Sudah berbulan bulan berlalu dan xing belum juga menemukan keberadaan mei, hingga dia memutuskan untuk tinggal di kota terpencil di dekat daerah kekuasaan klan amen.
Xing masih berusaha untuk mencari keberadaan mei, hingga suatu ketika saat dia akan berburu di dalam hutan xing menemukan seorang gadis yang terluka parah di pinggir hutan.
Xing menolong gadis tersebut tanpa tahu jika gadis tersebut adalah mei, orang yang tengah dia cari.
Xing membawa mei ke dalam rumah yang di tinggalinya, rumah tersebut merupakan rumah warga yang sudah lama terbengkalai yang di perbaiki xing agar layak huni.
Xing mulai membersihkan luka yang ada di tubuh mei dengan perlahan.
"Kenapa banyak sekali luka di tubuh gadis ini, energi yang berada di tubuh gadis ini terlalu lemah hingga tubuhnya tidak mampu beregenerasi dengan sempurna." Gumam xing saat melihat kondisi gadis tersebut yang sangat mengenaskan.
Mei mulai sadar sedikit demi sedikit, hingga merasa terkejut saat melihat ada xing di sampingnya.
Xing yang melihat gadis tersebut terkejut pun berusaha untuk menenangkannya.
"Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu. Tadi aku menemukanmu di pinggir hutan dalam keadaan telika parah, maka dari itu aku menolong mu." Ucap xing dengan penuh perhatian.
'Apa dia tidak mengenaliku.' Batin mei saat mendengar apa yang di katakan oleh xing.
"Kenapa kamu menolong ku? bagaimana jika aku adalah seorang penjahat." Ucap mei menyungingkan seringainya.
"Siapa nama kamu?" Tanya xing.
Mei yang mendengar pertanyaan itu pun hanya mengkreyitkan dahinya.
'Kenapa dia malah menanya namaku.' Batin mei bingung
"Olivia." Jawab mei.
"Aku tidak tahu aku tidak pernah mendengar penjahat yang bernama olivia, jika memang kamu penjahat aku akan menyerahkan mu kepada pemimpin klan terdekat." Ucap xing sambil tersenyum.
Mei yang melihat respon xing yang di luar perkiraannya pun terkejut.
'Dia mudah sekali di bohongi, aku akan memanfaatkan ini. Dia sudah membuatku akan di eksekusi, aku akan membuatmu menderita.' Batin mei dengan penuh dendam.
"Hah hari ini memang hari keberuntungan ku, aku sudah di tolong oleh orang yang sangat tampan. hmm nama kamu siapa?." Mei menggoda xing dan berpura pura tidak mengenalnya.
Xing yang mendengar itu pun merasa malu sendiri.
'Mengemaskan.' Batin xing.
"Nam.. Namaku xing aladric. Kamu bisa memanggilku xing." Jawab xing dengan gugup.
Mei yang melihat reaksi xing pun merasa terhibur, dan mencoba untuk menggodanya lagi.
"Aishh patas saja.. Sudah tampan, baik, dari klan aladric pula, benar benar suami impian." Kata mei dengan ceria.
Xing yang mendengar itu pun sangat malu dan memilih untuk meninggalkan mei.
'Sepertinya ini akan menjadi kesenangan tersendiri.' Batin mei saat melihat xing berjalan keluar.
"Huft dia sangat mengemaskan. Bagaimana ada yang seperti itu."
"Ishh kenapa hatiku bergetar seperti ini." Gumam xing, dia memilih untuk pergi berburu agar melupakan kejadian tersebut.
Hari hari telah berlalu dan tak terasa sudah 3 tahun mei tinggal bersama xing di desa tersebut.
Mei merasakan rasa aman dan perasaan lain yang tidak pernah di milikinya sebelumnya. Hingga membuatnya melupakan tujuannya untuk membalas dendam kepada xing.
Hingga suatu ketika mei melihat livia berada di pinggir desa yang dia tingali bersama xing.
Mei yang merasa terancam pun merencanakan sesuatu.
Mei menyerang livia dan melemparkan segel penyamaran kepda livia tanpa di sadarinya.
"Hahaha.. Kenapa kamu sendirian nona livia song yang terhormat, kemana kekasih mu yang selalu menemanimu hmm."
"Ahh.. Aku lupa, jika kekasihmu yang tersayang sekarang memilih bersamaku hahaha.." Tawa mei sambil mengejek livia.
Livia yang mendengar itu pun tidak mampu menahan emosinya.
"Siapa kamu, tidak usah mencampiri urusan orang lain." Ucap livia dengan geram.
Mei pun melepas segel penyamarannya dan melesat pergi sembari memasang segel penyamaran kembali.
"Bodoh"
Mei menyeringai dengan puas saat melihat livia mengikutinya.
'Hahaha kamu masuk kedalam perangkapku livia song.' Batin mei dengan senang.
