Tiba tiba..
Brukkk.
Mei menabrak seseorang secara tidak sengaja.
"Aduh aduh maaf ya ngak sengaja." Ucap mei sembari mengambil buku yang di bawa oleh orang yang di tabraknya.
Saat melihat siapa yang di tabraknya mei sangat terkejut.
Deggg
'Xing.' Batin mei.
Sedangkan xing yang melihat siapa yang menabraknya pun tak kalah terkejutnya, tetapi keterkejutan itu mampu dia sembunyikan dengan baik.
"kalau jalan itu hati hati, punya mata sama kaki itu di pakai benar benar." Ucap xing degan sinis dan dingin.
"Ma.. Maaf ti.. Tidak sengaja, ini bukunya." Ucap mei dengan terbata bata.
"Cihh.. Tidak berguna." Kata xing dan merebut buku dari tangan mei dengan kasar. Dan pergi meninggalkan mei.
Mei yang melihat perlakuan xing yang kasar pun merasa sangat sedih.
Dia melihat kepergian ximg dengan mata yang berkaca kaca.
'Ternyata dia sudah bereinkarnasi, tapi kenapa dia sangat dingin tidak seperti dulu.' Batin mei dengan sedih bercampur senang.
Viagra dan juga jennie yang melihat kejadiam itu pun menghampiri mei.
"Mei.. Kamu tidak apa apa." Tanya jennie dengan khawatir.
"Tidak apa apa kok." Lirih mei.
"Jangan di masukin ke hati ya omongan dia, dia emang seperti itu." Ucap viagra.
"Seperti itu bagaimana?." Tanya mei.
"Dia itu emang dingin dan juga nyelekit kalo udah ngomong, kamu harus sabar karena dia akan jadi dosen di fakultas kamu." Jawab viagra.
"Dia dosen di sini." Gumam mei.
"Udah udah kita ke rumah dulu, setelah itu baru bicara." Ucap jennie.
Lalu mereka kembali ke rumah mereka dengan mengunakan sepeda mereka.
***
'Kenapa dia sangat mengemaskan.' Batin xing saat mengingat ekspresi terkejut mei tadi.
"Ishh untuk apa aku memikirkannya." Gumam xing dan terus berjalan menuju kelas untuk mengajar.
Sejak kejadian tersebut, xing menjadi uring uringan alhasil murid murid yang di ajarnya pun terkena imbasnya.
"Di belakang sana yang sedang bercanda jelaskan apa yang sudah saya terangkan tadi." Ucap xing dengan dingin.
Kedua mahasiswa yang di tunjuk pun terjejut dan juga gemetar, dan mencoba untuk menjelaskan tapi karena mereka terlalu asyik bercanda mereka tidak bisa menjelaskannya.
"Kalian berdua akan mendapatkan nila D." Ucap xing dengan tajam.
Kedua mahasiswa itu ingin protes tetapi tidak jadi saat melihat tatapan tajam xing.
'Astaga serem banget sihh, jadi nyesel gue masuk ke fakultas hukum.' Batin salah satu mahasiswi saat melihat kejadian itu.
"Dan kalian semua yang tidak ingin mendapatkan nasib yang sama dengan teman kalian itu, perhatikan dan jangan bercanda. Jika ingin bercanda di luar sana jangan di sini." Tegas xing.
"Kalian berdua berdiri di luar kelas dan jangan kemana mana, jika kalian berani kabur kalian akan saya kasih sp." Lanjut xing.
Kedua murid tersebut pergi keluar kelas dengan tergesa gesa.
"Nyeremin." Gumam mahasiswa tersebut.
"Iya." Jawab temannya.
Setelah itu xing kembali mengajar, sedangkan murid muridnya hanya mampu menahan kesuraman dan ketegangan di ruang kelas sampai akhir dari jam mengajar selesai.
'Kok kayaknya jamnya berjalan dengan lambat sih.' Batin salah satu mahasiswa, cemas.
***
Di sisi lain jennie dan juga viagra yang sedari tadi melihat mei diam dan tidak ceria pun hanya bingung.
"Mei.. Kamu bener bener tidak apa apa." Tanya jennie khawatir.
"Tidak apa apa kok." Jawab mei dengan lesu.
"Bener bener tidak apa apa.." Sahut viagra.
"Ishh.. Kalian itu crewet banget sih udah kayak emak emak makan cabe sekilo." Sarkas mei.
Lalu mei memasuki kamarnya degan kesal.
"Lah.. Kita kan tanyanya baik baik kok nyolot gitu jawabnya." Ucap viagra dengan kesal.
"Iya."
Mei yang berada di kamarnya pun duduk di kasurnya.
"Kenapa xing sekarang sangat berubah ya." Gumam mei.
Mei pun mengingat saat dia bertemu dengan xing tadi, dan matanya menjadi berkaca kaca hingga menangis.
"hikss.. Apa aku memang tidak berguna ya hikss.. Hikss.."
"Dia sudah sangat membenciku hiksss.. Hikss.."
"Bodoh mei bodoh.. Kamu memang pantas mendapatkan itu semua, tetapi kenapa sangat sakitt. Kenapa.. Hiks.. Hikss.." Ucap mei sambil memukul dadanya.
Dia terus menyalahkan dirinya sendiri hingga dia tertidur terlelap.
***
Mohon dukungan dan sarannya ya teman teman😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Rancito
Settingnya seperti diluar negeri,tp knp gaya bahasanya kyk lg ngobrol d negeri ini.
2022-11-16
0
Jun!!!
Yakin mau saran kak author? 😀
2022-06-27
0
Jun!!!
Sekilo mah masih tahan gak cerewet kok 😂. Kalau sekarung baru bener
2022-06-27
0