-Ruang Makan
Saat ini mei dan sekeluarga sedang sarapan mereka semua memakan makanan mereka dengan hikmat.
Setelah selesai mereka menuju ke ruang keluarga.
"Mei sayang hari ini kamu akan pindah ke rumah yang dekat dengan universitas. Kamu akan tinggal bersama viagra dan jennie." Ucap mommy angela.
"Kenapa harus pindah mom??." Tanya mei
"Agar lebih dekat dan tidak ada yang mencurigai jika kamu adalah bangsa serigala." Jawab mommy angela.
"Jika kamu berada di luar wilayah bangsa serigala, akan banyak bahaya yang akan kamu hadapi jika ada yang tahu kamu adalau bangsa serigala." Lanjut daddy julius.
"Kamu tahu sendiri kan, jika kamu berada di luar wilayah kekuasaan bangsa serigala perjanjian wilayah antara mahkluk supranatural dan juga pemburu vampire tidak berlaku dan kita tidak bisa melakukan apa apa jika sesuatu yang fatal telah terjadi." Ucap daddy julius.
"Baik daddy, aku akan bersiap siap dulu."
Lalu mei masuk ke kamarnya untuk menyiapkan baju yang akan di bawa ke rumah barunya.
"Dan kalian harus menjaga mei dengan baik!!. Dan rahasiakan jika mei memiliki silver blood." Ucap julius dengan tegas.
"Baik uncle." Jawab viagra dan jennie kompak.
Lalu mereka berdua ke kamar mei untuk membantu mei bersiap siap.
Mei yang melihat mereka bedua memasuki kamarnya pun heran sendiri.
"Kalian tidak siap siap." Tanya mei
"Buat apa, kita kan udah nyuruh orang dan sekarang bajunya sudah sampai di rumah." Jawab jennie dengan cuek.
"Hiss.. Kalau begitu kan aku juga bisa nitip tadi." Kesal mei.
"Cemberut mulu, udah selesai belum itu berberesnya??." Tanya viagra.
"Udah nihh."
"Yaudah kita ke bawah." Ucap jennie.
Kemudian mereka semua turun ke lantai bawah untuk berpamitan.
"Daddy, aku udah siap nihh.." Ucap mei dengan ceria.
"Kamu jangan nakal nakal ya di universitas nanti, harus jadi anak baik." Omel mommy angela, dan memeluk mei.
"Pasti dong mommy, anak mommy yang paling cantik aduhai ini memang paling baik kek malaikat hehe." Jawab mei
"Iya sayang, jangan lupa setiap weekend kamu harus ke sini untuk berlatih." Kata daddy julius.
"Siap daddy."
'kayak malaikat dari sudut pandang iblis iya kali ' Batin sean.
"Kalau begitu mei pamit dulu ya mom, dad dan kakak mei yang paling ngeselin ini muach muach muach.." Ucap mei dan mencium mereka satu persatu.
"Iya hati hati. Nanti kamu akan di antar oleh salah satu murid." Ucap daddy julius dan mencium mei.
"Kita pergi dulu uncle." Ucap viagra dan jennie, sembari memeluk mereka satu persatu.
Mereka menyusul mei yang sudah berada di dalam mobil.
***
Setelah beberapa saat mereka telah sampai di sebuah rumah yang sederhana yang terbuat dari kayu dan di kelilingi oleh taman taman yang tampak asri.
"Wahh.. Rumahnya dari luar keliatan seserhana tapi pas masuk luas juga ya." Ucap mei takjub, saat melihat interior rumahnya yang ada dapur, ruang tamu, ruang makan yang tanpa sekat.
Rumah tersebut juga ada 4 kamar yang di dalamnya di lengkapi dengan kamar mandi yang lengkap dengan bathup dan shower.
Di samping dekat dapur juga ada kamar mandi yang lengkap juga.
"Udah kamu ke kamar kamu, setelah ini kita akan ke kampus untuk mengurus beberapa dokumen sekalian untuk melihat lihat kampus yang akan kamu tempati." Ucap jennie.
"Oke.. Hmm tapi kamar aku yang mana." Tanya mei.
"Terserah kamu tapi yang paling pojok kiri dan juga kanan udah kita tempati." Jawan viagra.
"Oke."
Lalu mei memilih kamar yang tengah. Karena memang kamarnya letaknya berjejer.
Setelah sampai di dalam kamar, mei merapikan barang barang yang di bawanya. Setelah selesai mei berdandan untuk ke kampusnya hari ini.
"Sudah.." Ucap mei
"Ya sudah ayo kita berangkat sekarang." Ajak viagra.
"Kita mau naik apa." Tanya mei.
"Kita akan naik mobil." Jawab jennie.
"Ehh.. Kan ada sepeda, lebih baik kita naik sepeda aja." Kata mei
Mereka berdua hanya mengela nafas dan menuruti keinginan mei, lalu mereka ke kampus dengan menggunakan sepeda.
