BAB 20

Diruang keluarga yang kini nampak canggung dengan adanya Mona dan Shen. Sudah seharian, Mona terus berada di rumah itu tanpa perduli bagaimana Shen melirik nya sinis.

Arnold juga hanya memilih diam fokus dengan acara yang tengah mereka tonton. Sungguh sangat aneh, tapi ini sungguh ada. Wanita simpanan yang begitu percaya diri berbaur bersama keluarga lelakinya, terlebih ada anak dan istrinya.

" Ibu, ini untuk ibu. " Asha menyerahkan sebungkus camilan miliknya untuk Shen.

" Tidak sayang, Ibu sudah tidak terbiasa memakan camilan lagi. " Shen tersenyum seraya mengusap pipi sang anak dengan lembut.

" Tapi, Ibu semakin kurus. Bagaimana kalau Ibu sakit? " Ujar Asha menatap khawatir.

" Asha, badan Ibu memang kurus, tapi Ibu memiliki banyak kekuatan untuk melawan penyihir jahat. Jadi, Asha tidak perlu khawatir. "

" Ibu, penyihir jahat itu kenapa harus ada? Aku benci penyihir jahat itu! "

Shen tersenyum, sebentar dia melirik Mona untuk memberitahu bahwa penyihir jahat yang sedang ia bicarakan adalah dirinya.

" Penyihir jahat ada karena sifat serakah, dan juga terlalu banyak berteman dengan setan. Penyihir jahat adalah musuh bersama, dan siapapun yang berteman dengan penyihir jahat, dia juga lama kelamaan akan menjadi penyihir jahat juga. "

Asha bergidik ngeri, dia sampai memeluk Ibunya karena merasa takut dengan penjelasan Ibunya.

" Ibu, aku akan jadi anak baik dan tidak serakah, aku tidak ingin berteman dengan penyihir jahat, lalu menjadi penyihir jahat juga. "

Shen mengangguk seraya melirik lagi menikmati wajah kesal Mona yang luar biasa menyeramkan. Bukan hanya Mona, rupanya ucapan remeh itu juga membuat Anya tersindir, dia juga tak bisa melakukan apapun selain mengumpat di dalam hati.

Dasar Shen kurang ajar! Anak dan Ibu sama-sama menyebalkan! Awas saja kalian berdua, aku tidak akan tinggal diam dan menerima hinaan ini!

Setelah selesai menonton acara keluarga, Shen udah menidurkan Asha, dan kini dia berniat menuju ke kamarnya. Tapi begitu dia keluar dari kamar Asha, dia berhenti mendadak karena melihat Mona berjalan menuju ke ujung ruangan yang tak lain adalah tempat kerja sekaligus ruang baca Arnold. Sejenak Shen menyunggingkan senyum, lalu bergegas menuju ke dapur. Dia meraih cangkir, lalu membuatkan teh hijau kesukaan Arnold, dan juga biskuit rumput laut yang biasa Arnold makan.

Langkah demi langkah Shen lalui dengan percaya diri, jika saja itu Shen beberapa bulan yang lalu, mungkin yang akan Shen lakukan adalah mendobrak pintu, lalu memaki habis Mona. Ayolah, Shen yang sekarang sudah bisa berbipikir jernih, jadi dia akan lebih cerdas memposisikan dirinya agar bisa menguasai permainan yang Mona ciptakan.

Sejenak Shen terdiam mencoba mendengarkan adakah suara sensasional dari dalam? Rupanya tidak ada, kecuali mereka yah sedang mengobrol entah apa itu tidak terlalu jelas. Tidak perlu mengetuk pintu, Shen langsung saja membuka pintu yang tidak terkunci itu.

" Wuah, ada Nona Mona juga rupanya? " Shen tersenyum menghina saat mendapati Mona tengah memeluk Arnold dari belakang, sementara Arnold nampak sedang sibuk dengan buku yang ada di tangannya.

" Malam-malam begini mendatangi suamiku, apakah begitu menyenangkan? Ups! Bajumu agak terbuka ya? Nona Mona, aku jadi memiliki prasangka buruk nih. " Shen memaksakan senyumnya, dia melanjutkan langkahnya, lalu meletakkan nampan yang berisi teh dan biskuit.

Sementara Mona, wanita itu terpaksa menjauhkan dirinya saat kata-kata menohok Shen serasa menyentil egonya.

" Arnold, minumlah teh nya. Aku juga membawa biskuit rumput laut kesukaanmu. " Shen berjalan mendekati Arnold, menggeser kasar tubuh Mona, lalu memeluk lengan Arnold. Tak sampai disitu saja, dia menarik lengan Arnold lalu membawanya untuk duduk di kursinya. Sementara Mona, wanita itu lagi-lagi harus menelan pil pahit atas kegagalan untuk mendekati Arnold, ditambah lagi bokongnya yang membentur lantai terasa lumayan sakit.

" Ya ampun! Nona Mona kenapa duduk di lantai? Aku tidak marah kok, meskipun kau sering menggoda suamiku, tapi aku merasa tidak selevel denganmu, dan suamiku sudah tidak buta lagi. Jadi, kau bukan ancaman bagiku. "

Mona terperangah kesal, rasanya ingin sekali dia menghampiri Shen, menjambak rambutnya, dan mencakar habis wajahnya yang menyebalkan itu.

Sementara Arnold, pria yang selalu dalam kebimbangan itu memilih untuk diam dan membiarkan saja semua terjadi sesuai keinginan Shen. Iya, dia paham benar jika Shen ingin membalas dendam atas luka masa lalu yang Mona berikan, maka terima saja, dan menunggu giliran sampai saat itu datang juga kepadanya.

" Arnold, ayo cepat diminum! " Shen berdiri dibelakang kursi Arnold, membungkuk, lalu memeluk Arnold dari belakang, serta memberikan kecupan kecupan di tengkuknya yang cukup membuat Arnold berdebar.

" Terimakasih. " Ucap Arnold yang tida tahu lagi harus bicara apa.

" Berhentilah menggoda Arnold! Dia tidak akan tergoda olehmu! " Kesal Mona seraya bangkit untuk berdiri. Melihat bagaimana Shen mengecup tengkuk Arnold, rasanya Mona tidak tahan lagi menahan rasa marah dan cemburu yang luar biasa mendidih di kepalanya.

" Ya ampun! Nona Mona mulutmu kasar sekali ya? Padahal anda ini lumayan cantik, ck! Sungguh sangat disayangkan! "

Mona mencoba meredam emosinya saat tatapan matanya bertemu dengan Arnold. Iya, dia tentu tidak ingin image nya menjadi buruk di mata lelaki itu.

" Aku, aku hanya kesal saja. Maaf, karena sudah asal bicara. "

Shen tersenyum miring, tatapannya kini tajam menatap Mona yang tengah berpura-pura lugu itu. Tapi sudahlah, bukan hal benar jika menunjukkan betapa marahnya dia dengan wanita itu, maka Shen memilih kembali menutupi kemarahannya.

" Aduh, saya malah merasa tidak pantas menerima permintaan maaf dari anda. "

Mona kembali menatap Shen marah, dia tahu benar jika Shen selalu menghinanya melalui kata-kata manis yang seolah merendah.

Maksudmu? Kau pikir aku sudi? Dasar wanita sialan! Sekali jelek tetap sana jelek!

" Arnold, aku merindukan mu. Bisakah aku menemanimu disini? " Shen kembali berjalan mendekati Arnold, lalu menyusup dan kini duduk dipangkuan Arnold.

Mona sempat maju selangkah karena tidak tahan dengan sikap Shen yang sok manja itu, dia berniat menghempaskan tubuh Shen dari pangkuan Arnold, tapi lagi-lagi dia harus menahannya karena Arnold akan marah padanya nanti.

Cup...

Shen mengecup singkat bibir Arnold, lalu tersenyum setelahnya. Karena Mona hanya mendelik marah dan tidak pergi, maka dia kembali mengecup bibir Arnold, lalu mulai menyesapnya dengan ganas.

" Shen! " Arnold mencoba menghentikan Shen yang mulai hilang kendali, tapi Shen justru kembali membenamkan bibirnya, memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Arnold, dan membiarkan lidahnya menari disana.

Tak tahan lagi melihat itu, Mona berjalan keluar sembari menyeka air matanya. Ada harapan di dalam hati bahwa nantinya Arnold akan menghentikan kegiatan itu, maka dia tetap membiarkan pintu tidak tertutup rapat.

" Shen, hentikan! " Ucap Arnold saat Shen mulai memainkan lidahnya di lehernya.

" Tidak akan! " Shen tahu benar jika Mona masih melihat mereka, maka dia juga tidak akan membiarkan kegiatan ini berhenti dan membuat Mona menang pada akhirnya.

" Shen, jangan salahkan aku kalau aku lepas kendali. " Arnold kembali memperingati, tangannya erat memegang pinggiran meja menahan diri agar tidak kehilangan kendali.

" Kenapa? Apa aku kurang lihai? " Shen mensejajarkan wajahnya, tapi tangannya masih tidak berhenti. Celana berpinggang karet itu mempermudah tangan Shen untuk masuk kedalam dan menggenggam bagian bawah Arnold yang sudah sesak itu.

Bersambung...

Mau di skip gak nih? 😂 kasih komen yak.....

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

lanjuuuut

2024-04-28

0

Nining Chili

Nining Chili

😡😡

2024-03-12

0

Love 💞💞💞

Love 💞💞💞

hadeeh sampe dipart ini ga tahan pengen koment,kenaoa jg si shen mau ajja berjuang untk laki model bgnian.pergi dan menjauhlah,biarkan dia menderita dengan kepergianmu shen.haddehhh

2023-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!