BAB 4

" Kurangilah porsi cintamu, dan rasa perduli mu. Aku memang tidak tahu bagaimana perasaan suamimu yang sesungguhnya, tapi laki-laki yang terlalu didewakan, dia akan menganggap orang itu hanya sebatas angin saja. "

Shen terdiam sembari memandangi Asha yang saat ini sibuk bermain boneka beruang putih yang baru saja Zera belikan untuknya.

" Shen, hal yang berlebihan tidaklah baik, dan caramu memperlakukan suami, serta keluarganya itu sudah sangat berlebihan. Kau mengurus mereka dengan baik, tapi apa yang mereka lakukan padamu? Kau hanya pelayan bagi mereka disaat kau mengabaikan dirimu sendiri untuk merawat mereka. Sadarlah, Shen. Mulailah dari mencintai dirimu sendiri, cari tahu apa yang sebenarnya kau inginkan, jangan melihat seberapa cintanya kau kepada suamimu, tapi lihatlah seberapa besar luka yang kau abaikan dan tanpa sadar telah menggerogoti akal sehat mu. "

Shen menunduk kelu. Kalau diingat-ingat lagi, dia memang sudah menerima banyak sekali hinaan. Kenapa? Apa karena tubuhnya yang semakin hari semakin melebar? Apa karena dia tidak memiliki waktu untuk pergi ke salon dan melakukan perawatan kulit? Shen menunduk memandangi kedua kakinya yang bengkak tertimbun lemak. Di dalam lubuk hatinya membatin, kaki Mona pasti tidak akan Segendut ini kan?

" Shen, tidak salah jika kau ingin mempertahankan rumah tanggamu, tapi kalau kau terus seperti ini, kau hanya akan mendapat kehilangan pada akhirnya. "

" Aku harus bagaimana? Kalau dibandingkan dengan Mona, tentu saja sangat jauh berbeda. Mona itu cantik, memiliki bentuk tubuh yang bagus, dia juga lulusan universitas terbaik, dia memiliki karir yang mendukung. Bagaimana dengan diriku? Aku bahkan menikah disaat sedang berkuliah. Selesai kuliah aku sudah memiliki anak dan harus fokus mengurus keluarga. Bagaimana mungkin aku bisa mengalahkan Mona meski aku ingin sekali mempertahankan rumah tanggaku. Aku pikir, aku bisa meluluhkan hati suamiku degan menunjukkan bahwa aku bisa menjadi Ibu rumah tangga yang baik, perhatian, dan juga sopan santun. Tapi sepertinya itu semua bukanlah hal yang diinginkan Arnold. "

Zera menghela nafasnya. Miris sekali memang melihat bagaimana menderitanya sahabat terbaiknya itu.

" Jangan meremehkan diri sendiri, bangkit dan lihatlah dirimu yang sesungguhnya. "

" Maksudnya? "

" Kau hanya gemuk saja, kau masih bisa menurunkan berat badanmu, masalah wajah, kau hanya perlu menambahkan polesan yang cocok untukmu. "

" Se-gemuk ini, apakah aku bisa menyaingi tubuh Mona yang bagus itu? "

" Sudah kubilang jangan meremehkan diri sendiri! "

" Hah... Baiklah. "

" Aku akan kenalkan kau pada seseorang besok. Dia adalah sahabatku, sekaligus orang yang selama ini sukses membantuku menurunkan berat badan. "

" Sungguh? "

" Hem... "

Shen memeluk erat tubuh Zera hingga menggoyangkan dengan semangat.

" Uhuk... Uhuk.... Aku hampir mati olehmu! " Protes Zera yang sesak saat dipeluk erat oleh Shen.

Setelah kesepakatannya bersama dengan Zera, dan waktu juga sudah mulai petang, Shen memutuskan untuk segera pulang kerumah bersama dengan Asha.

Sesampainya disana dia tertegun karena melihat hal yamg tidak biasa. Diruang keluarga, Ibu Mertua, Anya, Mona dan Arnold tengah menonton sebuah acara talk show. Makanan ringan juga memenuhi meja ruang tamu seolah mereka sangat menikmati kegiatan mereka itu.

" Asha? Kau sudah pulang? " Sapa Arnold seraya berjalan meninggalkan Mona dan yang lainnya. Dia meraih tubuh putrinya, lalu membawanya ke dalam gendongannya.

" Apa kau rindu Ayah? " Tanya Arnold seraya mencuri pandang ke arah Shen.

" Maaf Ayah, aku tidak rindu karena aku lupa waktu saat bermain. "

Arnold tersenyum kepada Asha, tapi dia juga menunggu sesuatu yang seharunya dilakukan oleh Shen yaitu, mencium punggung tangannya seperti biasa.

" Asha, Ayo kita mandi, setelah itu langsung tidur ya? " Shen meraih tangan mungil Asha dan membawanya ke kamar.

