BAB 11

" Ibu? Ibu dimana? Aku rindu Ibu. "

Mona bangkit dari posisi tidurnya karena benar-benar terganggu dengan Asha yang terus mengigau tiada henti. Padahal dia sengaja ingin menginap demi masuk ke hati Arnold lebih dalam, tapi dia tidak menyangka kalau dia malah akan menghadapi bocah sialan yang terus saja memanggil Ibunya.

" Asha! Kalau kau memanggil Ibu, Ibu lagi, aku benar-benar akan merobek mulut mu! " Ancam Mona yang merasa kesal. Padahal tadi dia sudah mencampurkan obat tidur di susu Asha, seharusnya Asha tidur dengan tenang kan? Kenapa malah seperti ini?! Batin Mona kesal.

" Ibu? Aku takut dengan bibi Mona, aku ingin Ibu. Ibu, aku tidak mau bersama bibi Mona, bibi Mona dia sangat jah- " Mona mendelik sembari membekap mulut Asha. Meskipun suaranya tidak kuat, tapi tetap saja dia takut kalau ada yang mendengarnya. Tapi begitu dia membekap mulut Asha, dia baru sadar kalau badan Asha sangat panas.

" Ck! Kenapa juga harus demam sih?! Kalau dibawa kerumah sakit sekarang, bisa-bisa Dokter tahu kalau Asha meminum obat tidur. " Sebentar Mona berpikir, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk mengompres Asha meski sembari bergerundel tidak rela. Dan untungnya, di kamar Asha sudah tersedia Paracetamol, jadi tidak perlu membangunkan orang lain.

" Minum ini, bocah sialan! " Mona menekan pipi Asha dan membuat mulutnya terbuka. Mona memasukkan Paracetamol itu dengan ukuran yang lebih banyak dari seharunya.

" Dasar, bisanya menyusahkan saja! " Mona mendorong dahi Asha dengan perasaan kesal.

" Kenapa juga aku harus melakukan hal seperti pengasuh bayi? " Gerutu Mona seraya meraih selimut tebal, dan mengambil posisi untuk berbaring.

" Ibu..... Aku ingin Ibu.... "

Mona mendesah kesal, dia menatap marah langit-langit, lalu menoleh ke arah Asha yang masih saja memanggil Ibunya dengan mata terpejam.

" Ih...! Dasar brengsek! Aku itu calon Ibu tiri mu, bukan pengasuh mu! Kalau kau tidak diam, aku benar-benar akan melakban mulutmu! "

Masih saja mengigau memanggil Ibunya, Mona menjadi tidak tahan, dia membawa selimut tebal yang mereka gunakan, lalu berjalan menuju sofa yang dekat dengan jendela.

" Panggil saja terus Ibumu! Dia juga tidak akan datang! " Kesal Mona lalu mengambil posisi meringkuk dan tidur.

Sementara Asha mulai kedinginan karena selimut tebal yang tadi menutupi tubuhnya di bawa pergi oleh Mona.

" Ibu, dingin..... " Asha menangis pelan dalam tidurnya.

Sebenarnya Arnold juga belum tidur, tapi karena beberapa saat tadi dia melihat Asha tertidur pulas bersama dengan Mona, dia menjadi merasa tenang dan tidak perlu lagi melihat Asha.

***

" Shen, kenapa kau gelisah sekali? " Tanya Zera yang melihat Shen tidak tenang dan berkeringat dingin. Padahal beberapa saat lalu Shen baik-baik saja.

" Zera, aku merasa sangat gelisah dan teringat terus dengan Asha. Aku takut terjadi sesuatu dengan Asha. "

Zera berjalan mendekat, dia menepuk pelan punggung Shen agar Shen jangan terlalu khawatir.

" Dia pasti baik-baik saja, kan kau sendiri yang bilang bahwa Arnold sangat menyayangi Asha. Dia pasti akan menjaga Asha dengan baik. "

" Aku tahu, tapi aku tidak bisa tenang. Aku ingin menghubungi, tapi aku tidak tahu nomor siapapun di keluarga Arnold. Kalau aku menghubungi Ibuku, dan memintanya datang, itu juga tidak mungkin kan? Sekarang disana pasti tengah malam. "

Zera menghela nafasnya.

" Tunggulah saat di sini malam, disana pasti sudah pagi. "

Shen terdiam karena sepertinya hanya itu solusinya. Dengan gelisah Shen menunggu hari mulai malam, tak sedetikpun ia lalui dengan tenang. Hingga saat malam mulai datang, Shen buru-buru menghubunginya. Syukurlah disana sudah pagi, bahkan Ibunya juga sudah membuat bubur apel kesukaan Teo.

" Ibu, aku benar-benar khawatir dengan Asha, bolehkah aku minta tolong untuk menemui Asha pagi ini? " Pinta Shen.