Mei lalu menghampiri xing dan sedikit berteriak.
"Xing.. Tolong aku, dia dia ingin membunuh ku." Ucap mei sembari menunjuk kearah livia.
Xing yang melihat mei di kejar oleh livia pun menyerangnya tanpa tahu jika itu adalah livia, karena mei sudah memasang segel penyamaran hingga membuat livia menyerupai wajahnya.
Xing menusuk dada livia dengan menggunakan pedangnya hingga membuat segel tersebut menghilang dan wajah livia kembali seperti semula.
"Xi.. Xing." Ucap livia dengan terkejut saat melihat xing menyerang dan menusuknya menggunakan pedang.
"Hahaha.. Bodoh benar benar bodoh hahaha.." Tawa mei saat melihat kejadian tersebut.
Xing yang melihat jika yang di tusuknya adalah livia pun terkejut. Saat mendengar tawa di belakangnya xing pun membalikkan badan dan semakin terkejut saat melihat mei.
"Bagaimana bagus bukan, kamu tidak mengetahui jika dia adalah livia mu yang tersayang, bukankah aku pintar. Aku selama ini menyamar dan tinggal bersamamu, dan aku membuatmu membunuh livia yang sangat kamu cintai hahaha.." Ucap mei dengan tertawa.
"Puas.. Sudah puas kamu membuatku menderita hah.. Kamu benar benar menjijikan dan tidak memiliki perasaan." Teriak xing saat mengetahui ini semua.
Lalu xing menyalakan segel rune untuk membuat api abadi dan melesat memasuki api abadi tersebut, dia merasa sangat bersalah terhadap livia dan dia tidak sanggup untuk menyakiti mei.
Meskipun dia mengetahui jika mei adalah olivia dan dia hanya memanfaatkannya dia tidak bisa marah dan menyakitinya dia terlalu mencintainya.
Mei yang melihat itu pun sangat terkejut dan tidak menyangka jika xing memilih untuk membakar dirinya sendiri, da berpikir jika xing akan menyerangnya.
Lalu mei memasukkan abu dan juga roh xing ke dalam guci roh.
Mei mencoba untuk membangkitkan xing tetapi gagal dan terus gagal hingga membuatnya putus asa, dan dia memutuskan untuk menabur abu xing ke bukit roh surga.
Sedangkan mei memilih memasuki hutan di puncak gunung prist dan terjun ke kawah abadi.
#Flashback of.
Mereka semua yang melihat perjalanan hidup mei pun sangat terkejut dan juga marah atas perlakuan keluarga claudrius terhadap mei.
"Keluarga claudrius dari dulu memang menjijikan."
"Dia memanfaatkan anaknya sendiri."
"Nona mei tidak pantas mendapatkan itu semua."
Gumam mereka semua saat melihat itu semua.
"Aku jadi merasa bersalah karena sempat mencacinya hanya karena dia pernah menjadi seorang vampire." Ucap salah satu anggota klan azar.
"Iya, mereka benar benar jahat, mereka menyiksa seorang anak yang tidak bersalah sama sekali. Pantas saja nona mei menjadi tak berperasaan." Ucap salah satu anggota dengan geram.
"Vampire memang menjijikan."
Mereka semakin terkejut saat melihat tulisan "Silvér Blóód" di atas tubuh mei.
"Apa." Teriak mereka semua terkejut.
Mereka semua terkejut karena pemilik silver blood adalah nona mei tersayang mereka.
Bahkan keluarga inti pun juga ikut terkejut, karena mereka tidak pernah berharap pemilik dari silver blood akan berasal dari bangsa serigala.
Sudah berabad abad pemilik dari darah silver blood selalu dari bangsa manusia dan dari bangsa vampire hanya sekali. Tidak pernah sekalipun berada di bangsa serigala.
Karena sudah menjadi tugas bangsa serigala untuk menjaga silver blood, mereka harus menjaga pemilik silver blood agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
pemilik dari silver blood darahnya tetap berwarna merah, tetapi saat darah itu keluar dari tubuh pemiliknya akan mengeluarkan sinar yang berwarna silver yang sangat terang dengan bau yang sangat harum.
Tetapi hanya yang di takdirkan saja yang mampu menahan dari efek buruk dari silver blood tersebut karena siapa pun yang terkena darah tersebut akan merasakan rasa sakit dan seperti ada membakar mereka.
Tetapi orang yang di takdirkan merupakan belahan jiwa dari pemilik silver blood, itu yang membuat mereka lebih memilih melindungi pemilik silver blood dari pada mengorbankannya hanya untuk kekuasaan.
Orang yang di takdirkan yang sudah mengikat janji dengan pemilik silver blood akan merasakan hal yang di rasakan oleh pemilik dari silver blood tersebut.
***
Mohon dukungan dan saran yha guys🙏🙏😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments