BAB 18

Dua hari telah terlewati, dua hari juga sudah Shen kembali ke rumah Arnold. Tidak banyak yang berubah, karena nyatanya mereka juga masih tidur di kamar yang berbeda. Sementara Mona, wanita itu sudah mulai menggila dengan kemarahannya. Pagi hari sudah datang ke rumah, dan menghabiskan harinya untuk bercengkrama dengan Anya dan Ibu Resa.

Cemburu? Sepertinya itu tidak terlalu di rasa oleh Shen, entah itu karena perasaan cinta yang dilukai dan membuatnya kebal, ataukah memang perasaannya sudah tidak lagi sama? Entahlah! Toh, apa yang dia inginkan adalah miliknya, kalaupun memang tidak lagi dia inginkan, biarpun itu sampah, dia juga tidak akan membiarkan Mona memungutnya.

" Selamat pagi? " Sapa Mona seraya melangkahkan kaki menghampiri anggota keluarga Arnold yang tengah menikmati sarapan. Tak ada yang menolak kedatangan gadis cantik itu, karena Anya selalu menyambutnya dengan hangat bak teman sejati.

Shen menyunggingkan senyumnya, sungguh dia salut dengan rasa tidak tahu malu yang Mona miliki, kalau itu dia, maka dia akan jalan dengan terus menunduk menahan malu.

" Arnold, kau suka ikan bakar kan? Ini makanlah. " Shen mengambilkan satu ikan bakar ke piring Arnold.

" Terimakasih. " Arnold sebenarnya tidak pernah mengucapkan kata itu kepada Shen sebelumnya, tapi entah kenapa dia kelepasan kali ini.

" Sama-sama. " Shen tersenyum menatap Arnold yang menunduk menghindari kontak mata dengan Shen.

Lagi, Mona hanya bisa diam menahan kekesalan di hatinya. Waktu itu Shen dan Arnold hanya berciuman, tapi dia sudah akan gila seperti ini. Untunglah, Anya memberitahu kepadanya kalau Shen dan Arnold masih tidur di kamar yang terpisah.

" Nona Mona, Anda datang pagi-pagi sekali, apa berniat ingin ikut sarapan? " Shen tersenyum setelahnya.

" Tidak, aku sudah sarapan. " Mona menatap Shen kesal, memang dia datang terlalu pagi, tapi ini juga demi bisa melihat Arnold sebelum dia berangkat bekerja.

" Kalau begitu, bisa tunggu di ruang tamu saja? Menelan makanan saat ada orang yang menatap tidak suka itu bisa membuat kesulitan menelan loh. "

" Jangan mengatur Kak Mona, dia adalah temanku! " Kesal Anya yang tak terima Mona diperlakukan layaknya orang asing oleh Shen.

" Oh, baiklah. " Shen tersenyum tak menunjukkan kejengkelannya. Dia lebih memilih untuk fokus membantu Asha makan karena harus memilah daging ikan dan menyingkirkan tulangnya.

" Arnold, aku sangat lapar, boleh minta tolong suapi aku? " Pinta Shen, Arnold tak menjawab, tapi segera menyendokkan nasi dari piring dan sendok yang ia gunakan untuk menyuapi Shen. Dia tidak perlu menanyakan apa yang ingin Shen makan, karena yang dia tahu Shen bukanlah pemilih makanan.

" Ini. " Arnold menyodorkan makanan untuk Shen, tentu dengan cepat Shen melahap makanan itu. Meski tak terlaku menunjukkan, tapi jelas kalau Arnold juga tidak keberatan dengan ini. Tentu saja ada satu orang yang tengah menahan kemarahan yang luar biasa saat melihat itu, dan siapa lagi kalau bukan Mona.

Terus, Arnold menyuapi Shen dan juga dirinya bergantian hingga keduanya merasa kenyang. Barulah setelah sarapan selesai, Arnold bergegas untuk bekerja, sementara Shen sebentar membantu Asha membersihkan mulutnya yang belepotan karena sisa makanan yang tertinggal.

Rupanya itu semua menjadi sebuah kesempatan bagi Mona untuk menemani Arnold menuju teras rumah dimana mobilnya terparkir.

" Sayang? " Mona berjalan cepat menghampiri Arnold, memeluknya erat. Iya, dia sangat merindukan pria tampan itu hingga gelisah mencari kesempatan agar bisa berbicara dan menghilangkan rasa rindunya.

" Mona, aku sudah bilang kalau dirumah kau perlu untuk menjaga jarak denganku. Kalau Asha melihat, aku sungguh tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. " Ucap Arnold seraya menjauhkan tangan Mona yang memeluknya.

Mona merengut sebal, ditatapnya manik mata Arnold yang begitu tak menunjukkan ekspresi apapun.

" Kalau begitu, aku nanti menyusul ke kantor mu ya? "

Arnold menghela nafasnya.