Arnold terdiam dengan pemikirannya saat ini. Iya, setelah hari dimana dia pulang malam saat ulang tahun, Shen nampak berbeda. Tatapannya menjadi dingin, cara bicaranya juga sangat menohok sungguh sangat jauh dari Shen yang dulu akan merengek saat Arnold pulang malam, sebentar langsung mencuri ponsel untuk mengeceknya. Bahkan sudah beberapa hari ini dia juga tidak melihat lagi gaun terang aneh yang biasanya digunakan Shen saat pergi keluar.

Kenapa? Padahal ini yang aku inginkan kan? Kenapa aku tidak nyaman dengan cara Shen memperlakukan ku, aku juga keberatan dia mengabaikan ku.

" Sayang, ayo kita kembali ke sana. " Mona menarik lengan Arnold, lalu membawanya kembali ke tempat tadi. Boleh saja matanya menatap televisi, tapi pikirannya kini tengah menebak apa yang sedang dipikirkan Shen? Apakah itu hanya metode tarik ulur untuk mendapatkan perhatiannya? Hah ya! Itulah yang kini diyakini oleh Arnold.

Ke esokan paginya. Setelah selesai sarapan Arnold meminta Shen untuk ikut dengannya ke ruang baca pribadinya. Meski sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan, rasanya degub jantungnya tak bisa di atur, dia bahkan sampai merasakan dingin di sekujur tubuhnya.

" Aku ingin menyerahkan ini padamu. " Arnold menggeser maju agar amplop berukuran besar itu lebih mudah di jangkau oleh Shen yang masih diam memandangi amplopnya.

" Baca, dan tanda tangani lah. " Suara Arnold serasa tercekat saat mengucapkan itu. Entah harus bagaimana, ada rasa tidak ingin menyerahkan amplop itu, tapi dia juga terdesak oleh keinginan Mona.

Apakah tidak bisa dihindari lagi?

Shen mengerakkan tangannya yang gemetar hebat, meski ragu dan takut dia terus memaksakan diri untuk meraih amplop yang akan mengancurkan hatinya.

Duar.....!

Benar saja! Ternyata sungguh surat permohonan cerai. Shen terdiam sesaat, meski ingin sekali menangis dan bersujud di kaki Arnold agar membatalkan perceraian ini, entah mengapa rasanya dia sudah tidak sanggup. Bayangan-bayangan Mona yang bermesraan dengan suaminya seolah menjadi penghalang baginya untuk melakukan itu semua. Lucu, tapi juga menyedihkan. Padahal dia sudah akan bersiap untuk berubah, dan berusaha menurunkan berat badannya agar bisa menarik perhatian Arnold. Tapi apa? Sepertinya apapun yang dia lakukan juga tidak akan membuat Arnold menoleh kepadanya.

Grep...

Shen memegang erat amplop coklat itu, dengan seluruh tubuh bergetar dia melangkahkan kaki mendekati pintu. Sejenak dia terdiam untuk menyampaikan apa yang ingin dia katakan.

" Aku akan menyerahkan padamu saat aku sudah siap menandatangani nya. Maksudku, tunggu beberapa hari lagi. "

Bruk!

Arnold menjatuhkan tubuhnya dengan posisi duduk di kursinya. Entah apa yang membuat perasaan itu tak jelas saat ini. Padahal setelah Shen diketahui telah hamil, dia memutuskan untuk pindah ke kamar lain, dan membiarkan istrinya sendiri selama empat tahun terakhir tanpa mau menyentuhnya.

" Padahal sudah terbiasa kan? Kenapa aku malah tidak rela? Aku ini sebenarnya kenapa? " Arnold mengusap wajahnya dengan kasar.

Shen berjalan keluar meninggalkan rumah besar yang amat membuatnya sesak. Jika saja Asha tidak pergi ke play group, dia masih bisa memiliki alasan untuk bertahan disana.

" Asha, aku harus pergi ke play group dan melihat Asha. Setelah melihat Asha aku pasti bisa mengatasi kesedihan ini. "

Dengan cepat Shen berjalan, pikiran yang kacau benar-benar membuatnya tak karuan hingga menyebarang jalan tanpa melihat mobil yang melaju kencang ke arahnya.

Brak....

Shen terjatuh dengan tubuh yang dilumuri darah, ponsel yang tadi ia pegang bersamaan dengan surat cerai berhamburan di jalanan.

" A sha...... " Shen menutup matanya.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

ayo Shen bangun,kamu jangan terpuruk lawan semua penghinaan dan kejahatan mereka dengan tangan kokohmu,buat mereka menyesal terutama Arnold dan keluarganya.

2024-06-20

0

Maya Sari Niken

Maya Sari Niken

kalo tokohnya lemah dan bodoh agak gmna gitu
suami dah terang2an selingkuh apalagi

2022-05-09

3

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

laki laki.marukkk..
dan heranya adek dan ibunya
.juha gak.maslah ad pelakor..di.dalm rag tangga anknya😒😒😒😒

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
109 promo novel terbaru, seru banget!!!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru
109
promo novel terbaru, seru banget!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!