Hari ini ulang tahun Mei yang ke 17, Mei saat ini berada di ruangan khusus untuk melakukan empati di ruangan tersebut seluruh anggota klan azar telah berkumpul untuk melihat bakat yang akan di miliki oleh nona muda mereka.
"Mom, dad aku sangat gugup."
"Its ok sayang, semua akan baik baik saja." Ucap mommy angela mencoba menenangkan putrinya.
"Tapi aku takut bagaimana kalau mereka membenci ku."
Mei sangat takut kalau anggota klan membencinya karena dia pernah menjadi vampir di kehidupan sebelumnya.
"Mereka semua sangat mencintai kamu seperti kita sangat mencintai kamu, sudah jangan berpikir macam macam."
"Mei Shine Azar." Panggil salah satu tetua.
Dia adalah salah satu tetua yang sangat di hormati oleh klan azar, dia adalah Vincent Alaric Azar.
Degg
Mei yang mendengar nama lengkapnya di panggil pun menegang.
'Astaga, aku sangat gugup.' Batin mei tegang.
"Silakan ke altar, dan berbaring di tengah rune!!." Kata tetua vincent dengan nada yang tegas.
"Baik tetua."
Mei pun berdiri dan berjalan menuju altar dengan kaku.
Mei menatap keluarganya sebentar dan melihat mereka mengangguk, melihat itu pun mei berbaring di tengah rune, dan perlahan lahan kesadarannya menghilang.
Rune yang di gunakan merupakan rune kuno yang otomatis akan aktif saat ada yang berbaring di atasnya, rune tersebut di buat dengan menggunakan darah dan juga roh dari makhluk suci.
Setelah rune tersebut aktif tampak tulisan yang melayang di atas tubuh mei.
… … …
Nama: Mei Shine Azar
Status Terdahulu: Bangsa Vampire
Nama Terdahulu: Olivia mei
Bakat: Telepati, Manipulasi Perasaan, Ahli Rune.
Status Saat Ini: Bangsa Serigala
… … …
Mereka yang melihat tulisan itu pun terkejut saat mengetahui jika mei, di kehidupan terdahulunya merupakan vampire.
Banyak yang protes dan mengajukan keberatan saat mengetahui fakta tersebut.
"Dia tidak pantas berada di sini."
"Dia seorang musuh."
"Dia seorang vampire, tidak seharusnya dia di sini."
Dan masih banyak lagi kata kata yang menunjukkan kebencian terhadap mei karena dia pernah menjadi vampire.
"Itu masa lalunya. Lebih baik lihat dan pahami!!." Tegas julius.
"Dia seorang vampire, dan kalian masih membelanya??." Tanya seorang anggota dengan marah.
"Aku yang melahirkannya, mau seperti apa di kehidupannya di masa lalu dia tetap anakku." Jawab angela dengan amarah.
Mereka yang mendengar itu pun terdiam. Lalu mulai kembali memperhatikan ilustrasi kehidupan yang di alami oleh mei.
***
Flash Back Masa lalu mei.
Di sebuah Kastil mansion yang megah tampak seorang wanita yang sedang mengendong seorang anak perempuan yang cantik.
Wanita tersebut adalah Olivia Zein, dia adalah salah satu selir yang di miliki oleh Yixing Claudrius, pemimpin klan Claudrius.
"Oek.. Oekk.. Oekk.."
"Ssst.. Sayang jangan menangis, mommy ada di sini. Kamu sangat cantik pasti ayah kamu akan sangat menyayangi kamu." Gumam zein sembari menimang anaknya.
"Hehhh.. Percaya diri sekali kamu. Paling juga dia akan di jadikan pelayan di disini." Ucap salah satu selir di sana.
"Iya.. Jangan bermimpi, kalau anak kamu yang jelek itu akan di anggap sebagai anggota klan claudrius."
Sahut salah satu selir dan terus menghina zein dengan anaknya.
Zein yang mendengar anaknya di hina pun memilih pergi meninggalkan mereka.
"Stt sayang, jangan dengarkan kata mereka, mereka hanya iri karena kamu berhasil lahir dalam keadaan sehat dan juga cantik." Ucap zein dengan bahagia.
"Kamu tahu seorang vampire jarang ada yang mampu lahir dengan selamat. Karena anak yang di kandung akan menyedot darah dan juga energi wanita yang mengandung hingga akhirnya tewas karena kehabisan energi. Dan kamu adalah bayi yang paling pengertian, kamu tidak pernah menyakiti mommy." Lanjut zein kepada anaknya, walau tidak akan ada tanggapan dari anaknya karena anaknya masih bayi.
Saat sedang berjalan menuju kamarnya zein melihat yixing dan menghampirinya.
"Tuan yixing, lihat mei sangat cantik bukan." Ucap zein dan memperlihatkan wajah putrinya kepada yixing.
Yixing yang melihat itu pun acuh tak acuh.
"Tolong, bawa dia pergi!!." Perintah yixing pada salah satu murid di klannya.
"baik tuan."
Mereka pun menghampiri zein dan mencoba menyuruhnya pergi.
"Tolong nona, anda bisa pergi." Kata seorang murid kepada zein.
"Tapi.."
"Anda tidak ingin melihat tuan yixing marah bukan nona, jadi pergilah."
Zein pun dengan terpaksa menjauh dari tempat tersebut.
Tetapi saat meninggalkan tempat tersebut zein mendengar perkataan yixing dan salah satu sahabatnya.
"Apa kamu benar benar akan menerima anak itu ke dalam keluarga inti klan claudrius yixing." Tanya sahabatnya.
"Cihh.. Anak itu dan ibunya tidak berguna. Aku tidak akan sudi menerimanya masuk ke dalam keluarga ku." Jawab yixing dengan sinis sembari menyesap darah yang ada di gelas.
Sahabtanya yang mendengar itu pun hanya tertawa.
"Tapi, bagaimana jika di memiliki bakat yang bagus dan sangat menguntungkan klan claudrius, apa kamu tidak ingin memanfaatkan itu??."
"Kamu benar juga aku bisa memanfaatkan anak itu, dan jika anak itu sudah tidak berguna lagi aku bisa membuangnya" Ucap yixing dengan licik.
Zein yang mendengar itu pun terkejut dan memilih pergi meninggalkan klan claudrius, dia tidak terima jika anaknya hanya di jadikan alat oleh ayahnya.
"Sayang, kita akan pergi ya. Mommy janji mommy akan melindungi kamu." Gumam zein kepada anaknya.
Malam itu zein membawa pergi anaknya keluar dari wilayah klan claudrius, dan tinggal di sebuah hutan yang jauh dari wilayah kekuasaan klan claudrius.
Zein dan anaknya tinggal di sebuah gubuk yang kecil di tengah hutan.
" Mei sayang.. Tidak apa apa ya kita tinggal di sini, di sini kita akan aman. Tidak ada yang akan menghina kamu sayang." Gumam zen dengan pilu saat melihat anaknya,
Sebagai seorang ibu zein sangat mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Tapi dia tidak mampu melakukan apa apa untuk anaknya.
***
Hari telah berganti minggu dan tak terasa sudah 5 tahun zein dan anaknya tinggal di dalam hutan tersebut.
Saat itu zein memutuskan untuk pergi berburu.
"Mei sayang, kamu di sini saja ya jangan kemana mana, mommy akan pergi berburu. Tidak akan lama kok." Kata zein kepada mei.
"Iya mom, aku akan menunggu mommy di sini."
Tetapi matahari mulai terbit dan kembali terbenam, tetapi zein tidak kunjung kembali.
Mei yang menunggu mommynya di dalam rumah pun berinisiatif pergi untuk mencari mommynya.
"Mommm.." Teriak mei di dalam hutan.
"Mommy.."
Mei terus berteriak dan mencari, tetapi tak kunjung juga menemukan ibunya.
"Uhh.. aku sangat lapar.." Gumam mei, Lalu mei berkeliling untuk mencari makanan.
Hingga mei melihat seekor klinci berjalan menuju semak semak, mei pun mengejar kelinci tersebut hingga tak sadar jika dirinya sudah pergi terlalu jauh.
"Di mana ini. Kenapa banyak orang??" Gumam mei saat melihat banyak orang di depannya.
Mei tidak sadar jika dirinya telah sampai di pemukiman penduduk.
Saat berjalan jalan untuk melihat lihat, mei melihat sebuah kios yang menjual kantung darah, dia pun pergi menghampiri kios tersebut.
"Nyonya.. Berikan kantung darah itu, aku sangat lapar.." Kata mei kepada pedagang tersebut.
"Kalau mau itu beli, bukan minta. Sana sana pergi." Ucap pedagang tersebut dan mengusir mei.
Mei yang mendengar itu pun pergi dengan lesu.
Saat sedang bejalan jalan, tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Hei bocah kecil." Panggil seseorang, yang ternyata pemimpin salah satu klan kecil di daerah tersebut. Dia adalah Daniel Huang.
Mei yang merasa jika dirinya di panggi pun menghampiri pria tersebut.
"Tuan memanggil saya." Tanya mei, dan daniel mengangguk.
"Kamu laparkan, kamu akan paman beri kantung darah ini. Tapi dengan satu syarat kamu harus memberikan surat ini kepada orang yang ada di bawah pohon itu.!!" Kata daniel,Sambil menunjukan surat yang ada di tanggannya dan memberikan surat tersebut kepada mei, lalu menyuruh mei untuk memberikan surat tersebut kepada pria yang dia tunjuk.
Mei hanya menganggukan kepalanya dan menerima surat itu untuk di berikan kepada pria yang di tunjukkan oleh orang tersebut.
Mei pun pergi menghampiri pria tersebut.
"Paman paman.. Ini ada surat untuk paman." Ucap mei kepada pria tersebut dan memberikan surat itu kepadanya.
"Surat, siapa yang memberikan surat ini??" Tanya pria tersebut.
"Paman itu." Jawab mei sembari menunjuk daniel yang sedang berada di samping kereta kudanya.
Lalu pria tersebut membaca surat tersebut, setelah membaca surat tersebut wajah pria tersebut tampak marah.
Kemundian pria itu menghampiri daniel lalu memakinya, setelah memakinya pria tersebut pergi dengan perasaan yang marah.
Mei pun menghampiri daniel.
"Paman mana kantung darahnya." Tanya mei kepda daniel.
Danel yang marah pun, melampiaskan kemarahannya kepada mei dan memukulinya.
"Kamu tidak becus. Apa yang kamu lakukan hingga pria itu marah hah."
Bughh bughh bughh
Setelah puas memukul mei daniel pun pergi meninggalkannya.
Melihat daniel pergi, mei mengejar daniel tidak peduli jika tubuhnya terluka karena di pukul oleh daniel.
"Paman.. paman mana darahnya." Ucap mei.
"Tidak ada.. Sana pergi." Ucap daniel sambil mendorong mei, lalu daniel memasuki kereta kudanya dan menyuruh kusir kudanya untuk menjalankan keretanya.
"Paman.. paman.."
Mei terus berjalan mengejar kereta kuda tersebut, tapi karena tubuhnya yang terluka dia tak sanggup mengejar kereta tersebut.
Orang orang yang melihat kejadian tersebut hanya diam acuh tak acuh tanpa membantu mei.
***
Kasihan anak emak😭😭
Tolong jangan lupa kasih dukungan untuk author guys😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jun!!!
Jahat bat si daniel. 🥺
2022-05-19
1
Jun!!!
Kejam sekali dia 🙁
2022-05-19
0