Tentu saja, Ibu juga akan membawakannya bubur apel.

" Terimakasih, Ibu. "

***

Setelah mendapatkan telepon dari Shen, Ibu Lean menyampaikan pesan putrinya kepada suaminya, dan tak membuang waktu, mereka langsung bergegas bersiap-siap untuk mengunjungi Asha.

Satu jam kemudian, sampailah orang tua Shen dirumah mertuanya.

" Nyonya Resa? Boleh kami bertemu Asha? " Izin Ibu Lean kepada Ibu Resa yang datang menyambutnya.

" Iya, saya akan membangunkan Asha. " Ujar Ibu Resa yang gelagapan dengan kedatangan besannya di pagi seperti ini.

" Tumben, biasanya Asha sudah bangun jam segini. " Ujar Ibu Lean kepada suaminya.

Untunglah! Batin Mona dia sudah terbangun saat Ibu Resa masuk ke kamarnya, dan dia masih sempat meletakkan selimut kepada Asha.

" Bibi? " Sapa Mona lalu tersenyum senatural mungkin.

" Selamat pagi, Mona? Asha belum bangun ya? "

" Ah, belum bibi. Mungkin dia pikir ini hari minggu, jadi dia sedikit bermalas-malasan. "

Ibu Resa berjalan mendekati Asha, lalu menggoyangkan tubuhnya yang tertutup selimut.

" Asha, bangun sayang! Nenek dan Kakek mu datang. "

Asha mengerjapkan matanya pelan, sungguh dia sangat lemas, tapi dia juga ingin bertemu dengan kakek dan neneknya. Perlahan Asha berjalan dibelakang Ibu Resa, hingga sampailah Asha di tangga.

" Nenek, bisakah nenek gendong aku? " Pinta Asha.

" Asha, nenek ini sudah tua, tidak kuat kalau harus menggendong Asha, apalagi sembari menuruni tangga. Sudah, pelan-pelan saja ayo jalan dekat nenek. "

Asha tak memiliki pilihan lain, dia perlahan menuruni anak tangga dengan tubuh lemas dan gemetar.

" Nenek, kakek? " Sapa Asha tersenyum dengan wajah yang sangat pucat dan terlihat lemas.

" As, " Ibu Lean dan Ayah Gani terkejut melihat bagaimana wajah pucat Asha. Mereka kompak berlari menghampiri Asha, dan Ayah Gani langsung membawanya kedalam gendongannya.

" Asha, kau sakit sayang? " Tanya Ibu Lean khawatir.

" Nyonya Lean, Asha baik-baik saja. Semalam bahkan kita merayakan ulang tahun Anya. " Ujar Ibu Resa yang memang penglihatannya sudah tidak jelas lagi.

" Apanya yang baik-baik saja?! Asha demam, pucat dan lemas seperti ini tidak ada yang tahu? " Kesal Ibu Lean.

" Ibu, kita bawa Asha ke Dokter saja. " Ujar Ayah Gani.

" Ada apa ini? " Taya Arnold yang baru saja tiba bersamaan dengan Mona.

Ibu Lean menatap tajam Mona, dan Arnold setelahnya. Kesal? Iya! Tentu saja dia kesal dan marah melihat wanita lain selain putrinya berada disana. Begitu juga dengan Ayah Gani.

" Putriku berada diluar negeri untuk berobat, tapi dia bisa merasakan bahwa putrinya tidak baik-baik saja, sementara kau! Kau adalah Ayahnya, tapi kau tidak tahu kalau anakmu sedang sakit? " Ibu Lean tersenyum mencibir.

" Belum bercerai saja, kau dengan terang-terangan membawa wanita lain menginap di rumah yang biasa istrimu tinggal. Kau ini laki-laki brengsek yang tidak punya otak ya? Nyonya Resa, aku salut dengan cara anda mendidik putra anda. " Ibu Resa terdiam malu.

" Ibu mertua, akan aku jelaskan semua ini. Tapi biarkan aku membawa putriku ke rumah sakit dulu. " Pinta Arnold.

" Tutup mulut mu! Asha biar saja kami yang urus. "

" Tapi- "

" Kau kan bisa punya anak lagi bersama wanita itu! " Tunjuk Ibu Lean kepada Mona.

" Laki-laki brengsek, dan wanita murahan, kalian cocok sekali. "

Ibu Lean tak lagi melanjutkan kata-katanya karena Ayah Gani membawanya pergi untuk mengantar Asha kerumah sakit.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

bangsa* emang si jal*ng ini sampai anak kcl d ksh obat over dosis demi nafsu pgn jd istri 😡😡😡

2024-04-05

0

Nabila

Nabila

awas lho keracunan obat bisa menghilangkan nyawa Asha nantinya

2022-10-08

1

Sukliang

Sukliang

yessss senang oy mama gitu

2022-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!