Beberapa menit kemudian mereka sampai ke kampus dan memarkirkan sepeda mereka bertiga.
"Nah, kita udah sampe yuk kita akan mengurus dokumen dulu baru kita keliling keliling kampus." kata jennie.
"Iya iya.." Jawab mei dengan ceria mereka bertiga bercanda dan tertawa bersama sama, tanpa mengetahui jika ada yang memperhatikan mereka.
***
Xing Aladric saat ini bekerja sebagai dosen di salah satu kampus paling bergengsi di negara itu.
Dia sedang berjalan menuju kantornya saat melihat seseorang yang sangat familiar dari kejauhan.
"Mei.. Untuk apa dia ada di kampus ini, dan bagaimana orang sekejam dia bisa bereinkarnasi." Gumam xing, tidak percaya jika mei bisa bereinkarnasi.
"Ada apa xing.." Tanya livia dan ikut melihat hal yang di perhatikan oleh xing.
Degg
"Bagaimana bisa dia bereinkarnasi.. Harusnya jiwanya hancur di serang oleh roh suci yang ada di hutan prist.." Ucap livia dengan marah saat melihat mei.
"Dan apa apaan dia, dia bahkan bisa tertawa tanpa beban.." Marah livia saat melihatnya tertawa dengan gembira bersama teman temannya.
"Tahan emosi kamu livia, jangan sampai karena kamu terlalu emosi hingga melakukan hal yang sembrono yang akan membuat kita dalam masalah. Kita tidak tahu di sini ada para pemburu atau tidak." Tegas xing dengan dingin.
Sebagai dosen xing memang terkenal tegas dan juga dingin, banyak yang takut kepadanya karena dia adalah disen terkiller di kampus tersebut.
Xing dan juga livia menjadi dosen di kampus tersebut, mereka berdua selalu bersama hingga banyak yang mengira jika mereka memiliki hubungan khusus.
Saat itu setelah xing berusia 20 tahun xing sudah menyelesaikan studinya dengan cepat, banyak yang bilang jika xing adalah anak ajaib, karena di usianya yang sangat muda dia sudah bisa lulus dengan predikat suma cumlaude.
Xing tidak langsung bekerja setelah lulus, dia pergi mencari livia hingga mereka bertemu di negara asal mereka yang terdahulu mereka yaitu china.
Sejak saat itu mereka berdua saling meminta maaf dan memperbaiki persahabatan mereka kembali, hingga kini mereka bekerja bersama sama dan di tempat yang sama, xing mengajar di fakultas hukum sedangkan livia mengajar di fakultas sastra.
Livia juga menceritakan hal yang tidak di ketahui oleh xing saat itu termasuk apa yang di lakukan oleh mei.
Xing yang mendengar cerita livia merasa sangat terkejut dan juga marah, terkejut saat mengetahui mei mencoba untuk membangkitkannya dan marah saat mengetahui apa yang di lakukannya terhadap livia.
***
"Aku akan membuatnya menderita di kampus ini." Gumam livia dengan penuh emosi, lalu pergi untuk keruangannya.
Sedangkan xing yang mendengar itu pun merasa sangat bingung, dia tidak tahu harus bagaimana saat mengahadapi mei nantinya.
Deg deg deg
'Kenapa aku masih merasakan perasaan ini padahal sudah lebih dari 1000 tahun aku tidak melihat ya.Bahkan kenangan terakhir yang kamu berikan untukku sangat menyakitkan.'
'Kenapa, Aku Masih Mencintaimu.' Batin xing dengan frustasi.
Lalu xing menuju ke ruangannya dan melihat keluar dari jendela yang ada di ruangannya.
Dari ruangannya xing bisa melihatnya tertawa dan bercanda dengan ke dua temannya.
Tetapi saat melihatnya bercanda dengan teman prianya dia merasa sangat cemburu dan tidak menyukainya.
"Apa apaan itu, ishh mereka terlalu dekat." Gumam xing dengan kesal.
'Bahkan aku masih ingat bagaimana kamu tertawa dengan gembira meski dengan wajah yang cukup berbeda.'
'Rasanya aku ingin memeluk dan menciummu.' Batin xing.
Xing yang menyadari apa yang di pikirkannya pun terkejut dan semakin frustasi.
"Akhh.. Tidak tidak, dia hanya orang yang menjijikan dan tidak berguna." Ucap xing dengan marah, dia menyangkal perasaanya dan memilih menghinanya.
"Gadis yang kejam dan tidak memiliki perasaan seperti dia tidak pantas mendapat cinta kamu xing." Ucap xing kepada dirinya sendiri.
"Lebih baik aku menyiapkan materi untuk mengajar, dari pada memikirkan gadis itu." Gumam xing.
***
Halo.. Jangan lupa dukungan dan sarannya ya teman teman😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments