Satu persatu siswa di panggil dan mempresetasikan video yang sudah mereka buat.
Hingga tiba giliran mei di panggil.
"Mei Shine Azar." Panggil xing.
'Kenapa namanya berbeda dengan namanya di masa lalu atau memang ini nama palsu.' Batin xing penasaran.
Mei yang mendengar namanya di panggil pun maju ke depan dan memberika flashdisk kepada xing.
Xing pun menerima flashdisk tersebut, dan menacapkannya di komputernya sehingga video yang di buat oleh mei bisa terlihat di layar proyektor.
"Jelaskan." Ucap xing dengan dingin.
Lalu mei mulai menjelaska apa maksud dari video yang di buatnya.
"Halo teman teman nama saya mei shine azar, kalian bisa memanggil saya shine, saya memilih untuk mengambil jurusan hukum agar saya dapat membantu orang orang yang membutuhkan pelayanan di bidang hukum, saya juga ingin membantu banyak orang untuk lebih aware terhadap ilmu hukum baik itu di instasi perusahaan atau di bidang sosial saat kita berinteraksi dengan masyarakat lain. Dan jika saya sudah lulus nanti, saya berencana untuk membuka kantor saya sendiri, sehingga nanti saya bisa menerima klien yang sesuai dengan apa yang saya inginkan dalam hal ini klien yang benar benar jujur, walau jadi seorang pengacara pasti akan susah. Tapi saya berkomitmen untuk menjaga kejujuran dan juga keadilan. Itu adalah visi dan juga misi yang ingin saya sampaikan di dalam video yang saya buat, Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Terimakasih." Jelas Mei, dia menjelaskan dengan ringkas tetapi juga jelas.
Di dalam video tersebut mei membuat video di mana ada beberapa orang yang sengaja melanggar hukum hanya untuk kepentingan mereka sendiri seperti perusahaan yang menyuap demi kelancaran pengembangan untuk usaha yang baru, hingga ada orang yang melaporkan tindakan kekerasan yang di alaminya tetapi justru mendapat respon yang kurang baik dari oknum polisi yang ada di sana.
Di video tersebut juga memperlihatkan sebagian kecil dari tindakan pelanggaran hukum dan hal yang harus di lakukan untuk mencegahnya.
Para mahasiswa yang melihat presentasi mei pun bertepuk tangan.
"Udah imut cerdas pula, emang paket kompit dah." Ucap salah satu mahasiswa.
"Calon istri idaman mah beda, ngomong sedikit udah bikin meleyot, lah ini saat dengar visi dan misinya aduh tambah meleyot dah. Udah baik cerdas cantik lagi ngak kurang dah." Teriak salah satu mahasiswa.
Mei yang mendengar itu pun hanya tersipu malu.
Sedangkan para mahasiswa lain yang mendengar itu pun menyorakinya.
"Huuu.. Modus moduss.." Teriak salah satu mahasiswa dan mahasiswi.
'Kelas ini kok ajaib bener.' Batin mei dengan kagum.
Hingga sebuah deheman menghentika teriakan para mahasiwa tersebut.
Ekhemm
"Jika kalian ingin jadi seperti preman pasar bukan di sini tempatnya, duduk kalian semua." Ucap xing dengan dingin.
'Cihh.. ngak tahu diri, dia itu miliku dan tidak akan pernah menjadi istri kalian bodoh.' Batin xing dengan kesal karena cemburu.
Xing yang baru sadar dengan pemikirannya pun terkejut dan berusaha untuk fokus.
'Ishh.. Dia tidak pantas untuk sebuah hubungan. Dia menjijikan.' Batin xing menyangkal dengan kejam.
"It good, kamu bisa duduk lagi." Ucap xing dengan dingin.
'Kok cuma kayak gitu sih responnya, aku kan juga mau di puji sama kamu xing.' Batin mei kesal.
Mei pun dengan berat hati berjalan kembali dengan perasaan yang kesal.
"Hei.. Itu tadi sangat bagus." Puji camila.
"Terimakasih, aku hanya mempresentasikan apa yang harus di presentasikan kok." Jawab mei, tersenyum.
Camila hanya tersenyum saat mendapatkan jawaban dari mei. Hingga tiba tiba ada yang mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Masuk." Jawab xing.
Lalu beberapa mahasiswa masuk ke dalam kelas.
"Kalian sudah selesai." Tanya xing.
"Sudah pak." Jawab mereka semua.
"Bagus kalian duduk dulu, saya akan panggil kalian satu persatu" Ucap xing.
Lalu mereka semua duduk dan di panggil untuk presentasi satu persatu hingga selesai.
" Ok. Untuk hari ini sampai di sini dulu, kita akan bertemu di lain waktu. Dan untuk mahasiswa yang baru membuat video hari ini saya pastikan kalian mendapat nilai C." Ucap xing dengan tegas.
"Kalian bisa keluar sekarang."
Para mahasiswa yang mendengar itu pun bergegas keluar dari kelas tersebut untuk menenangkan diri dari hawa mencekam yang di keluarkan oleh dosen killer tersebut.
"Hufttt.. Bisa benafas dengan normal juga gue akhir nya. Apes bener baru juga hari pertama masuk udah dapet nila C aja." Kata rei dengan kesal
"Bener tuh, ganteng ganteng kok nyeremin." Celetuk camila.
"Salah kamu sendiri sih dapat tugas kok ngak di kerjain." Sambung victor dengan sinis.
"Namanya juga lupa mister kulkas." Jawab rei.
"Ehh.. Shine kemana kok dia ngak ada sih." Kata camila, mencari shine.
"Dia masih di kelas kali, coba loe kirim pesan ke dia." Jawab rei.
"Hehehe.. Gue ngak punya nomornya." Ucap camila sambil garuk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya sudah tidak apa apa. Mungkin dia lagi ada keperluan, mending kita ke kantin, laper nih." Kata victor.
Camila dan rei yang mendengar victor berbicara dengan panjang lebar pun terkejut dan heboh sendiri.
"Wah bisa ngomong panjang juga ya kamu." Ucap camila dengan takjub.
"Yoi.." Sahut rei.
victor yang melihat reaksi kedua sahabatnya pun hanya menghela nafasnya dan memilih berjalan menuju kantin.
'Di kira aku ngak bisa ngomong panjang apa, aku kan juga punya mulut." Batin victor kesal saat melihat ekspresi heboh sahabatnya tersebut.
***
Mei yang masih di dalam kelas pun menunggu teman temannya untuk keluar semuanya, setelah mereka semua keluar kelas mei menghampiri meja xing.
"Xing ak.."
"Kenapa tidak keluar kelas bersama teman teman kamu." Potong xing dengan dingin.
"Aku ingin berbicara penting denganmu bisa tolong dengarkan sebentar.." Ucap mei dengan tulus.
"Hmm, silahkan berbicara, tapi jika apa.yang ingin kamu bicarakan tidak penting lebih baik kamu keluar." Kata xing dengan tegas.
"Aku ingin meminta maaf atas semua yang aku lakukan dulu xing." Ucap mei dengan menunduk.
Xing yang sedang memeriksa pekerjaan di laptopnya pun seketika menutup laptopnya dengan kasar.
"Saya tidak tahu apa yang sedang kamu katakan, kita baru bertemu hari ini. Jadi saya pikir kamu mungkin salah orang. Jadi kamu bisa keluar, karena saya masih banyak urusan." Jawab xing dengan tajam, berpura pura tidak mengerti apa yang di katakannya.
Mei yang mendengar itu pun tersentak.
"Tapi, tap.."
"Keluar." Potong xing dengan dingin dan juga tajam.
Mei yang mendengar nada bicaranya xing yang seperti itu pun matanya berkaca kaca, dan dia pun memilih pergi keluar.
Sedangkan xing yang melihat mata mei yang berkaca kaca pun tiba tiba merasa bersalah.
'Dia memang pantas mendapatkan itu semua.' Batin xing, kembali menyangkal perasaannya.
Mei pun memilih untuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
'Kenapa aku jadi lemah begini, sedikit sedikit nangis sedikit sedikit nangis. Mana mei yang kuat, masih banyak hal yang lebih menyakitkan dari ini yang akan kamu hadapi kedepannya. You strong mei.' Batin mei, menyemangati dirinya sendiri saat melihat wajahnya melalui cermin.
Mei mencuci muka dan tangannya di wastafel.
Lalu mei keluar dari kamar mandi dan pergi ke kantin untuk menunggu jennie dan viagra.
***
Mohon dukungan dan sarannya ya teman teman😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jun!!!
Posesif sekali ya, di tulisannya thor, pas penjelasan karakter gk ush pakai tulisan miring 😁, saya ikutan miring bacanya,
2022-06-27
0