Para roh yang meyaksikan kejadian itu pun hanya mampu terdiam, mereka tidak menyerang sama sekali, karena dia adalah takdir.
'Benarkah dia takdir.' Tanya para roh kepada tetua roh.
'Iya, dan kita tidak bisa menghalanginya.' Ucap tetua roh.
'Hahhh, sudah sudah.. Kembali berjaga semuanya!!.'
'Siapp.' Jawab para roh dengan serentak.
Kemudian mereka mulai berpencar untuk menjaga hutan dari penyusup yang mencoba masuk.
***
Di sisi lain, livia masih terus mencoba untuk lepas dari segel yang di tempel oleh mei.
'Arghh.. Ayoo, kamu bisa pasti bisaa!!.' Batin livia menyemangati dirinya sendiri dan terus mencoba untuk lepas dari segel tersebut.
Hingga akhirnya dia mampu lepas dari segel itu dengan susah payah.
"Akhirnya, lepas juga." Ucap livia dengan bahagia.
"Aku harus mencari dia. Apa yang akan dia lakukan pada abu xing."
Kemudia livia melesat dan mengikuti bau yang di tinggalkan oleh mei, hingga dia sampai di bukit roh surga.
"Dia sempat di sini sesaat." Gumam livia saat merasakan bau mei cukup pekat di bukit tersebut.
Livia mengambil bunga yang terlihat layu karena di injak oleh mei, dia memejamkan matanya untuk berempati.
"Dia menabur abu xing di bukit ini..??"
"Apa di sudah putus asa dan menyerah." Ucap livia setelah melihat apa yang di lakukan oleh mei di dalam visinya.
"Xinggg.. Aku harap di kehidupan selanjutnya kita akan bertemu, aku ingin memperbaiki semua kesalahan ku, aku ingin hubungan kita baik seperti sebelum kejadian itu semua terjadi." Ucap livia dengan penuh air mata.
"Sampai jumpa lagi." Lambai livia.
"Aku harus mengikuti jejaknya."
Kemudian livia melesat mengikuti jejak yang di ciumnya hingga jejak itu menghilang di tepi hutan gunung prist.
"Apa yang di lakukannya? untuk apa dia memasuki hutan itu."
"Lebih baik aku menunggunya, supaya aku tahu apa tujuannya memasuki hutan itu. Setelah itu akan ku habisi dia."
Livia pun menunggu hingga berhari hari, tetapi mei tak kunjung juga keluar dari hutan tersebut.
" Dia mungkin tidak mampu menahan kekuatan roh suci penghuni hutan dan sudah hancur menjadi abu."
Lalu livia pergi meninggalkan gunung prist, dia berpikir mei sudah hancur menjadi abu karena tidak keluar keluar dari hutan, tanpa mengetahui jika mei terjun ke dalam kawah abadi.
Livia memutuskan untuk berkeliling dunia dan menunggu reinkarnasi xing.
***
1000 Tahun Kemudian
Di rumah sakit, lebih tepatnya di ruang bersalin tampak terlihat seorang wanita yang akan melahirkan, dia berteriak menahan rasa sakit sembari menjambak rambut sang suami yang menemaninya.
Arrrghhh huf huf huf huff arrghhh
"Aduhh duduhh duhh sayang sakit jangan di jambak dongg.." Protes sang suami karena rambutnya di jambak oleh sang istri.
"Ehh lebih sakit ini tahu ha." Sewot sang istri.
"Tapi pas lahiran sean ngak kayak gini deh sayang." Jawab sang suami.
'Aduuhh waktu lahiran sean dulu ngak kayak gini deh.' Batin sang suami mengerutu.
'Nak jangan repotin mommy sama daddy ya kalo udah lahir nanti, cukup pas lahiran aja ya.'
Para suster yang melihat kejadian itu pun hanya bisa geleng geleng kepala saja.
'Ada ada aja, tapi kok lucu juga ya hhh.' Batin salah satu suster yang tengah membantu.
Arrgghhh huf huf huf
"Ayo bu sedikit lagi, kepalanya sudah kelihatan." Ucap sang dokter memberi instruksi.
Argh aaaarrrggghhh
"Oek.. Oek.. Oek."
Tangisan bayi terdengar keras saat berhasil keluar dengan selamat.
" Selamat yah ibu bapak bayinya perempuan." Ucap sang dokter dan memberikan bayi itu kepada suster di sebelahnya untuk di bersihkan terlebih dahulu, sebelum di berikan kepada orang tuanya.
"Baby girl sayang." Kata sang suami dengan mata yang berkaca kaca kepada istrinya, dan mengecup dahi sang istri.
"Iya." Jawab dengan lirih, karena kelelahan setelah melahirkan.
"Istirahat dulu, nanti babynya akan di bawa ke sini oleh suster." Kata sang suami sambil mengelus puncak kepala istrinya.
Tak lama kemudian, datang seorang suster dengan bayi di pelukannya dan memberikan bayi itu kepada pasangan suami istri tersebut.
" Ini buk pak bayinya, tolong di taruh di dada ibunya ya untuk di susui. Kalau bisa lebih baik skin to skin ya agar ikatan antara ibu dan anak terjalin dengan baik." Ucap suster tersebut dengan ramah.
"Iya sus." jawab sang ibu.
"Kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya akan ke sini lagi." Ucap suster itu dan berjalan pergi meninggalkan pasangan suami istri tersebut.
" Iya sus." Jawab mereka.
"Lihat sayang, dia mirip seperti kamu cantiknya." Puji sang suami.
"Iya dong siapa dulu ibunya hehehe." Kekeh sang ibu.
"Lahap banget minumnya, pelan pelan sayang."
"Mau kita beri nama apa sayang??." Tanya sang istri.
"Mei Shine Azar." Jawab sang suami.
"Mei Shine." gumam sang istri.
"Karena dia lahir di hari yang sangat cerah dan kelahirannya memberi kebahagiaan kepada semua orang." Kata sang suami dengan perasaan yang bahagia.
"Nama yang indah, seindah bayinya.'
Lalu bayi itu membuka matanya dan menangis dengan keras.
"Oek... Oekk.. Oekk.."
"*D**imana aku??. Tempat apa ini, bukannya aku terjun ke kawah abadi, kenapa bisa di sini, siapa mereka" Kata mei* dengan bingung.
Tapi karena dia masih bayi suara yang keluar adalah suara tangisan jadi, suami istri itu mengira bayi mereka menangis.
"Susst stt. Sayang sayang." Gumam sang istri saat melihat bayinya menangis.
"*K**enapa suara ku seperti bayi, kenapa tangan ku kecil sekalii." Kata mei histeris saat melihat tangannya*.
"*A**pa aku.. Apa aku terlahir kembali??." Lanjut mei saat menyadari kondisi di sekitarnya*.
"Ssssttt sayang mommy di sini." Kata sang ibu dan mencium wajah anaknya. Karena tidak kunjung berhenti menangisnya.
Saat merasakan ada yang mencium wajahnya, mei terdiam lalu melihat dan memandangi wajah manita tersebut. Dan mendengar dia mengatakan jika dia ibunya.
"*M**ommy." Kata mei, mencoba meraih wajah wanita di hadapannya*.
"Iya sayang ini mommy, muach muach muach." Ucap sang ibu dan menciumi wajah anaknya.
'Aku punya ibu di kehidupan ini, bahkan aku juga mempunyai ayah. Mereka juga terlihat sangat menyangi ku.' Batin mei dengan bahagia.
"Lihat sayang dia tersenyum." Kata sang suami dengan bahagia, saat melihat putri mereka tersenyum setelah di cium wajahnya bertubi tubi oleh istrinya.
"Permisi.. Maaf pak buk ini bayinya saya ambil dulu ya untuk di periksa dan di bawa ke ruang bayi." Kata seorang suster saat masuk ke ruang tempat suami istri itu berada.
"Hhh. Iya sus ini." Jawab ibu itu dan memberikan bayinya kepada suster itu.
"Oh iya. Sekarang ibu sudah boleh pindah ke ruang rawat inap biasa bu. Jadi bapak bisa mengurusnya ke dokter yang menangani untuk di pindahkan ke ruang rawat inap biasa ya bapak ibuk." Imbuh persawat tersebut.
"Iya suster, terima kasih ya. Dan tolong jaga anak saya baik baik." Jawab sang suami.
"Dama sama pak buk, silakan di urus ruangannya supaya bisa di jenguk oleh kerabatnya ya. Kalau begitu saya permisi dulu ya pak buk. Saya akan menjaganya dengan baik." Ucap suster tersebut dan keluar menuju ke ruangan bayi.
"Ya udah sayang, daddy mau ngurus ini dulu ya supaya mommy bisa pindah ke ruang rawat inap biasa ya."
"Iya dad, mommy juga udah kangen sama sean dan lainnya."
"Aku tinggal sebentar ya." Gumam sang suami dan mengecup dahi istrinya.
"Iya daddyy.. Kayak mau kemana aja sih." Jawab istrinya dengan geli.
***
Hayo lo mei udah bereinkarnasi😶 gmna nih 😧😧
Jangan lupa beri dukungan ya guys🙏🙏😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jun!!!
Selalu semangat nulisnya
2022-05-16
0