" Mona, tolong jangan berbuat yang aneh-aneh. Kau tahu benar fungsinya kantor untuk apa kan? "

Mona kembali merengut karena usulannya tidak mendapatkan persetujuan dari Arnaold. Padahal, dia benar-benar merindukan pria itu, tapi semenjak kembalinya Shen, dia sangat sulit untuk berbincang dengan Arnold meskipun setiap hari dia datang kerumahnya.

" Sayang, tapi bagaimana aku bisa melepaskan rindu kala kita terus begini? " Mona kembali melingkarkan lengannya memeluk Arnold. Tak cukup, dia mulai mengurai pelukannya, lalu mencium bibir Arnold dengan buas.

Di sudut ruang yang tak jauh dari mereka. Shen menatap sepasang manusia itu dengan tatapan datar sembari menutup mata Asha. Iya, lagi-lagi dia harus kecewa dengan sikap Arnold yang seolah sulit menjauhi wanita itu.

Arnold, jadi kau masih tidak bisa melepaskannya? Baiklah, aku akan lihat sampai dimana kalian akan bertahan dengan situasi ini.

Shen tersenyum tipis, bukan memiliki rencana luar biasa, hanya saja dia merasa kasihan dengan dirinya sendiri yang begitu menyedihkan karena terus mengharapkan cinta dari seorang Arnold yang tidak bisa menghargai perasaannya.

" Ibu, apa aku masih tidak boleh melihat? " Tanya Asha.

" Pejamkan matamu, dan ikuti Ibu. " Shen membalikkan tubuh Asha, lalu menggandeng tangannya agar Asha mengikuti kemana dia pergi.

" Bukalah matamu! " Asha mencari sesuatu yang membuat Ibunya mengharuskan dia menutup mata, tapi sepertinya tidak ada yang aneh.

" Asha, Ibu antar ke play group sekarang ya? " Asha mengangguk cepat.

Setelah beberapa saat Shen mengatakan Asha ke play group, sejenak dia melamun memandangi gedung play group tapi pikirannya terus memikirkan apa yang dia lihat tadi. Rasanya sudah sejauh ini dia mebcoba, apakah harus sampai nerdarah-darah baru bisa membuat pria yang tak lain adalah suaminya menatapnya?

Shen menghela nafas karena tidak tahu ala yang harus dia lakukan untuk mengurangi kesedihannya itu.

" Hai, calon istriku? "

Shen membulatkan mata karena terkejut dengan suara yang terdengar dari belakang tengkuknya. Meskipun dia tidak mau untuk percaya, tapi suara sialan milik si brengsek itu benar-benar sangat dia kenal. Dengan cepat Shen menoleh sembari mengubah posisi tubuhnya agar leluasa.

Cup...

Sialan! Tidak sengaja bibir mereka berdekatan, dan pria kurang ajar itu secepat kilat mengecup bibirnya.

" Damien?! " Shen melotot kesal dan kaget.

Damien tersenyum dengan begitu bahagia.

" Anak kita sudah masuk ke sekolah kan? "

Shen mengatur nafasnya yang memburu kesal, setelah itu dia kembali menatap Damien dengan tatapan dingin.

" Jangan sembarangan kalau bicara, dia adalah anakku dengan suamiku. Lain kali kalau mau bercanda, pakailah otakmu! Karena orang yang tidak sengaja mendengar akan sungguh salah paham, kau mengerti? "

Damien tak menanggapi bagaimana mulut Shen mengoceh marah, dia hanya merasa bahagia karena Shen tidak menyeka bibirnya seperti ciuman saat itu. Damien masih dengan jelas mengingat bagaimana Shen marah, lalu menamparnya, dan menyeka bibirnya tepat dihadapannya, dan pergi dengan wajah merah karena marah.

" Shen, aku merindukanmu. "

Shen menatap kesal bola mata berwarna coklat muda milik Damien.

" Hentikan omong kosong mu! Kau, bagaimana bisa kau ada disini? "

Damien tersenyum lebar.

" Satu hati yang terpisah, maka setengah hati lain akan terus mencari kemana sebagian dari dirinya menghilang. "

" Gila! "

" Benar, aku gila. Maka itu, orang gila ini akan terus mengejarmu sampai dapat.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

ALNAZTRA ILMU

ALNAZTRA ILMU

keluar dari mulut buaya masuk. mulut singa

2025-01-31

0

Rina Anggraeni

Rina Anggraeni

sayang bgt si... knp shen hrs dipertemukan sm casanova knp bukan pria baik" jgn yg kyk suami br.... k ny itu thor😔😔

2024-04-05

0

Pipin Davian

Pipin Davian

Aq sk gaya damien pebinor yg oke 😁😁😁

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
109 promo novel terbaru, seru banget!!!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru
109
promo novel terbaru, seru banget!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!