Sedangkan di sisi lain xing yang sangat frustasi dan juga gelisah pun memilih pulang ke rumah orang tuanya.
"Sayang kamu kenapa? kok mukanya kusut begitu." Tanya mommy alice saat melihat anaknya pulang dalam keadaan yang kurang baik.
Xing lalu menghampiri mommynya dan duduk di sampingnya.
" Mom.. Hari ini aku bertemu dengannya lagi." Kata xing dengan lesu.
" Siapa?." Tanya mommy alice dengan bingung.
" Mei.. Olivia mei, dia adalah orang yang sudah membunuh seluruh klan song. Dia juga orang yang sudah memanipulasi ku untuk membunuh livia." Jawab xing dengan rasa yang campur aduk.
"Lalu apa yang membuat mu seperti ini." Tanya mommy alice dengan penuh perhatian.
" Tapi mom, saat aku bertemu dengannya jantungku masih saja berdetak dengan kencang, bahkan saat aku melihat matanya yang berkaca kaca, aku merasa sakit. Rasanya ingin sekali memeluknya dan menenangkan dia agar dia kembali tersenyum dan tertawa."
"Bahkan saat aku melihatnya bercanda dengan teman prianya, aku merasa tidak suka. Aku merasa jika seharusnya dia tertawa untukku mom." Ucap xing dengan gundah.
"Sayang memang tidak mudah untuk menerima semua hal itu. Tapi sayang, kamu harus belajar menerima itu secara perlahan lahan sayang." Jawab mommy alice dengan bijak.
"Menerima, bagaimana bisa aku menerima orang yang telah melakukan hal yang sangat keji seperti itu. Bahkan aku tidak pernah lupa bagaimana sakitnya itu semua mom. Aku tidak akan pernah memaafkannya mom, tidak peduli jika aku masih mencintainya atau tidak. Aku akan belajar untuk membencinya." Ucap xing dengan tegas dan emosi.
"Mommy hanya memberikan nasihat. Masalah itu kamu yang akan menangungnya, mommy tidak memaksa kamu." Ucap mommy alice.
"Iya mom." Jawab xing.
" Daddy kemana mom?." Tanya xing saat melihat daddynya tidak ada
" Dia sedang berburu." Jawab mommynya.
"Ohh.. Yaudah mom aku ingin ke kamar untuk istirahat. Hari ini benar benar hari yang melelahkan." Kata xing.
" Iya sayang.." Jawab mommy alice.
Kemudian xing melesat menju ke kamarnya.
" Arghh.. Aku tidak akan pernah memaaf kan mu, kamu sudah membuatku hancur seperti ini."
"Aku tidak perduli dengan perasaan ku." Ucap xing dengan penuh amarah.
***
Sedangkan saat ini livia sedang berada di apartemennya. Dia sedang menengok pemandangan di luar sambil meminum darah.
" Mei.. Aku tidak akan membuat hidup mu bahagia, akan aku pastikan kamu akan menderita. Kamu harus membayar semua perbuatan kamu. Dan kematian terlalu mudah untukmu." Ucap livia penuh dengan dendam.
"Aku harus mencari kelemahannya." Gumam livia, lalu meminum habis darah yang ada di gelas.
***
Setelah beberapa hari berlalu, dan hari ini adalah hari pertama mei masuk kampus.
Mei sudah mempersiapkan segalanya, termasuk video yang harus di persiapkan oleh murid baru, di dalam video tersebut mei menerangkan alasan kenapa dia memilih jurusan hukum dan visi kedepannya yang akan dia capai jika lulus dari kampus tersebut.
Mei berangkat menggunakan sepeda bertiga bersama dengan jennie dan viagra.
"Kamu tidak ada yang lupa kan." Tanya viagra.
" Tidak kok." Jawab mei.
Saat akan sampai di parkiran kampus mei melajukan sepedanya dengan ngebut.
" Mei hati - hat..."
Gubrak
"Meiiii." Teriak mereka, tetapi mei sudah terlebih dahulu jatuh dari sepeda.
"Tuh kan jatuh, kalo pake sepeda tuh ngak usah banyak gaya deh." Omel jennie.
"Ada yang luka ngak." Tanya viagra, sambil membolak balik kan badan mei untuk memeriksa tubuh mei.
" Hehe ngak ada yang luka kok, nih lihat utuh semua kan." Jawab mei, sambil memperlihatkan kondisinya yang baik baik saja.
"Mei kamu harus berhati hati dan jangan banyak tingkah ya. Jika kamu jatuh dan terluka dan darah kamu keluar maka orang orang akan tahu jika kamu adalah pemilik dari silver blood. Kita tidak tahu apa di tempat ini ada mahkluk supranatura atau pemburu itu sangat berbahaya." Bisik jennie dengan tajam.
