Reinkarnasi Belahan Jiwa
Hari itu hari yang sangat cerah, tapi tidak untuk seorang gadis yang bernama olivia mei. Dia merasa terkejut dan juga hancur, orang yang sangat dia cintai memilih membakar dirinya di api abadi. Dia meninggalkannya sendirian.
"Xingggg... tidak.. tidak.. bukan seperti ini. Kenapa sangat menyakitkan melihatmu memilih bunuh diri. aku harusnya senang bukan haha.. haha.. haa."tawa mei dengan penuh air mata saat melihat xing memasuki api.
'kenapa di sini sangat kosong dan hampa. Harusnya aku bahagia.. kenapa sangat hampa.' batin mei memandang abu xing di depannya.
Perasaannya sangat kacau, dia pikir dengan melihat xing menderita dia akan bahagia. Misinya berhasil bukan. Dengan menyamar menjadi teman kecilnya dan mendapat kepercayaannya, lalu menghancurkannya. Dia hancur dan menderita, tapi kenapa dia sangat merasa sakit.
"kenapa?." gumam mei saat berjalan menghampiri abu xing.
Brugg..
Mei berlutut di depan abu dari tubuh xing yang terbakar dan mengengamnya.
"kenapaaa... apa yang kamu lakukan. kenapa ini sangat sakit?." gumam mei pada abu xing di gengamanya. Dengan tatapan kosong dan juga hampa.
"Jangan tinggalkan aku. Kamu bilang hidup kamu sangat berwarna saat ada aku. kamu selalu ter senyum bukan. Xinggg.." teriak mei degan beruaian air mata.
Lalu dia melesat berlari menuju rumah.
'guci. guci roh.' batin mei menyusuri seluruh rumah untuk mencari gucci roh.
"Aish.. di mana aku menaruhnya."
Dia mencari kesana kemari, hingga dia melihat guci itu di pojok bawah tempat tidurnya.
Dia mengambil dan melesat keluar menuju abu xing. Dimasukan abu itu ke dalam guci.
"Aku akan membangkitkan mu. Kamu akan hidup kembali. bagaimanapun caranya." Ucap mei ke abu xing di dalam guci.
Mei Berjalan menuju rumah dengan guci dalam pelukannya. Dia letakkan guci itu di meja dan mengambil manuskrip rune hitam kuno di kamarnya.
Dia membolak-balikan manual itu dengan hati hati dan teliti. Berharap menemukan cara untuk membangkitkan xing.
Hingga akhirnya dia menemukan cara untuk membangkitkannya.
Lalu dia mengambil guci abu xing dan menulis rune di guci dan disekitar guci dengan darahnya.
Klik
Mei menjentikkan jarinya untuk mengaktifkan rune.
Tapi tidak ada hasil sama sekali.
"Kenapa tidak berhasil?." gumam mei dan terlihat bingung.
Lalu kembali melihat dan membaca buku kuno tersebut dengan lebih teliti.
"ini sudah sesuai dengan di buku ini. tapi kenapa gagal." ucap mei frustasi.
'pasti ada cara lain' batin mei, mei berpikir keras hingga dia ingat sesuatu.
"silver blood"
Darah itu hanya ada 10.000 tahun sekali. Itupun jika ada yang berkorban di kawah abadi dan hanya keturunan murni yang mampu memilikinya dan tidak semua keturunan murni yang memilikinya, walau sudah berkorban karena hanya yang di takdirkan saja yang mampu.
Dan tetua keturunan murni pun tidak tahu siapa yang di takdirkan itu. Tidak ada satu ciri khas pun untuk mengetahuinya.
'tapi ini sudah lebih dari 10.000 tahun dan pemilik silver blood belum lahir hingga kini.' batin mei
"bahkan klan di musuh pun belum ada." gumam mei dengan sangat frustasi.
Arrrghh,
"kamu puas?. kamu membuatku seperti ini. lihat saja saat kamu terbangun nanti, aku akan membuat kamu semakin menderita hingga ingin bunuh diri lagi lagi dan lagi. Aku akan terus membangkitkan mu hingga kamu sangat menderita. Dengar itu xing" Teriak mei kepada abu di guci tersebut.
Dia pun pergi kedapur, karena hari sudah mulai malam dan mei belum makan sedikit pun dari tadi pagi, lalu mei mulai memasak makanan untuk dirinya dan juga xing.
"lihat ini, aku sudah memasakkan mu makanan kesukaan mu, kamu pasti lapar kan??." Ucap mei dengan bahagia dan meletakan makanan itu di depan guci, lalu memakan makanannya sendiri.
Kemudian mei kembali mempelajari buku rune kuno tersebut sampai pagi dan tidak tidur. Dia membolak-balikan dan terus membaca dengan teliti.
Dan dia mengambil guci itu dan meletakkannya dan menulis rune baru di guci dan di sekitar guci dengan darahnya.
"Semoga dengan kombinasi rune ini, kali ini bisa berhasil." Gumam mei dan terus melanjukan membuat rune.
Klikk.
Dia menjentikkan tangan dan mengaktifkannya,
Dan lagi lagi gagal.
"haha.. haha... bodoh bodoh bodoh kenapa gagal lagi, rune tidak berguna." teriak mei marah.
"Xing... jika kamu tudak mau bangun aku akan buat teman kamu jadi boneka." Lanjut mei dengan marah dan keluar rumah untuk mengambil tubuh teman mei.
"Lihat, dia akan aku jadikan dia boneka. dia akan jadi boneka yang bagus dan juga penurut hahahaha.."
"haha.. haha.. kamu akan jadi boneka ku Livia Song." kata mei dan menulis rune di paku yang dipegangnya dan menancapkannya di leher Livia.
Tubuh yang sudah mati itu pun berdiri dan mampu bergerak sesuai perintah mei. Dia mempu berdiri dan bergerak hanya saja kesadarannya di tekan oleh paku yang di tancapkan oleh mei.
saat livia membuka matanya dan melihat mei di depannya dengan seringai memuakkan itu. livia sangat marah dan ingin menghabisinya, tapi dia tidak mampu bergerak.
'kenapa ini, kenapa aku tidak bisa bergerak.' batin livia sambil mencoba untuk bergerak dan berbicara.
Melihat usaha livia untuk bergerak dan berbicara membuat mei tertawa keras.
"hahaha.. hahaha.. kamu tidak akan bisa bergerak livia, sekarang kamu adalah boneka ku." ucap mei sambil tertawa.
"jalan dan ikuti aku!!." perintah mei
livia hanya mampu mengikuti perintah mei dengan pasrah, karena dia tidak mampu mengendalikan tubuhnya sendiri bahkan untuk berbicara pun tidak bisa.
Saat mereka sampai di dalam rumah, livia melihat mei membawa guci roh dan di tunjukkan kepadanya.
"lihat!!. di dalam sini ada abu." ucap mei kepada livia dan menunjukkan guci itu kepadanya.
"ini abu Xing. Xing Aladric kesayangan kamu."
Saat mengetahui itu livia sangat marah dan ingin menghabisi mei, tapi tidak mampu.
" hahaha... hahaha.. haha apa mau apa hah.. pergi sana di luar!! " tawa mei saat melihat ekspresi livia yang sepertinya sangat marah dan menyuruhnya keluar.
Livia hanya mampu menuruti perintah mei tanpa melakukan apa apa. Dia berjalan keluar di liputi dengan perasaan penuh amarah dan kekecewaan terhadap mei dan dirinya sendiri.
'harusnya aku tidak menyalahkannya dulu, dan ini semua tidak akan terjadi' batin mei dengan penuh penyesalan.
Mei meletakkan guci itu kembali di tempat yang penuh rune tersebut. Dan membuat rune kembali untuk menjaga roh di dalam guci agar tetap aman.
"Lihat xing.. aku sudah membuat teman tersayang kamu menderita dan menjadi boneka ku hihi hi." kikik mei
"Jadi bangun dan selamatkan teman mu itu. kamu tidak ingin kan melihat teman kamu menderita." ucap mei kepada guci tersebut.
Di letakkannya guci itu, lalu mei berjalan menuju kamar untuk tidur.
"besok aku harus meneliti buku kuno itu." gumam mei dan tertidur.
***
Astaga naga ini tulisan pertama aku 😭😭...
Maaf yha kalo ada salah kata atau berantakan..
Maklumin aja ye 😅😅
Mohon dukungannya pliss🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jun!!!
Jadi keinget novel china 😁
2022-05-16
1