" Maaf kak.." Jawab mei dengan lirih, menundukkan wajahnya.
" Yasudah, lebih baik kita ke kelas masing masing." Ucap jennie dengan tegas.
Lalu mereka ke kelas masing masing, setelah sampai di kelas mei memilih duduk di bangku yang berada di tengah tengah.
Saat sudah duduk, tiba tiba ada yang memperkenalkan diri kepada mei.
"Hai, aku rei kamu?." Tanya pria yang bernama rei tersebut sembari mengulurkan tangannya.
"Namaku shine." Jawab mei, lalu menjabat tagan rei.
"Kalau kalian siapa?." Tanya mei dengan siswa yang berada di belakang rei.
"Aku Camila dan yang di samping aku ini namanya victor." Jawab gadis tersebut sambil memperlenalkan pria yang berada di sampingnya.
"Halo.. Semoga kita bisa jadi sahabat ya." Ucap mei.
"Sama sama." Jawab mereka kompak.
"Hehehe kalian lucu ya bisa kompak gitu." Kikik mei.
'I**mut.' Batin mereka semua.
" Aduhh.. Kok kamu bisa imut banger sih." Ucap camila sembari mencubit pipi mei dengan gemas.
"Aduhh duhh.. Sakit tau. Entar pipi aku jadi kayak bakpao gimana ishh.." Ucap mei dengan cemberut, dan megelus elus pipinya yang di cubit ole camila.
"Hahaha." Tawa mereka
"Kok malah ketawa sihh." Sunggut mei.
Tiba tiba dosen yang akan mengajar datang yang membuat beberapa siswa langsung duduk tegak di kursi masing masing.
"Dia itu kan dosen paling killer di kampus." Bisik salah satu siswa.
"Aduhh ganteng banget ya dosennya, mau deh gue jadi istrinya atau jadi selingkuhannya rela gue, ganteng begini." Bisik salah satu siswi
Mei yang mendegar bisikan bisikan tersebut pun heran, tetapi rasa heran itu berubah jadi kecemburuan saat mendengar bisikan dari siswi lain.
'Ihh.. Dasar cewek centil, pengen gue robek tuh mulut. Tapi aku ngak tega.' Batin mei dengan kesal.
"Ekhem..Ok semuanya perkenalkan nama saya xing aladric saya yang akan menjadi dosen kalian, dan saya harap kalian memperhatikan dengan baik saat saya mengajar atau kalian akan saya beri nilai D." Ucap xing dengan dingin dan tegas.
'Baru juga masuk hari pertama udah dapat acaman nilai D aduh nih dosen ya.' Batin salah satu siswa dengan ngeri.
"Gila nih belum apa apa udah dapat bayang bayang nilai D, ternyata rumornya bener guys." Bisik camila pada rei.
"Iya.. Bener bener sadis." jawab rei.
"Ini kelas ya bukan pasar, jika kalian ingin bergosip jangan di sini." Ucap xing dengan tegas.
Para siswa yang mendengar itu pun langsung diam dan kelas menjadi sunyi.
"Ok, saya akan panggil nama kalian satu persatu dan persentasikan video kalian. Jika ada yang tidak membuat video kalian harus keluar dan membuat video tersebut dalam waktu 30 menit. Jika dalam waktu 30 menit ada yang belum selesai, kalian akan membersihkan toilet kampus." Ucap xing dengan tegas.
'Mati gue, gue belum bikin lagi.' Batin beberapa siswa.
"Astaga gue belum bikin làgi." Kata rei dengan panik
"Rasain loe, kemarin kan udah aku ingetin untuk bikin video tapi loe malah main game sih." Kata camila.
Sedangkan mei dan juga victor yang mendengar itu pun hanya geleng geleng kepala saja.
Hinga tiba tiba..
"Rei Ferdinand.." Panggil xing.
"iya pak siap." Ucap rei dengan reflek.
Sedangkan xing yang mendengar itu pun hanya mengangkat alisnya.
"Maju kedepan dan jelaskan." Kata xing dengan tegas.
"Hehehe saya lupa bikin videonya pak." Jawab rei dengan gugup.
"Keluar dan bikin videonya." Ucap xing.
Rei yang mendengar itu reflek langsung keluar dengan tergesa gesa.
"Siapa lagi yang belum bikin videonya seperti rei, keluar dan bikin sekarang juga." Ucap xing dengan dingin.
Lalu beberapa siswa langsung berlari keluar dengan tergesa gesa.
***
Aduh Ngeri ah mas xing sekarang🤭🤭
Mohon dukungan dan sarannya ya teman teman😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jun!!!
Galak ya
2022-06-27
0